Anda di halaman 1dari 34

PENGGUNAAN MEDIA POHON PINTAR UNTUK MENINGKATKAN

KEMAPUAN PADA ANAK MENGENAL HURUF VOKAL DAN HURUF


KONSONAN DI TK NOR AMANAH KELOMPOK A

NAMA : NOVIANI
NIM : 858156796

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PAUD4501)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
TAHUN
LEMBAR PENGESAHAN

(JUDUL)
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Tempat, Tanggal Bulan Tahun


Mengetahui Mahasiswa
Kepala TK/KB………

(diberi stempel)

(…………………………….. ) (……………..………………….)
NUPTK…… NIM

Supervisor 1

(……………………………)
NIP………………………..

ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang


saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan


PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi
lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

……….,…..
…………20…

Materai
10000

( )
NIM

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN...............................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................3
C. TUJUAN PERBAIKAN............................................................................4
D. MANFAAT PERBAIKAN.......................................................................5
BAB II................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................7
A. PENGERTIAN ANAK USIA DINI..........................................................7
B. PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI...................9
C. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
(MENGENAL HURUF)....................................................................................11
D. MEDIA PEMBELAJARAN...................................................................12
E. MEDIA POHON PINTAR......................................................................16
BAB III............................................................................................................................17
PELAKSANAAN PERBAIKAN.....................................................................................17
A. INFORMASI SUBJEK PENELITIAN...................................................17
B. DESKRPSI PER SIKLUS.......................................................................19
BAB IV............................................................................................................................22
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................22
A. DESKRIPSI PER SIKLUS.....................................................................22
BAB V.............................................................................................................................26
PENUTUP........................................................................................................................26
A. KESIMPULAN.......................................................................................26
B. SARAN...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29

iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta kesempatan bagi kami untuk dapat menyelesaikan laporan PKP ini.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada-Nya karena dengan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Laporan PKP ini disusun
dalam rangka memenuhi persyaratan akademik di TK Nor Amanah, dengan judul
"Penggunaan Media Pohon Pintar untuk Meningkatkan Kemampuan pada Anak
Mengenal Huruf Vokal dan Huruf Konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A".
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan media
Pohon Pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan. Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan,
dan masukan yang berarti. Kami mengucapkan terima kasih kepada tim pengawas
PKP yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta evaluasi yang sangat
berharga dalam proses penelitian ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada pihak TK Nor Amanah yang telah memberikan izin dan dukungan untuk
melaksanakan penelitian di lingkungan sekolah. Tanpa dukungan mereka,
penelitian ini tidak akan terwujud. Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua subjek penelitian, yaitu para guru dan anak-anak di TK Nor
Amanah Kelompok A, yang telah menjadi partisipan dalam penelitian ini.
Kerjasama dan partisipasi mereka sangat berarti dalam kesuksesan penelitian ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, namun kami
berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan pendidikan anak usia dini. Semoga laporan ini juga dapat
memberikan inspirasi dan manfaat bagi pembaca yang ingin melanjutkan
penelitian terkait topik ini.

[Peneliti]

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Taman kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah
yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai 6
tahun. Pelaksanaan program kegiatan belajar di TK harus menciptakan suasana
yang nyaman. Oleh karena itu, guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran harus memperhatikan kematangan atau tahap perkembangan anak
didiknya, kesesuaian alat bermain, alat bantu atau media, serta metode yang
digunakan. Berdasarkan Permendiknas No.58 Tahun 2009 TK bertujuan untuk
membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik maupun psikis
yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan
fisik motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Perkembangan berbagai potensi baik fisik maupun psikis tersebut saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satunya adalah
perkembangan berbahasa yaitu aspek perkembangan anak yang berhubungan
dengan kemampuan membaca dan menulis. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi
TK dan RA, “Kompetensi dasar dalam mengembangkan kemampuan berbahasa
anak kelompok usia 5-6 tahun adalah anak mampu berkomunikasi secara lisan,
mampu memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang
melambangkannya”(Depdiknas, 2006).
Kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang
mencakup beberapa kegitan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai
maksud bacaan. Menurut Anderson dalam Dhieni (2010: 5.5) “Membaca sebagai
suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam
membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai
dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta

vi
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya”. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kegiatan membaca terkait dengan (1) Pengenalan huruf atau aksara, (2)
Bunyi dari huruf atau rangkaian hurufhuruf, (3) Makna atau maksud, dan (4)
Pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Media pembelajaran menurut Arsyad (2002: 4) adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Levie dan Levie & Levie
dalam Arsyad (2002: 8-9) yang mereviu hasil-hasil penelitian menyimpulkan
bahwa rangsangan visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-
tugas seperti mengingat,mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-
hubungkan fakta dan konsep. Dale dalam Arsyad (2002: 9) memperkirakan bahwa
perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera
dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Agar proses belajar
mengajar dapat berhasil baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua
inderanya. Sebuah media pembelajaran yang menarik akan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan efektif
akan mudah diterima oleh siswa sehingga siswa akan mudah menerima pelajaran
yang diberikan. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi
pelajaran.
Pendidikan anak usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk dasar kemampuan dan potensi anak-anak dalam menghadapi masa
depan. Salah satu aspek penting dalam pendidikan anak usia dini adalah
pengenalan huruf, termasuk huruf vokal dan huruf konsonan. Kemampuan
mengenali huruf-huruf ini menjadi dasar bagi anak-anak untuk memahami dan
mempelajari membaca dan menulis.
Namun, dalam proses pembelajaran, terkadang anak-anak mengalami
kesulitan dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan. Metode pengajaran
yang kurang variatif dan tidak menarik dapat membuat anak-anak kehilangan
minat dan kesulitan dalam memahami konsep huruf-huruf tersebut. Oleh karena
itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan efektif dalam meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.

vii
Media pohon pintar merupakan salah satu media pembelajaran yang menarik
perhatian anak-anak karena memadukan unsur visual dan interaktif. Media ini
memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pengenalan huruf,
media pohon pintar dapat digunakan sebagai alat untuk memperkenalkan huruf
vokal dan huruf konsonan kepada anak-anak dengan cara yang interaktif dan
menarik.
Namun, masih perlu adanya penelitian yang lebih mendalam untuk menggali
efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah
Kelompok A. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengevaluasi dan memahami dampak penggunaan media pohon pintar dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf-huruf tersebut.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif dan menarik di
bidang pendidikan anak usia dini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
acuan bagi guru dan institusi pendidikan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A,
serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan media pohon
pintar sebagai alat pembelajaran yang efektif.
Dengan demikian, penelitian ini memiliki signifikansi penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan memberikan dasar yang kuat
bagi perkembangan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal di TK Nor Amanah Kelompok A?

viii
2. Bagaimana penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah
Kelompok A?
3. Sejauh mana efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A?
4. Bagaimana respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar dalam
pembelajaran pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK
Nor Amanah Kelompok A?
5. Apa kendala yang dihadapi dalam implementasi penggunaan media pohon
pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A?

Dengan merumuskan masalah penelitian dengan jelas, penelitian ini


diharapkan dapat memberikan jawaban yang komprehensif dan solutif terhadap
masalah pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah
Kelompok A, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas
penggunaan media pohon pintar sebagai alat pembelajaran yang efektif di tingkat
pendidikan anak usia dini.

C. TUJUAN PERBAIKAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan
perbaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal di TK
Nor Amanah Kelompok A melalui penggunaan media pohon pintar.
2. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A melalui penggunaan media
pohon pintar.
3. Mengukur efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A.

ix
4. Mengetahui respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar
dalam pembelajaran pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan
kelompok A di TK Nor Amanah Kelompok A.
5. Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam implementasi penggunaan
media pohon pintar dalam meningkatkan kemampuan anak-anak dalam
mengenal huruf vokal dan huruf konsonan kelompok A di TK Nor
Amanah Kelompok A.

Dengan menetapkan tujuan perbaikan yang jelas, penelitian ini


diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan pemahaman yang lebih baik
tentang efektivitas penggunaan media pohon pintar dalam pembelajaran huruf
vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A. Hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai dasar bagi guru dan institusi pendidikan dalam
mengembangkan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam
pendidikan anak usia dini.

D. MANFAAT PERBAIKAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
pengembangan pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pembelajaran
pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan. Beberapa manfaat dari perbaikan
yang dihasilkan oleh penelitian ini antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal:
Dengan penggunaan media pohon pintar, diharapkan anak-anak dapat
lebih mudah dan cepat mengenal huruf vokal. Hal ini akan membantu
mereka dalam membangun dasar pemahaman membaca dan menulis.
2. Meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf konsonan
kelompok A: Media pohon pintar akan memberikan pengalaman belajar
yang menarik dan interaktif bagi anak-anak dalam mengenal huruf
konsonan kelompok A. Mereka akan lebih mudah mengingat dan
mengidentifikasi huruf-huruf tersebut.
3. Memperkuat efektivitas media pohon pintar sebagai alat pembelajaran:
Dengan melakukan penelitian yang melibatkan penggunaan media pohon

x
pintar, dapat diketahui sejauh mana efektivitas media ini dalam
meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan metode pembelajaran yang efektif di masa depan.
4. Memahami respon anak-anak terhadap penggunaan media pohon pintar:
Penelitian ini juga akan memberikan pemahaman tentang bagaimana anak-
anak merespons penggunaan media pohon pintar dalam pembelajaran
huruf vokal dan huruf konsonan. Informasi ini dapat digunakan untuk
meningkatkan pengalaman belajar anak-anak dan mengoptimalkan
penggunaan media dalam pendidikan anak usia dini.
5. Identifikasi kendala dalam implementasi media pohon pintar: Penelitian
ini juga akan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam
implementasi penggunaan media pohon pintar dalam pembelajaran huruf
vokal dan huruf konsonan. Dengan mengetahui kendala-kendala ini, dapat
dilakukan perbaikan dan penyesuaian agar media pohon pintar dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien di masa depan.

Dengan adanya manfaat perbaikan tersebut, diharapkan penelitian ini


dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran huruf vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah Kelompok
A, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pemanfaatan media
pohon pintar dalam pendidikan anak usia dini secara umum.

