Anda di halaman 1dari 15

Golongan Kata (Morfologi)

Kata Nama

Kata Kerja

Kata Adjektif

Kata Tugas

Kata Nama Am

Kata Kerja Transitif

Sifat/ keadaan Warna

Kata Penghubung Ayat Kata Praklausa

Kata Nama Khas

Kata Kerja Tak Transitif Kata Kerja Pasif

Ukuran Bentuk Pancainder a Waktu Cara Perasaan

Kata Ganti Nama

Kata Prafrasa dan Pascafrasa

Kata Pascakata

Kata Nama

Kata Nama Am

Kata Nama Khas

- merujuk sesuatu benda, manusia, haiwan, tumbuhtumbuhan dan tempat secara umum - huruf pangkal ditulis dengan huruf kecil

- merujuk secara khusus pada sesuatu benda atau perkara


- huruf pangkal ditulis dengan huruf besar

Kata Ganti Nama Kata Ganti Nama Diri Kata Ganti Nama Tempat Kata Ganti Nama Tunjuk

Kata Nama Asal Kata Ganti Nama Tanya Contoh: Benda: acar, buku, cuka Manusia: askar, budak, cikgu Haiwan: arnab, buaya, cicak Tumbuh-tumbuhan: anggerik, padi, Tempat: arena, balai, pasar Kata Ganti Nama Umum / Tak Tentu

Contoh: Manusia: Ali, Ban Seng, David, Muthu Gelaran pada haiwan: Sang Kancil, Sang Lamri, Tompok, Si Comel Judul/jenama: Meniti Senja, Buletin Utama, Proton Perdana, Sony, Adidas Masa: Isnin, Jumaat, Januari, Mac,

Kata Nama Terbitan

Contoh: -an: makanan, keluaran ke-: ketua, kekasih peN-...-an: pelajaran, persatuan, peN- : peneroka, pembalak, pengetua, -wan, -wati, -man, juru-: jutawan, seniwati, seniman, juruwang

Kata Ganti Nama

Kata Ganti Nama Diri

Kata Ganti Nama Tempat

Kata Ganti Nama Tunjuk

Kata Ganti Nama Tanya

Kata Ganti Nama Umum / Tak tentu

Contoh: sana, sini, situ

Contoh: Ini, itu

Contoh: apa, siapa, mana,

Contoh: siapa-siapa apa-apa mana-mana

Kata Ganti Nama Diri Pertama

Kata Ganti Nama Diri Kedua

Kata Ganti Nama Diri Ketiga

merujuk diri sendiri apabila bercakap dengan orang

merujuk diri orang kedua yang diajak bercakap

menggantikan nama orang yang dicakap tentangnya dan biasanya orang yang dicakapkan itu tidak ada bersama di tempat tersebut.

Contoh: Tunggal: saya, aku, beta, patik, hamba, daku, ku Jamak: kami, kita

Tunggal: awak, kau, engkau, tuanku, tuan hamba, anda, dikau, kamu Jamak: kalian, kamu

Tunggal: beliau, nya, dia, baginda, ia Jamak: mereka

Kata Kerja

Kata Kerja Transitif

perbuatan yang dilakukan kepada benda lain(objek) mesti ada penyambutnya ( objek ) iaitu kata nama. meN-... + kata dasar (+/- kan/i) + objek meN-... + ambil + buku = mengambil buku Kata kerja transitif biasanya menggunakan imbuhan men, men ...i, men ...kan, memper, memper...i, dan memper...kan. Contoh: meragut, mencintai, mendapatkan, memperindah, memperbaiki, mempersembahkan ... perbuatan yang dilakukan oleh pembuat itu sendiri. dapat berdiri sendiri dalam ayat, yakni tidak memerlukan objek tidak memerlukan imbuhan seperti perkataan tidur, jatuh, keluar, masuk, datang, lahir, duduk dan sebagainya.. ada yang berimbuhan ber, men, ter, ber... an, dan ber...kan. Contoh: berdiri, menangis, terkejut, berkhayalan, berpandukan... Ingat! Kata kerja tak transitif merupakan kata kerja yang boleh berdiri sendiri kecuali kata kerja tak transitif berapitan beR--kan, yang memerlukan pelengkap. Contoh: berdasrkan pada undang-undang Kata kerja yang pasif ialah kata kerja yang hadirnya dalam ayat pasif. Pada asalnya kata kerja yang pasif terdiri kata transitif yang hadir dalam ayat aktif transitif. Contoh: - Buku itu saya beli. Bola itu disepak olehnya.

Kata Kerja Tak Transitif

Kata Kerja Pasif ...

... diri pertama dan diri kedua Contoh: Beri, cari, fikir, kumpul, rujuk,

... diri ketiga Contoh: diberi, difikirkan, dicari, dikumpul, dirujuki,

... berawalan beR-... Contoh: berasah = sudah diasah

... berawalan teR- Contoh: terambil, terbawa

... berapitan ke- ... -an Contoh: kemalangan, kehujanan

... kena Contoh: kena tangkap kena denda

Kata Adjektif

kata yang menerangkan sifat atau keadaan sesuatu kata nama atau benda. kata adjektif dapat berdiri sendiri sebagai sebagai predikat dalam ayat. Contoh: aman, bersih, cantik, deras baik, cerdik, berani, lemah, kukuh, kemas, kejap, secantik, terkuat

Sifat/ keadaan

merah, jingga, ungu, putih, kuning langsat

Warna sentuh Ukuran


kasar, lembab, halus, kesat, licin pendek, panjang, tebal, nipis, dalam, besar, sebesar, terpanjang, ternipis

Bentuk

bulat, bujur, leper, empat segi, lonjong.

Waktu

lama, lambat, lewat, segera, suntuk, lampau, lalu, silam.

Cara

selalu, jarang, kadang-kadang, kerap, lambat, deras, laju, jelas, muram, lincah.

Perasaan

takut, seram, benci, rindu, marah, senang, gembira.

rasa Pancaindera pandang dengar bau sentuh

manis, masam, lemak, pedas, payau

buruk, indah, hodoh, jelita, cantik bising, senyap, sunyi, bingit


busuk, wangi, hangit, hapak, hancing kasar, lembab, halus, kesat, licin

Kata Tugas

Tidak dapat berdiri dengan sendiri kerana tidak mempunyai makna tersendiri. Hadir dalam ayat, klausa, atau frasa untuk mendukung tugas yang tertentu. dan, atau, serta, tetapi, malahan, sementara, sebaliknya, yang, bahawa, kerana, agar, meskipun, hingga, jikalau

Kata Penghubung Ayat

Kata Hubung Gabungan Kata Hubung Pancangan

Kata Seru Kata Tanya Kata Praklausa Kata Perintah Kata Pembenar Kata Pangkal Ayat Kata Bantu Kata Sendi nama Kata Penguat Kata Prafrasa dan Pascafrasa Kata Arah Kata Penegas Kata Bilangan Kata Nafi Kata Adverba Kata Pemeri
memberi penegasan bagi kata yang digandingi.

Kata Penekan Kata Pascakata Kata Pembenda

menjadikan kata bukan nama sebagai kata nama. Contoh: -nya

Kata Tugas

Kata Penghubung Ayat

Kata Praklausa

Kata Prafrasa dan Pascafrasa

Kata Pascakata

Kata Hubung Gabungan

Kata Hubung Pancangan

digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau ayat yang setaraf kedudukannya dan membentuk ayat majmuk gabungan. dan, atau, tetapi, serta, lalu, maka, malahan, kecuali, kemudian, sambil

digunakan kerana ayat-ayat tersebut tidak dapat dicantumkan dengan menggunakan sebarang kata hubung gabungan

Relatif Contoh: yang

Komplemen Contoh: bahawa, agar, supaya,

Keterangan Contoh: jika, kerana, tatkala, sementara, setelah,

Kata Tugas

Kata Penghubung Ayat

Kata Praklausa

Kata Prafrasa dan Pascafrasa

Kata Pascakata

Kata Seru

kata yang berfungsi untuk melahirkan pelbagai perasaan yang lahir daripada pertuturan seseorang. digunakan dalam ayat seruan bagi melahirkan perasaan seperti marah, takut, harapan, rayuan, dan sebagainya. Contoh: ah, eh, wah, hei, hah, nah, cis, wahai, aduhai, ... kata yang menimbulkan tindak balas terhadap perintah, permintaan dan larangan. Contoh: jangan, usah, jemput, minta, tolong, harap hadir di hadapan ayat menjadi pengenal sesuatu klausa atau ayat menjadi penanda kesinambungan ayat. Contoh: syahadan, hatta, arkian, kalakian, sebermula, maka, sekali peristiwa, adapun, alkisah, kata sahibul hikayat

Kata Perintah

Kata Pangkal Ayat

Kata Tanya

digunakan untuk menanyakan sesuatu. hadir dalam ayat tanya sebagai sebahagian daripada predikat dan tidak boleh hadir ddlam bentuk subjek. Terdapat dua jenis kata tanya, iaitu: (a) kata ganti nama tanya - digunakan untuk menggantikan kata nama yang meliputi rnanusia,haiwan, benda, tempat dan bilangan. Contoh: apa. berapa, mana dan siapa. (b) digunakan bukan untuk menggantikan kata nama. Contoh: mengapa, bagaimana

