Disusun Oleh
Disahkan di : Panggul
Pada tanggal : 04 November 2022
Peneliti Kepala TK Negeri Pembina
Peneliti
ABSTRAK
Lenni Nur Huda, 2022. Penelitian Tindakan Kelas “Meningkatkan
Kemampuan kreatifitas anak melalui kegiatan membatik
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. Masa
ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam kehidupan
anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode
yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasan. Banyak konsep
dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode keemasan pada anak
usia dini,yaitu masa semua potensi anak berkembang makin paling cepat.
Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini adalah masa
eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, masa bermain, dan masa
membangkang tahap awal. Namun , disisi lain anak usia dini berada pada masa
kritis, yaitu masa keemasan anak tidak akan dapat diulang kembali pada masa-
masa berikutnya, jika potensi-potensinya tidak distimulasi secara optimal dan
maksimal pada usia dini tersebut. Dampak dari tidak terstimulasinya berbagai
potensi saat usia emas, akan menghambat tahap perkembangan anak berikutnya.
Jadi, usia emas hanya sekali dan tidak dapat diulang lagi.
Anak usia dini memanglah anak yang unik. selain itu berbagai
perkembangan anak usia dini perlu dioptimalkan diantaranya perkembangan
kognitif, seni, sosial emosional,nilai agama dan moral,fisik motorik serta bahasa
anak.
Perkembanga kreatifitas ataupun seni merupakan salah satu aspek
perkembangan yang sangat penting bagi anak usia dini. Karena seni bagi anak –
anak merupakan kegiatan bermaian, berekspresi, dan kreatif yang
menyenangkan. Tanpa disadari anak belajar banyak hal tentang melalui kegiatan
seni. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, khususnya dalam melakukan
penilaian hasil kreasi anak supaya hasilnya tidak dinilai dengan standal nilai
orang dewasa.
Permasalahan yang terjadi di TK pada anak kelompok A yang seluruhnya
berjumlah 12 anak, dari jumlah tersebut anak yang mampu mengembangkan
kemampuan kreatifitasnya hanya 40% yaitu sekitar 4 anak. Sebagian besar anak
masih kesulitan dalam mengembangkan kreatifitasnya .
Sehubung dengan adanya masalah tersebut peneliti perlu mencoba
adanya perbaikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
mengenal bentuk geometri dengan cara mengadakan penilaina tindakan kelas
untuk mengatasi masalah yang ada dengan judul “ meningkatkan kemampuan
kreatifitas anak melalui kegiatan membatik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang dirumuskan dalam
penelitian ini adalah “ Apakah metode membatik dapat meningkatkan kemampuan
kreatifitas pada anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek Tahun Pelajaran 2022/2023?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan
dicapai yaitu “ untuk mengetahui bahwa metode membatik dapat meningkatkan
kemampuan kreatifitas pada anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul
Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2022/2023”
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan kegunaan penilitia ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
pihak yakni :
1. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan kemampuan kreatifitas anak dengan
menggunakan metode membatik
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas
anak dengan menggunakan metode membatik
3. Bagi sekolah sebagai bahan atau metode yang dapat meningkatakan nilai- nilai
perkembangan anak, khususnya perkembangan seni kreatifitas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori Yang Relevan
1. Pengertian seni
“Apakah seni itu ?” pada kenyataannya, pertnyataan ini tidak mudah
untuk dijabarkan. Seni adalah fenomena yang kompleks. Batasan atau
maknanya ditentukan oleh banyak faktor, seperti kurator, kritukus,pasar,
pranata – pranata, paradigma akademis, kosmologi kultural, perubahan
zaman,aliran filsifat, dan sebaginya (Sugiharto, 2004).
Menurut Soedarso Sp, (1988), kata “ seni” yang sudah lazim digunakan
di Indonesia mempunyai makna yang dekat dengan istilah I’arte (Italia). I’art
(Perancis), el arte (Spanyol), dan art (Inggris) yang berasal dari kata ars
dalam bahasa Latin (Roma) yang berati kemahiran, ketangkasan, dan
keahlian. Semnetara itu, kata artes memiliki arti orang – orang yang memiliki
kemahiran atau ketangkasan. Bangsa Yunani kuno mengatakan istilah techne
untuk pengertian kemahiran. Istilah ini sekarang kita kenal dengan perkataan
“teknik”. Menurut Aristoteles, techne berarti kemampuan untuk membuat
atau mengerjakan sesuatu disertai dengan pengertian yang betul tentang
prinsip-prinsipnya (Soedarsosno).
