Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI SINGKAT SEPUTAR SINGA

05.41 |

SUMBER:www.florafauna.web.id

Hai teman-teman pembaca untuk sekarang ini aku ingin memberikan sebuah info nih,kalian
kenal sama sesosok hewan predator yang di juluki sebagai raja hutan.Yupsss benar
"SINGA",singa adalah salah satu jenis hewan predator yang sering di juluki sebagai raja hutan,
sobat hal ini karena singa adalah hewan terkuat yang ada di hutan.Kalian tentu penasaran kan
tentang hewan ini oke cekidottt.......

Singa (Panthera Leo) adalah salah satu kucing terbesar


dan terkuat yang di dunia. Ukuran singa hampir sama
besarnya dengan ukuran harimau Siberia. Singa adalah
kucing terbesar yang hidup di benua Afrika. Perbedaan
unik yang terdapat di antara singa dan jenis kucing besar
lainnya adalah singa cendurung hidup dalam satu
kelompok, sedangkan jenis kucing lainnya hidup
menyendiri. Meski dulunya singa pernah menjelajahi
seluruh Afrika dan bahkan bagian dari Eropa dan Asia,
populasi singa yang tersisa di dunia sekarang ini hanya
berada di sub-Sahara Afrika. Namun, populasi singa diduga
telah turun 30% selama 20 tahun terakhir akibat hilangnya
habitat asli mereka.
Singa memiliki bulu mantel pendek dengan warna cokelat
atau emas dengan ekor panjang yang memiliki seberkas
bulu di bagian ujung. Tidak ada corak atau bintik bintik
pada bulu singa seperti yang ada pada jenis kucing besar
lainnya. Hal ini membantu ini karnivora besar ini untuk
tidak terlihat ketika mengintai mangsanya di padang
rumput panjang. Singa adalah salah satu kucing terbesar di
dunia dengan pejantan yang ukurannya lebih tinggi dan
lebih berat daripada betina. Singa jantan juga memiliki
surai rambut panjang sekitar wajah mereka, sedangkan
singa betina tidak. Singa memiliki rahang yang kuat yang
terdiri dari 30 gigi dengan empat gigi taring yang digunakan
untuk merobek daging mangsanya. Singa memiliki cakar
besar dan tajam yang membantu mereka ketika berlari dan
memanjat untuk mengejar mangsanya atau untuk
mempertahankan diri. Struktur kaki depan dan belakang
mereka juga memungkinkan singa untuk mampu melompat
dengan jarak lebih dari 10 meter.

Deskripsi Lengkap Singa (Panthera Leo), Si Raja Hutan

 Kingdom: Animalia
 Filum: Chordata
 Kelas: Mammalia
 Order: Carnivora
 Keluarga: Felidae
 Genus: Panthera
 Nama Ilmiah: Panthera leo
 Nama Umum: Singa, Lion
 Kelompok: Mamalia, Carnivore
 Lokasi: Sub-Sahara Afrika
 Habitat: Hutan terbuka, Padang rumput
 Warna: Pirang, Emas, Coklat
 Jenis Kulit: Bulu
 Ukuran: 1,4 m - 2,5 m
 Berat: 120kg - 249kg
 Kecepatan Lari: 56 km/jam
 Buruan: Antelope, Kijang, Zebra
 Predator: Manusia
 Gaya Hidup: Diurnal / Nocturnal
 Status Konservasi: Terancam Punah
 Perkiraan Populasi Ukuran: 23.000
 Ancaman Terbesar: Hilangnya Habitat

Secara historis, singa dulunya ditemukan di seluruh Afrika


dan bahkan di beberapa bagian Eropa dan Asia juga.
Namun hari ini, mereka telah terdesak ke daerah yang lebih
kecil yakni hanya ditemukan di negara-negara di sub-
Sahara Afrika. Meskipun angka mereka telah berkurang
banyak, singa sebenarnya hewan sangat beradaptasi pada
lingkungan dengan iklim sangat kering. Mereka lebih
memilih daerah hutan terbuka, semak belukar dan padang
rumput yang panjang di mana mereka bisa bersembunyi
dengan baik dan juga terdapat banyak mangsa. Singa tidak
ditemukan di daerah hutan hujan atau jauh ke gurun.

