Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (project work)

PT ASIA SURYA PERKASA

MEMPERBAIKI SISTEM REM SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION

Di Ajukan Untuk Melengkapi Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) project work

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Revi Erpian

Nomor Induk Siswa :

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PANGKAL PINANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

MEMPERBAIKI SISTEM REM SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Revi Erpian

Nomor Induk Siswa :

Program Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

Laporan ini Telah di periksa dan dinyatakan sebagi salah satu bukti telah mengikuti Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dari tanggal 16 Maret – 1 Mei 2020.

Pangkal Pinang, 1 Mei 2020


Program Bidang Otomotif

Kepala Program Studi Guru Pembimbing

Rinaldy. S.pd Rinaldy.S.pd

NIP.198305012009031005 NIP. 198305012009031005

Kepala SMKN 2 Pangkal Pinang

Drs. Yuliazarman, MT

NIP.19611010 198603 1 019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga laporan
PKL ini bisa diselesaikan tepat waktu. Berkat rahmat-Nya pula Saya bisa menjalani kegiatan PKL selama 3
bulan dalam keadaan yang sehat baik fisik maupun pikiran yang merupakan syarat kelulusan sebagai siswa
jurusan Bisnis Sepeda Motor SMKN 2 Pangkal Pinang.

Tujuan dari dibuatnya laporan PKL ini adalah untuk melaporkan segala macam kegiatan yang
dilakukan selama masa PKL, memberikan informasi mengenai profil perusahaan, struktur perusahaan,
serta bagaimana cara kerja dari perusahaan tersebut. Laporan ini juga dibuat sebagai laporan analisa
kebijakan perusahaan yang memberikan intensifnya kepada karyawan serta dampak yang ditimbulkannya
terhadap kinerja karyawan. Sebagai dasar analisa, Saya menggunakan pendapat beberapa ahli yang
membahas mengenai manajemen sumber daya manusia dan pemberian insentif sebagai kebijakan.

Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari proses
pelaksanaan kegiatan PKL hingga penyusunan laporan hingga menjadi laporan yang layak untuk
dipresentasikan. Saya pun menyadari bahwa dalam penulisan laporan PKL ini masih belum sempurna dan
masih memiliki kesalahan dan kekurangan di beberapa bagian. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik dari segi moral ataupun
materil serta memberikan kemudahan, dorongan, saran dan kritik selama proses Praktik Kerja Lapangan.

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin menyampaikan secara khusus ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sebagai berikut:

1. Allah SWT atas rahmat, nikmat dan berkah tak henti-hentinya diberikan.
2. Orang Tua Praktikan yang tidak pernah berhenti memberikan doa dan dukungan selama
melakukan Praktik Kerja Lapangan.
3. Terima Kasih Kepada Bapak Renaldi.S.pd. Selaku Kepala Bidang Studi otomotif SMKN 2
Pangkal Pinang yang telah memberikan izin Praktik Kerja Lapangan
4. Terima Kasih Kepada Bapak Agge selaku Kepala Bengkel PT Asia Surya Perkasa yang telah
membimbing selama proses Praktik Kerja Lapangan.
5. Rekan – Rekan satu tim Adi, Ambril, Teguh, Marbeli, Andre yang saling membantu dalam
Praktik Kerja Lapangan.

Akhir kata, semoga amal ibadah yang telah diberikan berupa pengarahan, saran, bimbingan,
motivasi kepada penulis mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan. Akhirnya semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca maupun masyarakat umum dan rekan- rekan Siswa – Siswi SMKN 2
Pangkal Pinang. Aminn.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. TUJUAN PROJECT WORK..........................................................................................1
C. WAKTU DAN PELAKSANAAN..................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................1
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................5
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................21
A. KESIMPULAN.............................................................................................................21
B. SARAN.........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................................................23
A. DAFTAR NILAI...........................................................................................................23
B. LEMBAR PENILAIAN................................................................................................24
C. FOTO KEGIATAN.......................................................................................................25
D. DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................26
E. DAFTAR HADIR.........................................................................................................28