Nah, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seni adalah sesuatu yang
dibuat yang memiliki nilai dan dapat dinilai oleh seseorang yang melihatnya.
2. Pengertian kreatifitas
3. Pengertian membatik
Murtihasi dan Mukminatun (1979) Bataik adalah cara pembuatan bahan
sandang berupa tekstil yang bercorak pewarnaan dengan menggunakan lilin
sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna yang lain
dalam pencelupan.
Irwan Tirta Batik adalah teknik menghias kain atau testil dengan
menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses
tersebut menggunakan tangan.
Hamzuri Definisi batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat
dengan menggunakan alat bernama canting. Orang yang melukis atau
menggambar pada mori memakai canting disebut membatik. Membatik ini
menghasilkan batik yang berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat
khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri.
Afif Syakur Arti batik adalah serentang warna yang meliputi proses
pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga
menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang
tinggi.
Santosa Doellah Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional
dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak
hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang
dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna.
Konsensus Pengertian batik menurut konsensus Nasional 12 maret 1996,
batik adalah karya seni rupa pada kain dengan pewarnaan rintang yang
menggunakan lilin batik sebagai perintang warna (wax resist technique).
UNESCO Batik adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik
perintang warna (wax resist technique), termasuk penggunaan motif-motif
tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,
teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO
telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
sejak 2 Oktober, 2009.
KBBI Menurut Kbbi, batik adalah kain bergambar yang pembuatannya
secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya melalui proses tertentu; kain batik.
4. Pembelajaran batik pada anak usia dini
Pendidikan memberi tanggung jawab untuk mengeksplorasikan
pendekatan yang efektif untuk meningkatkan minat dan kenikmatan belajar.
Pedidikan memberikan upaya yang menstimulasi , membimbing, mengasuh,
dan memberi kegiatan pembelajaran yang dapat menghasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak. Di dalam proses latihan-latihan yang dilakukan oleh
anak. anak mampu memperkaya ide dan pengalaman yang kemudia
dikembagkan untuk menciptakan bentuk yang baru. dengan melalui pelatihan
melebihi jumlah yang diperlukan kemampua yang di dapat akan tersimpan
dalam daya ingat jangka panjang. Dengan ketajaman indranya anak, untuk
mengeksplorasikan bentuk juga meningkatkan kecakatan atau ketangkasan dan
kefasehan atau kelancaran mereka dalam membuat karya keterampila. hal ini
sangat mendukang berkembangnya kreativitas seni anak. membatik adalah
media belajar untuk mengembangkan pola pikir, sikap serta kemampuan
motorik melalui menggambar motif batik serta meningkatkan kreativitas anak
Menurut ahli Yuniawati, Nuryati (2019) Kreativitas merupakan ide atau
pikiran manusia yang bersifat inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti,
sehingga hasil pikiran anak yang baru merupakan bentuk kreativitas dari
individu anak. Kreatif merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
mempunyai kreativitas. Hal ini dikarenakan hanya orang kreatif yang
mempunyai ide gagasan kreatif dan original. Orang akan menjadi kreatif
apabila distimulasi sejak dini. Anak dikatakan kreatif apabila mampu
menghasilkan produk secara kreatif serta tidak tergantung dengan orang lain
yang berarti bahwa dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar.
Salah satu kegiatan dalam mengembangkan kreativitas anak melalui batik
jumputan. Arti dari jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup,
di ikat dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam,
tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali
berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak
terkena warna. Disamping itu, bermakna baik untuk pengembangan diri juga yang
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, adalah kebutuhan untuk
mewujudkan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi diri manusia.
Untuk menumbuh kembangkan kreativitas tersebut, maka diperlukan suatu adanya
stimulus menggunakan media membatik jumputan dengan pendekatan seni
merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas anak.
Sebagai pendidik taman kanak -- kanak kita harus selalu berusaha dan berupaya
memberikan stimulasi -- stimulasi yang tepat dan menarik bagi anak didik
sehingga kompetensi anak akan berkembang secara optimal dan Standar
Perkenbangan Dasar PAUD akan tercapai, diantaranya dalam bidang
pengembangan seni bahwa yang harus dicapai anak mampu mengekspresikan
diri dengan menggunakan berbagai media/bahan dalam berkarya seni melalui
kegiatan eksplorasi, anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan
berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi
suatu karya seni.