Kata Pembenar

mengesahkan sesuatu pernyataan Contoh: ya, benar, betul

Kata Tugas

Kata Penghubung Ayat

Kata Praklausa

Kata Prafrasa dan Pascafrasa

Kata Pascakata

Kata Arah
menunjukkan arah atau hala. Contoh: utara, selatan, bawah, sisi, tengah, sudut

Kata Penguat
digunakan untuk menguatkan maksud bagi sesuatu kata adjektif. Contoh: agak, paling, terlalu, sungguh, nian, sekali, benar, betul, amat

Kata Penegas
disebut juga partikel berperanan memberi penekanan bagi menguatkan atau menegaskan sesuatu kenyataan. Contoh:kah, lah,tah, lagi, pun, sahaja, juga, hanya

Kata Nafi
untuk menafikan atau menidakkan sesuatu Tedapat dua bentuk kata nafi, iaitu: bukan dan tidak

Kata Pemeri
unsur yang menjadi pemeri hal atau penghubung antara subjek dengan frasa-frasa utama dalam predikat. Contoh: ialah dan adalah.

Kata Adverba
digunakan untuk menerangkan kata kerja. Contoh: selalu, sentiasa, esok, sering kali, langsung, demikian, laju, kuat, segera, berkilat, berseri, betul-betul

Kata Bantu
bertugas untuk membantu frasa kerja, frasa adjektif, dan frasa sendi nama sebagai kata kerja untuk menerbitkan makna tambahan dari segi masa atau ragam. a. Kata bantu aspek menerangkan perbuatan belum, akan atau sedang berlaku. Contoh: telah, sedang, belum, pernah. b. Kata bantu ragam menerangkan ragam perasaan yang berkait dengan perbuatan yang dilakukan. Contoh: hendak, mahu, harus, mesti, boleh, dapat

bertugas sebagai sendi yang merangkaikan frasa nama dengan katakata atau frasafrasa lain dalam sesuatu ayat. Hadir di hadapan frasa nama. Contoh: di, dari, pada, seperti, tentang, oleh, kepada...

Kata Sendi Nama

digunakan untuk menghitung atau mengira sesuatu. Contoh: satu, beberapa, para, setiap, banyak, semua, seluruh, setengah, sesetengah, ...

Kata Bilangan

PEMAJMUKAN

Kata Majmuk
dua kata dasar atau lebih membawa makna tertentu tetapi bertindak sebagai satu unit tanpa boleh menerima sebarang penyisipan di antara kata-kata dasar

Kata Nama Majmuk jalan raya, alat solek, jam tangan, segi tiga, bilik tidur, ular sawa, deria rasa, hati batu, kaki bangku,

Kata Adjektif Majmuk merah jambu, jauh hati, berat hati, muda remaja, biru laut, sakit jiwa, tinggi diri, ringan tulang, rabun ayam, besar hati, , PENGIMBUHAN

Kata Kerja Majmuk Tolak ansur, ubah suai, lipat ganda, tunjuk ajar, kenal pasti, angkat bakul, ambil alih, angkat kaki, pilih kasih,

Awalan

Apitan

Sisipan

akhiran

meN-... mewarna peN-... pengecat, peR-... perburu beR-... berasa teR-... terambil memper- ...
memperindah

meN-...-kan/i
menyampaikan, menghadiahi

...-el-...
Kelemumur

memper-...-kan/i
memperjuangkan memperingati

...-em-...
gemilang gemuruh

peN-...-an
penyampaian

di-...
diambil

peR-...-an
permainan

...-er-...
ceracak gerigi

-grafi, - is, -isme -logi ah, -at, -iah, -in, -wi, -ita, -man, -wan, -wati -ah, -at, -iah, -in, -wi

ke-...
ketua

beR-...an/kan
berterusan, beratapkan

se-...
sebangsa

...-in-...
sinambung

juru-...
jururawat

di-...-kan/i
dihasilkan, dijalani

dwi-, eka-, maha-, panca, pra-, tata-, tri-,

ke-...-an
kebenaran

10

KATA GANDA
SELURUH
ada-ada buku-buku cuba-cuba duku-duku ekor-ekor

SEPARA
bebola dedaun gegendang sesumpah tetupai

BERIMA
batu-batan kuih-muih kusut-masai rumput-rampai gunung-ganang

BERIMBUHAN
bantu-membantu menarik-narik berkejar-kejaran bau-bauan melambai-lambaikan