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa lulusan SMK diharapkan menjadi
siswa yang siap pakai dimasyarakat dan didalam kurikulum sekolah ditetapkan bahwa untuk
mewujudkan program tersebut parasiswa diharuskan mengikuti pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
antara lain ketentuan kurikulum SMK.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan metode pembelajaran siswa SMKuntuk mengenal
dunia usaha dan industri/instansi sebelum mereka terjun kedunia. Seiring perkembangan zaman dan
teknologi otomotif yang pesat, kebutuhan masyarakat akan alat transfortasi sangat penting. Hal ini
terbukti dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan memasuki pasar otomotif Indonesia yang
terutama banyak di dominasi oleh Negara otomotif besar seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan Negara-
negara eropa yang  menawarkan produk baru yang dilengkapi dengan fasilitas oleh konsumen
Indonesia.

B. Tujuan Project Work

1. Memperkenalkan pengalaman kerja yang sesunggunya kepada siswa.


2. Meningkatkan kemampuan cara kerja sebagai bekal untuk masa depan,
3. Memperkokoh kerja sama antara sekolah dan dunia usaha.
4. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab
5. Mampu untuk membandingkan antara ilmu teori yang didapatkan di sekolah dengan ilmu
Praktis yang didapatkan di tempat kerja.
6. Sebagai persyaratan kelulusan siswa kelas 3 SMKN 2 Pangkal Pinang

C. Waktu dan Pelaksanaan.

Kegiatan PKL SMKN 2 Pangkal Pinang merupakan kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan para
siswa yang menginjak masa studi pada kelas 3 pada tahun kedua masa studi sekolah. Kegiatan PKL
dilaksanakan 2 bulan Pada Tanggal 16 Maret – 1 Mei 2020 Yang berlangsung kurang lebih selama 2
bulan. Jadwal efektif kerja setiap hari senin hingga jumat pukul 07.30 sampai 16.00 Wib. Adapun
tempat pelaksanaan kegiatan PKL di lakukan di PT. Asia Surya Perkasa yang beralamat di Jl. Jendral
Ahmad Yani, No. 147, Pintu air atas, Rangkui/ Rw. Bangun, Kec. Taman Sari, Kota Pangkal Pinang,
Kepulauan Bangka Belitung 33123.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI DASAR

Rem Cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini
bekerja dengan cara menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit
cakram digunakan caliper yang digerakan, oleh piston untuk mendorong sepatu rem ke cakram, rem
jenis ini biasanya digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda. Pada mobil balap bahan yang
digunakan biasanya dari kramik agar tahan panas yang ditimbulkan selama proses pengereman.

1. Gejala Kerusakan
Konsumen mengeluh bahwa saat pedal rem diinjak, kendaraan tidak mau berhenti, Singkatnya
rem kurang pakem.
2. Analisa Kerusakan
Melihat gejala keruskan di atas bisa diperkirakan penyebab tersebut antara lain:
a. Mungkin minyak remnya kurang/habis.
b. Mungkin saluran minyak berisi udara.
c. Mungkin terjadi kebocoran pada sistem rem
d. Mungkin kampas rem sudah tipis
3. Tujuan
a. Mengganti kampas rem pada rem depan
b. Membersihkan komponen-komponen kotoran seperti vaselin yang telah berubah akibat
panas, debu bercampur oli dan sebagainya.

4. Alat dan Bahan

Untuk bagian Alat sebagai berikut:

a. Kunci roda
b. Kunci ring 12 mm
c. Amplas
d. Dongkrak
e. Jack Stand

Untuk bagian Bahan sebagai berikut:

a. Vaselin
b. Minyak rem

5. Keselamatan Kerja terbagi menjadi 3 bagian :


6
Bagi Praktikan

1) Mengenakan pakaian kerja, sarung tangan, masker dan topi


2) Serius dalam bekerja dan tidak bercanda\

Bagi Alat dan Bahan

1) Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya


2) Membuang minyak rem di air, supaya tidak menetes pada body

Bagi Lingkungan Sekitar

1) Menggunakan alas/ baskom untuk melindungi kotoran yang jatuh ke lantai.


