Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN MENGIKUTI PENATARAN SEBAGAI BENTUK

TANGGUNG JAWAB GURU

Dosen pengampu :
Dr. Nurhadji Nugraha, S.Pd,. MM.

Oleh Kelompok 1:

1. 1 NINDY ERVIANA ROSITASARI 16411003


2. MARCELLA IKA YUSIDA 16411018
3. DINAR PUSPITA DEWI 16411019
4. ERVINA SUCI EVAYANTI 16411021
5. ITITAH MAHARANI SAPUTRI 16411024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEJURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS PGRI MADIUN
2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan penataran
2. Untuk mengetahui bentuk tanggung jawab guru
3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan penataran sebagai bentuk
tanggung jawab guru

BAB II RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud kegiatan penataran?


2. Apa yang dimaksud bentuk tanggung jawab guru?
3. Bagaimana pengaruh kegiatan penataran sebagai bentuk tanggung jawab
guru?

BAB III PEMBAHASAN

A. Kegiatan Penataran
1 Pengertian Penataran
Menurut (Wati, 2012) salah satu upaya untuk meningkatkan
performasi guru adalah melalui program penataran. Dengan
mengikuti program penataran performasi mengajar guru diharapkan
dapat lebih meningkat lagi. Menurut (Yandianto, 2002) dalam
(Wati, 2012) penataran itu sendiri berasal dari kata tatar yang berarti
menatar mengajar, membimbing, memberikan latihan dan
sebagainya untuk meningkatkan mutu, kemampuan, pengetahuan,
dan sebagainya.
Menurut (Kamil, 2010) dalam (Wati, 2012) penataran (pelatihan)
adalah proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan sikap dan perilaku
individu sebagai anggota masyarakat dalam pekerjaan dan
kehidupannya sehari-hari
Menurut (Gunawan, 2016) penataran adalah mengajar
(membimbing, memberikan pendidikan, pelatihan, kursus, dsb)
tambahan untuk meningkatkan mutu (kemampuan, pengetahuan,
keterampilan).
(Wati, 2012) Penataran berasal dari kata tatar yang berarti menatar
atau mengajar. Jadi penataran adalah membimbing, memberikan
pendidikan, pelatihan, kursus, tambahan untuk meningkatkan mutu
(kemampuan, pengetahuan, keterampilan) Penataran merupakan
sebuah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana sebagai
usaha untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan (guru),
semakin sering seorang guru mengikuti penataran, maka cenderung
akan semakin meningkat kemampuan profesionalnya yang
mencakup tiga aspek, yaitu: Kompetensi kognitif, sikap, dan
kompetensi prilaku/performansi. Semakin sering guru mengikuti
program penataran dan semakin berpengalaman dalam
melaksanakan tugas sehari-hari, maka akan meningkatkan
kemampuan guru dalam praktek pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Penataran adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan
kecerdasan, kepandaian, ketrampilan, atau kewenangan. Dapat
diartikan pula bahwa penataran adalah pendidikan lanjutan dari
hasil pelatihan, sebab pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang
sangat singkat sehingga perlu diadakan pengingatan. Penataran
termasuk kedalam pendidikan jangka pendek. Penataran bisa
dilaksanakan dengan mengundang penatar dari luar (seluruh atau
sebagian), dan atau menugaskan tenaga pendidik mengikuti
pentaran yang diselenggarakan oleh pihak lain.
Penataran merupakan suatu proses, perbuatan dan cara menatar.
Orang yang menatar biasa disebut dengan penatar. Sementara
peserta penataran disebut dengan petatar. Melalui penataran
peningkatan guru bisa dilakukan. peningkatan mutu guru yang
dilakukan. Peningkatan mutu guru yang dilakukan tidak akan lepas
dari peningkatan kompetensi guru. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harsu dimiliki,
dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan dikembangkan standar kompetensi guru adalah untuk
menetapkan suatu ukuran kemampuan pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Pada dasarnya
penataran merupakan suatu proses memberikan bantuan kepada
para guru untuk memperbaiki kekurangannya dalam melaksakan
proses pembelajaran.
Dari uraian di atas nampak bahwa dengan adanya kegiatan
penatarann,guru diharapkan dapat lebih paham dengan dunia
profesinya, dapat mengembangkan kepribadiannya,
mengembangkan karir dan guru akan menjadi lebih kompeten.

