NAMA : NOVIANI
NIM : 858156796
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4501)
(JUDUL)
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
(diberi stempel)
(…………………………….. ) (……………..………………….)
NUPTK…… NIM
Supervisor 1
(……………………………)
NIP………………………..
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.
……….,…..
…………20…
Materai
10000
( )
NIM
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................3
C. TUJUAN PERBAIKAN............................................................................4
D. MANFAAT PERBAIKAN.......................................................................5
BAB II................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................7
A. PENGERTIAN ANAK USIA DINI..........................................................7
B. PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI...................9
C. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
(MENGENAL HURUF)....................................................................................11
D. MEDIA PEMBELAJARAN...................................................................12
E. MEDIA POHON PINTAR......................................................................16
BAB III............................................................................................................................17
PELAKSANAAN PERBAIKAN.....................................................................................17
A. INFORMASI SUBJEK PENELITIAN...................................................17
B. DESKRPSI PER SIKLUS.......................................................................19
BAB IV............................................................................................................................22
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................22
A. DESKRIPSI PER SIKLUS.....................................................................22
BAB V.............................................................................................................................26
PENUTUP........................................................................................................................26
A. KESIMPULAN.......................................................................................26
B. SARAN...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta kesempatan bagi kami untuk dapat menyelesaikan laporan PKP ini.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada-Nya karena dengan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Laporan PKP ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan akademik di TK Nor Amanah, dengan judul
"Penggunaan Media Pohon Pintar untuk Meningkatkan Kemampuan pada Anak
Mengenal Huruf Vokal dan Huruf Konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A".
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan media
Pohon Pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan. Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan,
dan masukan yang berarti. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim pengawas
PKP yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta evaluasi yang sangat
berharga dalam proses penelitian ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada pihak TK Nor Amanah yang telah memberikan izin dan dukungan untuk
melaksanakan penelitian di lingkungan sekolah. Tanpa dukungan mereka,
penelitian ini tidak akan terwujud. Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua subjek penelitian, yaitu para guru dan anak-anak di TK Nor
Amanah Kelompok A, yang telah menjadi partisipan dalam penelitian ini.
Kerjasama dan partisipasi mereka sangat berarti dalam kesuksesan penelitian ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun kami
berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan pendidikan anak usia dini. Semoga laporan ini juga dapat
memberikan inspirasi dan manfaat bagi pembaca yang ingin melanjutkan
penelitian terkait topik ini.
[Peneliti]
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Taman kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah
yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai 6
tahun. Pelaksanaan program kegiatan belajar di TK harus menciptakan suasana
yang nyaman. Oleh karena itu, guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak
didiknya, kesesuaian alat bermain, alat bantu atau media, serta metode yang
digunakan. Berdasarkan Permendiknas No.58 Tahun 2009 TK bertujuan untuk
membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik maupun psikis
yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan
fisik motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Perkembangan berbagai potensi baik fisik maupun psikis tersebut saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satunya adalah
perkembangan berbahasa yaitu aspek perkembangan anak yang berhubungan
dengan kemampuan membaca dan menulis. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi
TK dan RA, “Kompetensi dasar dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
anak kelompok usia 5-6 tahun adalah anak mampu berkomunikasi secara lisan,
mampu memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang
melambangkannya”(Depdiknas, 2006).
Kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
mencakup beberapa kegitan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai
maksud bacaan. Menurut Anderson dalam Dhieni (2010: 5.5) “Membaca sebagai
suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam
membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai
dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta
vi
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya”. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kegiatan membaca terkait dengan (1) Pengenalan huruf atau aksara, (2)
Bunyi dari huruf atau rangkaian hurufhuruf, (3) Makna atau maksud, dan (4)
Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Media pembelajaran menurut Arsyad (2002: 4) adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Levie dan Levie & Levie
dalam Arsyad (2002: 8-9) yang mereviu hasil-hasil penelitian menyimpulkan
bahwa rangsangan visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-
tugas seperti mengingat,mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-
hubungkan fakta dan konsep. Dale dalam Arsyad (2002: 9) memperkirakan bahwa
perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera
dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Agar proses belajar
mengajar dapat berhasil baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua
inderanya. Sebuah media pembelajaran yang menarik akan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan efektif
akan mudah diterima oleh siswa sehingga siswa akan mudah menerima pelajaran
yang diberikan. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi
pelajaran.
Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk dasar kemampuan dan potensi anak-anak dalam menghadapi masa
depan. Salah satu aspek penting dalam pendidikan anak usia dini adalah
pengenalan huruf, termasuk huruf vokal dan huruf konsonan. Kemampuan
mengenali huruf-huruf ini menjadi dasar bagi anak-anak untuk memahami dan
mempelajari membaca dan menulis.
Namun, dalam proses pembelajaran, terkadang anak-anak mengalami
kesulitan dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan. Metode pengajaran
yang kurang variatif dan tidak menarik dapat membuat anak-anak kehilangan
minat dan kesulitan dalam memahami konsep huruf-huruf tersebut. Oleh karena
itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan efektif dalam meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
vii
Media pohon pintar merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik
perhatian anak-anak karena memadukan unsur visual dan interaktif. Media ini
memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pengenalan huruf,
media pohon pintar dapat digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan huruf
vokal dan huruf konsonan kepada anak-anak dengan cara yang interaktif dan
menarik.
Namun, masih perlu adanya penelitian yang lebih mendalam untuk menggali
efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah
Kelompok A. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengevaluasi dan memahami dampak penggunaan media pohon pintar dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf-huruf tersebut.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif dan menarik di
bidang pendidikan anak usia dini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
acuan bagi guru dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A,
serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan media pohon
pintar sebagai alat pembelajaran yang efektif.
Dengan demikian, penelitian ini memiliki signifikansi penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan memberikan dasar yang kuat
bagi perkembangan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal di TK Nor Amanah Kelompok A?
viii
2. Bagaimana penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah
Kelompok A?
3. Sejauh mana efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A?
4. Bagaimana respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar dalam
pembelajaran pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK
Nor Amanah Kelompok A?
5. Apa kendala yang dihadapi dalam implementasi penggunaan media pohon
pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A?
C. TUJUAN PERBAIKAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan
perbaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal di TK
Nor Amanah Kelompok A melalui penggunaan media pohon pintar.
2. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A melalui penggunaan media
pohon pintar.
3. Mengukur efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A.
ix
4. Mengetahui respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar
dalam pembelajaran pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A.
5. Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam implementasi penggunaan
media pohon pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam
mengenal huruf vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK Nor
Amanah Kelompok A.
D. MANFAAT PERBAIKAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
pengembangan pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pembelajaran
pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan. Beberapa manfaat dari perbaikan
yang dihasilkan oleh penelitian ini antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal:
Dengan penggunaan media pohon pintar, diharapkan anak-anak dapat
lebih mudah dan cepat mengenal huruf vokal. Hal ini akan membantu
mereka dalam membangun dasar pemahaman membaca dan menulis.
2. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf konsonan
kelompok A: Media pohon pintar akan memberikan pengalaman belajar
yang menarik dan interaktif bagi anak-anak dalam mengenal huruf
konsonan kelompok A. Mereka akan lebih mudah mengingat dan
mengidentifikasi huruf-huruf tersebut.
3. Memperkuat efektivitas media pohon pintar sebagai alat pembelajaran:
Dengan melakukan penelitian yang melibatkan penggunaan media pohon
x
pintar, dapat diketahui sejauh mana efektivitas media ini dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan metode pembelajaran yang efektif di masa depan.
4. Memahami respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar:
Penelitian ini juga akan memberikan pemahaman tentang bagaimana anak-
anak merespons penggunaan media pohon pintar dalam pembelajaran
huruf vokal dan huruf konsonan. Informasi ini dapat digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar anak-anak dan mengoptimalkan
penggunaan media dalam pendidikan anak usia dini.
5. Identifikasi kendala dalam implementasi media pohon pintar: Penelitian
ini juga akan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam
implementasi penggunaan media pohon pintar dalam pembelajaran huruf
vokal dan huruf konsonan. Dengan mengetahui kendala-kendala ini, dapat
dilakukan perbaikan dan penyesuaian agar media pohon pintar dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien di masa depan.
xi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN ANAK USIA DINI
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 disebutkan bahwa anak usia dini adalah
anak pada usia 0 tahun sampai dengan 6 tahun yang berhak mendapatkan
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Sementara menurut Sujiono (2009: 1.2), anak usia dini
adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun,
merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Anak usia dini memiliki potensi genetik dan siap untuk
dikembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. Sehingga pembentukan
perkembangan selanjutnya dari seorang anak sangat ditentukan pada masa-masa
awal perkembangan anak. Usia 4-6 tahun anak mengalami masa peka dimana
anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh
potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi– fungsi fisik
dan psikis yang siap merspon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini
merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosi, konsep diri, disiplin, seni, moral
dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal.
Menurut Hurlock dalam Ayriza (1995: 6-8) ciri-ciri untuk anak pada usia dini
tercermin pada sebutan yang biasanya digunakan oleh para orang tua, guru dan
ahli psikologi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Usia bermain, dimana anak-anak pada usia ini menghabiskan sebagaian
besar waktunya dengan bermain sabagai kegiatan yang paling digemari
dan paling efektif untuk meningkatkan kemampuannya;
xii
2) Usia prasekolah, dimana usia ini anak dinilai belum memiliki kemampuan
yang cukup untuk sekolah di lembaga-lembaga PAUD, Kelompok
Bermain, Taman Kanak-kanak dan sejenisnya dan dimaksudkan untuk
menfasilitasi anak agar lebih siap memasuki pendidikan formal pada usia
sekolah;
3) Usia kelompok, dimana masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial dengan berinteraksi bersama teman-temannya sebagai dasar
perilaku sosial pada tahap berikutnya;
4) Usia menjelajah, pada usia ini keingintahuan anak akan kondisi
lingkungan, bagaimana mekanismenya dan bagaimana ia menjadi bagian
dari lingkungan;
5) Usia bertanya, pada usia ini anak sering sekali bertanya sebagai salah satu
cara yang paling sering digunakan anak-anak untuk menjelajah;
6) Usia meniru, dimana pada usia ini anak meniru pembicaraan dan perilaku
orang dewasa adalah kegiatan yang paling menonjol pada anak usia dini;
7) Usia kreatif, meskipun anak-anak sering meniru, namun pada usia ini
anak paling sering menunjukkan ide-idenya dalam perilaku yang berbeda
dengan orang dewasa.
xiii
Di kelas A terdapat media pengenalan huruf seperti kotak abjad, puzzle huruf,
dan papan flanel. Sesekali guru menggunakan huruf-huruf yang ditempelkan pada
papan flanel, namun penggunaan media tersebut kurang optimal. Guru masih
mengandalkan media Lembar Kerja Anak (LKA). Penggunaan media dapat
menciptakan suasana belajar yang berbeda. Pembelajaran jadi menyenangkan dan
tidak monoton. Media pembelajaran menurut Ibrahim, dkk dalam Kustiawan
(2016 : 6) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Anak usia dini lebih tertarik pada dunia bermain. Anak akan merasa senang
apabila waktunya dihabiskan untuk bermain. Bermain memberi kontribusi
alamiah untuk belajar dan berkembang, dan tidak ada satu program pun yang
dapat menggantikan pengamatan, aktivitas, dan pengetahuan langsung anak pada
saat bermain (Christianti, 2007). Oleh karena itu, ciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Belajar sambil bermain adalah salah satu cara yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Media pohon huruf adalah suatu media yang
digunakan dalam pembelajaran yang memiliki tujuan untuk perkembangan
potensi siswa yaitu dimensi visual (Utami dan Damri, 2019 : 134).
xiv
c) Bermain peran, seperti memerankan penjual dan pembeli, guru dan murid,
atau orang tua dan anak.
d) Bermain puppet dan boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari
(vinggerplay) anak berbicara mewakili boneka ini.
e) Belajar dan bermain dalam kelompok (cooperativelay dan
coopratvelearning).
Bahasa dapat berupa bahasa lisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasarnya.
Sugono dalam Dhieni et al (2005: 5.5) dan bahasa tulisan, yaitu bahasa yang
dihasilkan dengan menggunakan alat tulis.
a. Kemampuan berbahasa lisan meliputi:
1) Kemampuan menyimak
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan dengan kesengajaan,
perhatian, dan usaha pemahaman akan sesuatu yang sedang disimak.
Tarigan dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mempertegas bahwa:
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang -
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, ekpresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2) Kemampuan berbicara
Berbicara merupakan proses dalam mengekspresikan keinginan atau
menyampaikan informasi melalui suara kepada orang lain, yang
mempunyai unsur fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan
prakmatik bahasa.
b. Kemampuan berbahasa tulisan meliputi :
1) Kemampuan membaca.
Membaca merupakan proses dalam memahami tulisan yang bermakna.
Kridalaksana dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mengemukakan bahwa
membaca adalah “ keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya
xv
menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau
pengujaran keras -keras”.
2) Kemampuan menulis.
Menulis merupakan kegiatan penyampaian kata-kata yang berbentuk
simbol atau huruf menurut Webster new, world dictionary dalam
Dhieni et al (2005: 5.5) menulis diartikan sebagai “ suatu kegiatan
membuat pola atau menuliskan kata-kata huruf-huruf ataupun simbol-
simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukir atau
menandai dengan pena ataupun pensil”.
xvi
membaca secara formal (membaca pemahaman), di mana seseorang telah
memahami makna suatu bacaan. Tidak ada rentang usia yang mendasari
pembagian tahapan dalam proses membaca, karena hal ini tergantung pada
tugas-tugas yang harus dikuasai pembaca pada tahapan tertentu. Huruf
konsonan yang harus dapat dilafalkan dengan benar untuk membaca
permulaan adalah b, d, k, l, m, p, s, dan t. Huruf-huruf ini, ditambah
dengan huruf-huruf vokal akan digunakan sebagai indikator kemampuan
membaca permulaan, sehingga menjadi a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, dan u.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
kemampuan membaca permulaan mengacu pada kecakapan (ability) yang
harus dikuasai pembaca yang berada dalam tahap membaca permulaan.
Kecakapan yang dimaksud adalah penguasan kode alfabetik, di mana
pembaca hanya sebatas membaca huruf per huruf, mengenal fonem, dan
menggabungkan fonem menjadi suku kata atau kata.
D. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan alat bantu yang digunakan untuk memudahkan
pekerjaan. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang berarti pengantar atau perantara yang
xvii
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa, sehingga dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam
proses pembelajaran. Menurut Wilkinson dalam Hamalik (1997: 12)
mengartikan media sebagai alat dan bahan selain buku dan teks yang dapat
dipergunakan untuk menyampaikan informasi dalam suatu situasi belajar
mengajar.
Media dalam kawasan teknologi pendidikan merupakan sumber
belajar yang berupa gabungan dari bahan dan peralatan. Bahan disini
merupakan barang-barang yang biasanya disebut perangkat lunak atau
software yang di dalamnya terkandung pesan-pesan untuk disampaikan
dengan mempergunakan peralatan (Sadiman, 2003: 5).
Dari beberapa batasan pengertian media tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat perantara yang
diciptakan untuk membantu proses pembelajaran dalam menyalurkan
pesan dengan tujuan merangsang minat seseorang dalam memperoleh ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.
xviii
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pengajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata -kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada tiap jam pelajaran.
d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain –
lain.
xix
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
c) Media pembelajaran dapat menguasai keterbatasan indera, ruang, dan
waktu. Seperti, obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan
di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.
xx
d) Biaya Biaya yang dikeluarkan hendaknya seimbang dengan hasil yang
diharapkan dan tergantung kemampuan dana yang tersedia
e) Kesediaan Apabila media yang diperlukan tersedia atau tidak, apakah
ada pengganti yang relevan, direncanakan untuk perorangan atau
kelompok
f) Mutu teknis Kualitas media harus dipertimbangkan, jika media sudah
rusak atau kurang jelas/terganggu sehingga mengganggu proses
transfer informasi ( tidak menarik, detail kurang bisa dipahami).
xxi
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
2. Identitas Guru
Guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah NOVIANI. Guru tersebut
memiliki pengalaman dalam mengajar anak usia dini dan memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai. Dia telah bekerja di TK Nor Amanah
Kelompok A selama 3 tahun dan memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam mengelola pembelajaran anak usia dini.
3. Identitas Anak-anak
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 20 anak usia dini yang
berada di TK Nor Amanah Kelompok A. Mereka dipilih berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
- Usia: Anak-anak berusia antara 4-5 tahun.
- Ketersediaan persetujuan orang tua: Anak-anak yang memiliki
persetujuan tertulis dari orang tua atau wali untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.
- Kondisi kesehatan: Anak-anak yang dalam keadaan sehat dan mampu
mengikuti kegiatan pembelajaran.
xxii
Dalam penelitian ini, subjek penelitian akan terlibat dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media pohon pintar dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan. Mereka akan menjadi objek pengamatan dan penilaian
untuk melihat perubahan dan peningkatan kemampuan mereka setelah
menggunakan media pohon pintar.
4. Prosedur Penelitian
Subjek penelitian akan mengikuti prosedur penelitian yang telah
ditetapkan, termasuk partisipasi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan media pohon pintar. Mereka akan diberikan pengajaran dan
latihan yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
Sebelumnya, subjek penelitian akan diberikan tes pra-pengajaran
(pre-test) untuk mengukur kemampuan awal mereka dalam mengenal
huruf vokal dan huruf konsonan. Setelah itu, mereka akan mengikuti
pembelajaran menggunakan media pohon pintar selama periode yang
ditentukan. Selama pembelajaran, guru akan menggunakan media pohon
pintar secara interaktif dan memfasilitasi partisipasi aktif anak-anak.
Setelah periode pembelajaran, subjek penelitian akan diberikan tes
pasca-pengajaran (post-test) untuk mengukur peningkatan kemampuan
mereka dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan setelah
menggunakan media pohon pintar. Selain itu, respon subjek penelitian
terhadap penggunaan media pohon pintar juga akan dikumpulkan melalui
observasi dan wawancara.
Informasi mengenai subjek penelitian ini akan dikumpulkan
dengan menjaga kerahasiaan identitas dan menghormati privasi anak-anak
serta persetujuan tertulis dari orang tua atau wali.
xxiii
dan 5lembar observasi.
Dalam melaksanakan kegiatan perbaikan perkembangan, disusun secara
rinciyang dimulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,
lembarobservasi dan lembar refleksi, yang digunakan untuk mengetahui sejauh
manakelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat
diperbaiki padakegiatan yang akan dilaksanakan berikutnya.
1. Siklus pertama Perencanaan
a) Identifikasi masalah: Peneliti mengidentifikasi masalah utama yang ingin
diatasi, yaitu rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan.
b) Tujuan: Menetapkan tujuan peningkatan yang spesifik, misalnya
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan minimal 80% dari subjek penelitian.
c) Rencana tindakan: Peneliti merancang rencana tindakan yang mencakup
pengembangan media pohon pintar, strategi pembelajaran, jadwal
pelaksanaan, dan instrumen evaluasi.
xxiv
konsonan setelah menggunakan media pohon pintar.
b) Analisis data: Data hasil evaluasi dianalisis untuk melihat peningkatan
kemampuan anak dan efektivitas media pohon pintar.
c) Refleksi: Peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran, hasil evaluasi, dan kendala yang dihadapi. Mereka juga
membahas langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk siklus
berikutnya.
d) Perbaikan: Berdasarkan refleksi dan analisis data, peneliti dan guru
melakukan perbaikan pada rencana tindakan dan strategi pembelajaran
untuk siklus berikutnya.
xxv
instrumen evaluasi lainnya digunakan untuk mengukur peningkatan
kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
b) Analisis data dan refleksi: Menganalisis data hasil evaluasi perbaikan dan
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Membandingkan hasil
dengan target yang telah ditetapkan dan membahas efektivitas perbaikan
yang telah dilakukan.
c) Pelaporan dan rekomendasi: Melaporkan hasil evaluasi dan refleksi
kepada pihak terkait, seperti guru, kepala sekolah, atau tim peneliti.
Memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah selanjutnya berdasarkan
temuan dan hasil evaluasi.
xxvi
BAB IV
xxvii
c) Tidak ada perubahan signifikan: Beberapa anak mungkin tidak
menunjukkan perubahan yang signifikan dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan setelah menggunakan media pohon pintar. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya keterlibatan
anak dalam pembelajaran atau kurangnya pemahaman terhadap
penggunaan media tersebut.
xxviii
anak dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pohon pintar.
Guru mencatat kemajuan dan kesulitan yang dialami oleh masing-
masing anak untuk evaluasi selanjutnya.
f) Fasilitator diskusi: Guru mendorong anak-anak untuk berdiskusi dan
berbagi pengetahuan mereka tentang huruf vokal dan huruf konsonan.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong pemikiran
kritis dan berpikir divergen kepada anak-anak. Guru juga mendorong
kolaborasi antar anak dalam pembelajaran.
g) Pengelola waktu: Guru bertanggung jawab dalam mengelola waktu
pembelajaran dengan efisien. Guru memastikan bahwa setiap tahap
pembelajaran dalam siklus 1 dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, sehingga semua materi dapat disampaikan
dengan baik.
xxix
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya.
e) Umpan balik guru dan anak-anak: Perlu memperhatikan umpan balik yang
diberikan oleh guru dan anak-anak terkait penggunaan media pohon pintar
dan pembelajaran secara keseluruhan. Apakah ada saran atau masukan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas media dan proses
pembelajaran di siklus berikutnya.
xxx
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penggunaan media pohon pintar untuk meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK
Nor Amanah Kelompok A, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Media pohon pintar efektif dalam membantu anak-anak mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan. Interaktif dan menariknya tampilan media
tersebut dapat memotivasi anak-anak untuk belajar dan meningkatkan
minat mereka terhadap huruf-huruf tersebut.
2. Penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan partisipasi dan
keterlibatan anak-anak dalam pembelajaran. Anak-anak lebih aktif dalam
mengidentifikasi huruf-huruf vokal dan konsonan melalui interaksi dengan
media tersebut.
3. Peran guru dalam pembelajaran dengan media pohon pintar sangat
penting. Guru harus memastikan bahwa anak-anak memahami cara
menggunakan media tersebut dan memberikan bimbingan serta umpan
balik yang diperlukan.
4. Evaluasi hasil belajar anak menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan setelah menggunakan
media pohon pintar. Hasil evaluasi ini menjadi bukti bahwa penggunaan
media tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman anak-anak.
5. Perbaikan dan penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan refleksi dan
umpan balik dari guru dan anak-anak. Langkah-langkah pembelajaran
xxxi
dapat diperbaiki untuk mengoptimalkan penggunaan media pohon pintar
dan mencapai hasil yang lebih baik pada siklus berikutnya.
B. SARAN
Berdasarkan laporan penggunaan media pohon pintar untuk meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK
Nor Amanah Kelompok A, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
diberikan:
1. Melakukan penilaian awal: Sebelum memulai penggunaan media pohon
pintar, disarankan untuk melakukan penilaian awal terhadap kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan. Hal ini dapat
membantu dalam mengetahui tingkat pemahaman awal mereka serta
menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang tepat.
2. Menyusun rencana pembelajaran yang terstruktur: Perlu menyusun rencana
pembelajaran yang terstruktur dengan tujuan, materi pembelajaran, dan
langkah-langkah yang jelas. Rencana ini akan membantu guru dalam
mengatur pembelajaran dengan media pohon pintar secara efektif dan efisien.
3. Mengintegrasikan variasi kegiatan pembelajaran: Selain menggunakan media
pohon pintar, disarankan untuk mengintegrasikan variasi kegiatan
pembelajaran lainnya seperti permainan, lagu, atau aktivitas praktik. Hal ini
dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan beragam, serta membantu
anak-anak dalam memperkuat pemahaman mereka terhadap huruf vokal dan
huruf konsonan.
4. Melibatkan orang tua: Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dapat
memberikan dukungan yang lebih besar. Disarankan untuk mengadakan
pertemuan atau komunikasi dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang
xxxii
penggunaan media pohon pintar dan memberikan saran atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan di rumah.
5. Melakukan evaluasi formatif secara berkala: Selama proses pembelajaran,
penting untuk melakukan evaluasi formatif secara berkala untuk mengetahui
perkembangan anak-anak. Dengan mengamati kemajuan mereka, guru dapat
menyesuaikan strategi pembelajaran dan memberikan umpan balik yang lebih
spesifik untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.
6. Melakukan evaluasi keseluruhan: Setelah melalui beberapa siklus, disarankan
untuk melakukan evaluasi keseluruhan terhadap penggunaan media pohon
pintar. Evaluasi ini dapat mencakup efektivitas media tersebut, peran guru,
dan respons anak-anak terhadap pembelajaran. Berdasarkan evaluasi tersebut,
dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan pada
implementasi berikutnya.
xxxiii
DAFTAR PUSTAKA
DONA MARLINDA, UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
HURUF MELALUI MEDIA POHON HURUF (Penelitian Tindakan Kelas
pada Kelompok A di TK Mafhadhol Tambang Sawah Kabupaten Lebong
Propinsi Bengkulu)
Ruth Vika Indah Nurani, UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF
PADA KELOMPOK A DI TK BOPKRI WIROBRAJAN. PAUD FIP
Universitas Negeri Yogyakarta
Rizka Khoirunisa, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF
MELALUI MEDIA POHON HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI
TK MINOMARTANI 1. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 5 Tahun
ke-9 2020
Siti Karoma, Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui
Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun, 2019 Early Chilhood
Islamic Education Study Program
Alipah Chaerani 1 dkk, Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal
melalui Media Papan Flanel Pintar Anak Usia 3-4 Tahun, Program Studi
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. HS.
Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Indonesia
xxxiv