Dosen pengampu :
Dr. Nurhadji Nugraha, S.Pd,. MM.
Oleh Kelompok 1:
A. Kegiatan Penataran
1 Pengertian Penataran
Menurut (Wati, 2012) salah satu upaya untuk meningkatkan
performasi guru adalah melalui program penataran. Dengan
mengikuti program penataran performasi mengajar guru diharapkan
dapat lebih meningkat lagi. Menurut (Yandianto, 2002) dalam
(Wati, 2012) penataran itu sendiri berasal dari kata tatar yang berarti
menatar mengajar, membimbing, memberikan latihan dan
sebagainya untuk meningkatkan mutu, kemampuan, pengetahuan,
dan sebagainya.
Menurut (Kamil, 2010) dalam (Wati, 2012) penataran (pelatihan)
adalah proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan sikap dan perilaku
individu sebagai anggota masyarakat dalam pekerjaan dan
kehidupannya sehari-hari
Menurut (Gunawan, 2016) penataran adalah mengajar
(membimbing, memberikan pendidikan, pelatihan, kursus, dsb)
tambahan untuk meningkatkan mutu (kemampuan, pengetahuan,
keterampilan).
(Wati, 2012) Penataran berasal dari kata tatar yang berarti menatar
atau mengajar. Jadi penataran adalah membimbing, memberikan
pendidikan, pelatihan, kursus, tambahan untuk meningkatkan mutu
(kemampuan, pengetahuan, keterampilan) Penataran merupakan
sebuah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana sebagai
usaha untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan (guru),
semakin sering seorang guru mengikuti penataran, maka cenderung
akan semakin meningkat kemampuan profesionalnya yang
mencakup tiga aspek, yaitu: Kompetensi kognitif, sikap, dan
kompetensi prilaku/performansi. Semakin sering guru mengikuti
program penataran dan semakin berpengalaman dalam
melaksanakan tugas sehari-hari, maka akan meningkatkan
kemampuan guru dalam praktek pelaksanaan proses belajar
mengajar.
Penataran adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan
kecerdasan, kepandaian, ketrampilan, atau kewenangan. Dapat
diartikan pula bahwa penataran adalah pendidikan lanjutan dari
hasil pelatihan, sebab pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang
sangat singkat sehingga perlu diadakan pengingatan. Penataran
termasuk kedalam pendidikan jangka pendek. Penataran bisa
dilaksanakan dengan mengundang penatar dari luar (seluruh atau
sebagian), dan atau menugaskan tenaga pendidik mengikuti
pentaran yang diselenggarakan oleh pihak lain.
Penataran merupakan suatu proses, perbuatan dan cara menatar.
Orang yang menatar biasa disebut dengan penatar. Sementara
peserta penataran disebut dengan petatar. Melalui penataran
peningkatan guru bisa dilakukan. peningkatan mutu guru yang
dilakukan. Peningkatan mutu guru yang dilakukan tidak akan lepas
dari peningkatan kompetensi guru. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harsu dimiliki,
dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan dikembangkan standar kompetensi guru adalah untuk
menetapkan suatu ukuran kemampuan pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Pada dasarnya
penataran merupakan suatu proses memberikan bantuan kepada
para guru untuk memperbaiki kekurangannya dalam melaksakan
proses pembelajaran.
Dari uraian di atas nampak bahwa dengan adanya kegiatan
penatarann,guru diharapkan dapat lebih paham dengan dunia
profesinya, dapat mengembangkan kepribadiannya,
mengembangkan karir dan guru akan menjadi lebih kompeten.
a) Evaluating Reaction
Evaluating Reaction ini adalah mengevaluasi terhadap reaksi
peserta penataran. Berarti evaluasi ini mengukur kepuasan
peserta,dalam hal ini adalah guru. Program penataran diaggap
efektif apabila proses penataran dirasa menyenangkan dan
memuaskan bagi peserta sehingga mereka tertarik dan
termotivasi untuk belajar dan berlatih
b) Evaluation Learning
Evaluating learning ini disebut juga dengan penilaian hasil
belajar. Penilaian ini mengukur pengetahuan apa yang telah
dipelajari, sikap apa yang telah berubah, dan ketrampilan apa
yang telah dikembangkan atau diperbaiki oleh guru setelah
mengikuti penataran.
c) Evaluating Bihavior
Evaluating behavior evaluasi pada tingkah laku difokuskan
pada perubahan tingkah laku guru setelah kembali ke tempat
kerja. Penilaian mencakup apakah perubahan sikap yang terjadi
setelah mengikuti penataran juga akan diimplementasikan
setelah guru kembali ke sekolah, dan bagaimana guru dapat
mentransfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperoleh selama mengikuti penataran.
d) Evaluating Result
Evaluasi ini difokuskan pada hasil akhir yang terjadi karena
peserta telah mengikuti penataran. Termasuk dalam kategori
hasil akhir dari suatu program penataran guru ini adalah
peningkatan kualitas kerja dari seorang guru. Dari ke-empat
level evaluasi tersebut, yang akan diambil untuk dievaluasi
adalah pada level tingkat 2, yaitu evaluating learning yang akan
membahas tentang pengetahua dan ketrampilan apa yang telah
diperoleh guru selama mengikuti penataran, seperti kesesuaian
materi dengan kebutuhan peserta, penggunaan metode
pembelajaran yang tepat, dan penggunaan media pembelajaran
yang tepat dalam suatu prose pembelajaran.