2) Menjaga kebersihan lingkungan kerja dari sisa vaselin, kotoran dan tetesan minyak rem.

6. Langkah Kerja

Langkah Pembongkaran

1) Mempersiapkan alat yang akan dipergunakan


2) Mengendorkan 4 mur pengikat roda depan dengan menggunakan kunci roda 21mm
3) Mengangkat mobil dengan menggunakan dongkrak
4) Memasang jack stand pada bagian yang kuat
5) Melepas roda depan dengan cara melepas mur pengikat dengan menggunakan kunci roda
21mm
6) Melepas kampas rem, dengan cara melepas baut pengikat rumah kampas rem bagian
bawah dengan menggunakan kunci ring ukuran 12 dengan cara diputar ke kiri
7) Menarik keatas rumah kampas rem lalu melepas kampas rem

Langkah Pemeriksaan

1) Memeriksa kampas rem


Saya memeriksa apakah kampas rem masih tebal atau tidak. Ternyata kampas rem sudah
sangat tipis sehingga perlu diganti.
2) Memeriksa piringan cakram
Saya memeriksa dengan cara meraba apakah permukaan piringan cakram beralur atau
tidak. Hasilnya cakram masih baik dan hanya perlu diamplas saja.
3) Memeriksa piringan piston rem
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa piston rem atau silinder rem tidak bocor.
4) Memeriksa minyak rem
saya memeriksa minyak rem pada tabung recervoir, ternyata minyak rem masih baik dan
masih cukup (tidak kurang).

Langkah Pemasangan

1) Langkah pertama saya mengoleskan vaselin pada sisi luar kampas


2) Memasang kampas pada rumah kampas rem
3) Memasang dudukan/rumah kampas rem dengan cara didorong ke bawah
4) Memasang baut pengikat rumah kampas rem dengan menggunakan kunci ring ukuran
12mm dengan cara diputar ke kanan.
7
5) Memasang roda depan kanan dan kiri lalu saya memasang mur roda dan memutar mur
roda menggunakan tangan ± 3 putaran lalu saya menggunakan kunci roda untuk
memepetkan mur pengikat
6) Setelah kedua roda terpasang, lalu saya memeriksa kembali minyak rem pada tabung
recervoir. Lalu menutup tabung recervoir
7) Menurunkan mobil
8) Mengeraskan mur pada roda menggunakan kunci roda

Kesimpulan

1) Langkah terakhir tinggal menguji kerja rem tersebut. Dengan cara mencoba laju
kendaraan di jalan umum kemudian direm.
2) Hasil pengereman adalah rem pakem dan tidak menimbulkan bunyi (baik)

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. PEMBONGKARAN

1. Menguras Minyak Rem 

Gambar 1.1 Menguras minyak rem

a. Buang minyak rem dari resevoir minyak rem (tangki cadangan ) yang terdapat pada ruang
mesin bagian depan

b. Buang udara yang ada didalam saluran minyak rem dari jarak yang paling jauh dari master
silinder. Sebagao contoh, jika master silinder terletak pada bagian depan sebelah kanan, maka
silinder roda yang paling jauh adalah bagian roda belakang sebelah kiri. Pembuangan ini
dilakukan bisa dengan menginjak pedal rem beberapa kali. 

Catatan 
1. Minyak rem harus diganti setiap 20.000 km atau 1 (satu) tahun sekali tergantung mana
yang tercapai lebih dahulu.
2. Cuci dengan segera permukaan cat yang terkena minyak rem, karena minyak rem akan
segera merusakkan permukaan cat.

9
2.Pemeriksaan Ketebalan Pad Rem

Gambar 1.2 Pemeriksaan Ketebalan Pada rem

a. Gunakan mistar (penggaris) ukur ketebalan sepatu rem (Gambar 1)


b. Periksa secara visual, dan pastikan tidak ada perbedaan yang menyolok antara sepatu rem
sebelah luar dan dalam (Gambar 2).
c. Pastikan, keausan kanvas rem merata
d. Ganti sepatu rem rem jika kausan sudah melebihi limit. 

3. Memeriksa Keausan dan Kerusakan Pada Piringan Rem Secara Visual

Gambar 1.3 memeriksa Keausan pada piringan rem.

Periksalah keausan yang tidak normal pada piringan rem seperti : 


a. Terbakar, ini bisa dilihat dari warna permukaan piringan rem yang menghitam.
b. Ketebalan bagian luar dan dalam.
c. Run out (kebalingan)
d. Atau kerusakan lainnya (retak, oplak, dll).

10
4. Pemeriksaan Califer Rem

Gambar 1.4 Pemeriksaan Califer Rem

a. Periksa kebocoran minyak rem pada piston silinder rem.


b. Periksa sliding pin dari kemungkinan macet.
c. Periksa piston rem dari kemungkinan macet 

5. Pemeriksaan Ketebalan Piringan Rem

Gambar 1.5 Pemeriksaan Ketebalan


Piringan

a. Bersihkan bagian permukaan piringan rem dengan kain bersih.


b. Ukur ketebalan rotor disc menggunakan out side micrometer

11
6. Pemeriksaan Kebalingan Piringan Rem 

Gambar 1.6 pemeriksaan Kebalingan


Rem

a. Ikat sementara piringan rem dengan mur pada bagian bautnya.


b. Sebelum mengukur run out, check free play bearing hub roda depan, apakah masih masuk
dalam spesifikasi.
c. Ukur menggunakan dial gauge, dan putar piringan secara berlahan - lahan 

7. Penggantian Pad Kit Rem Depan

Gambar 1.7 Penggantian pad Kit

a. Melepas brake pad


b. Lepaskan caliper rem depan.
c. Lepas kedua pad kit berikut anti – squeal shims
12
Catatan :

1) Jangan melepaskan / membuka selang flexible dari caliper rem


2) Penggantian pad kit rem dengan yang baru :
Gunakan lithium base glycol grease (gemuk) pada permukaan anti squeal shims
a. Pasang shims pada pad kit
b. Pasang ke dua pad kit berikut anti squeal shims
c. Pasang caliper
d.  Tekan pedal rem beberapa kali dan check level minyak rem harus berada pada garis “MAX “
dan tambahkan bila kurang.

Catatan :
1) Penggantian pad kit diharuskan berikut anti – squeal shims
2) Pastikan tidak ada oli atau grease pada permukaan gesek pad kit

8. Rem Yang Mendorong Masuk Piston Pada Califer  Untuk Memasang Pad Baru

Gambar 1.8 Mendorong piston silinder roda


a. Gunakan gagang palu untuk mendorong pioston rem agar masuk kedalam silinder rem.
b. Lakukan hal ini dengan hati-hati, jika terlalu keras mendorongnya, bisa menambahkan batang
besi (aspak) untuk disampungkan 

Catatan :
1) Untuk mencegah minyak rem tupah dari resevoir minyak rem. Pada saat piston rem ditekan
bukalah / kendorkan bleeder plug (nepel).
2) Itulah beberapa proses yang dapat kamu lakukan untuk melakukan langkah - langkah
perawatan dan perbaikan rem piringan (disk brake).

13
B. SISTEM KEMUDI SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION

Sistem Kemudi Sistem kemudi adalah merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk
membelokkan mobil sesuai dengan keinginan pengemudi dengan sudut derajat belok yang diinginkan
dan radius yang dihasilkan. Pada umumnya sistem kemudi dapat dibagi menjadi empat bagian utama,
antara lain :

1. Steering Whell (kemudi)

Gambar 2.1 Steering Whell (Kemudi)


2. Steering Main Shaft (poros utama kemudi)

Gambar 2.2 Steering Main Shaft (poros utama Kemudi)

3. Steering Gear Housing (Rumah Poros Kemudi)

14
Gambar 2.3 Steering Gear Housing (rumah poros kemudi)

4. Steering linkage (reduksi gigi kemudi)

Gambar 2.4 Steering Linkage (reduksi gigi kemudi)

Pada steering wheel, digunakan pengemudi untuk menggerakkan sistem kemudi dengan cara
diputar kekiri atau kekanan.

Pada sterering main shaft, berfungsi untuk meneruskan putaran dari steering wheel keroda giggi
kemudi. Putara poros harus seimbang dan bekerjanya tidak boleh terganggu oleh benda disekitarnya.
Oleh karena itu penempatan poros kemudi didalam tabung atau rumah poros kemudi.

Pada steering gear housing, tidak saja berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu
bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi
ringan. Sedangkan pada linkage tediri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering
gear keroda depan. Walaupun mobil 7 bergerak naik turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan
keroda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat.

Steering gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang
banyak digunakan dewasa ini adalah recirculating ball dan rack and pinion. Perbandingan gigi pada

15
steeringgear antara 18 – 30 : 1. Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudisemakin
ringan tetapi jumlah putarannya menjadi bertambahbanyak untuk sudut belok yang sama.

C. SISTEM RODA

Gambar 4.1 Roda


Roda adalah sebagai penunjang sepeda motor untuk berjalan. Terutama roda belakang adalah
sebagai tenaga penggerak sepeda motor yang didapat dari tenaga mesin. Roda juga berfungsi untuk
menerima berat dan semua beban (gaya) yang ditimbulkan oleh kondisi jalan. Oleh Karen aitu roda
dituntut harus :

 Kuat dan ringan


 Dapat memindahkan panas dengan baik (gesekan ban)
 Perawatan mudah

Fungsi Roda

1) Sebagai penopang seluruh berat kendaraan, penumpang dan beban.


2) Sebagai penggerak sepeda motor dari tenaga mesin yang disalurkan melalui sistem pemindah
daya.

16
3) Menyerap kejutan yang diterima dari permukaan jalan yang tidak rata.
4) Sebagai bidang kontak terhadap permukaan jalan untuk mengontrol arah kendaraan dan
pengereman.

Gangguan Pada Roda :

1) Kemudi terasa berat


2) Mur bantalan kepala kemudi terlalu kencang
3) Bantalan kepala kemudi rusak atau tidak berfungsi
4) Tekanan udara ban tidak cukup

Kemudi menarik ke satu arah atau tidak berjalan lurus :


1) Routing kabel tidak benar
2) Garpu bengkok
3) Poros roda bengkok
4) Roda tidak terpasang dengan baik
5) Bantalan kepala kemudi tidak berfungsi
6) Rangka bengkok
7) Bantalan roda aus
8) Komponen engsel lengan ayun aus

Roda depan bergoyang :

1) Pelek bengkok.
2) Bantalan roda depan aus.
3) Ban aus sebelah.
4) Poros depan tidak dikencangkan dengan baik

Roda tidak berputar dengan Lancar :

1) Bantalan roda tidak berfungsi


2) Poros depan bengkok
3) Rem seret
4) Gear Speedometer macet/seret.

Bantalan Roda Berfungsi :

1) Sebagai bantalan antara hub/tromol dengan poros, sehingga roda dpt berputar dengan lancar.
2) Mengurangi gesekan.
3) Menahan beban.
17
Pemeriksaan Bantalan :

1) Periksa kelonggaran radial maupun aksial.


2) Putar lingkaran bagian dalam pada setiap bantalan dengan jari.
3) Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
4) Juga periksa bahwa lingkaran bagian luar bantalan terpasang kencang pada hub.
5) Lepaskan dan gantikan bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus dan tanpa suara, atau
terpasang kendor pada hub.

E. Bagian Utama Roda Sepeda Motor

1. Jari-Jari Roda Sepeda Motor

Jari-jari roda sepeda motor berfungsi sebagai penghubung tromol roda dengan peleknya. Jari-jari
juga sebagai penyangga berat dari sepeda motor dan sekaligus sebagai penyerap getaran / goncangan
dari kondisi jalan. Bentuk jari-jari terpasang pada sepeda motor di Indonesia dapat dibedakan
bentuknya antara luar dan dalam.

