Disusun oleh
Nama : Doni
Kelas : IX SMP
No : 15
Kata Pengantar
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat dan karunianyalah saya dapat menyelesaikan tugas
Bahasa Indonesia tentang karya tulis dengan tema imbuhan.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Imbuhan sama dengan bunyi yang
ditambahkan pada sebuah kata baik di awal (prefiks), di akhir (sufiks), di tengah
(infiks) atau gabungan di antara tiga imbuhan itu untuk membentuk kata baru yang
artinya berhubungan dengan kata pertama. Sedangkan imbuhan asing yaitu
imbuhan yang datang (diserap) dari luar, baik dari luar negeri, luar daerah, maupun
dari luar lingkungan, dan lain-lain.
Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk
dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata
berimbuhan atau kata turunan. Imbuhan memiliki makna dan fungsi yang berbeda-
beda jika dimasukkan kedalam kalimat.
Adapun yang dimaksud dengan gabungan imbuhan .Gabungan imbuhan
adalah pemakaian beberapa imbuhan sekaligus pada suatu kata dasar, yang
masing-masing mempertahankan arti dan fungsinya. Imbuhan-imbuhan yang biasa
dipakai bersama-sama adalah: me-kan, mem-per-kan, di-per-kan, ter-kan, ber-
kan, dan lain-lain.
Demikian kata pengantar dari saya, jika ada penyusunan kata yang salah
saya mohon maaf. Kritik dan saran selalu saya harapkan .Terima kasih
Penulis
i
Daftar Isi
Judul
Kata Pengantar………………………………………………………………...…...i
Daftar Isi……………………………………………………………………….......ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………....1
Bab II Pembahasan………………………………………………………...………3
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat kata dasar dan kata
bentukan. Kata dasar disusun menjadi kata bentukan melalui tiga macam proses
pembentukan, yaitu: afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan
komposisi (pemajemukan). Dalam proses pembentukan afiksasi telah dikenal
adanya imbuhan atau afiks yang meliputi prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan
infiks (sisipan). Kata-kata imbuhan tersebut sering juga kita gunakan dalam
percakapan kita sehari-hari.
Selain imbuhan dari serapan asing, ada juga imbuhan yang lain, Misalnya :
ter-, ter-kan, dan ter-i . Imbuhan ter -, biasanya berfungsi untuk membentuk verba
(kata kerja pasif), tetapi pada kata-kata tertentu berfungsi sebagai pembentuk
nomina (kata benda), kecuali awalan ter- yang melekat pada kata sifat.
1
Imbuhan ter-kan yaitu bukan konfiks dan masing-masing memiliki fungsi dan
makna sendiri. Awalan ter- berfungsi membentuk kata kerja pasif, sedangkan
akhiran –kan membentuk kata kerja aktif transitif. Imbuhan ter- berfungsi
membentuk kalimat pasif, sedangkan akhiran –i membentuk kata kerja aktif
transitif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Imbuhan Asing adalah imbuhan yang diserap dari bahasa daerah maupun
dari bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia dan didalam kata
tersebut mempunyai makna dan fungsi.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat akhiran -wan dan -man yang kita pungut
dari bahasa Sansekerta. Dalam bahasa Indonesia, muncul kata-kata baru dengan
akhiran -wan dan -man sebagai analog bentuk hartawan dan bangsawan
sehingga terbentuk kata-kata seperti: negarawan, usahawan, wartawan,
olahragawan dan sejarawan. Akhiran -man dapat kita jumpai, seperti pada kata
budiman dan seniman. Dalam bahasa Indonesia akhiran -wan dan -man merujuk
pada pria (laki-laki), sedangkan yang berakhir -wati merujuk kepada wanita
(perempuan).
Sebelum kita membahas kata imbuhan diatas, kita akan membahas dulu
kepada prefiks di bawah ini :
3
f. Prefiks pari mempunyai makna dan arti sekitar. Contoh: Paripurna
4
2.2.2 Imbuhan Serapan dari Bahasa Arab
-i:
1. Dido suka sekali masakan yang mengandung hewani seperti:
ikan, ayam, itik dan lain-lain.
(Menyatakan memiliki sifat)
2. Pelajaran yang disukai Budi adalah pelajaran-pelajaran tentang
botani.
(Menyatakan memiliki sifat)
- in :
1. Para muslimin sedang melakukan ibadah di Masjid.
(Menyatakan petunjuk jamak pada pria)
2. Para hadirin sedang berkumpul di ruang tamu.
(Menyatakan petunjuk jamak pada pria)
- at :
1. Para muslimat sedang melakukan ibadah di Masjid.
(Menyatakan petunjuk jamak pada wanita)
2. Para hadirat sedang berkumpul di ruang tamu.
(Menyatakan petunjuk jamak wanita)
- wi :
1. Linda sedang membaca buku tentang duniawi.
(Menyatakan memiliki sifat)
2. Anto dan teman-temannya sedang berkumpul dan bercerita
mengenai topik tentang surgawi.
(Menyatakan memiliki sifat)
5
2.2.3 Imbuhan Serapan dari Bahasa Inggris
- isme :
1. Pak Budi mempunyai jiwa nasionalisme dan jiwa tersebut
diturunkan pada anak-anaknya.
(Menyatakan paham/ajaran)
2. Amerika Serikat merupakan negara yang menganut paham
liberalisme.