xi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN ANAK USIA DINI
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 disebutkan bahwa anak usia dini adalah
anak pada usia 0 tahun sampai dengan 6 tahun yang berhak mendapatkan
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Sementara menurut Sujiono (2009: 1.2), anak usia dini
adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun,
merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Anak usia dini memiliki potensi genetik dan siap untuk
dikembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. Sehingga pembentukan
perkembangan selanjutnya dari seorang anak sangat ditentukan pada masa-masa
awal perkembangan anak. Usia 4-6 tahun anak mengalami masa peka dimana
anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh
potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi– fungsi fisik
dan psikis yang siap merspon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini
merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosi, konsep diri, disiplin, seni, moral
dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal.
Menurut Hurlock dalam Ayriza (1995: 6-8) ciri-ciri untuk anak pada usia dini
tercermin pada sebutan yang biasanya digunakan oleh para orang tua, guru dan
ahli psikologi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Usia bermain, dimana anak-anak pada usia ini menghabiskan sebagaian
besar waktunya dengan bermain sabagai kegiatan yang paling digemari
dan paling efektif untuk meningkatkan kemampuannya;

xii
2) Usia prasekolah, dimana usia ini anak dinilai belum memiliki kemampuan
yang cukup untuk sekolah di lembaga-lembaga PAUD, Kelompok
Bermain, Taman Kanak-kanak dan sejenisnya dan dimaksudkan untuk
menfasilitasi anak agar lebih siap memasuki pendidikan formal pada usia
sekolah;
3) Usia kelompok, dimana masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial dengan berinteraksi bersama teman-temannya sebagai dasar
perilaku sosial pada tahap berikutnya;
4) Usia menjelajah, pada usia ini keingintahuan anak akan kondisi
lingkungan, bagaimana mekanismenya dan bagaimana ia menjadi bagian
dari lingkungan;
5) Usia bertanya, pada usia ini anak sering sekali bertanya sebagai salah satu
cara yang paling sering digunakan anak-anak untuk menjelajah;
6) Usia meniru, dimana pada usia ini anak meniru pembicaraan dan perilaku
orang dewasa adalah kegiatan yang paling menonjol pada anak usia dini;
7) Usia kreatif, meskipun anak-anak sering meniru, namun pada usia ini
anak paling sering menunjukkan ide-idenya dalam perilaku yang berbeda
dengan orang dewasa.

Pembelajaran mengenal huruf masih menggunakan cara lama yaitu guru


menuliskan huruf di papan tulis kemudian anak diminta untuk mengikuti
pengucapan bunyi huruf dan menuliskan di buku masing-masing. Terlihat ada
anak yang menuliskan huruf “b” padahal guru menyebutkan huruf “d”.Guru
meminta anak untuk menyebutkan bunyi huruf yang ditunjuk guru, guru
menunjuk huruf “q” kemudian anak menjawab huruf “p”.Anak yang berinisial LA
hanya diam tidak mengikuti penyebutan huruf tersebut. Guru juga menuliskan
huruf di udara dengan menggunakan jari tanganya kemudian digerakkan sesuai
dengan bentuk huruf. Pembelajaran dengan menggunakan metode yang sama
dilakukan guru secara berulang-ulang. Terlihat ada anak yang memilih untuk
mengobrol dengan temannya dan berlari-larian di dalam kelas hingga ke luar
kelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak tidak tertarik dengan pembelajaran
yang diberikan oleh guru.

xiii
Di kelas A terdapat media pengenalan huruf seperti kotak abjad, puzzle huruf,
dan papan flanel. Sesekali guru menggunakan huruf-huruf yang ditempelkan pada
papan flanel, namun penggunaan media tersebut kurang optimal. Guru masih
mengandalkan media Lembar Kerja Anak (LKA). Penggunaan media dapat
menciptakan suasana belajar yang berbeda. Pembelajaran jadi menyenangkan dan
tidak monoton. Media pembelajaran menurut Ibrahim, dkk dalam Kustiawan
(2016 : 6) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Anak usia dini lebih tertarik pada dunia bermain. Anak akan merasa senang
apabila waktunya dihabiskan untuk bermain. Bermain memberi kontribusi
alamiah untuk belajar dan berkembang, dan tidak ada satu program pun yang
dapat menggantikan pengamatan, aktivitas, dan pengetahuan langsung anak pada
saat bermain (Christianti, 2007). Oleh karena itu, ciptakan pembelajaran yang
menyenangkan. Belajar sambil bermain adalah salah satu cara yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Media pohon huruf adalah suatu media yang
digunakan dalam pembelajaran yang memiliki tujuan untuk perkembangan
potensi siswa yaitu dimensi visual (Utami dan Damri, 2019 : 134).

B. PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI


Menurut Vygotsky dalam Suyanto (2005: 34), pada umumnya bahasa dan
pikiran anak berbeda. Kemudian secara perlahan, sesuai tahap perkembangan
mentalnya, bahasa dan pikirannya menyatu sehingga bahasa merupakan ungkapan
dari pikiran. Anak secara alami belajar bahasa dari interaksinya dengan orang lain
untuk berkomunikasi, yaitu menyatakan pikiran dan keinginannya memahami
pikiran dan keinginan orang lain. Oleh karena itu, belajar bahasa yang paling
efektif ialah dengan bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Suyanto (2005: 34), melatih anak belajar bahasa dapat dilakukan
dengan cara berkomunikasi melalui cara berikut ini, antara lain:
a) Kegiatan bermain bersama, biasanya anak-anak secara otomatis
berkomunikasi dengan temannya sambil bermain bersama.
b) Cerita, baik mendengar cerita maupun menyuruh anak untuk bercerita.

xiv
c) Bermain peran, seperti memerankan penjual dan pembeli, guru dan murid,
atau orang tua dan anak.
d) Bermain puppet dan boneka tangan yang dapat dimainkan dengan jari
(vinggerplay) anak berbicara mewakili boneka ini.
e) Belajar dan bermain dalam kelompok (cooperativelay dan
coopratvelearning).

