Bagi orang tua dan masyarakat SMP terbuka membawa manfaat yaitu biaya
dapat ditekan serendah mungkin, meningkatkan taraf pendidikan dasar yang
diperlukan dalam menghadapi pembangunan dan perkembangan zaman dan
dikembangkannya sumber belajar baru yang berarti membuka kesempatan
dimanfaatkannya sarana yang belum terpakai dan kemungkinan penambahan
lapangan kerja baru.
Merujuk kepada tujuan pendirian SMP terbuka di atas, maka dengan sasaran
dari SMP terbuka adalah (1) siswa yang tidak dapat ditampung di SMP reguler, (2)
siswa SMP yang putus sekolah, (3) anak-anak didaerah terpencil dan terisolasi yang
tidak ada SMP disekitarnya, (4) anak-anak dari keluarga tidak mampu yang memaksa
mereka tidak sekolah karena membantu orang tua untuk mencari nafkah. (Rusydi
Ananda dan Amiruddin, 2017)
a. Terbuka bagi peserta didik tanpa batasan umur dan tanpa syarat-syarat
akademik.
b. Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktis,
incidental dan perorangan.
c. Terbuka dalam proses pembelajaran yaitu tidak selalu diselenggarakan di
ruang kelas secara tatap muka, dapat juga melalui media seperti radio, media
cetak, kaset, model dan gambar-gambar.
d. Terbuka dalam keluar masuk sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia bagi
peserta didik.
e. Terbuka dalam pengelolaan sekolah, sekolah dikelola oleh pegawai negeri dan
orang lain yang diperlukan partisipasinya, misalnya pemimpin masyarakat,
orang tua peserta didik dan pamong pemerintah setempat.
b. Kurikulum
SMP terbuka menggunakan kurikulum SMP yang berlaku. Dari
kurikulum tersebut dikembangkan menjadi garis besar isi program media
(GBIPM) sebagai acuan untuk mengembangkan berbagai macam media
belajar pada SMP terbuka. GBIPM ini sering disebut sebagai kurikulum SMP
terbuka
.
c. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran di SMP terbuka dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu belajar mandiri dan belajar kelompok ditempat kegiatan belajar
(TKB) dan tutorial tatap muka di SMP induk atau ditempat lain yang
disepakati.
Kegiatan belajar TKB dilaksanakan 4-5 hari dalam seminggu, minimal
150 menit perharinya. Kegiatan belajar di TKB dibimbing dan diarahkan oleh
seorang guru yang disebut guru pamong. Tugas guru pamong bukan hanya
mengajar, tetapi bertugas untuk mengelola, mengarahkan, membimbing dan
memotivasi siswa agar belajar.
e. Tenaga Kependidikan
SMP terbuka mempunyai tenaga kependidikan yaitu kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran (guru bina), guru bimbingan dan
penyuluhan, guru pamong, guru pamong khusus, dan tenaga tata usaha.
Kepala sekolah SMP induk otomatis menjadi kepala sekolah SMP terbuka
dibantu oleh seorang wakil kepala sekolah yang diangkat dari salah satu guru
senior pada SMP tersebut.
Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, SMP terbuka
mempunyai sejumlah guru bina yang dianggap dari guru mata pelajaran yang
ada di SMP tersebut. Guru bina setiap SMP terbuka minimal setiap mata
pelajaran dibina oleh satu guru bina. Beberapa orang guru bina dapat
merangkap menjadi wali kelas siswa SMP terbuka.
Guru bimbingan dan penyuluhan dapat dirangkap oleh guru bimbingan
dan penyuluhan SMP induknya. Begitu pula tenaga tata usaha. Sedangkan
guru pamong khusus adalah tokoh masyarakat yang mempunyai keahlian
khusus untuk membimbing siswa dalam mempelajari pendidikan agama,
kerajianan dan kesenian, pendidikan jasmani, keterampilan dan muatan lokal.