2 Manfaat kegiatan penataran


Menurut (Saud, 2009) dalam (Wati, 2012) manfaat yang
diperoleh oleh seorang guru dengan mengikuti program penataran
adalah tercapainya kompetensi yang diharapkan oleh guru
mencakup:
a) Penguasaan materi pembelajaran, minimal sesuai dengan
cakupan materi yang tercantum dalam profil kompetensi.
b) Memperoleh keterampilan mengajar dan kompeten.
c) Dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
d) Menguasai pengelolaan pembelajaran sesuai karakteristik
materi pembelajaran.
e) Menguasai evaluasi hasil belajar.
f) Memiliki wawasan profesi serta kepribadian sebagai guru.
Dengan mengikuti penataran, maka secara tidak langsung akan
terjadi tranformasi keahlian dikalangan guru. Misalnya, guru yang
belum pernah mengikuti penataran bisa meniru metode
pembelajaran yang efektif seperti yang telah diterapkan oleh guru
yang telah mengikuti penataran, termasuk bagaimana menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, mengasyikkan, dan
menantang kreativitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas dapat digarisbawahi bahwa tujuan
dari penataran yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru, baik itu
berupa penambahan ilmu pengetahuan, ketrampilan maupun
perbaikan sikap.

3 Alasan mengikuti kegiatan penataran


Menurut (Sarjilah, Tanpa Tahun) salah satu komponen yang
sangat menentukan berhasil atau tidaknya penyelenggaraan
pendidikan adalah guru. Guru sebagai ujung tombak pendidikan
yang langsung berada di garis depan berhadapan dengan siswa
dituntut memiliki kompetensi yang memadai. Melalui guru
penanaman nilai-nilai dan pembelajaran berbagai ilmu
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang relevan deangan
kekinian dan masa depan dapat berlangsung.
Mengingat tugas guru begitu berat maka perlunya guru untuk
selalu di-update pengetahuan, wawasan, keterampilannya menuju
kepada pengembangan profesi yang diharapkan. Menurut Ace
Suryadi (2001) dalam (Sarjilah, Tanpa Tahun) telah ditemukan di
berbagai studi bahwa mutu guru secara konsisten menjadi salah
satu faktor terpenting dari mutu pendidikan. Lebih lanjut, guru yang
bermutu mampu membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan
kendala sumber daya dan lingkungan.
Secara rinci diungkap Suyanto (2001) dalam (Sarjilah, Tanpa
Tahun) bahwa selama kemampuan profesional guru belum bisa
mencapai tataran ideal guru bersangkutan harus mendapatkan
pelatihan yang terus menerus. Dalam era globalisasi seperti
sekarang semua ilmu pengetahuan cepat usang. Apalagi kalau guru
tidak di-training dan tidak bisa memperoleh akses informasi yang
baru dan jika itu terjadi maka guru akan ketinggalan.
Selain itu juga berkaiatan dengan permasalahan peningkatan
mutu guru. Menurut (Sarjilah, Tanpa Tahun) tercermin dalam
indikator sebagai berikut:
a) Ketidak seimbangan program pembinaan tenaga kependidikan
muai dari SD hingga SLTA.
b) Rendahnya efektivitas pembinaan ditinjau dari pencapaian
tujuan sebagai tenaga kependidikan yang profesional.
c) Adanya kesenjangan antara konsep pembinaan dengan apa
yang diimplementasikan oleh guru dalam kelas serta
permasalahan lainnya yang berkembang saat ini.
Peningkatan mutu guru sebagai upaya peningkatan tenaga
kependidikan memiliki tujuan agar guru terus berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peningkatan mutu guru selalu menjadi yang prioritas, karena upaya
ini didasari alasan bahwa indikator utama keberhasilan sekolah
adalah kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara
efektif dan efisien seusai dengan tuntutan kurikulum dan
menyiapkan tamatan yang memenuhi kebutuhan pembangunan
masa kini dan masa yang akan datang.
Menurut Suwondo, MS (2003) dalam (Sarjilah, Tanpa Tahun)
program peningkatan kemampuan profesional guru yang juga perlu
mendapat perhatian adalah peningkatan kompetensi melalui diklat
dan peningkatan pengalaman melalui program magang atau on the
job training di dunia industri/dunia usaha. Idealnya, guru minimal
satu kali dalam lima tahun mengikuti program penyegaran atau
kompetensi. Hal ini didasarkan pada dua hal. Pertama, agar mereka
dapat mengikuti perkembangan Iptek yang demikian cepat. Kedua,
untuk memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan agar
dapat memenuhi persyaratan angka kredit kenaikan pangkat atau
jabatan.
Maka dari itu untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik
maka guru harus selalu diberi penataran secara rutin agar
kemampuan guru selalu terasah terus menerut, informasi
pengetahuan berkaiatan dengan tanggung jawab sebagai guru
menjadi bertambah, ilmunya semakin bertambah, pengalaman
bimbingan mengajar menjadi bertambah, dan tentunya tugas
sebagai guru dapat terlaksana dengan baik.
4 Solusi untuk kegiatan penataran
Ada banyak model yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat
dipakai dalam melakukan evaluasi. Salah seorang ahli evaluasi
program penataran (training) dalam bidang pengembangan SDM
menawarkan model evaluasi yang diberi nama Kirkpatrick’s
Training Evaluation Model yang dipakai untuk mengevaluasi
program training (penataran) yang telah dilakukan guru. Evaluasi
tersebut mencakup 4 (empat) level, yaitu level 1- reaction, level 2-
behavior, level 3-result.5