B. Tanggung jawab guru
1 Pengertian tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru adalah menunjukkan aturan nilai dan norma
yang berlaku agar anak didik dapat memahami perbuatan atau
tingkah laku mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan,
perbuatan yang susila dan asusila serta perbuatan yang moral dan
amoral. Semua itu harus tercermin dalam tingkah laku seorang
guru karena anak didik lebih banyak menilai dari apa yang
ditampilkan guru dari pada apa yang guru katakan.
2 Tugas tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru menurut Hamalik (2004: 127), yaitu
sebagai berikut:
a) Guru harus menuntut murid-murid belajar. Tanggung jawab
guru yang terpenting adalah merencanakan dan menuntut
murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guru
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
b) Turut serta membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru
merupakan seorang key person yang paling mengetahui
tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat
perkembangan murid.
c) Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak
dan jasmaniah). Memompakan pengetahuan kepada murid
kiranya bukan pekerjaan yang sulit. Tetapi membina siswa
agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti
bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan
kepribadiannya, sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap,
cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab,
ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas dasar nilai-nilai
moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
d) Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada
murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri,
memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi
kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
e) Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan
mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
f) Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak
dalam bidang keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia
harus senantiasa memperbaiki cara bekerjanya.
g) Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin
melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak
mengenal masyarakat
3 Faktor yang mempengaruhi tanggung jawab guru
a) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan akan sangat mempengaruhi baik tidaknya
tanggung jawab seorang guru. Kemampuan seorang sangat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui
pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Selama
menjalani pendidikannya seseorang akan menerima banyak
masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun keterampilan
yang akan mempengaruhi pola berpikir dan prilakunya. Ini
berarti jika tingkat pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka
makin banyak pengetahuan serta ketrampilan yang diajarkan
kepadanya sehingga besar kemungkinan kinerjanya akan baik
karena didukung oleh bekal ketrampilan dan pengetahuan yang
diperolehnya.
b) Suasana yang kondusif di sekolah
Suasana yang kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada
tanggung jawab seorang guru, di antaranya: pengelolaan kelas
yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang (siswa),
maupun pengaturan fasilitas (ventilasi, penerangan, tempat
duduk, dan media pengajaran). Selain itu hubungan antara
pribadi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa dan
karyawan sekolah akan membuat suasana sekolah
menyenangkan dan merupakan salah satu sumber semangat
bagi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
c) Program penataran yang diikuti
Program penataran yang diikuti untuk memiliki tanggung jawab
yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik
yang me madai, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar
siswa. Hal ini menentukan kemampuan guru dalam
menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan
interaksi belajar mengajar. Untuk itu guru perlu mengikuti
program-program penataran.
d) Kondisi fisik dan mental yang baik
Agar guru memiliki tanggung jawab yang baik maka harus
didukung oleh kondisi fisik dan mental yang baik pula. Guru
yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Oleh karenanya faktor kesehatan harus
benar-benar diperhatikan. Begitu pula kondisi mental guru, bila
kondisi mentalnya baik dia akan mengajar dengan baik pula.
e) Sarana dan prasarana
Untuk dapat meningkatkan tanggung jawab guru diperlukan
adanya sarana dan prasaran yang memadai dan menunjang
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar mulai dari yang
murah dan mudah didapat sampai media elektronika yang rumit
dan mahal. Kelengkapan sarana akan membantu untuk
meningkatkan proses belajar mengajar siswa serta kegairahan
untuk terus menerus belajar dan belajar demi untuk mencapai
cita-cita yang mereka inginkan. Oleh karena itu pengadaan
sarana yang lengkap akan membantu siswa belajar rajin,
sehingga ia menjadi suatu kebutuhan yang perlu diwujudkan,
sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap akan
membantu siswa dalam belajar. Sebab dengan adanya sarana
dan prasarana yang lengkap akan sangat berguna terutama bagi
guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk
meningkatkan prestasi belajar.
4 Dampak positif dan negative tanggung jawab guru
a) Dampak positif
1) Guru menjadi lebih rajin dalam mengikuti kegiatan yang
berkaitan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan
mengajar
2) Dengan adanya tanggung jawab maka tujuan pembelajaran
akan tercapai
3) Guru yang bertanggung jawab akan disegani oleh siswa
maupun rekan kerja dan juga atasan
b) Dampak negatif
1) Seringkali kedisiplinan guru dalam melaksanakan tanggung
jawabnya disalah artikan sebagai bentuk otoriter
2) Tanggung jawab menentukan profesionalitas seorang guru
3) Apabila tanggung jawab tidak dapat dilaksanakan dengan
baik seorang guru akan merasa gagal dalam melaksanakan
tanggung jawabnya
C. Pengaruh kegiatan penataran sebagai bentuk tanggung jawab guru
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap
kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA