Anda di halaman 1dari 42

PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK


MELALUI KEGIATAN MEMBATIK PADA
ANAK USIA DINI

Disusun Oleh

Lenni Nur Huda S.Pd

TK NEGERI PEMBINA PANGGUL


DINAS PENDIDKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGA PROVINSI JAWA
TIMUR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENILAIN TINDAKAN KELAS
(PTK) MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK
MELALUI KEGIATAN MEMBATIK PADA
ANAK USIA DINI

Nama : Lenni Nur Huda


Program Studi : S1 PGPAUD
Tempat Mengajar : TK Negeri Pembina
Jumlah Siklus Pembelajaran : 1 (satu )
Hari dan tanggal pelaksanaan : Pra Siklus 1, 15 Oktober 2022
Siklus 1, 17-21 Oktober 2022

Disahkan di : Panggul
Pada tanggal : 04 November 2022
Peneliti Kepala TK Negeri Pembina

LENNI NUR HUDA,S.Pd TUTIK SIH HATI, S.Pd


NIP 19670318 198702 2 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Alloh SWT yang telah melipahkan Rahmat seta
Hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tindakan
Kelas dengan tepat waktu dengan judul Meningkatkan Kreatifitas anak melalui kegiatan
membatik di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Tahun
2022/2023
Dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis mendapat
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan
terimaksih atas bantuan dan bimbingan kepada :
1. Tutik Sih Hati, S.Pd Selaku Kepala Sekolah TK Negeri Pembina
2. Ika Imbar Iswanti , S.Pd Selaku Guru Kelas B TK Negeri Pembina
3. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan ini selesai Penulis
menyadari bahwa dalam Laporan Tindakan Kelas ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaya
senantiasa saya harapkan. Semoga Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini
bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidik

Peneliti
ABSTRAK
Lenni Nur Huda, 2022. Penelitian Tindakan Kelas “Meningkatkan
Kemampuan kreatifitas anak melalui kegiatan membatik

Kata kunci : kratifitas, metode membatik


Peneliti, bahwa anak kelompok a di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek mengalami kesulitan dalam aspek menyalurkan kreatifitasnya
yaitu hasil karya dan minat anak akan kegiatan yang mengasah kreatifitasnya belum
berkembang secara maksimal, hal ini terjadi karena media ataupun metode yang
digunakan belum menarik minat anak.
Hal ini terlihat dari minat anak yang masih kurang, anak merasa kurang
leluasa sehingga daya tarik anak terhadap materi yang disampaikan belum muncul,
guru selama ini dalam penyampaian materi masih kurang kreatif sehingga anak akan
terkesan pasif, dan kurang aktif hal tersebut karena guru belum mengguanak media
yang menarik, guru masih menggunakan metode pembalajaran yang monoton dalam
menyampaikan materi.
Permasalahan penelitian ini adalah “ bagaimana cara meningkatkan
kemampuan kreatifitas anak melalui kegitan membatik di TK Negeri Pembina
Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran 2022/2023? Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas anak melalui kegitan
membatik di TK Negeri Pembina Kecamatan Pangul Kabupaten
Trenggalek Tahun Pelajaran 2022/2023”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Penelitian
berlangsung satu siklus dengan mengadakan pengamtan terhadap penilan lembar
observasi dan lembar hasil kegiatan anak.
Malalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemmpuan kreatifitas anak
dalam menampilkan karya melalui kegitan membatik memiliki dampak positif dalam
mengkitkan hasil belajar anak.. Hal ini terbukti adanya peningkatan dapat dilihat
pada persentase hasil belajar siswa yang memperoleh kriteria baik ( BSH ) dan
Sangat baik (BSB), yaitu semula 8,3% ( BSH ) 0% ( BSB) pada pra siklus, dan
meningkat menjadi 33,3% ( BSH ) dan 66,6% ( BSB ) pada siklus 1.Karena
pembelajaran menggunakan media membatik dapat menarik minat anak untuk
menyalurkan kreatifitasnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
perkembangan meningkatkan kreatifitas anak dalam menciptakan sebuah karya melalui
kegiatan membatik dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas pada anak kelompok A
di TK Negeri pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran
2022/2023.
Agar anak dapat mengembangkan pengalaman belajar dalam proses
pembelajran dan peningkatan kemampuan kreatifitas disarankan menggunakan metode
membatik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Anak adalah manusia kecil yang mimiliki potensi dan kemampuan.


Semua potensi yang dimiliki anak masih harus dikembangkan secara optimal
agar dapat berkembang sebaik- baiknya. Anak juga memiliki kareakteristik
tersendiri yang khas dan unik yang tidak sama dengan orang dewasa serta akan
berkembang menjadi manusia biasa dewasa seutuhnya. Secara singkatnya dapat
dikatakan bahwa anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki
pola perkembangan dan kebutuhan masing – masing yang berbeda dengan orang
dewasa. Pada dasarnya anak memiliki pola perkembangan yang bersifat umum
yang sama dan terjadi pada setiap anak. Namun, ritme perkembangan pada
setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena pada
dasarnya anak bersifat individual. Sehingga dapat dikatakan bahwa anak adalah
anak dan bukan manusia dewasa dalam bentuk kecil. Ditinjau dari segi usia,
anak usia dini adalah anak yang berada dalam rentang usia 0-8 tahun
(Morrison,1989). Standar usia ini adalah acuan yang digunakan oleh NAECY
( National Assosiation Education For Youngn Child).

Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa
ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam kehidupan
anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode
yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasan. Banyak konsep
dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode keemasan pada anak
usia dini,yaitu masa semua potensi anak berkembang makin paling cepat.
Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini adalah masa
eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, masa bermain, dan masa
membangkang tahap awal. Namun , disisi lain anak usia dini berada pada masa
kritis, yaitu masa keemasan anak tidak akan dapat diulang kembali pada masa-
masa berikutnya, jika potensi-potensinya tidak distimulasi secara optimal dan
maksimal pada usia dini tersebut. Dampak dari tidak terstimulasinya berbagai
potensi saat usia emas, akan menghambat tahap perkembangan anak berikutnya.
Jadi, usia emas hanya sekali dan tidak dapat diulang lagi.
Anak usia dini memanglah anak yang unik. selain itu berbagai
perkembangan anak usia dini perlu dioptimalkan diantaranya perkembangan
kognitif, seni, sosial emosional,nilai agama dan moral,fisik motorik serta bahasa
anak.
Perkembanga kreatifitas ataupun seni merupakan salah satu aspek
perkembangan yang sangat penting bagi anak usia dini. Karena seni bagi anak –
anak merupakan kegiatan bermaian, berekspresi, dan kreatif yang
menyenangkan. Tanpa disadari anak belajar banyak hal tentang melalui kegiatan
seni. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, khususnya dalam melakukan
penilaian hasil kreasi anak supaya hasilnya tidak dinilai dengan standal nilai
orang dewasa.
Permasalahan yang terjadi di TK pada anak kelompok A yang seluruhnya
berjumlah 12 anak, dari jumlah tersebut anak yang mampu mengembangkan
kemampuan kreatifitasnya hanya 40% yaitu sekitar 4 anak. Sebagian besar anak
masih kesulitan dalam mengembangkan kreatifitasnya .
Sehubung dengan adanya masalah tersebut peneliti perlu mencoba
adanya perbaikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
mengenal bentuk geometri dengan cara mengadakan penilaina tindakan kelas
untuk mengatasi masalah yang ada dengan judul “ meningkatkan kemampuan
kreatifitas anak melalui kegiatan membatik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah “ Apakah metode membatik dapat meningkatkan kemampuan
kreatifitas pada anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek Tahun Pelajaran 2022/2023?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan
dicapai yaitu “ untuk mengetahui bahwa metode membatik dapat meningkatkan
kemampuan kreatifitas pada anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2022/2023”
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan kegunaan penilitia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak yakni :
1. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas anak dengan
menggunakan metode membatik
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas
anak dengan menggunakan metode membatik

3. Bagi sekolah sebagai bahan atau metode yang dapat meningkatakan nilai- nilai
perkembangan anak, khususnya perkembangan seni kreatifitas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Yang Relevan
1. Pengertian seni
“Apakah seni itu ?” pada kenyataannya, pertnyataan ini tidak mudah
untuk dijabarkan. Seni adalah fenomena yang kompleks. Batasan atau
maknanya ditentukan oleh banyak faktor, seperti kurator, kritukus,pasar,
pranata – pranata, paradigma akademis, kosmologi kultural, perubahan
zaman,aliran filsifat, dan sebaginya (Sugiharto, 2004).

Menurut Soedarso Sp, (1988), kata “ seni” yang sudah lazim digunakan
di Indonesia mempunyai makna yang dekat dengan istilah I’arte (Italia). I’art
(Perancis), el arte (Spanyol), dan art (Inggris) yang berasal dari kata ars
dalam bahasa Latin (Roma) yang berati kemahiran, ketangkasan, dan
keahlian. Semnetara itu, kata artes memiliki arti orang – orang yang memiliki
kemahiran atau ketangkasan. Bangsa Yunani kuno mengatakan istilah techne
untuk pengertian kemahiran. Istilah ini sekarang kita kenal dengan perkataan
“teknik”. Menurut Aristoteles, techne berarti kemampuan untuk membuat
atau mengerjakan sesuatu disertai dengan pengertian yang betul tentang
prinsip-prinsipnya (Soedarsosno).

Menurut George Dickie, pengertian seni sebagai artefak disini


berhubungan dengan pemahaman tentang posisi benda seni dalam budaya
material, yakni klasifikasi benda buatan manusia secara kultural. Sifat fisik
benda seni mengandung nilai – nilai untuk diapresiasi. Karya seni pada
hakikatnya mewadahi nilai – nilai personal manusia dan nilai – nilai sosial
dengan berbagai ragam wujudnya.

Nah, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seni adalah sesuatu yang
dibuat yang memiliki nilai dan dapat dinilai oleh seseorang yang melihatnya.
2. Pengertian kreatifitas

