Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR FORMULASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah bermain dan
permainan anak usia dini

Disusun oleh kelompok 2 :


ENDANG

Dosen pembimbing :
BIRRUL WALI PRIMADASA, M.Pdi

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


KERINCI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Alhamdulillah segala
puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan taufiq dan innayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul : “KARAKTERISTIK
BERMAIN AUD DAN JENIS JENIS AUD “

Dalam upaya penyelesaian makalah ini, penulis telah mengerjakannya dengan semaksimal
mungkin. Oleh karena itu penulis sangat bengharap agar tugas pembuatan makalah ini dapat
diterima dengan baik.

Dengan penuh kerendahan hati, penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis tidak menutup kepada pembaca untuk
memberikan segala bentuk kritikan atau saran yang bersifat membangun.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Wassalamualaikum wr.wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
A. Karakteristik bermain AUD........................................................................................................4
B. Jenis - jenis bermain AUD..........................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................7
A. kesimpulan....................................................................................................................................8
B. saran..............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

i
BAB 1
Pendahuluan
I. Latar belakang
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir dari permainan tersebut. Sebagian orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas belajar dan
menjadikan rendahnya kemampuan intelektual anak. Pendapat ini kurang begitu tepat dan
bijaksana, karena beberapa ahli psikologi dan ahli perkembangan anak sepakat bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

Bermain adalah hal penting bagi seorang anak, permainan dapat memberikan
kesempatan untuk melatih keterampilannya secara berulang-ulang dan dapat mengembangkan
ide-ide sesuai dengan cara dan kemampuannya sendiri. Kesempatan bermain sangat berguna
dalam memahami tahap perkembangan anak yang kompleks. Menurut Moeslichatoen (dalam
Simatupang, 2005), bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang.
Bermain akan memuaskan tuntutan perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosial, nilai- nilai
dan sikap hidup. Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya, tanpa pertimbangan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak
ada unsur paksaan atau takanan dari luar atau kewajiban. Piaget menjelaskan bahwa bermain
terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional. Menurut Bettelheim,
kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak memiliki peraturan kecuali yang ditetapkan
pemain sendiri dan ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar. (Hurlock, 1995; 320)
Sedangkan Graham (dalam Simatupang, 2005) mendefinisikan bermain sebagai tingkah laku
motivasi instrinsik yang dipilih secara bebas, berorientasi pada proses yang disenangi. bermain
merupakan wadah bagi anak untuk merasakan berbagai pengalaman seperti emosi, senang,
sedih, bergairah, kecewa, bangga, marah dan sebagainya. Anak akan merasa senangbila
bermain, dan banyak hal yang didapat anak selain pengalaman.

1
2. rumusan masalah
1. apa saja karakteristik bermain pada anak usia dini ?
2. Apa saja jenis jenis bermain anak usia dini ?
3. tujuan masalah
1. mampu memahami karakteristik bermain pada anak usia dini
2. Mampu memahami jenis jenis bermain anak usia dini ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. KARAKTERISTIK BERMAIN PADA ANAK USIA DINI
Berdasarkan analisis femonologis yang dikemukakan oleh Buytendjik (Monks 2006),
karakteristik kegiatan bermain dan permainan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1.permainan adalah selalu bermaindengan sesuatu, tentang sesuatu, yang membutuhkan
keterlibatan (interaksi dan komunikasi) antar anak-anak atau anak-anak dengan lingkungannya
2.dalam permain selalu ada sifat timbale balik, sifat interaksi,dan komunikasi antar anak-anak
yang aktif dan produktif secara intensif
3. permainan yang dilakukan anak-anak akan selalu berkembang (dinamis) dan tidak statis
karena kegiatan bermain dan permainan merupakan proses dialektik yaitu tese-entese-sentese,
dan dalam proses yang berputar ini , dapat dicapai suatu klimaks mulailah prosesnya dari awal
lagi secara berkesinambungan.
4. kegiatan bermain dan permainan selalu ditandai oleh pergantian yang tak dapat diramalkan
terlebih dahulu, setiap kali dipikirkan suatu cara yang lain atau dicoba untuk datang pada suatu
klimaks tertentu, yang membuat anak –anak gembira dalam bermain.
5. kegiatan bermain tidak hanya bermain dengan sesuatu atau dengan orang lain , melainkan
dengan anak-anak yang bermain itu, disinilah bermain akan membangun hubungan interaktif
dan komunikatif yang intensif antar anak-anak
6. bermain menuntut ruangan untuk bermain yang kondusif dan representative dan menuntut
aturan permainan yang dipahami dan mengikat anak-anak dalam menjalani serangkaian
kegiatan bermain
7. aturan-aturan permainan membatasi bidang permainannya sehinga setiap permainan memiliki
kekhasannya yang membuat anak-anak akan memiliki rasa suka yang berbeda-beda terhadap
suatu permainan
Sedangkan berdasarkan penelitain yang dilakukan oleh Smith, Garvery, Rubin, Fein, dan
Vandenberg (2013) mengungkapkan adanya beberapa ciri dan karakteristik dalam permainan
untuk anak-anak. Adapun ciri dan karakteristik bermaindan permainan adalah sebagai berikut:
1. kegiatan bermain selalu dilakukan berdasarkan motivasi intrinsik (dalam diri anak-anak)
yaitu, muncul berdasarkan keinginanan pribadi serta untuk kepentingan sendiri anak atas
permainanan yang ingin dimainkannya, sehingga setiap anak memiliki kesenangan
tersendiri atas bermain dan permainan yang dinginkannya
3
2. kegiatan bermain akan selalu mengondisikan perasaan yang melibatkan emosi-emosi positif
anak-anak, sehingga emosi positif inilah yang menyebabkan setaip kegiatan bermain akan
mempunyai nilai yang mengembangkan potensi anak-anak
3. kegiatan bermain selalu memiliki fleksibilitas yang ditandai dengan mudahya anak-anak
memainkan kegiatan bermain dan bisa dengan mudah beralih dari satu aktivitas bermain
yang satu ke aktivitas bermain yang lain secara impresif dan spontan
4. kegiatan bermain selalu lebih menekankan proses yang berlangsung daripada hasila akhir,
hal ini ditandai dengan saat bermain perhatian anak-anak lebih terpusat pada kegiatan yang
berlangsung dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai sehingga anak-anak selalu
berproses dalam bermain dengan sangat baik
5. egiatan bermain selalu memberikan kebebasan abgi anak untuk memilih, dan ciri ini
merupakan elemen yang sangat penting bagi konsep bermain pada anak-anak
6. kegiatan bermain selalu mempunyai kualitas pura-pura atau bermain peran sehngga setiap
kegiatan bermain selalu mempunyai kerangka tertentu yang memisahknnya dar kehidupan
nyata sehari-hari, tetapi konteks bermain peran dalam bermain peran akan membantu anak-
anak untuk memahami kehidupannya kelak
disamping ciri-ciri dan karkteristik diatas, kita juga harus mengetahui beberapa istilah
penting dalam bermain dan permainan yang berbeda namun esensinya sama. Adapun istilah –
istilah itu sebgai berikut :
1. reframing atau pemberian syarat yang merupakan cri structural yang pertam dari
permainan, istilah ini dipahami sebagai anak-anak yang saling memberikan isyarat saat
melakukan kegiatan bermain dan permainan (misalnya, mengangkat tangan, senyum,
intonasi yang lain, hingga bergerak) nampaknya dipelajari anak pada tahun-tahun
pertama anak mulai melakukan kegiatan bermain
2. reversal atau “pemutar balikkan “ merupakan ciri structural yang kedua dari
permainan, dalam permainan akan selalu ada realita yang dapat diputarbalikkan oleh
anak-anak, sehingga menciptakan hilangnya batas-batas kenyataan saat anak-anak
sedang bermain, misalnya, saat anak sedang bermain peran, maka anak dapt memutar
balik kenyataan kehidupan keluarga, yaitu bermain menjadi ibunya, anaknya, atau
ayahnya, disinilah pemutar balikkan fakta sering terjadi dalam kegiatan bermain ank-
anak.
3. Abstraksi prototype yang merupakan ciri lanjutan dalam kegiatan bermain dan
permainan anak-anak, disini setiapa kegiatan bermain selalu akan mengkondisikan
tingkah laku yang mencolok (khas) dari suatu serangkaian tingkah laku yang dilakukan
4
saat sedang bermain, dalam konteks ini, vygotsky (1967) memberikan suatu contoh
yang tepat, yaitu adanya dua gadis bersaudara yang bermain suatu permainan yang
disebut “dua gadis bersaudara” maka permainannya bukan suatu imitasi kejadian sehari-
hari, melainkan hanya ditirukan beberapa tingkah laku saja mengenai kehidupan dua
bersaudara tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan bermain keduanya, sehingga
bermain selalu mengambil contoh contoh sebuah perilaku yang diambil dari kehidupan
yang sebenarnya
4. Suatu ciri spesiffik dalam kegiatan bermain anak-anak adlah tema dan variasi, setiap
permainan merupakan suatu variasi mengenai suatu tema dalam kehidupan sehari-hari
anak. Sebagai suatu tema yang pokok kemudian dipikirkan dan diperagakan aspek-
aspek baru disekitar tema tersebut melalui kegiatan bermain. Misalnya, anak bermain
dengan sebuah boneka, maka anak akan dapat melakukan tingkah laku macam-macam
dalam merawat boneka sebagai anaknya itu.atau anak laki-laki bermain dengan bola
akan menemukan dan mencoba bermacam-macam cara menendangnya untuk bisa
bermain sepak bola dengan baik.
Jeffree, McConkey dan Hewson (1984:15-18) berpendapat bahwa terdapat enam karakter
kegiatan bermain pada anak yang perlu dipahami oleh stimulator, yaitu:
- Bermain muncul dari dalam diri anak
Keinginan bermain harus muncul dari dalam diri anak, sehingga anak dapat menikmati dan
bermain sesuai dengan caranya sendiri. Itu artinya bermain dilakukan dengan kesukarelaan,
bukan paksaan.
- Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat, kegiatan untuk dinikmati
bermain pada anak usia dini harus terbebas dari aturan yang mengikat, karena anak usia dini
memiliki cara bermainnya sendiri. Untuk itulah bermain pada anak selalu menyenangkan,
mengasyikkan, dan menggairahkan
- Bermain adalah aktivitas nyata atau sesungguhnya
Dalam bermain anak melakukan akivitas nyata, misalnya pada saat anak bermain dengan air,
anak melakukan aktivitas dengan air dan mengenal air dari bermainnya. Bermain melibatkan
partisipasi aktif baik secara fisik maupun mental
- Bermain harus difokuskan pada proses daripada hasil
Dalam bermain anak harus difokuskan pada proses, bukan hasil yang diciptakan oleh anak.
Dalam bermain anak mengenal dan mengetahui apa yang ia mainkan dan mendapatkan
keterampilan baru, mengembangkan perkembangan anak dan anak memperoleh pengetahuan
dari apa yang ia mainkan.
5
- Bermain harus didominasi oleh pemain
Dalam bermain harus didominasi oleh pemain, yaitu anak itu sendiri tidak didominasi oleh oran
dewasa karena jika bermain didominasi oleh orang dewasa maka anak tidak akan mendapatkan
makna apa pun dari bermainnya
- Bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain
Bermain harus melibatkan peran akti pemain. Anak sebagai pemain harus terjun lansung dalam
bermain. Jika anak pasif dalam bermain anak tidak akan memperoleh pengalaman baru, karena
bagi anak bermain adalah bekerja untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan baru.

2. JENIS - JENIS BERMAIN ANAK USIA DINI

Kegiatan bermain menurut jenisnya dari bermain aktif dan bermain pasif ( menurut Hurlock
dalam Tedjasaputra, 2001 ). bermain aktif adalah sesuata kegiatan yang memberikan
kesenangan dan kepuasan pada diri anak melalui aktifitas yang melibatkan banyak aktivitas
tubuh. Beberapa contoh kegiatan bermain aktif diantaranya :

1. Bermain bebas dan spontan


Bermain bebas dan spontan adalah permainan yang tanpa memiliki aturan . kegiatannya
bebas sesuai dengan spontanitas anak .
2. Bermain Konstruktif.
Bermain konstruktif adalah permainan membangun , membentuk ,dan menyusun . kegiatan
bermain ini biasanya menggunakan alat permainan edukatif atau manipulative .
3. Bermain khayal / peran
Bermain peran adalah bermain imajinatif berperan sebagai atau menjadi . ketika bermain
khayalan anak akan menggunakan benda-benda disekitar sebagai simbol dari permainan yang
diperankan, sebagai contoh anak berpura - pura mengendarai kuda menggunakan gagang sapu .
4. Collecting
Adalah kegiatan bermain mengumpulkan benda- benda yang unik dan menarik menurut anak
5. Eksplorasi
Adalah kegiatan bermain mencari tahu dengan mencoba
6. Games dan sport
Kegiatan permainan dan olahraga yang memiliki aturan yang harus dipatuhi.
7. Musik
Kegiatan memainkan alat musik. Anak memainkan instrumen musik secara aktif.
6
Sedangkan bermain pasif adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan
dan tidak terlalu banyak melibatkan aktifitas fisik. Beberapa contoh kegiatan bermain pasif
diantaranya :
1. Membaca
2. Melihat komik
3. Menonton film
4. Mendengarkan radio
5. Mendengarkan musik
Berbagai bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kemampuan anak adalah :
A. Mendongeng
B. Menggambar
C. Bermain alat musik sederhana
D. Bermain dengan lilin atau malam
E. Permainan tulisan tempel
F. Permainan dengan balok
G. Berolahraga

jenis - jenis bermain anak usia dini :

1. Bermain Aktif : bermain aktif ini melibatkan seluruh anggota tubuh, biasanya dalam bermain
bebas ini terdapat aspek motorik baik motorik kasar ataupun halus. Contohnya, bermain peran,
bermain sepak bola, dan masih banyak lagi.

2. Bermain Pasif : bermain pasif ini hanya sedikit melibatkan anggota tubuhnya, berbeda
dengan bermain aktif. Bermain pasif ini cenderung pada aspek motorik halusnya saja.
Contohnya, anak sedang bermain Gadget (HP), menonton televisi atau video, dan masih banyak
lagi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang ulang dan menimbulkan
kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang, diharapkan melalui bermain dapat memberi
kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar
secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri
sendiri dan dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat dimana ia hidup.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan yang tidak mempunyai peraturan
kecuali peraturan yang ditetapkan pemain sendiri , bermain juga kebutuhan yang penting untuk
anak dengan bermain anak bisa belajar berbagai hal selain untuk hiburan, bermain juga dapat
melatih kemampuan sosial anak terhadap teman sebaya , orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Bermain sangat berperan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga anak
dapat berkembang dan tumbuh dengan sehat .
3.2 Saran
Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak
bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Maka tidak mengherankan apabila seorang
anak dalam kesehariannya adalah bermain dan di dalam bermain juga anak dapat belajar
mengenai sosialisasi dan menghargai satu sama lain

8
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Pt Indeks,2013.
Kurniawan, Heru DKK, Bermain Dan Permainan Untuk Anak Usia Dini. Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya,2020.

Anda mungkin juga menyukai