Fungsi jumputan menurut Hamidin (2018) , fungsi jumputan sama dengan fungsi
batik secara umum. fungsi jumputan telah banyak mengalami perkembangan. pada
saat ini batik banyak dipublikasikan menjadi beraneka ragam produk, tidak hanya
produk kain, tetapi juga dapat dibuat sandal, pakaian, tas, dan lukisan. Selain itu
juga terdapat anfaat membatik Untuk Anak Dini menurut pendapat Masyahudi
(2009) tidak hanya dilihat dari aspek keterampilan, tetapi juga bermanfaat untuk
perkembangan kognitif, efektif, dan fisikomotorik. selain semakin mengasah
kreativitas anak pun akan lebih mengenal budayanya sejak dini. Dapat disimpulkan
bahwa manfaaat membatik untuk anak usia dini adalah kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas, kognitif, pisikomotorik anak, dan juga anak dapat
mengenal warisan budaya Indonesia sejak usia dini selain itu dapat meningkatkan
kelenturan jari anak. Selain itu bagi anak melalui kegiatan yang lakukan di
harapkan supaya anak lebih efektif dan kreatif dalam mengembangkan
kraetivitasnya melalui membatik jumputan dan dijadikan sebagai motivasi anak
agar lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. SUBYEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak- anak kelompok B di TK Negeri Pembina
Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 12 anak yang
terdiri dari 5 laki-laki dan 2 perempuan. Pengembangan yang akan
dikembangkan adalah meningkatkan kemampuan kreatifitas dengan metode
membatik.
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 bulan oktober tahun pelajaran
2022/2023 dengan menggunakan 1 siklus
Pelaksanaan Penelitian
3. Bidang Pengembangan
Bidang pengembangan yang akan diteliti dan diamati dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah aspek kreatifitas anak dalam kegiatan membatik.
4. Kelas Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini kami meneliti anak-anak pada
kelompok A TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek
5. Karakteristik Anak
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada anak kelompok A
di TK Negeri Pembina Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 pada umumnya
mereka mempunyai karakteristik yang berbeda- beda. Perkembangan anak
umumnya sangat cepat namun kemampuan mengingat serta mengenali bentuk
benda sebagian anak masih kurang, hal
ini dipengaruhi oleh bebrapa faktor diantaranya faktor di lingkungan sekolah.
Sehingga guru harus mengunakan metode dan strategi yang tepat dan menarik
untuk meningkatkan perkembangan anak tersebut di TK Negeri Pembina
Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek.
1. Anak mengamati :
4. Anak menalar :
Recalling (± 15 menit )
a. Mencuci tangan,
b. Berdoa sebelum makan
e. Bermain.
Pengamatan/Observasi
2. Menganalisa observasi
2. Siklus 1
1. Rencana
Dalam perencanaan penelitian langkah awal sebelum
melakukan penelitian, segala sesuatu yang berhubungan dengan
penelitian harusdipersiapkan seperti :
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus 1, peneliti bertindak
sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran
Meningkatkan Kemampuan kreatifitas membatik pada
anak TK Negeri Pembina Tahun Pelajaran 2022/2023.
Denganlangkah-langkah sebagai berikut :
Tema : kebudayaan
Sub tema : ciri khas daerah
Sub-Sub tema : batik
SOP Penyambutan ( ± 20 menit )
Kegiatan Awal :
a. Senam fantasi
b. Menyanyi lagu daerah
1. Anak mengamati :
4. Anak menalar :
Recalling (± 15 menit )
Istirahat (± 25 menit )
a. Mencuci tangan,
e. Bermain.
3. Pengamatan/Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak
sebagai pengamat sekaligus guru. Peneliti melakukan
penelitian dan melakukan pencatatan pada lembar observasi yang
telah direncanakat. Peneliti mengumpulkan data melalui kegiatan
bercerita , pada saat kegiatan berlangsung guru mencatat kejadian
selama pembelajaran untuk melihat berapa banyak siswa yang telah
menyelesaikan tugasnya sesuai demngan kreatifitas masing –
masing. Metode pengumpulan data dengan melakukan observasidan
pengamatan terhadap hasil yang mereka ciptakan selama
pembelajaran
Instrumen data melalui penilaian terhadap hasil
kegiatananak – anak dan lembar observasi
4. Refleksi
o Menganalisa observasi
6. Instrumen Penilaian
Penilaian tindakan kelas ini menggunakan dua
instrumentpenilaian, yaitu :
1) Lembar Observasi
INDIKATOR PENILAIAN
Anak dapat
NAMA Anak mampu Anak
N membuat
mengungkap mampu KET
SISWA
O batik sesuai
kan menuangk
kreasinya
imajinasinya an
kretifitasn
ya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Athaya
2 Stamel vatar
3 Athalif
4 Azka
5 Bilqish
6 Hasna
7 Syifa
8 Elsa
9 Nica
10 Jena
11 Aliyah
12 Safa
Keterangan:
a. 1 : Belum Berkembang
b. 2 : Mulai Berkembang
Keterangan:
● BB : Belum Berkembang
● MB : Mulai Berkemban
1. lembar observasi
● MB : Mulai Berkemban
1. lembar observasi
Pada bab ini peneliti memaparkan data hasil belajar yang diperoleh anak
mulai dari kegiatan bermain sampai kegiatan pembelajaran.
