Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Menjelaskan Arti Dan Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini

Dosen Pengampu :
Elisabeth Fransisca Saragi Sitio., M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh :

ZENAH (213020213030)
SELVIA(213030213038)
SALOMITA GRASIA(213020213023)

PROGRAM STUDI PGPAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha kuasa karena
berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah BERMAIN DAN PERMAINAN.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas bagi kita semua. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, pembahasan maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
menjadi lebih baik lagi.

Palangkaraya, 04 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Arti Bermain Untuk Anak Usia Dini.................................................................................................5
2.2 Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini.............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
DAFTAR REFERENSI.............................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan yang paling penting dilakukan oleh anak, yaitu bermain, karena bagi anak bermain
merupakan hal yang dianggap sama nilainya dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa.
Bermain dapat menjadi sarana untuk mengubah tenaga potensial dalam diri anak yang akan
membentuk macammacam penguasaan pada kehidupan yang akan datang. Pengalaman
mengenali dunia sekitar didapat anak selama bermain. Bermain dapat memberikan rangsangan
pada anak untuk melakukan berbagai tugas perkembangannya, selain itu dapat menjadi pondasi
yang kuat dalam mencari jalan keluar suatu masalah kelak. Penjelajahan lingkungan melalui
kegiatan bermaian yang mengasikkan perlu dilakukan agar anak dapat menstimulasi tumbuh
kembangnya, oleh karena itu penataan lingkungan bermain yang aman dan nyaman serta
kondusif perlu dilakukan oleh orangtua di rumah dan guru di sekolah. (Elfiadi, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Arti dan manfaat bermain

1.3. Tujuan Masalah


Untuk mengetahui arti dan manfaat bermain
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti Bermain Untuk Anak Usia Dini


Luizinga (dalam F.J. Monks, 2002) mengungkapkan bahwa bermain ialah merupakan
tindakan atau kesibukan suka rela yang dilakukan dalam batas-batas tempat dan waktu,
berdasarkan aturan-aturan yang mengikat tetapi diakui secara suka rela dengan tujuan yang ada
dalam dirinya sendiri, disertai dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian
bahwa bermain merupakan sesuatu yang lain daripada kehidupan biasa. Kemudian bermain juga
dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan
atau tekanan dari luar atau kewajiban (Hurlock, 1978). Selaras dengan yang dikemukakan oleh
Bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang
ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar.
(Hurlock, 1978).

Bruner (dalam Johnson, 1999:14) memberikan penekanan pada fungsi bermain sebagai
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan fleksibilitas, dalam bermain yang lebih penting
bagi anak adalah makna bermain dan bukan hasil akhirnya. Selanjutnya dikemukakan bahwa
dengan bermain anak akan mencoba menggunakan pengalamannya untuk memecahkan
masalahnya dalam kehidupan sebenarnya. Perilakuperilaku rutin yang dipraktekkan dan
dipelajari berulang-ulang dalam situasi bermain, akan terintegrasi dan bermanfaat untuk
memantapkan pola perilaku sehari-hari. Dengan demikian, bermain dapat mengembangkan
fleksibilitas, dengan banyaknya pilihan-pilihan perilaku bagi anak. fungsi inteleg berhubungan
erat dengan makna (meaning), rekonstruksi pengalaman dan imajinasi.

Dengan demikian, disimpukan bahwa bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, dan bermanfaat untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliknya secara
menyeluruh, antara lain aspek perkembangan sosial, emosi dan kepribadian, melalui kegiatan
bermain anak dapat mengoptimalisasikan laju stimulasi baik dari luar maupun dari dalam,
mengaktualisasikan potensi tersebut dalam memecahkan permasalahan yang mereka hadapi
dalam kehidupan yang sebenarnya, baik melalui kesadaran dirinya sendiri maupun dengan
bantuan orang lain (sesama teman, orang tua, saudara, dan guru).

2.2. Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini


Bermain bukan hanya memiliki fungsi besar dalam kehidupan anak dikemudian hari,
tetapi ternyata juga memiliki manfaat bagi mereka kelak. jika dilihat secara kata bermain di
dalam pikiran bawah sadar manusia memiliki konotasi kata gembira, mengasyikkan,
menyenangkan. Namun jika dilihat secara implisit mengandung pengertian rilaks, santai, tidak
harus berusaha mati-matian. Bermain adalah hal yang sangat alamiah bagi anak-anak, hampir
seperti makan, minum dan tidur. Merasa melalui sentuhan, bergembira, tertawa, berteriak adalah
bagian dari kehidupan anak-anak ketika mereka masuk dalam sebuah bingkai permainan, artinya
bermain akan membantu anak menjadi individu yang lebih baik serta memiliki efek positif bagi
perkembangan jiwa anak. Adapun kelebihan dan manfaat dari proses bermain yaitu: (Astuti,
2016)

1) Meningkatkan kreativitas anak Permainan mempunyai sumbangan penting dalam


mengembangkan kreativitas anak usia dini. Kreativitas berarti bahwa seseorang dapat
bertindak “mencipta” dan berhubungan dengan sekelilingnya dengan cara yang khas
untuknya. Untuk melakukan hal itu, maka anak-anak membutuhkan kesempatan untuk
memberikan bentuk sendiri terhadap apa yang dialami dan dijumpainya. (F.J. Monks,
2002). Seperti bermain dagang-dagangan, masak-masakan, bermain balok, bermain
warna, dan sebagainya.
2) Meningkatkan sportivitas dan kejujuran pada diri anak. Kegiatan bermain dapat
mengasah sikap-sikap tersebut. misalnya ketika permainan lomba lari, setiap anak harus
mentaati peraturan dan prosedur yang telah ditentukan sebelum kegiatan bermain
berlangsung. Namun jika dalam proses bermain ada anak yang curang dalam bermain
seperti menjegel teman, menarik teman ketika berlari dan sebagainya. Demi mencapai
suatu kemenangan, untuk menjadi seorang juara. Maka anak tersebut akan di keluarkan
dalam permainan oleh temantemannya. Karena tidak ingin di keluarkan dalam
permainan, maka anak berusaha untuk mengikuti peraturan dan prosesdur tersebut.
Sehingga ia akan belajar membangun sikap sportif dan kejujuran dalam diri, baik jujur
pada diri sendiri maupun kepada orang lain.
3) Menumbuhkan rasa bersaing yang positif pada anak artinya melalui kegiatan bermain
akan mengasah sikap bersaing yang positif pada diri anak. Misalnya bermain balok,
dimana anak terus berusaha membangun balok walaupun mengalami kegagalan beberapa
kali karena susunan yang tidak sesuai membuat balok jatuh, namun ia tidak pernah
menyerah untuk membangun menara yang tinggi. Akhirnya dengan kerja keras sang
anakpun berhasil. Dengan demikian, Kegiatan ini akan mengajarkan anak bahwa untuk
menjadi seorang pemenang harus berusaha secara maksimal tanpa menyerah, bukannya
menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialaminya. Pada Taman Kanak-kanak hal
ini terkadang terjadi seperti ketika temannya menjadi seorang pemenang, anak yang
merasa iri hati tidak akan mau mengucapkan selamat, bertepuk tangan, tersenyum. Tetapi
sebaliknya bermuka sinis, marah ataupun menangis melihat keberhasilan teman.
4) Meningkatkan rasa percaya diri anak Hati-hati dengan anak yang sulit untuk bisa
menerima keberhasilan temannya, selalu menuduh temannya curang ketika ia kalah
dalam berbagai permainan, senantiasa melemparkan komentar-komentar yang
merendahkan dan menghina karya teman, namun sebaliknya melakukan upaya yang
agresif agar teman-temannya mau mengakui dan memuji karyanya, ini adalah tanda-
tanda anak yang tidak memiliki rasa percaya diri. (Istadi, 2006)
5) Meningkatkan keterampilan problem solving dan kemampuan berfikir anak, terutama
saat dia menghadapi sesuatu yang menantang di dalamnya. Artinya kegiatan bermain
menuntut anak untuk berfikir mengeluarkan ide-ide baru agar keluar dari masalah yang di
hadapinya.
6) Menimbulkan emosi positif dan meningkatkan rasa percaya diri, terutama ketika mereka
memenangkan permainan.
7) Proses yang baik untuk menanamkan program-program positif ke dalam pikiran bawah
sadar anak.

Bermain memiliki fungsi dan manfaat bagi anak yaitu dapat mengasah keterampilan fisik,
kreativitas, kepribadian, serta dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan dalam diri
anak. Selain itu dengan bermain dapat menstimulasi indera anak dan menjadi sarana untuk dapat
mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Dan tidak kalah pentingnya, dengan bermain bersama
anggota keluarga akan lebih mengakrabkan hubungan antar anggota keluarga.

Tanpa disadari, kegiatan bermain memiliki fungsi antara lain (Ardini & Anik, 2018):

a. Memanfaatkan energi anak yang berlebih.


b. Memulihkan energi yang sudah terkuras setelah bekerja.
c. Melatih keterampilan tertentu.
d. Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.
e. Membantu anak mengeksplorasi lingkungan dan membimbing anak mengenali potensi
yang ada dalam diri.
f. Memberi kesempatan anak untuk berasosiasi untuk memperkaya dan mendapat
pengetahuan

Selain itu, menurut Khobir (Ardini & Anik, 2018), manfaat bermain sangatlah banyak
diantaranya :

a. Bermain bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan fisik anak, hal ini ditandai dengan
kegiatan anak bermain seperti berlari, melompat dan menendang .
b. Bermain melibatkan seluruh indera yang ada dalam diri anak.
c. Bermain dapat meningkatkan kreativitas anak, seperti contoh menyusun balok menjadi
bangunan, membuat bentuk-bentuk dari plastisin atau tanah liat, menggambar dan masih
banyak lagi.
d. Bermain dapat mengembangkan kepribadian anak seperti bertanggung jawab, patuh
terhadap aturan, kerjasama dan masih banyak lagi.
e. Bermain dapat membantu anak mengenal diri sendiri dan mengetahui kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki.
f. Menyalurkan kebutuhan dan keinginan anak yang tidak terpenuhi g. Mengakrabkan
hubungan keluarga saat bermain bersama anggota keluarga yang lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan yang paling penting dilakukan oleh anak, yaitu bermain, karena bagi anak
bermain merupakan hal yang dianggap sama nilainya dengan bekerja dan belajar bagi orang
dewasa. Bermain dapat menjadi sarana untuk mengubah tenaga potensial dalam diri anak yang
akan membentuk macam macam penguasaan pada kehidupan yang akan datang. Pengalaman
mengenali dunia sekitar didapat anak selama bermain. Bermain dapat memberikan rangsangan
pada anak untuk melakukan berbagai tugas perkembangannya, 
Bermain adalah hal yang sangat alamiah bagi anak-anak, hampir seperti makan, minum dan
tidur. Merasa melalui sentuhan, bergembira, tertawa, berteriak adalah bagian dari kehidupan
anak-anak ketika mereka masuk dalam sebuah bingkai permainan, artinya bermain akan
membantu anak menjadi individu yang lebih baik serta memiliki efek positif bagi perkembangan
jiwa anak. Untuk melakukan hal itu, maka anak-anak membutuhkan kesempatan untuk
memberikan bentuk sendiri terhadap apa yang dialami dan dijumpainya. Mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak. Membantu anak mengeksplorasi lingkungan dan
membimbing anak mengenali potensi yang ada dalam diri. Bermain bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan fisik anak, hal ini ditandai dengan kegiatan anak bermain seperti
berlari, melompat dan menendang . Bermain melibatkan seluruh indera yang ada dalam diri
anak.
DAFTAR REFERENSI
Siti Nur Hayati1 , Khamim Zarkasih Putro2, BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK USIA DINI,
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Volume 4 Nomor 1, Mei 2021
https://journal.uir.ac.id/index.php/generasiemas/article/download/6985/3381

Khadijah dan Armanila. 2017. BERMAIN DAN PERMAINAN ANAK USIA DINI. Medan:
PERDANA PUBLISHING, Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana

Anda mungkin juga menyukai