Anda di halaman 1dari 6

Kata

Arti: satuan bentuk terkecil dari kalimat yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna.

Dari segi bentuk terbagi 2, yaitu: 1. 2. 3. 4. kata dasar kata turunan kata ulang kata majemuk : kata yang tidak berimbuhan : kata yang memiliki imbuhan

Secara tradisional, pembagian jenis (kelas) kata di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, terdiri atas: 1. kata benda (nomina) 6. kata keterangan (adverbia) 2. kata kerja (verba) 7. kata sambung (konjungsi) 3. kata sifat (adjektiva) 8. kata sandang (artikel) 4. kata ganti (pronomina) 9. kata seru (interjeksi) 5. kata bilangan (numeralia) 10. kata depan (preposisi) Pembagian kelas kata berdasarkan Anton Moeliono, antara lain: 1. verba (kata kerja) 2. adjektiva (kata sifat) 3. adverbia (kata keterangan) 4. rumpun kata benda : 1. nomina (kata benda) 2. pronomina (kata ganti) 3. numeralia (kata bilangan) 5. rumpun kata tugas : 1. preposisi (kata depan) 2. konjungsi (kata sambung) 3. interjeksi (kata seru) 4. artikel (kata sandang) 5. partikel 1.1 Verba Arti: kata yang menyatakan perbuatan atau melakukan tindakan. Bisa juga berfungsi sebagai predikat. Kata kerja (verba) terbagi atas; 1. kata kerja transitif: kata kerja yang memiliki objek dalam kalimatnya Contoh: Ayah membaca koran. 2. kata kerja intransitif: kata kerja yang tidak memiliki objek dalam kalimatnya Contoh: Ayah sedang mandi. Afiks pembentuk kata kerja: me, di, ter, ber, per, i, kan 1.2 Adjektiva Arti: menerangkan sifat, keadaan, watak, tabiat orang/benda/hewan. Terbagi atas: 1. keadaan/situasi, misalnya : aman, kacau, tenang 2. warna, misalnya : hijau, biru, merah 3. ukuran, misalnya : berat, ringan, tinggi 4. perasaan/sikap, misalnya : malu, sedih, bahagia

5. indera, misalnya : harum, manis, terang Afiks pembentuk kata sifat: sufiks dari bahasa Arab dan bahasa Inggris, misal: al, ik, iah, if, is, wi. 1.3 Adverbia Arti: kata yang menerangkan predikat suatu kalimat. Terdiri atas: 1. keterangan waktu, misal: sekarang, besok 2. keterangan tempat, misal: di sana, di sekolah, dari Jakarta 3. keterangan tujuan, misal: untuk ayah ibu 4. keterangan cara, misal: dengan sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya 5. keterangan penyertaan, misal: bersama rakyat, dengan ibu 6. keterangan alat, misal: dengan gunting, dengan sapu 7. keterangan kemiripan, misal: bagaikan karang, seperti ayah 8. keterangan penyebab, misal: karena sakit, sebab cinta 9. keterangan saling, misal: satu sama lain 1.4 Kata Benda 1. Nomina Arti: kata yang mengacu kepada suatu benda Terdiri atas: 1. Kata benda konkret (nyata), misal: buku, tas, bantal 2. Kata benda abstrak (tidak nyata), misal: kehendak, pengetahuan, kemauan 2. Pronomina: kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain Terdiri atas: 1. Pronomina Persona (orang) a. kata ganti orang I, misal: aku, saya, daku, ku, kami (eksklusif), kita (inklusif) b. kata ganti orang II, misal: tunggal (engkau, kamu, Anda, kau, mu), jamak (kalian) c. kata ganti orang III, misal: tunggal (ia, dia, beliau, nya) jamak ( mereka) 2. Pronomina Penunjuk a. pronomina penunjuk umum, misal: itu, ini b. pronomina penunjuk tempat, misal: sana, sini, situ c. pronomina penunjuk hal (ihwal), misal: begini, begitu 3. Pronomina Penanya (Apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, mengapa) 3. Numeralia: dipakai untuk menghitung bilangan Terdiri atas: 1. kata bilangan pokok tentu, misal: satu, dua, tiga 2. kata bilangan pokok kolektif, misal: kesatu, kedua, ketiga 3. kata bilangan pokok distributif, misal: satu-satu, dua-dua 4. kata bilangan pokok taktentu, misal: beberapa, banyak, semua, seluruh 5. kata bilangan pokok klitika, misal: eka, dwi, tri, catur 6. kata bilangan ukuran, misal: dua lusin, sepuluh liter 7. kata bilangan tingkat, misal: pemain ketiga 8. kata bilangan pecahan, misal: sepertiga

1.5 Kata Tugas 1. Preposisi Arti: Kata yang berada di depan kata benda dan kata keterangan untuk membentuk gabungan kata depan (frase preposisional). Terbagi 2, yaitu: 1. Preposisi Tunggal a. Preposisi yang berupa kata dasar: di, ke, dari, demi, pada, oleh, dengan, tentang b. Preposisi yang berupa kata berafiks: bersama, menuju, menjelang, beserta 2. Preposisi Gabungan a. Preposisi yang berdampingan : dari pada, kepada, oleh karena, sampai ke, sampai dengan b. Preposisi yang berkorelasi: antara dengan dari hingga dari ke sejak hingga 2. Konjungsi Arti: menghubungkan antara kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa Contoh: 1. Toni dan Ali sedang belajar matematika di kamar. 2. Dia tidak sekolah sejak bulan Agustus. 3. Dia tidak sekolah sejak dia berumur 12 tahun. Bisa terdapat pada tiga posisi: 1. Intrakalimat 2. Antarkalimat 3. Antarparagraf Jenis-jenis konjungsi: 1. Konjungsi Koordinatif a. Kata Penghubung Aditif (gabungan). Contoh: dan, lagi, lagipula, serta. b. Kata penghubung pertentangan Contoh: tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, namun. c. Kata penghubung disjungtif (pilihan) Contoh: atau, maupun d. Kata penghubung final (tujuan) Contoh: supaya, untuk, agar : posisi di tengah-tengah kalimat, misal: dan, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, karena, sebab, sehingga, supaya, agar, sejak, ketika, jika, sambil, sementara, dsb. : posisi di awal kalimat, setelah tanda titik, misal: namun, kemudian, lalu, selanjutnya, setelah itu, tambahan pula, bahkan, akan tetapi, oleh karena itu, walaupun begitu, selain itu, sementara itu, dsb. : posisi di awal paragraf, misal: dengan demikian, berkenaan dengan hal itu, lebih jauh lagi, di sisi lain, dsb.

e. Kata penghubung sebab (kausal) Contoh: sebab, karena, oleh karena itu f. Kata penghubung akibat (konsekuetif) Contoh: sehingga, akibatnya, maka. g. Kata penghubung kondisional (syarat) Contoh: jika, apabila, kalau, asalkan. h. Kata penghubung penegas/penjelas. Contoh: bahkan, yakni, yaitu, misalnya, akhirnya, bahwa, contohnya. i. Kata penghubung pembatasan Contoh: kecuali j. Kata penghubung situasi. Contoh: sedang, sedangkan, sambil. 2. Konjungsi Korelatif a. baik maupun b. tidak hanya tetapi juga c. bukan hanya melainkan juga d. apakah atau e. sedemikian sehingga f. jangankan , pun 3. Interjeksi Arti : mengungkapkan rasa iba hati, sedih, kecewa, marah, perasaan gembira, dll. Contoh : Hai, cih, cis, aduh, astaga, aduhai, heh, dsb 4. Artikel (Kata Sandang) Jenis-jenis artikel (kata sandang) : si, sang, hang, dang. 5. Partikel Jenis partikel ada 4, yaitu: lah, kah, tah, pun. Pun bisa sebagai partikel, tapi bisa juga berarti juga.

KATA BAKU atlet apotek kabar sekadar saksama nasihat praktik zaman kualitas kuitansi ijazah objek hakikat imbau utang surga lembap izin analisis Februari November napas Jumat aktif aktivitas karier elite kompleks teknik sistem tim jadwal kuitansi skuadron risiko definisi silakan rapi manajemen, manajer foto fotokopi Maha Esa Mahakuasa Maha Pengampun sutera hierarki berbicara

KATA TIDAK BAKU atlit apotik khabar sekedar seksama nasehat praktek jaman kwalitas kwitansi ijasah obyek hakekat himbau hutang sorga lembab ijin analisa Pebruari Nopember nafas Jum`at aktiv aktifitas karir elit komplek tehnik sistim team jadual kwitansi skwadron resiko defenisi silahkan rapih managemen, manager photo photocopy Mahaesa Maha Kuasa Mahapengampun sutra hirarki ngobrol

telinga diesel insaf aerobik makhluk mukjizat takhta standar standardisasi pemakzulan impunitas efektif efisien

kuping disel insyaf erobik mahluk mujizat tahta standard standarisasi impeachment + penurunan takhta tidak bisa dipidana = nirpidana mangkus sangkil

Anda mungkin juga menyukai