Gambar 5.1 Posisi jari luar dan dalam pada hub


Secara visual jari-jari luar dan dalam dapat dibedakan dari besarnya sudut kebengkokan dari ujung
jari-jari yang mengikat pada hub seperti terlihat pada gambar di bawah ini

Gambar 5.2 Bentuk Jari – Jari Roda


a. Bentuk jari-jari luar dengan mempunyai kebengkokan kurang dari 90º atau mempunyai jarak
antara kepala dengan kebengkokan lebih Panjang
b. Bentuk jari-jari dalam dengan mempunyai kebengkokan lebih dari 90º atau mempunyai jarak
antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek

18
Merakit Jari-jari Roda Sepeda Motor
Merakit jari-jari ke tromol maupun ke pelek ada perbedaan pola anyaman untuk jenis rem tromol
maupun rem cakram.
a. Jenis rem tromol

Gambar 6.3 Susunan Jari – Jari pada jenis Tromol


Pola 4H.3R Artinya : 4 lubang pada hub dan 3 lubang pada Rim
b. Jenis rem cakram

Gambar 5.4 jari-jari pada jenis cakram


Pola 6H.3R Artinya : 6 lubang pad ahub dan 3 lubang pada rim Keterangan anyaman jari-jari
roda
1. Pola anyaman adalah persilangan antara jari-jari luar dan dalam
2. Jari-jari luar mengarah searah putaran jarum jam
3. Jari-jari dalam mengarah berlawanan dari putaran jarum jam

2. Pelek Roda Sepeda Motor

Pada pelek sedemikian kuat agar dapat mengatasi keolengan dan kebengkokan. Disamping itu
mempunyai bentuk yang memungkinkan ban luar dan ban dalam dapat dipasangkan secara sempurma.

Jenis Pelek Menurut Bahannya :

a. Pelek biasa (Besi)


Pelek ini dibuat dari baja yang dipres (dari lembaran baja yang digulung dan dipres )

sifat – sifatnya: Daya tahan pemakaian tinggi dan Murah

19
Gambar 5.5 Pelek biasa (Besi)
b. Pelek alumunium paduan
Berbentuk pada umumnya miri dengan pelek plat press biasa namun yang membedakan adalah
bahan pembuatannya karena kebanyakan pelek jenis ini dibuat dari paduan alumunium dan
magnesium.
Sifatnya: Ringan, dapat memberikan kenyamanan pada kendaraan dan awet karena tidak etrjadi
korosi.
c. Pelek besi tuang
Pelek jenis ini,jari-jari menyatu sekaligus dengan Hubnya. Tipe ini umumnya disebut juga
“light alloy disk wheel”. Kekakuan dan kekuatan sama dengan model yang lain. Kelebihan
model ini adalah Tindakan penyetelan untuk kelurusan roda/balancing tidak diperlukan.
Biasanya digunakan pada sepeda motor besar dan motor sport.

Gambar 5.6 Pelek besi tuang

Jenis pelek menurut ban yang dipakai :

a. Dengan ban dalam (Tube type)

Gambar 5.7 pelek yang menggunakan ban dalam

Ciri- ciri

1. Pentil/ katup jadi satu dengan ban dalam


2. Terdapat lubang untuk jari – jari
3. Tidak terdapat Hump (bukit pengaman)

20
4. Pelek belah (Vespa)

b. Tanpa ban dalam (Tubeles)

Gambar 5.8 pelek tidak menggunakan ban dalam

Ciri – ciri :

1. Pentil melekat pada pelek


2. Tidak ada lubang ((jari- jari)
3. Dilengkapi Hump

Ukuran pelek

a. 1.25 – 127 artinya


1.25 = lebar pelek (inci)
17 = Diamater pelek (inci)
b. 1.40 x 18 – F artinya
1.40 = lebar pelek (inci)
18 = Diameter pelek (inci)
c. 1.60 – 18 – R Artinya
1.60 = lebar pelek (inci)
19 = Diameter pelek ( inci)
R = Reak ( untuk Belakang)

Dalam pemakaiannya, roda termasuk pelek akan mengalami perubahan bentuk akibat kondisi
jalan yang tidak selalu rata, sehingga roda termasuk pelek harus diperiksa pada periode tertentu jika
dirasa ada permasalahan dalam pengendaraan dengan cara memeriksa keolengannya. Keolengan pelek
maksimal yang di ijinkan adalah arah : Radial : 1,0 mm ,Aksial : 1,0 mm.