Bahasa dapat berupa bahasa lisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasarnya.
Sugono dalam Dhieni et al (2005: 5.5) dan bahasa tulisan, yaitu bahasa yang
dihasilkan dengan menggunakan alat tulis.
a. Kemampuan berbahasa lisan meliputi:
1) Kemampuan menyimak
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan dengan kesengajaan,
perhatian, dan usaha pemahaman akan sesuatu yang sedang disimak.
Tarigan dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mempertegas bahwa:
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang -
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, ekpresiasi, serta
interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan
serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2) Kemampuan berbicara
Berbicara merupakan proses dalam mengekspresikan keinginan atau
menyampaikan informasi melalui suara kepada orang lain, yang
mempunyai unsur fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan
prakmatik bahasa.
b. Kemampuan berbahasa tulisan meliputi :
1) Kemampuan membaca.
Membaca merupakan proses dalam memahami tulisan yang bermakna.
Kridalaksana dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mengemukakan bahwa
membaca adalah “ keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya

xv
menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau
pengujaran keras -keras”.
2) Kemampuan menulis.
Menulis merupakan kegiatan penyampaian kata-kata yang berbentuk
simbol atau huruf menurut Webster new, world dictionary dalam
Dhieni et al (2005: 5.5) menulis diartikan sebagai “ suatu kegiatan
membuat pola atau menuliskan kata-kata huruf-huruf ataupun simbol-
simbol pada suatu permukaan dengan memotong, mengukir atau
menandai dengan pena ataupun pensil”.

C. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN


(MENGENAL HURUF)
a. Pengertian Membaca Permulaan (Mengenal Huruf)
Membaca merupakan proses dalam memahami tulisan yang
bermakna. Kridalaksana dalam Dhieni et al (2005: 5.5) mengemukakan
bahwa membaca adalah “keterampilan mengenal dan memahami tulisan
dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi
wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran
keras-keras”. Petty dan Jensen (Ampuni, 2004: 16) menyebutkan bahwa
definisi membaca memliki beberapa prinsip, di antaranya membaca
merupakan interpretasi simbol-simbol yang berupa tulisan, dan bahwa
membaca adalah mentransfer ide yang disampaikan oleh penulis bacaan.
Maka dengan kata lain membaca merupakan aktivitas sejumlah kerja
kognitif termasuk persepsi dan rekognisi.
Dalam proses belajar membaca terdapat beberapa tahapan.
Menurut Mercer dalam Abdurrahman (2002: 201) tahap initial reading
(membaca permulaan) merupakan tahap kedua dalam membaca menurut.
Tahap ini ditandai dengan penguasaan kode alfabetik, di mana anak hanya
sebatas membaca huruf per huruf atau membaca secara teknis. Membaca
secara teknis juga mengandung makna bahwa dalam tahap ini anak belajar
mengenal fonem dan menggabungkan (blending) fonem menjadi suku kata
atau kata. Kemampuan membaca ini berbeda dengan kemampuan

xvi
membaca secara formal (membaca pemahaman), di mana seseorang telah
memahami makna suatu bacaan. Tidak ada rentang usia yang mendasari
pembagian tahapan dalam proses membaca, karena hal ini tergantung pada
tugas-tugas yang harus dikuasai pembaca pada tahapan tertentu. Huruf
konsonan yang harus dapat dilafalkan dengan benar untuk membaca
permulaan adalah b, d, k, l, m, p, s, dan t. Huruf-huruf ini, ditambah
dengan huruf-huruf vokal akan digunakan sebagai indikator kemampuan
membaca permulaan, sehingga menjadi a, b, d, e, i, k, l, m, o, p, s, t, dan u.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
kemampuan membaca permulaan mengacu pada kecakapan (ability) yang
harus dikuasai pembaca yang berada dalam tahap membaca permulaan.
Kecakapan yang dimaksud adalah penguasan kode alfabetik, di mana
pembaca hanya sebatas membaca huruf per huruf, mengenal fonem, dan
menggabungkan fonem menjadi suku kata atau kata.

b. Tujuan Umum Pengajaran Membaca Permulaan (Mengenal Huruf)


Menurut Soejono dalam Lestari (2004: 12) pengajaran membaca
permulaan memiliki tujuan yang memuat hal-hal yang harus dikuasai
siswa secara umum, yaitu:
1) Mengenalkan siswa pada huruf-huruf dalam abjad sebagai tanda suara
atau tanda bunyi.
2) Melatih keterampilan siswa untuk mengubah huruf-huruf dalam kata
menjadi suara.
3) Pengetahuan huruf-huruf dalam abjad dan keterampilan menyuarakan
wajib untuk dapat dipraktikkan dalam waktu singkat ketika siswa
belajar membaca lanjut.

D. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan alat bantu yang digunakan untuk memudahkan
pekerjaan. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang berarti pengantar atau perantara yang

xvii
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media
juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa, sehingga dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam
proses pembelajaran. Menurut Wilkinson dalam Hamalik (1997: 12)
mengartikan media sebagai alat dan bahan selain buku dan teks yang dapat
dipergunakan untuk menyampaikan informasi dalam suatu situasi belajar
mengajar.
Media dalam kawasan teknologi pendidikan merupakan sumber
belajar yang berupa gabungan dari bahan dan peralatan. Bahan disini
merupakan barang-barang yang biasanya disebut perangkat lunak atau
software yang di dalamnya terkandung pesan-pesan untuk disampaikan
dengan mempergunakan peralatan (Sadiman, 2003: 5).
Dari beberapa batasan pengertian media tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat perantara yang
diciptakan untuk membantu proses pembelajaran dalam menyalurkan
pesan dengan tujuan merangsang minat seseorang dalam memperoleh ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru.