a) Evaluating Reaction
Evaluating Reaction ini adalah mengevaluasi terhadap reaksi
peserta penataran. Berarti evaluasi ini mengukur kepuasan
peserta,dalam hal ini adalah guru. Program penataran diaggap
efektif apabila proses penataran dirasa menyenangkan dan
memuaskan bagi peserta sehingga mereka tertarik dan
termotivasi untuk belajar dan berlatih

b) Evaluation Learning
Evaluating learning ini disebut juga dengan penilaian hasil
belajar. Penilaian ini mengukur pengetahuan apa yang telah
dipelajari, sikap apa yang telah berubah, dan ketrampilan apa
yang telah dikembangkan atau diperbaiki oleh guru setelah
mengikuti penataran.
c) Evaluating Bihavior
Evaluating behavior evaluasi pada tingkah laku difokuskan
pada perubahan tingkah laku guru setelah kembali ke tempat
kerja. Penilaian mencakup apakah perubahan sikap yang terjadi
setelah mengikuti penataran juga akan diimplementasikan
setelah guru kembali ke sekolah, dan bagaimana guru dapat
mentransfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperoleh selama mengikuti penataran.
d) Evaluating Result
Evaluasi ini difokuskan pada hasil akhir yang terjadi karena
peserta telah mengikuti penataran. Termasuk dalam kategori
hasil akhir dari suatu program penataran guru ini adalah
peningkatan kualitas kerja dari seorang guru. Dari ke-empat
level evaluasi tersebut, yang akan diambil untuk dievaluasi
adalah pada level tingkat 2, yaitu evaluating learning yang akan
membahas tentang pengetahua dan ketrampilan apa yang telah
diperoleh guru selama mengikuti penataran, seperti kesesuaian
materi dengan kebutuhan peserta, penggunaan metode
pembelajaran yang tepat, dan penggunaan media pembelajaran
yang tepat dalam suatu prose pembelajaran.
B. Tanggung jawab guru
1 Pengertian tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru adalah menunjukkan aturan nilai dan norma
yang berlaku agar anak didik dapat memahami perbuatan atau
tingkah laku mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan,
perbuatan yang susila dan asusila serta perbuatan yang moral dan
amoral. Semua itu harus tercermin dalam tingkah laku seorang
guru karena anak didik lebih banyak menilai dari apa yang
ditampilkan guru dari pada apa yang guru katakan.
2 Tugas tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru menurut Hamalik (2004: 127), yaitu
sebagai berikut:
a) Guru harus menuntut murid-murid belajar. Tanggung jawab
guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut
murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
b) Turut serta membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru
merupakan seorang key person yang paling mengetahui
tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan murid.
c) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak
dan jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid
kiranya bukan pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa
agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti
bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan
kepribadiannya, sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap,
cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab,
ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai
moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
d) Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada
murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri,
memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi
kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
e) Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan
mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
f) Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak
dalam bidang keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia
harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya.
g) Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin
melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak
mengenal masyarakat
3 Faktor yang mempengaruhi tanggung jawab guru
a) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan akan sangat mempengaruhi baik tidaknya
tanggung jawab seorang guru. Kemampuan seorang sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui
pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Selama
menjalani pendidikannya seseorang akan menerima banyak
masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun keterampilan
yang akan mempengaruhi pola berpikir dan prilakunya. Ini
berarti jika tingkat pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka
makin banyak pengetahuan serta ketrampilan yang diajarkan
kepadanya sehingga besar kemungkinan kinerjanya akan baik
karena didukung oleh bekal ketrampilan dan pengetahuan yang
diperolehnya.
