Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah

kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Ejaan yang disempurnakan. untuk memenuhi tugas bahasa indonesia. Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Semarang, 06 oktober 2010

Penyusun PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 Agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa indonesia resmi. EYD mencakup penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan huruf besar (kapital), tanda koma, tanda titik, tanda seru, tanda hubung, tanda titik koma, tanda tanya, tanda petik, tanda titik dua, tanda kurung, tanda elips, dan tanda garis miring. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Ejaan Yang Disempurnakan itu? 2. Apa yang dimaksud unsur serapan dan bagaimana cara penulisannya yang benar? 3. Bagaimana penggunaan tanda baca yang benar dalam EYD? C. Tujuan Makalah 1. Memahami Konsep EYD 2. Memahami cara penulisan kata serapan yang benar 3. Memahami cara penulisan tanda baca yang benar 4. Ruang Lingkup EYD

PEMBAHASAN A. Pengertian Ejaan Yang dimaksud ejaan adalah keseluruan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambing-lambangitu ( pemisahan dan penggabungannya dalam satu bahasa ) . Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. B. Penulisan Unsur Serapan Berdasarkan taraf integrasinya unsure pinjaman bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, I exploitation de Ihomme par Ihomme, unsure-unsur ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing diubah seperlunya hingga bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata yang seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping kata standar, implement, dan objek. Berikut ini didaftarkan sebagian kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, yang sering di gunakan oleh pemakai bahasa. Kata Asing Penyerapan yang Salah Penyerapan yang Benar Risk resiko risiko System sistim sistem Technique, techniek tahnik, tehnologi teknik teknologi Frequency frekwensi frekuensi Description diskripsi deskripsi Survey survei survai C. Pemakaian tanda baca Pemakaian tanda baca dalam ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan mencakup pengaturan (1) tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda petik, (8) tanda petik tunggal. 1. Tanda titik a. Tanda titik di pakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya: 1) W.S. Rendra 2) Abdul Hadi W.M. 3) Ach. Sanusi b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. 1) Dr. (Dokteor) 2) Dr. ( dokter ) 3) S. Ked. ( Sarjana Kedokteran ) 4) Sdr. ( saudara ) c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan huruf kecil. Singkatan yang terdiri atas dua huruf di beri dua buah tanda titik,

sedangkan singkatan yang terdiri atas tiga buah huruf atau lebih hanya diberi satu buah tanda titik. Misalnya: Bentuk tidak Baku Bentuk Baku 1) s / d ( sampai dengan ) 1) s.d. ( sampai dengan ) 2) a / n ( atas nama ) 2) a.n. ( atas nama ) 3) d / a ( dengan alamat ) 3) d.a. ( dengan alamat ) 4) u / p ( untuk perhatian ) 4) u.p. ( untuk perhatian ) 5) d.k.k. ( dan kawan-kawan ) 5) dkk. ( dan kawan-kawan ) d. Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya. Misalnya: 1) Tebal buku itu 1.150 halaman 2) Minyak tanah sebanyak 2.500 liter tumpah. 3) Jarak dari desa ke kota ito 30.000 meter. Akan tetapi, jika angka itu tidak menyatakan suatu jumlah, tanda titik tidak di gunakan. 1) Tahun 2000 2) Halaman 1234 3) NIP 130519977 e. Tanda titik tidak di gunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata ( akronim ). Misalnya: 1) DPR 2) SMA NEGERI XXI 3) Sekjen Depdikbud f. Tanda titk tidak digunakan di belakang singkatan lambang kimia, satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang. Misalnya: 1) Lambang Cu adalah lambing kuprum. 2) Seorang pialang membeli 10 kg emas batangan. 3) Harga karton manila itu Rp500,00 per meter. g. Tanda titik tidak digunakan dibelakang judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi table, dan sebagainya. Misalnya: 1) Acara Kunjungan Menteri A.S. Hikam 2) Bentuk dan Kedaulatan ( Bab 1, UUD 1945 ) 3) Azab dan Sengsara 4) Wanita Indonesia di Pentas Sejarah h. Tanda titik tidak di gunakan di belakang alamat pengirim dan tanggal surat serta dibelakang nama dan alamat penerima surat. Misalnya: 1) Jalan Harapan III/AB 19 2) Jakarta, 10Agustus 1998 3) Yth. Sdr. Imam Kurnia Jalan Cisarua 12 Tasikmalaya 2. Tanda koma Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda koma tidak digunakan. Misalnya: a. Tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian dan pembilangan. Misalnya: 1) Saya menerima hadiah dari paman berupa jam tangan, raket, dan sepatu.

2) Satu, dua, tiga! 3) Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya. Catatan: Jika penggabungan itu hanya terdiri atas dua unsur, sebelum kata dan tidak dibubuhkan tanda koma. Akan tetapi, jika penggabungannya terdiri atas lebih dari dua unsur, diantara unsure-unsurnya ada koma, sebelumnya unsur terakhir dibubuhkan kata dan. b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. Misalnya: 1) Dia bukan siswa jayabaya, melainkan mahasiswa atmajaya. 2) Saya bersedia membantu, tetapi kau kerjakanlah dahulu tugas itu. 3) Dialog Kristen-islam regional di bali tidak menghasilkan kesimpulan, tetapi dialog seperti itu sangat berguna. c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Biasanya, anak kalimat didahului kata penghubung bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya. Misalnya: 1) Apabila belajar sungguh-sungguh, Saudara akan berhasil dalam ujian. 2) Karena harus di tanda tangani oleh gubernur, surat itu di tulis di atas kertas berkepala surat resmi. 3) Karena uangnya habis, ia tidak jadi menonton pertandingan Persib melawan PSIS sore ini. d. Tanda koma harus digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, namun, meskipun demikian, dalam hubungan itu, sementara itu, sehubungan dengan itu, dalam pada itu, oleh sebab itu, sebaliknya, selanjutnya. Misalnya: 1) Oleh karena itu, kita harus menghormati pendapatnya. 2) Jadi, hak asasi di Indonesia sudah benar-benar dilindungi. 3) Namun, kita harus tetap waspada. 4) Selanjutnya, kita akan membicarakan masalah lain. e. Tanda koma harus digunakan di belakang kata-kata seperti o, ya, wah ,aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: 1) Kasihan, dia harus mengikuti lagi ujian semester 1 tahun depan. 2) Aduh, betulkah saya lulus sipenmaru? 3) O, kalau begitu saya setuju. f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: 1) Saya sedih sekali, kata paman, karena kamu tidak lulus. 2) Kata petugas, kamu harus berhati-hati di jalan raya. 3) polisi tetap yakin bahwa pelaku peragawan cantik, Dietje, adalah Siradjudin alias room. demikian penjelasan Polda Metro Jaya. Berdasarkan contoh-contoh di atas penggunaan titik dua ( : ) sebelum tanda petik dalam petikan langsung dianggap salah; tanda baca yang benaradalah koma ( , ). g. Tanda koma digunakan diantara (1) nama dan alamat, (2) bagia-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: 1) Anak saya mengikuti kuliah di perbankan, sekolah tinggi ilmu ekonomi perbanas, jalan