2. Manfaat Media Pembelajaran


Mengenal manfaat media pembelajaran, Hamalik (1997: 19)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh -pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses belajar
mengajar dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu.
Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu :
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.

xviii
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pengajaran.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata -kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada tiap jam pelajaran.
d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain –
lain.

Hamalik (1997: 19), merinci manfaat media pembelajaran sebagai


berikut :
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
b) Memperbesar perhatian siswa
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan pelajar,
oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, terutama melalui
gambar hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan bahasa.
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.

Dari beberapa batasan manfaat media pembelajaran di atas, maka


dapat disimpulkan bahwa manfaat praktis dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

xix
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyampaian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
c) Media pembelajaran dapat menguasai keterbatasan indera, ruang, dan
waktu. Seperti, obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan
di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.

3. Kriteria Media Pembelajaran


Mengenai kriteria pemilihan media pembelajaran dapat
diterangkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran dapat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, dan pemilihan media
mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut : (Daryanto, 1993: 22)
a) Tujuan Media yang dipilih hendaknya menunjang pencapaian tujuan
pengajaran
b) Ketepatgunaan Hendaknya dipilih ketepatan dan kegunaannya untuk
menyampaikan pesan yang hendak dikomunikasikan atau
diinformasikan
c) Tingkat kemampuan siswa Media yang dipilih hendaknya sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa, pendekatan terhadap pokok
masalah, besar kecilnya kelompok atau jangkauan penggunaan media
tersebut

xx
d) Biaya Biaya yang dikeluarkan hendaknya seimbang dengan hasil yang
diharapkan dan tergantung kemampuan dana yang tersedia
e) Kesediaan Apabila media yang diperlukan tersedia atau tidak, apakah
ada pengganti yang relevan, direncanakan untuk perorangan atau
kelompok
f) Mutu teknis Kualitas media harus dipertimbangkan, jika media sudah
rusak atau kurang jelas/terganggu sehingga mengganggu proses
transfer informasi ( tidak menarik, detail kurang bisa dipahami).

E. MEDIA POHON PINTAR


Pohon huruf merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat
mengembangkan potensi anak pada dimensi auditori, visual dan memori. Hal ini
sejalan dengan pendapat John Hendrich Peztalozzi (Hartati, 2005: 41) yang
menyatakan bahwa “potensi utama yang harus menjadi prioritas untuk anak
adalah pengembangan AVM (Auditory, Visual dan Memory)”.
Media pohon pintar yang akan digunakan dalam penelitian ini terbuat dari
kayu yang terdiri atas pohon sebagai tempat menggantungkan huruf-huruf secara
berututan maupun secara acak dan daun-daun pohon atau dapat juga berbentuk
buah-buahan bervariasi yang dilengkapi dengan huruf alfabet dengan berbagai
warna sehingga dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran. Jadi pada proses
penggunaannya siswa akan mengambilkan, memasangkan, mengurutkan dan
menyebutkan huruf huruf alfabet yang ada pada pohon pintar. Alasan memilih
penggunaan media pohon pintar ini karena mudah didapat, menarik, mudah
digunakan/pengoperasiannya tidak susah, menggunakan bahan yang tidak
berbahaya bagi anak sehingga diharapkan nantinya kesulitan anak dalam
mengenal huruf dapat diminimalkan atau bahkan dapat dihilangkan. Selain itu,
pemilihan media ini diharapkan mempermudah guru dalam mengajar dan
dianggap hal yang sangat tepat dalam proses belajar mengajar.

xxi
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. INFORMASI SUBJEK PENELITIAN


1. Identitas Sekolah
TK Nor Amanah Kelompok A adalah sekolah taman kanak-kanak
yang terletak di Jl. Binjai 2, Bagendang Tengah, Kec. Mentaya Hilir Utara,
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah 74361. Sekolah ini
memiliki visi untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak
usia dini dengan pendekatan yang inovatif dan menyenangkan.

2. Identitas Guru
Guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah NOVIANI. Guru tersebut
memiliki pengalaman dalam mengajar anak usia dini dan memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai. Dia telah bekerja di TK Nor Amanah
Kelompok A selama 3 tahun dan memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam mengelola pembelajaran anak usia dini.

3. Identitas Anak-anak
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 20 anak usia dini yang
berada di TK Nor Amanah Kelompok A. Mereka dipilih berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
- Usia: Anak-anak berusia antara 4-5 tahun.
- Ketersediaan persetujuan orang tua: Anak-anak yang memiliki
persetujuan tertulis dari orang tua atau wali untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini.
- Kondisi kesehatan: Anak-anak yang dalam keadaan sehat dan mampu
mengikuti kegiatan pembelajaran.

xxii
Dalam penelitian ini, subjek penelitian akan terlibat dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media pohon pintar dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan. Mereka akan menjadi objek pengamatan dan penilaian
untuk melihat perubahan dan peningkatan kemampuan mereka setelah
menggunakan media pohon pintar.

4. Prosedur Penelitian
Subjek penelitian akan mengikuti prosedur penelitian yang telah
ditetapkan, termasuk partisipasi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan media pohon pintar. Mereka akan diberikan pengajaran dan
latihan yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
Sebelumnya, subjek penelitian akan diberikan tes pra-pengajaran
(pre-test) untuk mengukur kemampuan awal mereka dalam mengenal
huruf vokal dan huruf konsonan. Setelah itu, mereka akan mengikuti
pembelajaran menggunakan media pohon pintar selama periode yang
ditentukan. Selama pembelajaran, guru akan menggunakan media pohon
pintar secara interaktif dan memfasilitasi partisipasi aktif anak-anak.
Setelah periode pembelajaran, subjek penelitian akan diberikan tes
pasca-pengajaran (post-test) untuk mengukur peningkatan kemampuan
mereka dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan setelah
menggunakan media pohon pintar. Selain itu, respon subjek penelitian
terhadap penggunaan media pohon pintar juga akan dikumpulkan melalui
observasi dan wawancara.
Informasi mengenai subjek penelitian ini akan dikumpulkan
dengan menjaga kerahasiaan identitas dan menghormati privasi anak-anak
serta persetujuan tertulis dari orang tua atau wali.

B. DESKRPSI PER SIKLUS


Kegiatan pengembangan ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-
masing siklus terdiri dari lima hari pembelajaran, 5 SKH, 5 skenario perbaikan

xxiii
dan 5lembar observasi.
Dalam melaksanakan kegiatan perbaikan perkembangan, disusun secara
rinciyang dimulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,
lembarobservasi dan lembar refleksi, yang digunakan untuk mengetahui sejauh
manakelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat
diperbaiki padakegiatan yang akan dilaksanakan berikutnya.
1. Siklus pertama Perencanaan
a) Identifikasi masalah: Peneliti mengidentifikasi masalah utama yang ingin
diatasi, yaitu rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan.
b) Tujuan: Menetapkan tujuan peningkatan yang spesifik, misalnya
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan minimal 80% dari subjek penelitian.
c) Rencana tindakan: Peneliti merancang rencana tindakan yang mencakup
pengembangan media pohon pintar, strategi pembelajaran, jadwal
pelaksanaan, dan instrumen evaluasi.

2. Siklus Kedua: Pelaksanaan


a) Persiapan: Peneliti dan guru melakukan persiapan yang meliputi
pengenalan media pohon pintar kepada anak-anak, pengaturan ruang
pembelajaran, dan penyusunan materi pembelajaran.
b) Pelaksanaan pembelajaran: Guru mengajar menggunakan media pohon
pintar, melibatkan anak-anak dalam kegiatan interaktif, latihan, dan
bermain yang berkaitan dengan pengenalan huruf vokal dan huruf
konsonan.
c) Pemantauan: Guru memantau partisipasi anak-anak, memberikan
bimbingan, dan memastikan bahwa pembelajaran berjalan sesuai dengan
rencana.

3. Siklus Ketiga: Evaluasi dan Refleksi


a) Evaluasi hasil: Dilakukan tes pasca-pengajaran (post-test) untuk mengukur
peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf

xxiv
konsonan setelah menggunakan media pohon pintar.
b) Analisis data: Data hasil evaluasi dianalisis untuk melihat peningkatan
kemampuan anak dan efektivitas media pohon pintar.
c) Refleksi: Peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran, hasil evaluasi, dan kendala yang dihadapi. Mereka juga
membahas langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk siklus
berikutnya.
d) Perbaikan: Berdasarkan refleksi dan analisis data, peneliti dan guru
melakukan perbaikan pada rencana tindakan dan strategi pembelajaran
untuk siklus berikutnya.

4. Siklus Keempat: Perbaikan


a) Analisis hasil evaluasi: Melakukan analisis mendalam terhadap hasil
evaluasi yang telah diperoleh dari siklus sebelumnya, termasuk
peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan.
b) Identifikasi kelemahan: Mengidentifikasi kelemahan atau hambatan yang
masih ada dalam proses pembelajaran menggunakan media pohon pintar.
Hal ini dapat mencakup aspek teknis, strategi pembelajaran, atau
keterlibatan anak dalam pembelajaran.
c) Rencana perbaikan: Merumuskan rencana perbaikan yang spesifik dan
berfokus pada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan. Misalnya,
meningkatkan interaktivitas media pohon pintar, memperkaya konten
pembelajaran, atau mengoptimalkan penggunaan waktu.
d) Implementasi perbaikan: Mengimplementasikan rencana perbaikan yang
telah disusun dalam proses pembelajaran berikutnya. Guru dan peneliti
melakukan kolaborasi untuk menerapkan perbaikan yang telah
direncanakan.

5. Siklus Kelima: Evaluasi dan Refleksi Lanjutan


a) Evaluasi hasil perbaikan: Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
setelah penerapan perbaikan. Tes pasca-pengajaran (post-test) atau

xxv
instrumen evaluasi lainnya digunakan untuk mengukur peningkatan
kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
b) Analisis data dan refleksi: Menganalisis data hasil evaluasi perbaikan dan
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Membandingkan hasil
dengan target yang telah ditetapkan dan membahas efektivitas perbaikan
yang telah dilakukan.
c) Pelaporan dan rekomendasi: Melaporkan hasil evaluasi dan refleksi
kepada pihak terkait, seperti guru, kepala sekolah, atau tim peneliti.
Memberikan rekomendasi terkait langkah-langkah selanjutnya berdasarkan
temuan dan hasil evaluasi.