b) Suasana yang kondusif di sekolah
Suasana yang kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada
tanggung jawab seorang guru, di antaranya: pengelolaan kelas
yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang (siswa),
maupun pengaturan fasilitas (ventilasi, penerangan, tempat
duduk, dan media pengajaran). Selain itu hubungan antara
pribadi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa dan
karyawan sekolah akan membuat suasana sekolah
menyenangkan dan merupakan salah satu sumber semangat
bagi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
c) Program penataran yang diikuti
Program penataran yang diikuti untuk memiliki tanggung jawab
yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik
yang me madai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar
siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru dalam
menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan
interaksi belajar mengajar. Untuk itu guru perlu mengikuti
program-program penataran.
d) Kondisi fisik dan mental yang baik
Agar guru memiliki tanggung jawab yang baik maka harus
didukung oleh kondisi fisik dan mental yang baik pula. Guru
yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Oleh karenanya faktor kesehatan harus
benar-benar diperhatikan. Begitu pula kondisi mental guru, bila
kondisi mentalnya baik dia akan mengajar dengan baik pula.
e) Sarana dan prasarana
Untuk dapat meningkatkan tanggung jawab guru diperlukan
adanya sarana dan prasaran yang memadai dan menunjang
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar mulai dari yang
murah dan mudah didapat sampai media elektronika yang rumit
dan mahal. Kelengkapan sarana akan membantu untuk
meningkatkan proses belajar mengajar siswa serta kegairahan
untuk terus menerus belajar dan belajar demi untuk mencapai
cita-cita yang mereka inginkan. Oleh karena itu pengadaan
sarana yang lengkap akan membantu siswa belajar rajin,
sehingga ia menjadi suatu kebutuhan yang perlu diwujudkan,
sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap akan
membantu siswa dalam belajar. Sebab dengan adanya sarana
dan prasarana yang lengkap akan sangat berguna terutama bagi
guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk
meningkatkan prestasi belajar.
4 Dampak positif dan negative tanggung jawab guru
a) Dampak positif
1) Guru menjadi lebih rajin dalam mengikuti kegiatan yang
berkaitan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan
mengajar
2) Dengan adanya tanggung jawab maka tujuan pembelajaran
akan tercapai
3) Guru yang bertanggung jawab akan disegani oleh siswa
maupun rekan kerja dan juga atasan
b) Dampak negatif
1) Seringkali kedisiplinan guru dalam melaksanakan tanggung
jawabnya disalah artikan sebagai bentuk otoriter
2) Tanggung jawab menentukan profesionalitas seorang guru
3) Apabila tanggung jawab tidak dapat dilaksanakan dengan
baik seorang guru akan merasa gagal dalam melaksanakan
tanggung jawabnya
C. Pengaruh kegiatan penataran sebagai bentuk tanggung jawab guru
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

Peningkatan mutu guru sebagai upaya peningkatan tenaga


kependidikan memiliki tujuan agar guru terus berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu guru
selalu menjadi yang prioritas, karena upaya ini didasari alasan bahwa
indikator utama keberhasilan sekolah adalah kemampuan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien seusai dengan tuntutan
kurikulum dan menyiapkan tamatan yang memenuhi kebutuhan
pembangunan masa kini dan masa yang akan datang.
Salah satu kegiatan peningkatan mutu adalah penataran. Penataran
adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan kecerdasan,
kepandaian, ketrampilan, atau kewenangan. Dapat diartikan pula bahwa
penataran adalah pendidikan lanjutan dari hasil pelatihan, sebab pelatihan
hanya dilakukan dalam waktu yang sangat singkat sehingga perlu
diadakan pengingatan. Penataran termasuk kedalam pendidikan jangka
pendek. Penataran bisa dilaksanakan dengan mengundang penatar dari
luar (seluruh atau sebagian), dan atau menugaskan tenaga pendidik
mengikuti pentaran yang diselenggarakan oleh pihak lain.
Penataran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tanggung
jawab guru. Program penataran yang diikuti untuk memiliki tanggung
jawab yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik
yang me madai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada
para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa. Hal ini menentukan
kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan
pengelolaan interaksi belajar mengajar. Untuk itu guru perlu mengikuti
program-program penataran.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai