Anda di halaman 1dari 17

Imbuhan

1. Imbuhan Asli: awalan (prefiks), sisipan


(infiks), akhiran (sufik), awal+akhiran
(konfiks)
2. Imbuhan Asing: is, isme, isasi, man,
wan, wati, i, wi, ah, pra, a
3. Imbuhan Daerah: tuna, pasca, nara,
swa, catur, sapta, panca, dasa, maha,
para, a
4. Klitik (possesive/milik): ku, mu, nya,
kau
Imbuhan Asli
1. Awalan (prefik): meN, ber, di, ter, peN, pe,
se, per, ke
2. Sisipan (infiks): el, em, er
3. Akhiran (sufiks): kan, an, i, nya, wan, wati,
wi
4. Awalan+akhiran (konfiks/simulfiks): ke-an,
me-kan, di-kan, pe-an, me-i,
Pengembangan imbuhan
Imbuhan meN:
men: menulis, menunjuk, menanyakan
mem: membawa, membuka, memberi
meng: mengambil, menghukum, mengukur
meny: menyapu, menyangka, menyuplai
menge: mengecat, mengebom, mengebor

Imbuhan peN:
pen: penulis, penolong
pem: pembajak, pemukul, pembasmi
peng: penghasil, pengawal, penghalus
peny: penyapu, penyabar, penyesalan
penge: pengebor, pengecat, pengebom
Pengembangan Imbuhan
Gabungan imbuhan di-i
di + tempat (dipisah)  di + ungkapan/idiom
(digabung)
di meja  dimejahijaukan
di rumah  dirumahkan
di Indonesia  diindonesiakan
di dalam  didalami
di belakang  dibelakangi

di + tempat (dipisah)  di + kerja (digabung)


di jalan  dijalankan
di kantor  diambil
di sungai  dibuang
Makna Imbuhan meN-
1. Suatu perbuatan aktif: mencetak, menulis, memukul,
membaca, merundingkan
2. Menjadi seperti: melebar, meluas, mengecil, menyempit,
membatu, menguning,
3. Menuju ke : menepi, melaut, mendarat
4. Berlaku seperti: mengabdi, membujang
5. Berfungsi sebagai/ menyerupai: menyupir, membukit,
menyemut
6. Menyatakan keadaan: mengantuk, menyendiri
7. Membuat gulai : menggulai
8. Mengeluarkan bunyi: mengeong, meraung
9. Mencari/mengumpulkan: mendamar, merumput, merotan
10. Makan/ minum: menyatai, mengopi,
Proses Peluluhan
Pada awalan meN dan peN dapat mengalami proses peluluhan
jika kedua imbuhan tersebut bertemu dengan kata yang
berawalan huruf (K, T, S, P) cth: pukul, kurang, satu, tunjuk
Jadi: me+ tunjuk= menunjuk, me+kurang= mengurang
me+ pukul= memukul, me+satu = menyatu

Kecuali: imbuhan tersebut tidak meluluhkan kata yang diawali


dengan huruf (K, T, S, P) jika terdapat klaster, tetapi tetap.
Klaster: kata yang diawalai dengan dua konsonan
cth: praktik, traktir, sponsor, kritik
Jadi: me+protes= memprotes, me+traktir= mentraktir
me+kritik = mengkritik, me+sponsor+i= mensponsori
Imbuhan Asing
1. is: nasionalis, patriotis, matrialis, sosialis,
2. isme: nasionalisme, patriotisme, organisme,
3. isasi: nasionalisasi, organisasi, sosialisasi,
imunisasi
4. i: alami, abadi, akui, lukai
5. wi: duniawi, maknawi, surgawi, kimiawi
6. ah: alamiah,
7. man: seniman, budiman
8. wan: karyawan, wisudawan, jutawan, dermawan,
9. wati: karyawati, wisudawati, santriwati,
10. pra: pramusim, prasejarah, pranikah,
Lanjutan

11. non: nonakademik, multi:multifungsi


12. ekstra: ekstrakurikuler intra: intrasekolah
13. infra: inframerah semi: semifinal
14. bi: bilateral ultra: ultrasonik
15. a: asusila