perbanas, kuningan, Jakarta Selatan. 2) Bandung, 10 april 1998 3) Jakarta, Indonesia h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: 1) Badudu, yus.1980. membina bahasa Indonesia Baku. Seri 1, Bandung: Pustaka Prima. 2) Tjiptadi, bambang.1984. tata Bahasa Indonesia Cetakan II. Jakarta: Yudistira. i. Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikuti untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga. Misalnya: 1) A. ansori, S.H. 2) Sobur, M.Sc. j. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Misalnya: 1) Seorang warga, selaku rt 02, mengemukakan pendapatnya. 2) Di daerah kami, misalnya, masih banyak warga yang buta huruf. k. Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tesebut mengiringi induk kalimat. Misalnya: 1) Menteri mengatakan bahwa pembangunan harus dilanjutkan IK AK 2) Semuaorang akan berhasil dalam hidup jika bekerja keras IK AK 3. Tanda Titik Koma ( ; ) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Misalnya: @ Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus di tempuh; para pelaksana mengerjakan tugas sebaik-baiknya; para penyandang dana menyediakan biaya yang di perlukan. 4. Tanda Titik Dua ( : ) a. Tanda titik dua di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: @ Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai tiga jurusan: Sekolah tinggi tekhnik, Sekolah Tinggi Ekonomi, Sekolah Tinggi Hukum. b. Tanda titik dua tidak di pakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: @ Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai sekolah tinggi tekhnik, sekolah tinggi ekonomi, sekolah tinggi hukum. 5. Tanda Hubung ( - ) a. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Bandingkan: tiga-puluh dua-pertiga ( 30 2/3 ) Tiga-puluh-dua- pertiga ( 32/3 ) b. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang di mulai dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata. Misalnya: 1) Pada tahun depan akan diadakan perlombaan paduan suara remaja se-Jawa Timur di Surabaya. 2) Ke- 315 orang itu berasal dari mesir.

3) Warga DKI yang sudah dewasa diwajibkan ber-KTP DKI. 6. Tanda Pisah ( _ ) Tanda pisah membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi kalimat penjelasan khusus diluar bangun kalimat, menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas, dan di pakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke atau sampai , panjangnya dua ketukan. Misalnya: 1) Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2) Pemerintahan Habibie tahun 1998 desember 1999. 7. Tanda Petik ( ) Tanda petik di pakai untuk menggapai petikan langsung, judul syair, karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang di kenal. Misalnya: Kata Hasan, saya ikut. Sajak Aku karangan Chairil Anwar. Ia memakai celana cutbrai. 8. Tanda Petik Tunggal ( ) Tanda petik tunggal menggapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya: Lailatul Qadar malam bernilai PENUTUP Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masyarakat masih enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam komunikasinya sehari-hari, masyarakat sering terdikte oleh aturan-aturan tata bahasa yang salah, sehingga bermula dari kesalahan- kesalahan tersebut dapat menjadi kesalahan yang sangat fatal dalam mengikuti aturan-aturan ketata bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan dan parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di benarkan penggunaan dalam keseharian, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu mengingatkan kepada masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.

DAFTAR PUSTAKA Zainal Arifin, S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2003KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Ejaan yang disempurnakan. untuk memenuhi tugas bahasa indonesia. Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Semarang, 06 oktober 2010

Penyusun PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 Agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa indonesia resmi. EYD mencakup penggunaan dalam 12 hal, yaitu penggunaan huruf besar (kapital), tanda koma, tanda titik, tanda seru, tanda hubung, tanda titik koma, tanda tanya, tanda petik, tanda titik dua, tanda kurung, tanda elips, dan tanda garis miring. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Ejaan Yang Disempurnakan itu? 2. Apa yang dimaksud unsur serapan dan bagaimana cara penulisannya yang benar? 3. Bagaimana penggunaan tanda baca yang benar dalam EYD?

C. Tujuan Makalah 1. Memahami Konsep EYD 2. Memahami cara penulisan kata serapan yang benar 3. Memahami cara penulisan tanda baca yang benar 4. Ruang Lingkup EYD

PEMBAHASAN A. Pengertian Ejaan Yang dimaksud ejaan adalah keseluruan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambing-lambangitu ( pemisahan dan penggabungannya dalam satu bahasa ) . Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. B. Penulisan Unsur Serapan Berdasarkan taraf integrasinya unsure pinjaman bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, I exploitation de Ihomme par Ihomme, unsure-unsur ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang pengucapannya dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing diubah seperlunya hingga bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata yang seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh disamping kata standar, implement, dan objek. Berikut ini didaftarkan sebagian kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, yang sering di gunakan oleh pemakai bahasa. Kata Asing Penyerapan yang Salah Penyerapan yang Benar Risk resiko risiko System sistim sistem Technique, techniek tahnik, tehnologi teknik teknologi Frequency frekwensi frekuensi Description diskripsi deskripsi Survey survei survai 14 10 v olt7.