Tindakan pembelajaran ini dilaksanakan melalui 1 siklus karena itu temuan
hasil penelitian ini dideskripsikan data hasil tindakan yang diperoleh dari
pelaksanaan tindakan pra siklus I. Pemaparan data dan pembahasan hasil
pelaksanaan dari masing-masing tindakan siklus tersebut disesuaikan dengan
tujuan penelitian dan tahapan pelaksanaan tindakan serta data awalsebelum
dilaksanakan tindakan.
● BSB = anak sudah bisa melakukan secara mandiri dan sudah bisa
membantu temannya.
2. Pelaksanaan
pembelajaran
2. Instrumen data melalui penilaian terhadap hasil kegiatan anak –
anak dan lembar observasi.
4. Refleksi
1. Menganalisa lembar kegiatan anak
2. Menganalisa observasi
Dari hasil pembelajaran bercerita ini, sebagian anak sudah
mampu memahami dan terlibat aktif dalam kegiatan bercerita
serta berimajinasi, hal ini terlihat saat anak tampil bersam
temannya didepan kelas, dan anak-anak pun merasa nyamana dan
tertarik dengan cerita yang dibuat
Berdasarkan deskripsi dari siklus I diperoleh data tingkat
perkembangan anak.
INDIKATOR PENILAIAN
Anak dapat
NAMA Anak mampu Anak
N membuat
mengungkap mampu KET
SISWA
O batik sesuai
kan menuangk
kreasinya
imajinasinya an
kretifitasn
ya
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Athaya √ √ √
2 Stamel vatar √ √ √
3 Athalif √ √ √
4 Azka √ √ √
5 Bilqish √ √ √
6 Hasna √ √ √
7 Syifa √ √ √
8 Elsa √ √ √
9 Nica √ √ √
10 Jena √ √ √
11 Aliyah √ √ √
12 Safa √ √ √
ASPEK
PERKEMBANGAN
NO NAMA BB MB BSH BSB CATATAN
SISWA
1 Athaya √
2 Stamel vatar √
3 Athalif √
4 Azka √
5 Bilqish √
6 Hasna √
7 Syifa √
8 Elsa √
9 Nica √
10 Jena √
11 Aliyah √
12 Safa √
Catatan:
BB maksudnya anak melakukan masih dengan bimbingan dan
dicontohkan guru.
MB maksudnya anak melakukan masih harus diingatkan atau
dibantuguru.
BSH maksudnya anak sudah bisa melakukan sendiri dengan
mandiritanpa diingatkan guru.
BSB maksudnya anak sudah bisa melakukan secara mandiri dan
sudahbisa membantu temannya.
⮚ Berdasarkan lembar penilaian di atas dapat dihasilkan data
berupaprosentase sebagai berikut:
Table 4.5 Tabel data hasil belajar siklus I
ASPEK JUMLAH
NO PERSENTASE %
PERKEMBANGAN SISWA
1 BB 0 0/12 x 100 % = 0 %
2 MB 0 0/12 x 100 % = 0 %
3 BSH 4 4/12 x00 % = 33,3%
4 BSB 8 8/12 x 100% = 66,7 %
b. Siklus 1
Kurang maksimalnya tingkat perkembangan siswa yang diperoleh
pada Pra siklus I, maka guru mengadakan perbaikan lagi pada siklus
I. Perkembangan anak pada siklus I ternyata
mengalami peningkatan yaitu dapat dipresentasekan dengan perolehan
kriteria baik (BSH) 33,3 % dan sangat baik (BSB) 66,7 %. Terlihat
jelas bahwa tingkat perkembangna anak pada siklus I ini lebih baik
jika dibandingkan dengan Pra siklus I. hal ini disebabkan karena
bertambahnya pengalaman guru dan anak dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media sehingga siswa lebih tertarik dan
aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian proses kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih baik dan hasilnya lebih optimal.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari pra siklus
sampaisetelah siklus I , dapat dilihat dalam tabel data hasil belajar
antar siklus sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok
A di TK Negeri Pembina Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek Tahun Pelajrana 2022/2023 dapat di simpulkan bahwa :
mestinya.
Kelas