xxvi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PER SIKLUS


Hasil belajar anak dievaluasi melalui tes pra-pengajaran (pre-test)
sebelum menggunakan media pohon pintar dan tes pasca-pengajaran (post-
test) setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media pohon pintar.
Hasil belajar anak dapat dianalisis berdasarkan perbandingan antara pre-
test dan post-test.
Misalnya, pada pre-test, hasil belajar anak dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan dapat diukur melalui tes yang melibatkan pengenalan
dan identifikasi huruf-huruf tersebut. Setelah melalui pembelajaran
menggunakan media pohon pintar, dilakukan post-test yang serupa untuk
mengukur peningkatan hasil belajar anak setelah menggunakan media
tersebut.
Hasil belajar anak dalam siklus I dapat bervariasi. Beberapa
kemungkinan hasil belajar yang dapat muncul adalah:
a) Peningkatan yang signifikan: Beberapa anak mungkin menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan setelah menggunakan media pohon pintar. Mereka dapat
menunjukkan kemampuan mengidentifikasi huruf-huruf tersebut
dengan tepat dan menghubungkannya dengan bunyi yang sesuai.
b) Peningkatan terbatas: Beberapa anak mungkin menunjukkan
peningkatan yang terbatas dalam mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan setelah menggunakan media pohon pintar. Mereka mungkin
masih memerlukan bimbingan lebih lanjut untuk mengidentifikasi
huruf-huruf tersebut secara mandiri.

xxvii
c) Tidak ada perubahan signifikan: Beberapa anak mungkin tidak
menunjukkan perubahan yang signifikan dalam mengenal huruf vokal
dan huruf konsonan setelah menggunakan media pohon pintar. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya keterlibatan
anak dalam pembelajaran atau kurangnya pemahaman terhadap
penggunaan media tersebut.

peran guru sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan anak-


anak dalam pembelajaran menggunakan media pohon pintar untuk
pengenalan huruf vokal dan huruf konsonan. Berikut adalah tampilan guru
dalam pembelajaran siklus 1:
a) Pengenalan media pohon pintar: Guru memperkenalkan media pohon
pintar kepada anak-anak dan menjelaskan cara menggunakannya. Guru
memastikan bahwa anak-anak memahami tujuan penggunaan media
tersebut dan bagaimana cara berinteraksi dengannya.
b) Pengorganisasian pembelajaran: Guru mengatur ruang pembelajaran
dan memberikan panduan kepada anak-anak tentang tata tertib dan
aturan selama pembelajaran. Guru memastikan bahwa semua anak
mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan terlibat
aktif dalam pembelajaran.
c) Penjelasan konsep huruf vokal dan huruf konsonan: Guru menjelaskan
konsep huruf vokal dan huruf konsonan kepada anak-anak dengan cara
yang mudah dipahami. Guru menggunakan contoh-contoh yang relevan
dan memastikan bahwa anak-anak memahami perbedaan antara
keduanya.
d) Bimbingan individual: Guru memberikan bimbingan individual kepada
anak-anak dalam mengidentifikasi huruf vokal dan huruf konsonan.
Guru membantu anak-anak yang mengalami kesulitan dan memberikan
penjelasan tambahan jika diperlukan. Guru juga memberikan umpan
balik positif untuk memotivasi anak-anak dan meningkatkan
kepercayaan diri mereka.
e) Monitoring dan evaluasi: Guru memantau kemajuan belajar setiap anak
secara individual. Guru mengamati partisipasi dan keterlibatan anak-

xxviii
anak dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pohon pintar.
Guru mencatat kemajuan dan kesulitan yang dialami oleh masing-
masing anak untuk evaluasi selanjutnya.
f) Fasilitator diskusi: Guru mendorong anak-anak untuk berdiskusi dan
berbagi pengetahuan mereka tentang huruf vokal dan huruf konsonan.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong pemikiran
kritis dan berpikir divergen kepada anak-anak. Guru juga mendorong
kolaborasi antar anak dalam pembelajaran.
g) Pengelola waktu: Guru bertanggung jawab dalam mengelola waktu
pembelajaran dengan efisien. Guru memastikan bahwa setiap tahap
pembelajaran dalam siklus 1 dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, sehingga semua materi dapat disampaikan
dengan baik.

Beberapa poin yang dapat direfleksikan adalah:


a) Efektivitas media pohon pintar: Perlu dievaluasi sejauh mana media pohon
pintar efektif dalam membantu anak-anak mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan. Apakah media tersebut dapat menggugah minat dan motivasi
anak-anak untuk belajar, serta apakah dapat menyampaikan materi secara
jelas dan interaktif.
b) Partisipasi anak-anak: Perlu diperhatikan tingkat partisipasi dan
keterlibatan anak-anak selama pembelajaran menggunakan media pohon
pintar. Apakah anak-anak aktif berinteraksi dengan media tersebut, berani
mengemukakan pendapat, dan berkolaborasi dengan teman sebaya.
c) Kemajuan belajar: Perlu dilihat sejauh mana kemajuan belajar anak-anak
setelah melalui siklus 1. Apakah terjadi peningkatan pemahaman mereka
terhadap huruf vokal dan huruf konsonan, baik dalam mengidentifikasi
maupun mengasosiasikan bunyi huruf dengan gambar yang sesuai.
d) Kendala yang dihadapi: Penting untuk mengidentifikasi kendala-kendala
yang muncul selama siklus 1. Apakah ada kesulitan dalam
mengoperasikan media pohon pintar, pemahaman anak-anak yang masih
terbatas, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi pembelajaran. Hal ini

xxix
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya.
e) Umpan balik guru dan anak-anak: Perlu memperhatikan umpan balik yang
diberikan oleh guru dan anak-anak terkait penggunaan media pohon pintar
dan pembelajaran secara keseluruhan. Apakah ada saran atau masukan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas media dan proses
pembelajaran di siklus berikutnya.