Huruf kapital dipaka sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.Misalnya :bangsa I ndonesia - bahasa I nggrissuku S unda - bahasa J epangHuruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.Misalnya :meng i ndonesiakan kata asingke i nggrisi nggrisan8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.Misalnya :bulan S eptember - hari N atalbulan M aulid - Perang B adar hari G alungan - tahun H ijriah-

hari J umat - tarikh M asehihari L ebaran P roklamasi K emerdekaan I ndonesiaHuruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.Misalnya :Soekarno dan Hatta m emproklamasikan k emerdekaan bangsanya.Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya p erang dunia.9. Huruf kapital dipakai sebagai nama geografi;Misalnya :L aut J awa S elat S undaA sia T enggara T eluk J

akartaS erang D anau T obaHuruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak dipakaimenjadi unsur nama diri.

15 Misalnya :berlayar ke t

eluk - menyeberangi s elatmandi di k ali - pergi ke arah t enggaraHuruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagainama jenis.Misalnya :garam i nggris - pisang a mbongula j awa - kacang b ogor 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti d an. Misalnya :R epublik I ndonesiaM ejelis P ermusyawaratan R akyatD epartemen P endidikan dan K

ebudayaanB adan K esejahteraan I bu dan A nak K eputusan P residen R epublik I ndonesia, N omor 57, T ahun 1972Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan serta nama dokumen resmi.Misalnya :menjadi sebuah r epublik - kerjasama antara p emerintah dan rakyatbeberapa b adan h ukum - menurut u ndangu ndang yang berlaku11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yangterdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumenresmi.Misalnya :-

Perserikatan B angsa B angsa U ndangU ndang Dasar Republik IndonesiaYayasan I lmuI lmu Sosial - Rancangan U ndangU ndang12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kataulang sempurna) didalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangankecuali kata seperti d i, ke, d a r i , d an, yang dan un t u k yang tidak terletak apda posisiawal.

16 Saya telah membaca buku D ari A ve M aria ke J alan L ain ke R oma.Bacalah majalah S astra dan B ahasa.Dia adalah agen surat kabar S inar P embangunan.Ia menyelesaikan makalah A sas-

A sas H ukum P erdata13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dansapaan.Misalnya :D r. = doktor M.A. = master of artS.H. = sarjana hukum S.S = sarjana sastraT n = tuan N y = nyonyaP rof = profesor S dr = saudara14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatanseperti b a p a k ,i b u, s au d a r a, k

a k a k ,a d i k , dan p a m an yang dipakai dalam penyapaandan pengacuaan.Misalnya :Kapan B apak berangkat? tanya Harto. A dik bertanya itu apa, B u?Surat S audara sudah saya terima.Silakan duduk, D ik! kata ucok.Besok P aman akan datang.Mereka akan pergi kerumah P ak Camat.Para ibu mengunjungi I bu Hasan.Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungankekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.Misalnya :Kita harus menghormati b apak dan i bu kita.Semua k akak dan a dik saya sudah berkeluarga.15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda.Sudahkah A nda tahu ?Surat A