21
Gambar 5.9 Pemeriksaan Keolengan

3. Ban Roda Sepeda Motor

Sebagai salah satu komponen kendaraan sepedamotor, ban merupakan komponen yang sangat
penting bagi keamanan dan kenyaman serta menjaga perfomansi kendaraan ketika melaju di jalanan

Fungsi dan Tuntunan Ban

Ban merupakan bagian dari kendaraan yang langsung berhubunan dengan jalan. Berfungsi ntuk
menjamin kendaraan berjalan nyaman dan aman dengan mengurangi hambatan-hambatan gelinding
roda. Oleh karena itu banyak sekali tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh ban :

Gambar 5.1 0 Kemampuan Ban Menahan Berat

a. Mampu menahan berat kendaraan dan muatan (arah atas dan bawah)
b. Mampu menahan gaya (Dorongan) dari samping kiri dan kanan
Contoh: saat belok, zig zag

c. Mampu menahan gaya memanjang


contoh: saat pengereman dan akselerasi

22
Tuntutan lain dari ban :

1. Kemampuan traksi (cengkeram) besar


2. Tahanan gelinding kecil
3. Dapat meredam geratan

Macam-macam Ban

Secara umum ban yang banyak digunakan oleh sepeda motor mempunyai 2 macam, yaitu
a. Tube type yaitu tipe ban yang menggunakan ban dalam pemakaiannya

Ciri ban yang menggunakan ban dalam adalah mempunyai konstruksi tipe pentil melekat pada
ban dalam dan ban akan bocor bila  terkena paku
b. tubeless yaitu tipe ban yang tidak menggunakan ban dalam pemakaiannya

Ciri tipe ban tubeless yaitu mempunyai kode tubelles. Pentil melekat pada pelek, jika kena
paku tidak langsung kemps (bocor ), sehingga relatif lebih aman.

F. Perawatan rantai roda sepeda motor

1. Memberikan pelumasan secara rutin

23
Setiap bagian
yang saling bergesekkan
satu dengan lainnya akan
mengalami keausan. Untuk
memperkecil keausan yang
terjadi tersebut maka
pada rantai roda harus ada
pelumasan. Pelumasan
disamping mengurangi
resiko terjadinya keausan yang besar, juga berfungsi untuk melindungi rantai dan sprocket dari
kemungkinan terjadi korosi. Apabila terjadi korosi pada rantai maka dapat membuat pergerakkan
antara pivot dan pin pada rantai menjadi macet atau tidak dapat bergerak lancar.

Gambar 6.1 Pemeriksaan Pergerakan Rantai Roda

2. Pemeriksaan dan penyetelan jarak main bebas (free play)

Jarak main bebas rantai roda sangat perlu diperhatikan dan diperiksa karena jarak main bebas
yang tidak sesuai, baik terlalu besar atau terlalu kecil akan berdampak pada kenyamanan dan
keamanan ketika berkendara.

3.Cara penyetelan jarak main bebas rantai roda :

a) Parkirkan sepeda motor dengan menggunakan standar tengah.


b) Kendorkan Baut dan mur as roda bagian belakang.
c) Setetelah baut dan mur as roda kendor, maka lakukan penyetelan jarak main bebas dengan
mengendorkan adjuster lock nut.
d) Kemudian putar adjuster lock nut atau adjuster bolt untuk menyetel ketegangan rantai roda.
e) Setel tegangan rantai atau jarak main bebas rantai sesuai dengan nilai spesifikasinya.
f) Periksa dan pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang sama.
g) Setelah selesai melakukan penyetelan, kencangkan kembali baut dan mur as roda belakang
sesuai dengan momen spesifikasinya. Ketika melakuan pengencangan baut dan mur as roda,
tarik rantai ke atas agar tidak merubah posisi kedua penyetel rantai roda.