xxx
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penggunaan media pohon pintar untuk meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK
Nor Amanah Kelompok A, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Media pohon pintar efektif dalam membantu anak-anak mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan. Interaktif dan menariknya tampilan media
tersebut dapat memotivasi anak-anak untuk belajar dan meningkatkan
minat mereka terhadap huruf-huruf tersebut.
2. Penggunaan media pohon pintar dapat meningkatkan partisipasi dan
keterlibatan anak-anak dalam pembelajaran. Anak-anak lebih aktif dalam
mengidentifikasi huruf-huruf vokal dan konsonan melalui interaksi dengan
media tersebut.
3. Peran guru dalam pembelajaran dengan media pohon pintar sangat
penting. Guru harus memastikan bahwa anak-anak memahami cara
menggunakan media tersebut dan memberikan bimbingan serta umpan
balik yang diperlukan.
4. Evaluasi hasil belajar anak menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan setelah menggunakan
media pohon pintar. Hasil evaluasi ini menjadi bukti bahwa penggunaan
media tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman anak-anak.
5. Perbaikan dan penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan refleksi dan
umpan balik dari guru dan anak-anak. Langkah-langkah pembelajaran

xxxi
dapat diperbaiki untuk mengoptimalkan penggunaan media pohon pintar
dan mencapai hasil yang lebih baik pada siklus berikutnya.

Dengan demikian, kesimpulan dari penggunaan media pohon pintar di TK Nor


Amanah Kelompok A adalah bahwa media tersebut efektif dalam meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan.
Penggunaan media ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan
menyenangkan bagi anak-anak, yang dapat meningkatkan motivasi mereka dalam
belajar huruf-huruf tersebut.

B. SARAN
Berdasarkan laporan penggunaan media pohon pintar untuk meningkatkan
kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan di TK
Nor Amanah Kelompok A, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
diberikan:
1. Melakukan penilaian awal: Sebelum memulai penggunaan media pohon
pintar, disarankan untuk melakukan penilaian awal terhadap kemampuan
anak-anak dalam mengenal huruf vokal dan huruf konsonan. Hal ini dapat
membantu dalam mengetahui tingkat pemahaman awal mereka serta
menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang tepat.
2. Menyusun rencana pembelajaran yang terstruktur: Perlu menyusun rencana
pembelajaran yang terstruktur dengan tujuan, materi pembelajaran, dan
langkah-langkah yang jelas. Rencana ini akan membantu guru dalam
mengatur pembelajaran dengan media pohon pintar secara efektif dan efisien.
3. Mengintegrasikan variasi kegiatan pembelajaran: Selain menggunakan media
pohon pintar, disarankan untuk mengintegrasikan variasi kegiatan
pembelajaran lainnya seperti permainan, lagu, atau aktivitas praktik. Hal ini
dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan beragam, serta membantu
anak-anak dalam memperkuat pemahaman mereka terhadap huruf vokal dan
huruf konsonan.
4. Melibatkan orang tua: Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dapat
memberikan dukungan yang lebih besar. Disarankan untuk mengadakan
pertemuan atau komunikasi dengan orang tua untuk berbagi informasi tentang

xxxii
penggunaan media pohon pintar dan memberikan saran atau tindak lanjut
yang dapat dilakukan di rumah.
5. Melakukan evaluasi formatif secara berkala: Selama proses pembelajaran,
penting untuk melakukan evaluasi formatif secara berkala untuk mengetahui
perkembangan anak-anak. Dengan mengamati kemajuan mereka, guru dapat
menyesuaikan strategi pembelajaran dan memberikan umpan balik yang lebih
spesifik untuk membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran.
6. Melakukan evaluasi keseluruhan: Setelah melalui beberapa siklus, disarankan
untuk melakukan evaluasi keseluruhan terhadap penggunaan media pohon
pintar. Evaluasi ini dapat mencakup efektivitas media tersebut, peran guru,
dan respons anak-anak terhadap pembelajaran. Berdasarkan evaluasi tersebut,
dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan pada
implementasi berikutnya.

Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan penggunaan media


pohon pintar untuk meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan di TK Nor Amanah Kelompok A dapat menjadi lebih
efektif dan memberikan hasil yang lebih baik dalam pembelajaran.

xxxiii
DAFTAR PUSTAKA
DONA MARLINDA, UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL
HURUF MELALUI MEDIA POHON HURUF (Penelitian Tindakan Kelas
pada Kelompok A di TK Mafhadhol Tambang Sawah Kabupaten Lebong
Propinsi Bengkulu)
Ruth Vika Indah Nurani, UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF
PADA KELOMPOK A DI TK BOPKRI WIROBRAJAN. PAUD FIP
Universitas Negeri Yogyakarta
Rizka Khoirunisa, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF
MELALUI MEDIA POHON HURUF PADA ANAK KELOMPOK A DI
TK MINOMARTANI 1. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 5 Tahun
ke-9 2020
Siti Karoma, Peningkatan Kemampuan Mengenal Lima Huruf Vokal Melalui
Media Bola Huruf Pada Anak Usia 3-4 Tahun, 2019 Early Chilhood
Islamic Education Study Program
Alipah Chaerani 1 dkk, Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal
melalui Media Papan Flanel Pintar Anak Usia 3-4 Tahun, Program Studi
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Singaperbangsa Karawang Jl. HS.
Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, Indonesia

xxxiv

Anda mungkin juga menyukai