nda telah kami terima. C. Pemakaian tanda baca Pemakaian tanda baca dalam ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan mencakup pengaturan (1) tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda petik, (8) tanda petik tunggal. 1. Tanda titik a. Tanda titik di pakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya: 1) W.S. Rendra 2) Abdul Hadi W.M. 3) Ach. Sanusi b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. 1) Dr. (Dokteor) 2) Dr. ( dokter ) 3) S. Ked. ( Sarjana Kedokteran ) 4) Sdr. ( saudara ) c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan huruf kecil. Singkatan yang terdiri atas dua huruf di beri dua buah tanda titik, sedangkan singkatan yang terdiri atas tiga buah huruf atau lebih hanya diberi satu buah tanda titik. Misalnya: Bentuk tidak Baku Bentuk Baku 1) s / d ( sampai dengan ) 1) s.d. ( sampai dengan ) 2) a / n ( atas nama ) 2) a.n. ( atas nama ) 3) d / a ( dengan alamat ) 3) d.a. ( dengan alamat ) 4) u / p ( untuk perhatian ) 4) u.p. ( untuk perhatian ) 5) d.k.k. ( dan kawan-kawan ) 5) dkk. ( dan kawan-kawan ) d. Tanda titik digunakan pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya. Misalnya: 1) Tebal buku itu 1.150 halaman 2) Minyak tanah sebanyak 2.500 liter tumpah. 3) Jarak dari desa ke kota ito 30.000 meter. Akan tetapi, jika angka itu tidak menyatakan suatu jumlah, tanda titik tidak di gunakan. 1) Tahun 2000 2) Halaman 1234 3) NIP 130519977 e. Tanda titik tidak di gunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata ( akronim ). Misalnya: 1) DPR 2) SMA NEGERI XXI 3) Sekjen Depdikbud f. Tanda titk tidak digunakan di belakang singkatan lambang kimia, satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang. Misalnya: 1) Lambang Cu adalah lambing kuprum. 2) Seorang pialang membeli 10 kg emas batangan. 3) Harga karton manila itu Rp500,00 per meter. g. Tanda titik tidak digunakan dibelakang judul yang merupakan kepala karangan, kepala

ilustrasi table, dan sebagainya. Misalnya: 1) Acara Kunjungan Menteri A.S. Hikam 2) Bentuk dan Kedaulatan ( Bab 1, UUD 1945 ) 3) Azab dan Sengsara 4) Wanita Indonesia di Pentas Sejarah h. Tanda titik tidak di gunakan di belakang alamat pengirim dan tanggal surat serta dibelakang nama dan alamat penerima surat. Misalnya: 1) Jalan Harapan III/AB 19 2) Jakarta, 10Agustus 1998 3) Yth. Sdr. Imam Kurnia Jalan Cisarua 12 Tasikmalaya 2. Tanda koma Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda koma tidak digunakan. Misalnya: a. Tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian dan pembilangan. Misalnya: 1) Saya menerima hadiah dari paman berupa jam tangan, raket, dan sepatu. 2) Satu, dua, tiga! 3) Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya. Catatan: Jika penggabungan itu hanya terdiri atas dua unsur, sebelum kata dan tidak dibubuhkan tanda koma. Akan tetapi, jika penggabungannya terdiri atas lebih dari dua unsur, diantara unsure-unsurnya ada koma, sebelumnya unsur terakhir dibubuhkan kata dan. b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata tetapi, melainkan, dan sedangkan. Misalnya: 1) Dia bukan siswa jayabaya, melainkan mahasiswa atmajaya. 2) Saya bersedia membantu, tetapi kau kerjakanlah dahulu tugas itu. 3) Dialog Kristen-islam regional di bali tidak menghasilkan kesimpulan, tetapi dialog seperti itu sangat berguna. c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Biasanya, anak kalimat didahului kata penghubung bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, apabila, jika, meskipun, dan sebagainya. Misalnya: 1) Apabila belajar sungguh-sungguh, Saudara akan berhasil dalam ujian. 2) Karena harus di tanda tangani oleh gubernur, surat itu di tulis di atas kertas berkepala surat resmi. 3) Karena uangnya habis, ia tidak jadi menonton pertandingan Persib melawan PSIS sore ini. d. Tanda koma harus digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi, namun, meskipun demikian, dalam hubungan itu, sementara itu, sehubungan dengan itu, dalam pada itu, oleh sebab itu, sebaliknya, selanjutnya. Misalnya: 1) Oleh karena itu, kita harus menghormati pendapatnya. 2) Jadi, hak asasi di Indonesia sudah benar-benar dilindungi. 3) Namun, kita harus tetap waspada.

4) Selanjutnya, kita akan membicarakan masalah lain. e. Tanda koma harus digunakan di belakang kata-kata seperti o, ya, wah ,aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: 1) Kasihan, dia harus mengikuti lagi ujian semester 1 tahun depan. 2) Aduh, betulkah saya lulus sipenmaru? 3) O, kalau begitu saya setuju. f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: 1) Saya sedih sekali, kata paman, karena kamu tidak lulus. 2) Kata petugas, kamu harus berhati-hati di jalan raya. 3) polisi tetap yakin bahwa pelaku peragawan cantik, Dietje, adalah Siradjudin alias room. demikian penjelasan Polda Metro Jaya. Berdasarkan contoh-contoh di atas penggunaan titik dua ( : ) sebelum tanda petik dalam petikan langsung dianggap salah; tanda baca yang benaradalah koma ( , ). g. Tanda koma digunakan diantara (1) nama dan alamat, (2) bagia-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: 1) Anak saya mengikuti kuliah di perbankan, sekolah tinggi ilmu ekonomi perbanas, jalan perbanas, kuningan, Jakarta Selatan. 2) Bandung, 10 april 1998 3) Jakarta, Indonesia h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: 1) Badudu, yus.1980. membina bahasa Indonesia Baku. Seri 1, Bandung: Pustaka Prima. 2) Tjiptadi, bambang.1984. tata Bahasa Indonesia Cetakan II. Jakarta: Yudistira. i. Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikuti untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga. Misalnya: 1) A. ansori, S.H. 2) Sobur, M.Sc. j. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Misalnya: 1) Seorang warga, selaku rt 02, mengemukakan pendapatnya. 2) Di daerah kami, misalnya, masih banyak warga yang buta huruf. k. Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tesebut mengiringi induk kalimat. Misalnya: 1) Menteri mengatakan bahwa pembangunan harus dilanjutkan IK AK 2) Semuaorang akan berhasil dalam hidup jika bekerja keras IK AK 3. Tanda Titik Koma ( ; ) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Misalnya: @ Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus di tempuh; para pelaksana mengerjakan tugas sebaik-baiknya; para penyandang dana menyediakan biaya yang di perlukan. 4. Tanda Titik Dua ( : )

a. Tanda titik dua di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: @ Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai tiga jurusan: Sekolah tinggi tekhnik, Sekolah Tinggi Ekonomi, Sekolah Tinggi Hukum. b. Tanda titik dua tidak di pakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: @ Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai sekolah tinggi tekhnik, sekolah tinggi ekonomi, sekolah tinggi hukum. 5. Tanda Hubung ( - ) a. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Bandingkan: tiga-puluh dua-pertiga ( 30 2/3 ) Tiga-puluh-dua- pertiga ( 32/3 ) b. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang di mulai dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata. Misalnya: 1) Pada tahun depan akan diadakan perlombaan paduan suara remaja se-Jawa Timur di Surabaya. 2) Ke- 315 orang itu berasal dari mesir. 3) Warga DKI yang sudah dewasa diwajibkan ber-KTP DKI. 6. Tanda Pisah ( _ ) Tanda pisah membatasi penyisihan kata atau kalimat yang memberi kalimat penjelasan khusus diluar bangun kalimat, menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas, dan di pakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke atau sampai , panjangnya dua ketukan. Misalnya: 1) Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2) Pemerintahan Habibie tahun 1998 desember 1999. 7. Tanda Petik ( ) Tanda petik di pakai untuk menggapai petikan langsung, judul syair, karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang di kenal. Misalnya: Kata Hasan, saya ikut. Sajak Aku karangan Chairil Anwar. Ia memakai celana cutbrai. 8. Tanda Petik Tunggal ( ) Tanda petik tunggal menggapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya: Lailatul Qadar malam bernilai PENUTUP Pada dasarnya masyarakat kita telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan pada situasi dan kondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masyarakat masih enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam

komunikasinya sehari-hari, masyarakat sering terdikte oleh aturan-aturan tata bahasa yang salah, sehingga bermula dari kesalahan- kesalahan tersebut dapat menjadi kesalahan yang sangat fatal dalam mengikuti aturan-aturan ketata bahasaan yang akhirnya kesalahan tersebut menjadi sebuah kebiasaan dan parahnya lagi hal tersebut menjadi membudaya dan di benarkan penggunaan dalam keseharian, untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu mengingatkan kepada masyarakan untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.

DAFTAR PUSTAKA Zainal Arifin, S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2003

Anda mungkin juga menyukai