Sudarsono Definisi kreativitas menurutnya adalah kemampuan untuk


menciptakan, serta mencapai pemecahan atau jalan keluar yang sama sekali
baru, asli, dan imajinatif. Jalan keluar itu ditujukan untuk memecahkan
masalah, memunculkan pemahaman, penciptaan filosofi, estetis, dan
sebagainya.
Supriadi "Kreativitas adalah kemampuan untuk melahirkan suatu hal yang
baru, baik gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan hal yang
sudah ada. Supriadi menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang menandakan adanya penambahan kemampuan
berpikir.
Utami Munandar Pengertian kreativitas menurutnya adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, serta unsur yang
ada. Baginya, kreativitas adalah daya cipta.
Torrance Menurutnya, kreativitas adalah pemahaman individu terhadap
kesenjangan atau hambatan dalam hidupnya, termasuk perumusan hipotesis
baru dan mengomunikasikan hasilnya.
Semiawan "Kreativitas adalah kemampuan menghasilkan hal baru, baik itu
dalam seni, permesinan, maupun metode baru.
" Nawawi Elizabeth Hurlock Definisi kreativitas baginya adalah proses
menghasilkan hal baru, terutama mengenai suatu gagasan, obyek, atau susunan.
David Campbell Menurutnya, kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil bersifat pertama, inovatif, menarik, atau belum pernah ada
sebelumnya.
Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan Baginya, kreativitas adalah kemampuan
menciptakan produk baru, baik yang benar-benar baru maupun berupa
modifikasi atau perubahan.
Guntur Tajalan Definisi kreativitas menurut Tajalan adalah sistem yang
tidak terpisahkan dari pendidikan. Ia menjelaskan bahwa kreativitas guru
sangat memengaruhi peserta didik. Aspek kreativitas itu mencakup kognitif,
psikomotorik, dan afektif.

3. Pengertian membatik
Murtihasi dan Mukminatun (1979) Bataik adalah cara pembuatan bahan
sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin
sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna yang lain
dalam pencelupan.
Irwan Tirta Batik adalah teknik menghias kain atau testil dengan
menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses
tersebut menggunakan tangan.
Hamzuri Definisi batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat
dengan menggunakan alat bernama canting. Orang yang melukis atau
menggambar pada mori memakai canting disebut membatik. Membatik ini
menghasilkan batik yang berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat
khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri.
Afif Syakur Arti batik adalah serentang warna yang meliputi proses
pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga
menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang
tinggi.
Santosa Doellah Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional
dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak
hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang
dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna.
Konsensus Pengertian batik menurut konsensus Nasional 12 maret 1996,
batik adalah karya seni rupa pada kain dengan pewarnaan rintang yang
menggunakan lilin batik sebagai perintang warna (wax resist technique).
UNESCO Batik adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
perintang warna (wax resist technique), termasuk penggunaan motif-motif
tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,
teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO
telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
sejak 2 Oktober, 2009.
KBBI Menurut Kbbi, batik adalah kain bergambar yang pembuatannya
secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya melalui proses tertentu; kain batik.
4. Pembelajaran batik pada anak usia dini
Pendidikan memberi tanggung jawab untuk mengeksplorasikan
pendekatan yang efektif untuk meningkatkan minat dan kenikmatan belajar.
Pedidikan memberikan upaya yang menstimulasi , membimbing, mengasuh,
dan memberi kegiatan pembelajaran yang dapat menghasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak. Di dalam proses latihan-latihan yang dilakukan oleh
anak. anak mampu memperkaya ide dan pengalaman yang kemudia
dikembagkan untuk menciptakan bentuk yang baru. dengan melalui pelatihan
melebihi jumlah yang diperlukan kemampua yang di dapat akan tersimpan
dalam daya ingat jangka panjang. Dengan ketajaman indranya anak, untuk
mengeksplorasikan bentuk juga meningkatkan kecakatan atau ketangkasan dan
kefasehan atau kelancaran mereka dalam membuat karya keterampila. hal ini
sangat mendukang berkembangnya kreativitas seni anak. membatik adalah
media belajar untuk mengembangkan pola pikir, sikap serta kemampuan
motorik melalui menggambar motif batik serta meningkatkan kreativitas anak
Menurut ahli Yuniawati, Nuryati (2019) Kreativitas merupakan ide atau
pikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti,
sehingga hasil pikiran anak yang baru merupakan bentuk kreativitas dari
individu anak. Kreatif merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
mempunyai kreativitas. Hal ini dikarenakan hanya orang kreatif yang
mempunyai ide gagasan kreatif dan original. Orang akan menjadi kreatif
apabila distimulasi sejak dini. Anak dikatakan kreatif apabila mampu
menghasilkan produk secara kreatif serta tidak tergantung dengan orang lain
yang berarti bahwa dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar.
Salah satu kegiatan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui batik
jumputan. Arti dari jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup,
di ikat dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam,
tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali
berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak
terkena warna. Disamping itu, bermakna baik untuk pengembangan diri juga yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, adalah kebutuhan untuk
mewujudkan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi diri manusia.
Untuk menumbuh kembangkan kreativitas tersebut, maka diperlukan suatu adanya
stimulus menggunakan media membatik jumputan dengan pendekatan seni
merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas anak.

Membatik jumputan ada langkah-langkahnya, menurut Ningsih langkah-langkah


dalam pembuatan kegiatan membatik yaitu: mempersiapkan alat dan bahan
dasarnya, seperti kain, tali, karet dll kemudian menentukan titik-titik motif yang
akan di jahit kemudian mengikat bahan isi ikatan yang telah dibungkus kain setelah
itu melarutkan warna dan kemudia mencelup kain dengan pewarna tersebut.
"Membatik jumputan adalah membatik yang dikerjakan dengan ikat celup, diikat
dengan tali dicelup dengan warna, akan menghasilkan karya seni yang menarik.
Anak dapat berkreasi dengan mengikat kain menggunakan tali, karet gelang, rafia
yang diikatkan pada kelereng,koin, kerikil atau manikmanik anak akan penasaran
terhadap hasil karyanya sendiri Hal inilah yang membuat kegiatan ini menarik bagi
anak. Dengan mengikat akan menghasilkan karya batik yang menarik. Melalui
kegiatan ini dapat mengembangkan kreativitas, motorik halus dan ketrampilan pada
anak serta mengenalkan budaya bangsa sendiri sehingga timbul rasa
nasionalisme,namun dalam perkembangannya, semangat nasionalisme di kalangan
generasi muda tampak melemah, fenomena ini menunjukkan bahwa peran lembaga
pendidikan menjadi sanagat pentin, agar peserta didik mengerti serta memahami
dan mampu menghayati nilai-nilai filosopi dibalik semangat nasionalisme itu dan
bangga terhadap hasil karya bangsa sendiri.

Sebagai pendidik taman kanak -- kanak kita harus selalu berusaha dan berupaya
memberikan stimulasi -- stimulasi yang tepat dan menarik bagi anak didik
sehingga kompetensi anak akan berkembang secara optimal dan Standar
Perkenbangan Dasar PAUD akan tercapai, diantaranya dalam bidang
pengembangan seni bahwa yang harus dicapai anak mampu mengekspresikan
diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui
kegiatan eksplorasi, anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan
berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi
suatu karya seni.

Fungsi jumputan menurut Hamidin (2018) , fungsi jumputan sama dengan fungsi
batik secara umum. fungsi jumputan telah banyak mengalami perkembangan. pada
saat ini batik banyak dipublikasikan menjadi beraneka ragam produk, tidak hanya
produk kain, tetapi juga dapat dibuat sandal, pakaian, tas, dan lukisan. Selain itu
juga terdapat anfaat membatik Untuk Anak Dini menurut pendapat Masyahudi
(2009) tidak hanya dilihat dari aspek keterampilan, tetapi juga bermanfaat untuk
perkembangan kognitif, efektif, dan fisikomotorik. selain semakin mengasah
kreativitas anak pun akan lebih mengenal budayanya sejak dini. Dapat disimpulkan
bahwa manfaaat membatik untuk anak usia dini adalah kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas, kognitif, pisikomotorik anak, dan juga anak dapat
mengenal warisan budaya Indonesia sejak usia dini selain itu dapat meningkatkan
kelenturan jari anak. Selain itu bagi anak melalui kegiatan yang lakukan di
harapkan supaya anak lebih efektif dan kreatif dalam mengembangkan
kraetivitasnya melalui membatik jumputan dan dijadikan sebagai motivasi anak
agar lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak- anak kelompok B di TK Negeri Pembina
Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 12 anak yang
terdiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan. Pengembangan yang akan
dikembangkan adalah meningkatkan kemampuan kreatifitas dengan metode
membatik.

DAFTAR NAMA SUBYEK PENELITIAN

NO NAMA JENIS UMUR


KELAMIN ( TAHUN )
L P
1. Athaya L 5
2. Stamel vatar L 5
3. Athalif L 5
4. Azka L 5
5. Bilqish L 5
6. Hasna P 5
7. Syifa P 5
8. Elsa P 5
9. Nica P 5
10. Jena P 5
11. Aliyah P 5
12. Safa P 5

2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 bulan oktober tahun pelajaran
2022/2023 dengan menggunakan 1 siklus
Pelaksanaan Penelitian

No. Hari Tanggal Kegiatan


Pelaksanaan
1. Sabtu, 15 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
prasiklus
2. Senin, 17 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
siklus 1
3. Selasa, 18 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
siklus 1
4. Rabu, 19 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
siklus 1
5. Kamis, 20 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
siklus 1
6. Jumat, 21 Oktober 2022 Pelaksanaan pembelajaran
siklus 1

3. Bidang Pengembangan
Bidang pengembangan yang akan diteliti dan diamati dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah aspek kreatifitas anak dalam kegiatan membatik.
4. Kelas Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini kami meneliti anak-anak pada
kelompok A TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek
5. Karakteristik Anak
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada anak kelompok A
di TK Negeri Pembina Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 pada umumnya
mereka mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Perkembangan anak
umumnya sangat cepat namun kemampuan mengingat serta mengenali bentuk
benda sebagian anak masih kurang, hal
ini dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya faktor di lingkungan sekolah.
Sehingga guru harus mengunakan metode dan strategi yang tepat dan menarik
untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut di TK Negeri Pembina
Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek.

B. DESKRIPSI PER SIKLUS


Penelitian ini menggunakan rencana Penilaian Tindakan Kelas (PTK)
yang berusaha mengobservasi, meneliti, dan merefleksi segala aspek yang
terdapat dalam kegiatan belajar mengajar di TK TK Negeri Pembina , antara
sebagaimana siswa belajar, guru mengajar, dan interaksi antara guru dengan
siswa dan siswa dengan siswa.
1. Pra Siklus 1
 Rencana
Pada tahap perencanaan penelitian ini langkah – langkah yang harus
direncanakan oleh guru yaitu :
- Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
- Menyiapkan media / sumber belajar
- Menyiapkan lembar hasil karya anak dan lembar observasi kreatifitas
membatik. Dan peneliti juga tidak lupa untuk menyiapkan medianya.
 Pelaksanaan
pada tahap pelaksanaan pra siklus. Peneliti bertindak sebagai guru yang
melaksanakan pembelajaran meningkatkan kemampuan kreatifitas anak
melalui kegiatan membatik di TK Negeri Pembina Tahun Pelajaran
2022/2023 dengan langkah- langkah berikut:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Pra Siklus 1


Tema : Diriku

Sub tema : kebutuhanku


Sub-Sub tema : pakaianku
● SOP Penyambutan ( ± 20
menit )Kegiatan Awal :
a. Berbaris didepan kelas

b. Menyanyi lagu diriku sendiri

c. Diskusi tentang pakaian

d. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan

● Kegiatan Inti ( ± 40 menit )

1. Anak mengamati :

Anak mengamati baju batik

2. Anak bertanya tentang :

Anak melakukan tanya jawab tentang baju batik

3. Anak mengumpulkan informasi :

Guru memberikan dukungan dengan memperkenalkan cara


– cara membatik

4. Anak menalar :

Anak menalar cara – cara membatik


5. Anak mengkomunikasikan :
- Kelompok 1 : menggambar batik
- Kelompok 2 : mewarnai batik
- Kelompok 3 : membuat pola batik
.

 Recalling (± 15 menit )

Guru mengajak anak-anak merapikan peralatan yang dipakai saat


kegiatan pembelajaran dan melakukan tanya jawab untuk kegiatan yang
baru saja dilakukan lalu memberikan penguatan materi pada proses
pembelajaran hari itu.
 Istirahat (± 25 menit )

a. Mencuci tangan,
b. Berdoa sebelum makan

c. Makan dan minum

d. Berdoa sesudah makan

e. Bermain.

 Kegiatan akhir ( ± 20 menit )

 Menanyakan perasaan anak selama kegiatan hari ini

 Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,


mainan apa yang paling yang paling disukai anak

 Bercerita berisi pesan-pesan

 Menginformasikan untuk kegiatan hari esok

 SOP Penutupan ( Doa sesudah belajar).

 Pengamatan/Observasi

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak


sebagai pengamat sekaligus guru. Peneliti melakukan penelitian dan
melakukan pencatatan pada lembar observasi yang telah direncanakat.
Peneliti mengumpulkan data melalui kegiatan menyusun membatik,
pada saat kegiatan berlangsung guru mencatat kejadian selama
pembelajaran untuk melihat berapa banyak siswa yang terlibat aktif
dalam kegiatan bercerita menggunakan gambarnya sendiri dan untuk
mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap pembelajaran yang
dilakukan.

1. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi dan


pengamatan terhadap hasil yang mereka ciptakan selama
pembelajaran
2. Instrumen data melalui penilaian terhadap hasil kegiatan anak
– anakdan lembar observasi.
 Refleksi

1. Menganalisa lembar kegiatan anak

2. Menganalisa observasi

Dari hasil pembelajaran masih terdapat kelemahan pada proses


kegiatan pembelajaran dari kelemahan dan kelebihan tindakan
perbaikan yang telah dilakukan untuk merencanakan perbaikan
kegiatan selanjutnya. Kelemahan pada pembelajaran yaitu : ada
anak yang kurang tertarik dengan materi yang diberikan, merasa
capaek dan tidak mau mengerjakan tugas. Dari hasil refleksi
tersebut maka akan diadakan perbaikan kedalam siklus I Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian I.

2. Siklus 1
1. Rencana
Dalam perencanaan penelitian langkah awal sebelum
melakukan penelitian, segala sesuatu yang berhubungan dengan
penelitian harusdipersiapkan seperti :

- Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

- Menyiapkan media/sumber belajar

- Menyiapkan lembar hasil karya anak dan lembar observasi


kreatifitas anak. Dan peneliti juga tidak lupa untuk
menyiapkan medianya.

2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus 1, peneliti bertindak
sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran
Meningkatkan Kemampuan kreatifitas membatik pada
anak TK Negeri Pembina Tahun Pelajaran 2022/2023.
Denganlangkah-langkah sebagai berikut :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Siklus 1

Tema : kebudayaan
Sub tema : ciri khas daerah
Sub-Sub tema : batik
SOP Penyambutan ( ± 20 menit )
Kegiatan Awal :
a. Senam fantasi
b. Menyanyi lagu daerah

c. Diskusi tentang batik

d. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan


 Kegiatan Inti ( ± 40 menit )

1. Anak mengamati :

Anak mengamati vidio cara membuat batik jumputan

2. Anak bertanya tentang :

Anak melakukan tanya jawab tentang batik

3. Anak mengumpulkan informasi :

Guru memberikan dukungan dengan mengenalkan


tentang cara – cara membuat batik tehnik jumputan

4. Anak menalar :

Anak mengetahui cara membuat batik jumputan


5. Anak mengkomunikasikan :

- Kelompok 1 : membuat batik jumputan dengan


pola sesuai angka kesukaannya
- Kelompok 2 : membuat batik jumput dengan pewarna
alami
- Kelompok 3 : membuat batik jumput dengan pewarna buatan

Kegiatan Pengaman : bermain lego.

 Recalling (± 15 menit )

Guru mengajak anak-anak merapikan peralatan yang dipakai saat


kegiatan pembelajaran dan melakukan tanya jawab untuk kegiatan
yang baru saja dilakukan lalu memberikan penguatan materi pada
proses pembelajaran hari itu.

 Istirahat (± 25 menit )

a. Mencuci tangan,

b. Berdoa sebelum makan

c. Makan dan minum

d. Berdoa sesudah makan

e. Bermain.

 Kegiatan akhir ( ± 20 menit )

- Menanyakan perasaan anak selama kegiatan hari ini

- Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,


mainan apa yang paling yang paling disukai anak

- Bercerita berisi pesan-pesan

- Menginformasikan untuk kegiatan hari esok

- SOP Penutupan ( Doa)

3. Pengamatan/Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak
sebagai pengamat sekaligus guru. Peneliti melakukan
penelitian dan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah direncanakat. Peneliti mengumpulkan data melalui kegiatan
bercerita , pada saat kegiatan berlangsung guru mencatat kejadian
selama pembelajaran untuk melihat berapa banyak siswa yang telah
menyelesaikan tugasnya sesuai demngan kreatifitas masing –
masing. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasidan
pengamatan terhadap hasil yang mereka ciptakan selama
pembelajaran
 Instrumen data melalui penilaian terhadap hasil
kegiatananak – anak dan lembar observasi

4. Refleksi

o Menganalisa lembar kegiatan anak

o Menganalisa observasi

Dari hasil pembelajaran membatik terakhir ini, sebagian besar


anak mampu membuat batik sesuai kreatifitasnya dan mereka terlihat
sangat senang dalam kegiatan membatik ini, Hal ini dipengaruhi oleh
kegiatan yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas
anak menggunakan metode membatik jumputan yang menyenangkan.
Guru menjelaskan kepada anak dengan melibatkan media serta
melibatkan anak secara langsung. Dan akhirnya anakpun antusias
dengan kegiatan ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
Penelitian TindakanKelas (PTK) ini adalah :
1. Observasi yaitu teknik pengumpulan data untuk
mengamati sikap dan perilaku anak didalam kelas selama
proses pembelajaranberlangsung, khusunya
selama melakukan kegiatan membatik jumputan yang
dibuat bersama teman apakah anak termotivasi atau tidak.
Guru selama pembelajaran berlangsung terus mengamati
anak sesuai pedoman observasi/pengamatan.
2. Aspek penilaian hasil pembelajaran dapat dilakukan
dengan caradokumentasi melalui lembar hasil belajar anak.

6. Instrumen Penilaian
Penilaian tindakan kelas ini menggunakan dua
instrumentpenilaian, yaitu :

1) Lembar Observasi

Tabel 3.1 Lembar Observasi

INDIKATOR PENILAIAN

Anak dapat
NAMA Anak mampu Anak
N membuat
mengungkap mampu KET
SISWA
O batik sesuai
kan menuangk
kreasinya
imajinasinya an
kretifitasn
ya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Athaya
2 Stamel vatar
3 Athalif
4 Azka
5 Bilqish
6 Hasna
7 Syifa
8 Elsa
9 Nica
10 Jena
11 Aliyah
12 Safa

Keterangan:

a. 1 : Belum Berkembang

b. 2 : Mulai Berkembang

c. 3 : Berkembang Sesuai Harapan

d. 4 : Berkembang Sangat Baik

2) Lembar hasil belajar


Table 3.2 Lembar Hasil Belajar Siswa
ASPEK
PERKEMBANGAN
NO NAMA BB MB BSH BSB CATATAN
SISWA
1 Athaya
2 Stamel vatar
3 Athalif
4 Azka
5 Bilqish
6 Hasna
7 Syifa
8 Elsa
9 Nica
10 Jena
11 Aliyah
12 Safa

Keterangan:
● BB : Belum Berkembang

● MB : Mulai Berkemban

● BSH : Berkembang Sesuai Harapan

● BSB : Berkembang Sangan Baik

5. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan setiap kali setelah pemberian satu
siklustindakan. Proses analisis data diharapkan dapat memberi
penjelasan dan
sampai menyimpulkan. Teknik yang digunakan untuk analisis data
padapenelitian ini adalah penilaian melalui :

1. lembar observasi

2. lembar hasil belajar.


Keterangan:
● BB : Belum Berkembang

● MB : Mulai Berkemban

● BSH : Berkembang Sesuai Harapan

● BSB : Berkembang Sangan Baik

6. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan setiap kali setelah pemberian satu
siklustindakan. Proses analisis data diharapkan dapat memberi
penjelasan dan
sampai menyimpulkan. Teknik yang digunakan untuk analisis data
padapenelitian ini adalah penilaian melalui :

1. lembar observasi

2. lembar hasil belajar.

Pengisian lembar observasi maupun lembar hasil belajar


dilakukandengan ketentuan :

1. BSB : Berkembang Sangat Baik


2. BSH : Berkembang Sesuai Harapan
3. MB : Mulai Berkembang
4. BB : Belum Berkembang
Cara menghitung presentase aktifitas siswa berdasarkan
lembar observasi dan pemahaman siswa berdasarkan lembar hasil
belajar untuktiap pertemuan adalah sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


P% = x 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

Norma pengujiannya menggunakan skala presentase


dengan kriteriasebagai berikut:

90% - 100% = sangat baik


80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
<70% = kurang
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti memaparkan data hasil belajar yang diperoleh anak
mulai dari kegiatan bermain sampai kegiatan pembelajaran.
Tindakan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 1 siklus karena itu temuan
hasil penelitian ini dideskripsikan data hasil tindakan yang diperoleh dari
pelaksanaan tindakan pra siklus I. Pemaparan data dan pembahasan hasil
pelaksanaan dari masing-masing tindakan siklus tersebut disesuaikan dengan
tujuan penelitian dan tahapan pelaksanaan tindakan serta data awalsebelum
dilaksanakan tindakan.

a. Hasil Penelitian Pra Siklus I


Tahap awal sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
melakukanstudi observasi pendahuluan sebagai pra tindakan untuk
memperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Kegiatan pra tindakan dilaksanakan pada hari sabtu 15
Oktober 2022 Maka dapat diperoleh data hasil belajar siswa
sebagai berikut.
Lembar Hasil Belajar Siswa pra siklus
ASPEK
PERKEMBANGA
NO NAMA N CATATAN
SISWA BB MB BSH BSB
1 Athaya √
2 Stamel vatar √
3 Athalif √
4 Azka √
5 Bilqish √
6 Hasna √
7 Syifa √
8 Elsa √
9 Nica √
10 Jena √
11 Aliyah √
12 Safa √
Catatan:

● BB = anak melakukan masih dengan bimbingan dan dicontohkan guru.

● MB = anak melakukan masih harus diinyatkan atau dibantu guru.

● BSH = anak sudah bisa melakukan sendiri dengan mandiri tanpa


diingatkan guru.

● BSB = anak sudah bisa melakukan secara mandiri dan sudah bisa
membantu temannya.

Berdasarkan lembar penilaian di atas dapat dihasilkan


data berupa persentase sebagai berikut:

NO ASPEK JUMLAH PERSENTASE %


PERKEMBANGAN SISWA
1 BB 3
3/12x 100 % = 25 %
2 MB 8 8/12 x100 % = 66,6 %
3 BSH 1 1/12 x 100 % = 8,3 %
4 BSB 0 0/12 x 100 % = 0 %

Presentase tingkat perkembangan anak tersebut masih jauh dari


harapan. Hal ini disebabkan karena minat dan keterampilan anak
kurangoptimal, sehingga tingkat perkembangan anak pun kurang
maksimal.

b. Hasil Penelitian Siklus I


1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan penelitian ini langkah-langkah awal
sebelum guru melakukan penelitian, guru harus menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), membuat dan menyediakan
media pembelajaran yang akan digunakan sewaktu penelitian dan
mengalokasikan waktu, serta menyiapkan lembar hasilbelajar siswa
dan lembar observasi kemampuan bahasa reseptif anak.

2. Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama


5 kali pertemuan. Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan
pada hari Senin, 17 November 2021. Kegiatan penelitian
dilakukan sesuai dengan pembelajaran seperti biasanya. Namun ,
pada kegiatan ini menyiapkan kotak sortasi .
Pelaksanaan pertemuan pertama pada siklus I
dilaksanakan pada hari Senin, 17 Oktober 2022 dengan tema “
Lingkungan “ dan sub tema “ sekolah “. Pembelajaran dilakukan
pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.
Kegiatan awal sebelum masuk kelas yaitu anak – anak
berbaris dengan rapi. Kemudian anak – anak masuk kelas, guru
member salamdan berdoa bersama, dilanjutkan dengan
menyanyikan lagu “daerah “. Guru menanyakan temannya yang
tidak masuk. Untuk mengawali tema, guru memberikan apersepsi
tentang cara membuat batik. Guru menanyakan kepada anak
tentang siapa yang tahu cara membuat batik
Kegiatan inti pada siklus I ini salah satu kegiatannya adalah
membuat batik bersama teman . Dan seterusnya anak
mnyelesaikan tugas yang lain sampai selesai.

Pada akhir pembelajaran guru menanyakan kembali


kegiatan yang hari ini anak – anak lakukan. Mengulang kembali
apa yang dilakukan anak – anak dengan cara tanya jawab
mengenai tema dan kegiatan di hari itu.

3. Pengamatan dan pengumpulan instrumen

1. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasi dan


pengamatan terhadap hasil yang mereka ciptakan selama

pembelajaran
2. Instrumen data melalui penilaian terhadap hasil kegiatan anak –
anak dan lembar observasi.
4. Refleksi
1. Menganalisa lembar kegiatan anak

2. Menganalisa observasi
Dari hasil pembelajaran bercerita ini, sebagian anak sudah
mampu memahami dan terlibat aktif dalam kegiatan bercerita
serta berimajinasi, hal ini terlihat saat anak tampil bersam
temannya didepan kelas, dan anak-anak pun merasa nyamana dan
tertarik dengan cerita yang dibuat
Berdasarkan deskripsi dari siklus I diperoleh data tingkat
perkembangan anak.

⮚ Melalui kegiatan bermain dapat dihasilkan data melalui


lembarobservasi sebagai berikut:
Table 4.3 Lembar Observasi siklus I

INDIKATOR PENILAIAN

Anak dapat
NAMA Anak mampu Anak
N membuat
mengungkap mampu KET
SISWA
O batik sesuai
kan menuangk
kreasinya
imajinasinya an
kretifitasn
ya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Athaya √ √ √
2 Stamel vatar √ √ √
3 Athalif √ √ √
4 Azka √ √ √
5 Bilqish √ √ √
6 Hasna √ √ √
7 Syifa √ √ √
8 Elsa √ √ √
9 Nica √ √ √
10 Jena √ √ √
11 Aliyah √ √ √
12 Safa √ √ √

⮚ Melalui kegiatan belajar dapat dihasilkan data melalui


lembar hasilbelajar siswa sebagai berikut:

Table 4.4 Lembar Hasil Belajar Siswa siklus I

ASPEK
PERKEMBANGAN
NO NAMA BB MB BSH BSB CATATAN
SISWA
1 Athaya √
2 Stamel vatar √
3 Athalif √
4 Azka √
5 Bilqish √
6 Hasna √
7 Syifa √
8 Elsa √
9 Nica √
10 Jena √
11 Aliyah √
12 Safa √

Catatan:
 BB maksudnya anak melakukan masih dengan bimbingan dan
dicontohkan guru.
 MB maksudnya anak melakukan masih harus diingatkan atau
dibantuguru.
 BSH maksudnya anak sudah bisa melakukan sendiri dengan
mandiritanpa diingatkan guru.
 BSB maksudnya anak sudah bisa melakukan secara mandiri dan
sudahbisa membantu temannya.
⮚ Berdasarkan lembar penilaian di atas dapat dihasilkan data
berupaprosentase sebagai berikut:
Table 4.5 Tabel data hasil belajar siklus I