Bahasa Arab
16. at: muslimat 4. in: muslimin
2. if: sportif 5. al: musikal
3. ik: heroik
Imbuhan Daerah
1. tuna: tunawisma, tunawicara, tunakarya
2. pasca: pascapanen, pascabencana,
pascabanjir
3. nara: narasumber, narapidana
4. swa: swamitra, swalayan, swadaya
5. sapta: saptamarga
6. catur: caturwulan,
7. dasa: dasawarsa,
Penggunaan huruf kapital pada
penulisan tempat
 Batik Cirebon
 Batik Pekalongan
 Gunung Merapi
 Gunung Bromo
Huruf kapital tidak digunakan dalam penulisan
geografi yang merupakan nama jenis

 Jeruk bali
 Jeruk mandarin
 Pisang ambon
 Kunci inggris

 Jika dituliskan dalam sebuah kalimat, jika


terletak di tengah maka dituliskan kecil
semua
Kata dan Kalimat
Kata sebagai unsur pembentuk kata memiliki
berbagai jenis fungsi dan makna untuk
membentuk kalimat.

Jenis kata:
1. Kata benda
2. Kata sifat
3. Kata kerja
4. Kata nominal
5. Kata keterangan
6. Kata ulang
7. Kata depan
8. Kata majemuk
Gabungan Kata: Frasa
Frasa: gabungan kata yang menduduki satu fungsi atau
unsur dalam kalimat
Jenis Frasa:
1. Frasa Eksosentrik: frasa yang terdiri dari gabungan
kata dasar dan kata depan (preposisi)
cth: di kebun, ke pasar, dari kampus, pada malam
2. Frasa Endosenstrik: frasa yang terdiri dari unsur yang
tidak dapat disubtisusikan oleh unsur lain
- frasa koordinatif: frasa yang unsurnya tidak dapat
diganti oleh unsur lain dan hanya dapat disisipi oleh
unsur (dan) atau (atau)
- frasa atributif: frasa yang terdiri dari unsur inti dan
tambahan (atribut)
- frasa apositif: frasa yang berupa istilah dan tidak
bisa digantikan dengan unsur lain
Jenis Frasa
1. Frasa Verba: sedang berbicara,
2. Frasa Nomina: sepeda baru, rumah makan
3. Frasa Adjektifa: sangat cantik, paling
tampan
4. Frasa Adverbia: tadi malam, kemarin sore
5. Frasa Preposisional: dari kantor, di rumah,
ke kebun
Gabungan Kata (bukan Frasa)
1. Gabungan kata (kata majemuk)
cth: duta besar, kambing hitam, kereta api,
kelinci percobaan, orang tua, tangan kanan,
memeras keringat, banting tulang

2. Gabungan kata dirangkai


cth: acapkali, adakalanya, barangkali, bilamana,
beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada,
darmabakti, kacamata, olahraga, radioaktif,
saputangan, saripati, segitiga, sekalipun,
sukacita, sukarela, peribahasa,
Kata Baku
Apotek Hakikat Pikir
Atlet Formal Napas
Analisis Provinsi Risiko
Aktif Ijazah Sangsi
Aktivitas Zaman Sanksi
Kreatif Sistem Pingsan
Kreativitas Nasihat Konkret
Sportif Teknik Jumat
Sportivitas Terampil Quran
Jadwal Ekstrem Doa
Kualitas Praktik Saksama
Kuantitas Izin Hikmat
LATIHAN !
 Silakan Anda baca artikel journal ilmiah di
google, Anda bisa memasukan kata kunci
“Artikel journal ilmiah bidang teknik mesin”
di google, kemudian silakan unduh salah satu
artikel bebas yang penting masih bidang
teknik mesin.
 Kemudian analisislah penggunaan tanda

baca, ejaan, kata baku/tidak baku, sebutkan


beberapa frase yang terdapat dalam artikel
beserta contoh frasenya dan analisislah
makna imbuhan dalam artikel tersebut!

Anda mungkin juga menyukai