SINTAKSIS
AYAT

subjek

Predikat

FRASA NAMA Beliau Puan Aina Saya

FRASA NAMA guru peguam anaknya

FRASA NAMA Orang itu Budak itu Kawan saya POLA AYAT

FRASA KERJA tidur berehat menangis

FRASA NAMA Dia Wanita itu Mak Cik Siti

FRASA ADJEKTIF cantik rajin kurus

FRASA NAMA Ayah Murid itu Nenek

FRASA SENDI ke bandar di sana dari kampung

11

JENIS-JENIS AYAT
dibentuk untuk membuat penyataan tentang sesuatu perkara dan diakhiri dengan tanda noktah (). Contoh: - Nama saya Ahmad. - Mereka kawan baik saya.

Ayat Penyata

Ayat tanya tanpa kata tanya


Kasim pergi ke Petaling? Azman membeli bola itu?

Ayat Tanya
Ayat tanya dengan kata tanya
Kamu hendak ke mana? Nama adik kamu siapa?

Ayat Suruhan
Pergi dari sini. Datang ke sini esok.

Ayat Larangan
Usah menangis lagi. Jangan bising di sini.

Ayat Perintah
Ayat Silaan
Jemputlah naik. Sila duduk.

Ayat Permintaan
Tolong ambilkan buku itu. Minta para hadirin bersabar.

Ayat Seruan

Nah, ambil bahagian kamu! Amboi, cantiknya kamu pada hari ini! Comelnya anak kucing ini!

12

RAGAM AYAT

Ayat Aktif Tak Transitif


- Ayah sedang tidur. - Adik menangis. - Munir berjoging. - Saya berehat.

AYAT AKTIF

Ayat Aktif Transitif


- Saya membaca buku itu. - Awak patut menyiapkan kerja itu - Dia menganyam ketupat.

Ayat Pasif Diri Pertama


- Buku itu saya baca . - Kerja itu patut kita siapkan. - Sampah ini akan kami kutip.

Ayat Pasif Diri Kedua


- Novel itu mesti kamu baca. - Kerja itu patut kalian siapkan. - Sampah ini mesti awak kutip.

Ayat Pasif Diri Ketiga


- Novel itu dikarang oleh beliau. - Kerja itu disiapkan oleh mereka. - Sampah ini telah dikutip olehnya.

AYAT PASIF

Ayat Pasif beR-...


- Kain itu sudah berjahit. - Soalan itu belum berjawab. - Baju itu belum berlipat.

Ayat Pasif teR-...


- Kotak itu tidak terangkat oleh kami. - Soalan itu tidak terjawab oleh pemuda itu - Tembok itu terlanggar oleh lori.

Ayat Pasif ke-...-an


- Rumah kami kemasukan pencuri. - Lori itu tidak bergerak kerana kehabisan minyak. - Mereka kehujanan.

Ayat Pasif Bantuan


- Pencuri itu kena tangkap. - Orang itu kena saman. - Pelanduk itu kena perangkap.

13

AYAT MAJMUK
- ayat yang terbentuk hasil daripada dua ayat tunggal atau lebih dengan menggunakan kata hubung gabungan - Contoh: - Dani dan Zaini pergi ke kota. - Pekerja itu mengecat pintu lalu mengecat dinding.

Ayat Majmuk Gabungan

Ayat Pancangan Relatif - ayat yang terbentuk dengan menggunakan perkataan


relatif yang. Contoh: - Ayah membeli sebuah lori yang berwarna putih.

Ayat Majmuk Pancangan

Ayat Pancangan Komplemen

- Kata komplemen, iaitu bahawa dan agar/supaya digunakan dalam pembentukan ayat pancangan komplemen. - - Beliau berharap agar/supaya peristiwa itu tidak berulang lagi.

Ayat Pancangan Keterangan

- terbentuk daripada satu ayat induk dan satu ayat kecil yang bertugas sebagai keterangan pada bahagian predikat untuk menghuraikan kata kerja pada ayat induk. - meliputi keterangan musabab, syarat, waktu, pertentangan, harapan, dan cara. Contoh: - Ibu tidak ke pejabat kerana keretanya rosak.

Ayat Majmuk Campuran

- terdiri daripada beberapa jenis ayat. - terbentuk dengan cara mencampurkan ayat tunggal dengan ayat majmuk dan biasanya ayat yang terhasil adalah panjang. Contoh: Kerbau yang berkeliaran di tepi jalan dan di tepi sawah itu kepunyaan Pak Cik Munir dan penduduk kampung yang tinggal di situ sejak mereka kecil lagi.

KAMARUDIN BIN JEON 10-02-2011

14

15

Anda mungkin juga menyukai