Singa adalah jenis kucing besar yang unik karena


mereka hidup bersama dalam kelompok-kelompok sosial
yang kuat. Satu kelompok singa terdiri dari 5-15 betina
bersama anak-anak mereka dan pejantan yang umumnya
satu. Singa pejantan sering berpatroli di wilayah
kelompoknya dengan luas sekitar 100m². Singa pejantan
biasanya menandai pohon dan batu dengan air kencingnya
untuk memperingatkan dari penyusup. Meskipun singa
pejantan bisa mempertahankan kelompoknya dari berbagai
ancaman, posisi mereka di dalam kelompok terus-menerus
di bawah ancaman dari pejantan singa lainnya yang ingin
mencoba untuk mengambil alih kelompoknya. Dan jika
berhasil, mereka akan membunuh semua anak dari sing
pejantan sebelumnya. Meskipun dengan ukurannya besar,
Singa jatan hampir tidak pernah melakukan perburan. Hal
itu dikarenakan tubuh mereka yang cukup besar hingga
membuat mereka lambat dan lebih mudah terlihat oleh
mangsanya. Dalam berburu, singa betina lah yang sering
melakukannya. Singa betina berburu bersama-sama dengan
betina lain yang ada dalam kelompoknya. Dengan tubuh
yang relatif lebih kecil, membuat singa betina dapat
bergerak lebih cepat dalam mengejar mengsanya.

Setelah periode kehamilan yang berlangsung selama


hampir empat bulan, singa betina melahirkan antara satu
sampai enam ekor bayi yang dilahirkan buta dan sangat
rentan terhadap lingkungan baru mereka. Bulu bayi singa
ditutupi oleh bintik-bintik gelap yang membantu mereka
untuk menyamarkan diri dengan sarangnya agar telindungi
saat induk mereka pergi berburu. Namun, kurang dari
setengah dari anak singa dapat mencapai umur satu dan
empat dari lima anak singa biasanya meninggal pada saat
usia mereka dua tahun. Kematian anak singa umumnya
terjadi akibat dari serangan hewan lain atau kelaparan. Di
dalam kelompok singa, ketika satu betina melahirkan,
betina lain dalam kelompok tersebut akan membantu
merawat anak singa tersebut. Anak singa menyusu pada
induknya sekitar enam bulan. Meskipun mereka tidak mulai
aktif berburu sampai usia mereka sekitar satu tahun, anak
singa sudah mulai makan daging setelah umur mereka 12
minggu atau lebih.
Singa adalah hewan karnivora besar yang bertahan
hidup hanya dengan memakan binatang lain untuk
menopang dirinya sendiri. Tidak seperti kucing besar
lainnya, singa bukanlah pemburu soliter (menyendiri),
tetapi sebaliknya singa betina bekerja sama untuk memburu
dan menangkap mangsanya. Strategi ini memungkinkan
singa betina untuk membunuh hewan yang lebih cepat dan
jauh lebih besar daripada mereka, seperti Kerbau,
Wildebeest dan bahkan Jerapah. Singa juga diketahui
memburu Gazelle, Zebra dan Warthog serta sejumlah
spesies Antelope dengan mengikuti kawanan mereka
melintasi padang rumput terbuka. Singa betina tidak akan
menurunkan kewaspadaan mereka setelah mereka
mendapatkan mangsanya. Ancaman dari Hyena dengan
kelompoknya yang jauh lebih besar bisa saja datang dan
mencuri buruannya. Setelah hewan buruan telah di
lumpuhkan, singa betina akan membiarkan singa pejantan
dalam kelompoknya untuk menikmati buruannya tersebut,
kemudian di ikuti singa betina dewasa. Anak singa akan
mulai ikut makan ketika semua singa dewasa telah selesai.
Singa adalah predator paling dominan di
lingkungannya. Hal itu berarti bahwa tidak ada hewan lain
menimbulkan ancaman bagi mereka, dengan pengecualian
sekelompok Hyena yang diketahui sering menyerang singa
ketika mereka sendiri. Singa dipandang sebagai ancaman
besar oleh banyak spesies lain termasuk Jerapah dan Gajah
yang dapat dengan mudah melukai singa ketika mencoba
untuk mengusirnya. Ancaman terbesar bagi singa datang
dari manusia yang sudah sejak lama memburu mereka.
Akan tetapi faktor utama penyebab penurunan populasi
singa adalah hilangnya habitat asli mereka akibat
pembukaan lahan untuk pertainan dan pemukiman.
Penurunan populasi singa juga diketahui disebabkan oleh
penyakit yang menular dari Hyena dari Anjing Liar, dengan
lebih dari 1.000 singa setelah meninggal karena distemper
(penyakit pada binatang) antara tahun 1993 dan 1997.
Hari ini, singa terdaftar oleh IUCN sebagai hewan yang
rentan dari kepunahan di alam liar dalam waktu dekat.
Selama kurun waktu 20 tahun terakhir kita telah
kehilangan sekitar 30% dari populasi singa dari sub-Sahara
Afrika dengan perkiraan jumlah populasi sekarang berkisar
antara 16.500 sampai 30.000 ekor. Faktor utama dibalik
penurunan populasi singa yang begitu cepat adalah
hilangnya habitat asli mereka akibat pembukaan hutan
untuk lahan pertainian dan pemukiman. Hilangnya habitat
tidak hanya membuat keberadaan singa terpojok, tetapi
juga membuat buruan mereka semakin langka. Faktro
lainnya yang tidak kalah mengerikan adalah masih
maraknya perburuan.

Anda mungkin juga menyukai