24
Gambar 6.3 Pengencangan As Roda Sepeda Motor

4.Penggantian rantai roda sepeda motor :

Apabila rantai roda sudah tidak dapat dikencangkan atau rantai sudah mengalami keausan yang
telah melebihi batas maka lakukanlah penggantian rantai roda tersebut. Penggantian rantai roda
sebaiknya dilakukan bersama dengan penggantian sprocketnya, karena apabila penggantian hanya
dilakukan pada salah satu part maka dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih awal dari part yang
diganti.

Ketika melakukan pemasangan untuk rantai roda yang terdapat sambungan, pemasangan chain
clip tidak boleh terbalik. Posisi pada bagian ujung terbukanya chain clip harus berlawanan dengan arah
putaran rantai untuk menghindari agar chain clip tidak terlepas.

Gambar 6.4 Pemasangan ChainClip Rantai Roda

Apabila chain clip terlepas maka akan berakibat sambungan rantai juga lepas dan akan
merusakkan part-part lainnya.

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

Dalam kegiatan PKL Bagi penulis sangalah berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman
dalam melakukan interaksi di lingkungan kerja yang sesungguhnya. Dengan adanya sistem PKL ini
dapat melatih siswa bekerja sama menetapkan langkah- langkah dalam suatu pekerjaan. Dan
pembelajaran di dunia kerja melalui PKL adalah suatu Strategi yang memberi kepada siswa untuk
mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya sehingga tidak
kaget/ kaku lagi saat benar – benar terjun ke dunia kerja.

Dalam hal ini juga penulis meyimpulkan bagaimana penjelasan mengenai:

Rem merupakanan komponen yang juga berperan penting pada kendaraan yangberfungsi untuk
mengurangi kecepatan dan menghentikan laju kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat
memparkir kendaraan ditempat yang menurun.

Rem juga mempunyai masalah dalam sistem kerjanya (pengoperasiannya). Misalnya,rem kotor,
rusak dan bahkan rem blong. Maka dari pada itu mengecek, merawat maupun memperbaikinya
dilakukan secara rutin.

26
Sedangkan Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan
dalam penerapan dalam transportasi.

Ban adalah peranti yang menutupi velg. Ban adalah bagian penting darikendaraan darat, dan


digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi
roda dari aus dan kerusakan, 

D. Saran

Lakukan perawatan dan perbaikan kendaraan secara rutin (berkala) sesuai prosedur yang tertera
dalam buku service maupun panduan mengenai Teknik Otomotif yang bisa didapat dari modul maupun
internet (Web). Khususnya dalam system rem sebaiknya selalu mengecek, merewat ataupun
memperbaikinya benar-benar dilakukan secara rutin, guna menghindari terjadinya kerusakan rem atau
tidak berfungsi rem dengan baik (rem blong) pada kendaraan. Dan utamakan keselamatan kerja dalam
perwatan ataupun perbaikan serta utamakan keselamatan berkendara.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Revi Erpian, pedoman penulisan laporan praktik kerja lapangan (PKL) teknik otomotif
Project work. SMK Negeri 2 Pangkalpinang

27
LAMPIRAN

A. DAFTAR NILAI

28
E. LEMBAR PENILAIAN

29
JURNAL

30
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROJECT WORK

Program Studi Keahlian : ……………………...


Kompetensi Keahlian : ...................................

No. Hari/Tanggal Kegiatan Paraf

31
Halaman untuk keterangan tambahan, gambar kerja & catatan

32
DAFTAR HADIR

Peserta Praktik Kerja Lapangan Project Work


Tahun 2020

Program Keahlian : .................................................................. Tempat Project Work : ........................…………….


Kompetensi Keahlian : ..................................................................
Tanggal
/Bulan/ Paraf
No Nama siswa Keterangan

D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P D P

D = Datang

P = Pulang

............................................., .......................... 2020

Pembimbing Project work

33
....................................................
Rinaldy. S.pd
NIP. 198305012009031005

34
DOKUMENTASI KEGIATAN

31
32

Anda mungkin juga menyukai