(Menyatakan paham/ajaran)
- logi :
1. Dinda sangat suka pelajaran tentang biologi.
(Menyatakan ilmu pengetahuan tentang)
2. Zoologi merupakan pelajaran kesukaan Dido.
(Menyatakan ilmu pengetahuan tentang)
- itas :
1. Ibu Sari senang memakai baju yang kualitasnya tinggi.
(Menyatakan golongan kata benda)
-isasi :
1. Tono mengadakan sosialisasi kepada masyarakat di desa.
(Menyatakan proses/hal yang berhubungan dengan)
6
- is :
1. Dina pergi ke pesta menggunakan baju yang praktis.
(Menyatakan membentuk kata benda)
Cara-cara yang dapat kita lakukan untuk mencari arti imbuhan adalah
sebagai berikut:
7
Seketika itu dia terduduk lemas, ketika mendapat kabar buruk
tentang anaknya.
Ani tertunduk malu ketika ditanya tentang orang tuanya.
Ketika mendengar lelucon Andi,kami semua tertawa terbahak-
bahak.
Terulang lagi kejadian yang mengerikan itu dalam pikiranku.
4. Menyatakan intensitas
Contoh :
Dengan tersipu-sipu, dijawabnya juga pertanyaanku.
5. Menyatakan potensial (dapat di)
Contoh :
Soal Matematika itu terkerjakan juga akhirnya.
Sepatu itu dapat terlihat di dalam gelap.
Surat wasiat Nenek tertulis juga dengan tinta hitam.
Keindahan wajahnya terlukis di dalam sebuah foto.
Cita-cita anak itu tergambar dengan jelas di dalam benaknya.
Tulisanku tidak terbaca oleh siapa pun.
Keindahan pemandangan ini tergambar di atas kanvas.
6. Menyatakan superlatif
Contoh :
Ia memperoleh nilai tertinggi semester ini.
Surabaya adalah kota yang terpanas di Indonesia.
Shinta merupakan anak yang terpandai di dalam kelas.
Ketika kami mengunjungi Amerika, kami melihat air terjun
terpanjang di dunia.
Aku sangat beruntung memiliki Andi sebagai sahabat
terbaikku.
Pak Raden memecahkan rekor untuk terlama tidak bernafas di
dalam air.
Dia merupakan orang terpendek di dunia.
Dia merupakan orang termalas dikelasku.
7. Menyatakan sampai ke
Contoh :
Dinginnya tertulang sekali di Brastagi ini.
8. Menyatakan yang di :
Contoh :
Saya terjebak perangkap yang saya buat sendiri
Terdakwa perampokan itu telah ditangkap polisi
Tersangka perusakan fasilitas umum itu sudah di tangkap.
8
Makna yang ditimbulkan oleh imbuhan ter-kan adalah antara lain
sebagai berikut :
1. Menyatakan tak sengaja terjadi
Contoh :
Uangnya tertanamkan modal di usaha itu.
Acara yang bagus itu terlewatkan begitu saja tanpa kita sadari.
Peristiwa itu terlupakan begitu saja dibenak masyarakat.
Penjahat itu tersadarkan karena kematian adiknya.
Tikus itu tak sengaja terlindaskan ban mobil.
Budaya-budaya tradisional telah terpinggirkan karena budaya
asing yang masuk ke Indonesia.
Berita mengenai kegagalan Andi tersampaikan kepada
keluarganya yang berada di kampung.
Kesempatan yang sangat bagus itu telah terlewatkan begitu saja.
2. Menyatakan dapat dilakukan
Contoh :
Pekerjaan itu terselesaikan juga olehku.
Pertanyaan itu terjawabkan juga olehku.
Buku itu terjualkan juga di pasar.
Akhirnya dia terkalahkan olehku.
Mukanya tergambarkan olehku.
Keindahan wajahnya terlukiskan di dalam sebuah foto.
Cita-cita anak itu tergambarkan dengan jelas di dalam
benaknya.
Larangan tentang merokok tertuliskan di dalam undang-undang.
Semangatnya untuk maju tidak akan tergoyahkan oleh apa-pun
selama dia masih hidup.
Pendapat yang keluar dari hasil penelitian sudah tidak
dapat terbantahkan lagi.
9
2. Menyatakan tak sengaja terjadi
Contoh :
Rumahnya terlempari serpihan batu akibat letusan Sunung
Sinabung.
Dina teracuni dengan perkataan yang bersifat provokasi.
Shinta telah terpengaruhi oleh bujuk rayu teman-teman
dekatnya.
Air sungai itu tercemari oleh limbah-limbah pabrik.
Nama baik yang telah aku jaga selama ini ternodai oleh fitnah
dari dirinya.
Andi tertimpai beberapa batu dan kerikil akibat letusan gunung.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Sufiks dalam bahasa asing terbagi ke dalam bahasa Arab, Sansekerta,
dan bahasa Inggris. Sufiks dalam bahasa Arab terdiri dari sufiks -i, -
iah, dan -wi yang berfungsi membentuk kata sifat, seperti alami,
badani, harafiah, rohaniah, manusiawi, gerejawi.
3.1.2 Sufiks dalam bahasa Sansekerta terdiri dari -man, -wan dan -wati yang
berfungsi membentuk nomina, seperti budiman, seniman, usahawan,
relawan, karyawan dan karyawati. Dalam pembentukannya, sufiks –
wan merupakan sufiks yang paling produktif. Pada mulanya arti
akhiran ini hanya sebatas ʻorang yang memiliki ʼ. Akan tetapi, dalam
perkembangan bahasa Indonesia, akhiran -wan mengalami perluasan
makna, sehingga dapat bermakna ʻorang yang ahli dalam bidang.
3.2 Saran
11
Daftar Pustaka
Alwi Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Sumber:
https://bagas.wordpress.com/2007/09/05/imbuhan-asing/
http://www.wartabahasa.com/2012/02/imbuhan-asing-man-wan-wati-i-wi-iah-
is.html
http://dianludia-wanti.blogspot.com/2013/03/makalah-sufiks-serapan_16.html
iii