ASPEK JUMLAH
NO PERSENTASE %
PERKEMBANGAN SISWA

1 BB 0 0/12 x 100 % = 0 %
2 MB 0 0/12 x 100 % = 0 %
3 BSH 4 4/12 x00 % = 33,3%
4 BSB 8 8/12 x 100% = 66,7 %

A.PEMBAHASAN PER SIKLUS


a. Pra Siklus I
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran ternyata kwalitas
pembelajaran belum meningkat. Peningkatan hasil belajar dapat
dilihat dari tingkat perkembangan setiap siklus yaitu pada Pra siklus
I, dapat dipresentasekan dengan perolehan kriteria belum
berkembang (BB) 25 %Mulai Berkembang (MB) 66,7 % , dan
Berkembang sangat baik (BSH) 8,3%.
Pembelajaran pada Pra siklus I belum mencapai hasil yang
memuaskan. Maka untuk memaksimalkan kwalitas pembelajaran,
gurulebih berusaha lagi dengan meningkatkan menggunakan
media pembelajaran dan berharap juga agar siswa lebih aktif
dalam mengikutiproses belajar mengajar.

b. Siklus 1
Kurang maksimalnya tingkat perkembangan siswa yang diperoleh
pada Pra siklus I, maka guru mengadakan perbaikan lagi pada siklus
I. Perkembangan anak pada siklus I ternyata
mengalami peningkatan yaitu dapat dipresentasekan dengan perolehan
kriteria baik (BSH) 33,3 % dan sangat baik (BSB) 66,7 %. Terlihat
jelas bahwa tingkat perkembangna anak pada siklus I ini lebih baik
jika dibandingkan dengan Pra siklus I. hal ini disebabkan karena
bertambahnya pengalaman guru dan anak dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media sehingga siswa lebih tertarik dan
aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian proses kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih baik dan hasilnya lebih optimal.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari pra siklus
sampaisetelah siklus I , dapat dilihat dalam tabel data hasil belajar
antar siklus sebagai berikut:

Table 4.6 Persentase pra siklus dan siklus I

PRA SIKLUS SIKLUS 1

NO KATEGORI JUMLAH JUMLAH


% %
SISWA SISWA
1 BB 3 25% 0 0%
2 MB 8 66,6% 0 0%
3 BSH 1 8,3% 4 33,3%
4 BSB 0 0% 8 66,6%
Berdasarkan data pada tabel berikut dapat disimpulkan bahwa
semakin meningkat hasil belajar siswa. Dari siklus ke siklus
menunjukkankriteria peningkatan kreatifitas membatik pada anak dalam
penelitian tindakan kelas ini. Dengan kata lain, indikator kinerja dari data
kuantitatifdapat tercapai pada siklus I, sehingga tidak perlu diadakan
tindakan pada siklus berikutnya.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok
A di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek Tahun Pelajrana 2022/2023 dapat di simpulkan bahwa :

1. Penggunaan metode batik jumputan pada anak kelompok A di TK


Dharma TK Negeri Pembina dapat meningkatkan kemampuan
kraetifitas anak.
2. Peningkatan perkembangan kreatifitas anak dipengaruhi oleh
penggunakan metode membatik yang dapat menarik minat anak dalam
kegiatan disampaikan oleh guru.
3. Peningkatan kemampuan kreatifitas dalam kegiatan membatik
dapat dilihat pada peningkatan presentase hasil belajar siswa yang
memperoleh kriteria baik (BSH) dansangat baik (BSB), yaitu dari
semula 8,3% (BSH) 0% (BSB) pada pra siklus , dan meningkat
menjadi 33,3% (BSH) dan 66,6% (BSB) pada siklus I.
B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan kelas yang telah dilaksanakan


peneliti mengajukan beberapa saran
1. Bagi Guru, dituntut untuk meningkatkan kompetensinya sehingga
dapatmenciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi anak terutama anak usia dini.
2. Bagi Sekolah, Hendaknya dalam pengelolaan pembelajaran pihak
sekolah menyediakan alat peraga yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan anak.
3. Bagi anak, cara belajar anak usia dini dalam memahami
kemampuanya harus dengan menggunakan beberapa media
yang menarik
4. Bagi Orangtua, untuk selalu memotivasi anak agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Deden suryana.Nenny mahyudin.2013. Dasar-dasar pendidikan


TK.universitas terbuka.tangerang selatan

2. Widia Pakerti, dkk.2014. metode pengembangan


seni.universitas terbuka. Tangerang selatan

3. Hapidin, dkk.2014. manajemen pendidikan


TK/PAUD.universitas terbuka. Tangerang selatan
4. Hajar Pamadhi, Evan Sukardi.S.2018. seni ketrampilan
anak.universitas terbuka. Tangerang selatan
5. Riana Rahayu. 22-12-2022.
https://sastrawacana.id/2019/04/09/8-pengertian-batik-
menurut-para-ahli/

6. Vanya Karunia Mulia Putri . 20-10-2023


https://www.kompas.com/skola/read/2023/10/20/110000
269/9-pengertian-kreativitas-menurut-ahli?
page=all#google_vignette
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,saya guru kelompok A di TK Negeri

Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa saya :

Nama : Lenni Nur Huda,S,Pd.

Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dan Perbaikan Pembelajaran di

TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek,

mulai tanggal 15 Oktober sampai 21 Oktober 2022

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Trenggalek,29 Oktober 2021 Guru

Kelas

LENNI NUR HUDA,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai