Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KARAKTERISTIK BERMAIN.”

Disusun Oleh :

Siti Suendah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SUKABUMI

Visi

“Menjadi program studi yang menciptakan insan unggul dan memiliki daya saing
dalam bidang pendidikan Agama Islam pada tahun 2019 di Jawa Barat”

Jl. Lio Balandongan Sirnagalih No. 74, Cikondang, Citamiang, Kota Sukabumi, Jawa Barat
43161
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’aalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan

semesta alam atas segala karunia dan nikmat-Nya sehingga Penulis dapat

menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul

“Karakteristik Bermain” disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Permainan

dan Bermain yang diberikan oleh Ibu Kartina, S.Pd.

Makalah ini bermaksud menjabarkan Karakteristik Bermain. Agar praktik

kita dalam dunia pendidikan dilandasi dengan pengetahuan terhadap Permainan

dan Bermain Anak Usia Dini.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik secara pemikiran maupun materi sehingga bisa

memperlancar pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada

kesalahan baik dalam perangkaian kata maupun dalam penyempurnaan tata

bahasa yang digunakan. Untuk itu kritik dan saran dari Pembaca sangat

diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan

terimakasih. Semoga bermanfaat bagi para Pembaca umumnya.

Bogor, 12 April 2019

Penulis

Siti Suendah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................1-2

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2

1.3 Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bermain ...................................................................................3

2.2 Karakteristik Bermain ........................................................................4-6

2.3 Ragam Bermain .................................................................................6-8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar Pustaka .....................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia sejak lahir
hingga 8 tahun—merupakan batasan usia yang mengacu pada konsep DAP
(Developmentally Aprropriate Practices) yaitu acuan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) yang diterbitkan oleh asosiasi PAUD di Amerika. Dalam DAP sudah
dikembangkan kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan assessment atau
penilaian yang disesuaikan dengan perkembangan anak berdasarkan usia dan
kebutuhan individunya. Berdasarkan pada karakteristik usia tersebut, anak
usia dini dibagi menjadi :
1. Usia 0-1 tahun merupakan masa bayi.
2. Usia 1-3 tahun merupakan masa toddler (BATITA).
3. Usia 6 tahun merupakan masa pra-sekolah.
4. Usia 6-8 tahun merupakan masa SD kelas awal.
Anak usia dini memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik. Secara fisik pertumbuhan anak usia dini sangat pesat. Tinggi
badan dan berat badan anak bertambah cukup pesat, dibanding dengan
pertumbuhan pada usia di atasnya. Begitu pula pertumbuhan otak anak, otak
sebagai pusat koordinasi berbagai kemampuan manusia tumbuh sangat pesat
pada anak usia dini. Pada usia 4 tahun, pertumbuhan otak anak sudah
mendekati 80% sempurna. Pemberian stimulasi pendidikan pada saat
pertumbuhan fisik anak yang pesat dan otak sedang tumbuh dan mengalami
kelenturan atau pada usia kematangannya akan mendapat hasil yang maksimal
dibandingkan pada usia sebelum dan sesudahnya. Dengan demikian sebagai
pendidik perlu memahami kapan munculnya masa peka atau usia kematangan
anak tersebut.
Di samping pertumbuhan, perkembangan anak usia dini pun muncul
dengan pesat. Berbagai macam aspek yang berkembang sering dikelompokkan
sebagai perkembangan fisik (motorik halus dan kasar), inteligensi (daya pikir

1
dan daya cipta), bahasa (kosa kata, komunikasi), social-emosional (sikap,
kebiasaan, perilaku, moral). Pada usia dini perkembangan masing-masing
aspek memiliki karakteristik khusus yang berbeda pada usia-usia tertentu.
Pemberian stimulasi yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak
akan menjadikan berbagai aspek perkembangan anak berkembang maksimal.

Dalam penyelenggaraan pendidikan berbagai metode dapat dilakukan


misalnya belajar melalui bermain. Dengan bermain, anak dapat
mengembangkan berbagai aspek dalam pertumbuhan dan perkembangan
tersebut. Pesatnya anak dalam mempelajari segala hal dapat dimanfaatkan
pendidik dengan sebuah permainan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka timbul beberapa rumusan
masalah ;
1.2.1 Apa definisi bermain bagi anak?
1.2.2 Bagaimana karakteristik bermain bagi anak?
1.2.3 Bagaimana ragam bermain bagi anak?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui makna dari bermain bagi anak.
1.3.2 Mengetahui karakteristik bermain bagi anak.
1.3.3 Mengetahui ragam bermain bagi anak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bermain

2.1.1 Bermain dalam pandangan Universal

Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari


karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain.
Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara
alamiah, dilakukan dengan sukarela. Bermain merupakan kegiatan yang
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi,
intelektual, dan spiritual anak.

2.1.2 Bermain menurut Para Tokoh

1. Piaget mengatakan bahwa bermain adalah sesuatu kegiatan yang


dilakukan secara berulang-ulang dan akan menimbulkan kesenangan,
kepuasan bagi diri sendiri.

2. Hurlock menyatakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk


kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Dengan demikian anak dapat mempelajari berbagai keterampilan dengan
senang hati, tanpa merasa dipaksa ataupun terpaksa ketika kegiatan
bermain.

3.Emmy Budiati menyatakan bermain merupakan kebutuhan bagi


anak, karena melalui bermain anak akan merasa senang, dan bermain
adalah suatu kebutuhan yang sudah ada dalam diri anak. Dalam redaksi
yang lain dijelaskan bahwa bermain merupakan seluruh aktivitas anak
termasuk bekerja kesenangannya dan merupakan metode bagaimana
mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi
merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan dan cinta kasih.

3
2.2 Karakteristik Bermain

2.2.1 Mulyadi

a. Menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak.


b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat
intrinsik.
c. Bersifat spontan dan sukarela.
d. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
e. Memiliki hubungan dengan kreativitas, pemecahan
masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan
sebagainya.

2.2.2 Dr. Tadkiroatun Musfiroh, M.Hum

a. Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak (anak


menikmati kegiatan bermain tersebut, mereka tampak riang
dan senang.)
b. Dorongan main muncul dari anak bukan paksaan oranglain
(anak melakukan kegiatan karena memang mereka ingin.)
c. Anak melakukan karena spontan dan sukarela (anak tidak
merasa diwajibkan.)
d. Semua anak ikut serta secara bersama-sama sesuai peran
masing-masing.
e. Anak berlaku pura-pura, tidak sungguhan, atau
memerankan sesuatu (misalnya, anak pura-pura marah atau
menangis.)
f. Anak menetapkan aturan main sendiri, baik aturan yang
diadopsi dari oranglain maupun aturan yang baru (aturan
main itu dipatuhi oleh semua peserta bermain.)
g. Anak berlaku aktif (misalnya melompat atau
menggerakkan tubuh, tangan dan tidak sekedar melihat.)

4
h. Anak bebas memilih mau bermain apa dan beralih ke
kegiatan bermain lain (bermain bersifat fleksibel.)
2.2.3 Dockett dan Fleer

a. Simbolik
Bermain pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan
anak untuk mengemukakan berbagai ide dan gagasannya ke
dalam bentuk-bentuk simbolik yang mewakili berbagai
benda, orang atau pun aktivitas yang diketahuinya.
Karakteristik ini terlihat ketika anak memainkan balok yang
diibaratkan sebagai kereta api, anak berperan sebagai
seorang Ibu yang sedang memasak, bahkan sebagai Ibu dari
boneka yang dianggap sebagai anaknya.
b. Bermakna
Bermain pada hakikatnya adalah kegiatan memainkan
berbagai pengalaman, keterampilan dan pemahaman yang
dapat dilakukannya sejalan dengan apa yang telah diketahui
anak.
c. Aktif
Kegiatan bermain adalah kegiatan aktif yang dilakukan
anak dengan melibatkan berbagai jenis aktivitas baik fisik,
psikis, maupun imajinasinya.
d. Menyenangkan
Bermain adalah segala sesuatu yang dilakukan yang dapat
memberikan rasa senang, kegembiraan dan keceriaan pada
anak.
e. Motivasional
Bermain adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan atas
dorongan dari dalam diri anak sehingga anak
melakukannya dengan penuh semangat.
f. Beraturan

5
Segala bentuk permainan memiliki aturan-aturan, baik
dalam waktu, lingkungan maupun peralatannya. Hal inilah
yang menyebabkan anak dapat melakukan berbagai jenis
permainan jika waktunya ada, lingkungannya mendukung,
dan peralatannya tersedia.
g. Berepisode
Layaknya sebuah cerita bermain pun memiliki tahapan
yakni tahapan awal, tengah dan akhir dalam satu tema
tertentu yang dipilih anak. Jika permainan sudah memasuki
tahap akhir, biasanya anak akan memainkan permainan
baru. Pertama, permainan untuk membentuk fisik anak
yang memerlukan gerak fisik dan juga berfungsi sebagai
olahraga bagi anak. Contoh : sepak bola dan loncat tali.
Kedua, permainan melatih sosialisasi. Permainan yang
membutuhkan team work atau kerja kelompok. Dari
sanalah anak dapat melatih jiwa sosial mereka, bagaimana
cara bekerja dalam kelompok, hidup rukun dengan teman
dan saling tolong menolong. Contoh : Permainan menyusun
huruf dan bermain peran menjadi Dokter dan Pasien.
Ketiga, permainan mengasah otak. Permainan ini
memerlukan keterampilan berpikir, mengasah daya ingat
serta imajinasinya. Contoh : ular tangga, menyusun balok,
lego, puzzle, plastisin atau tanah liat.

2.3 Ragam Bermain

2.3.1 Indoor atau dalam ruangan

1. Tepuk Bersama
Permainan yang paling mudah untuk melatih ke
kompakkan serta kerjasama dan meningkatkan koordinasi
tangan anak.

6
2. Menyusun Puzzle
Permainan ini dapat memacu daya saing berpikir anak
dengan cepat. bisa dilakukan masing-masing atau
berkelompok.
3. Mencari Teman
Permainan mencari teman bertujuan untuk mengajak anak
banyak bergerak dan berlari. Karena dalam permainannya,
anak-anak akan bermain dengan cara mencari pasangan
yang disebutkan oleh Gurunya. Permainan ini juga dapat
meningkatkan interaksi antarteman saat mencari
pasangannya, dan dapat meningkatkan komunikasi bagi
anak.
4. Memasangkan Benda
Guru menyediakan alat-alat peraga seperti sendok-garfu,
kaos kaki-sepatu, piring-gelas dan menyimpan benda-benda
tersebut di dalam kotak secara acak. Suruhlah anak untuk
menyusun sesuai pasangan dan menghitung ada berapa
pasangan benda yang terdapat di dalam kotak.
5. Menyambung Lagu
Guru bernyanyi di dalam kelas, lalu menunjuk salah satu
anak untuk meneruskan lagunya. Permainan ini dapat
melatih keberanian anak, kemampuan berkomunikasi dan
sosial di dalam kelas.

2.3.2 Outdoor atau luar ruangan

6. Lempar tangkap bola


Permainan ini bertujuan untuk melatih motorik kasar anak.
Karena ketika bermain ini, anak akan melompat dan
menangkap bola. Alat bantu yang digunakan juga cukup
sederhana yaitu sebuah bola plastik dan ruangan yang
cukup atau di luar ruangan.
7. Tom And Jerry

7
Permainan ini paling mengasikkan dan seru bagi anak.
Dalam permainannya ada yang menjadi si tom dan ada
yang menjadi si Jerry. Tom harus bisa nangkap si Jerry
yang dihalangi oleh pagar-pagar yang terbuat dari
gandengan tangan anak-anak yang lain. Jika si Jerry
tertangkap, maka ia harus menjadi Tom.
8. Menyusun dan Membangun Menara
Alat yang digunakan adalah balok-balok kecil atau toples
plastik. Permainan ini bisa melatih anak dalam kesabaran,
ketelitian, kerjasama antarteman dan kognitif.
9. Menjala Ikan-ikan
Cara mainnya yaitu, 2-3 anak disuruh untuk bergandengan
tangan dan berperan sebagai jala ikan. Sementara sisanya
berperan sebagai ikan yang bebas berlarian (di luar ruangan
atau di lapangan). Anak yang berperan sebagai jala harus
berusaha menangkap ikan (anak-anak yang berlari bebas
tersebut.)
10. Balap berjalan sambil membawa balon
Anak-anak membentuk team sebanyak tiga orang, masing-
masing punggung mereka diberi balon sebagai jarak.
Mereka harus bisa membawa balon itu tetap utuh sampai di
garis start. Permainan ini dapat melatih kerjasama
antarteman dan melatih motorik kasar anak.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bermain adalah kegiatan yang tidak bisa lepas dari anak. Oleh karena itu,
dengan mengenali karakteristik bermain anak, kita akan lebih peka dan lebih
tanggap lagi menilai tentang kegiatan bermain yang diprogramkan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian sesuai dengan ciri-ciri bermain anak sehingga
dapat membuat penilaian bermain terhadap anak yang valid, adil dan dapat
mengukur kompetensi anak secara individual. Berikut karakteristik bermain anak :
3.2 Saran

Sebagai Pendidik, kita harus membantu anak usia dini berkembang dengan
berbagai permainan yang edukatif namun tetap menyenangkan. Dalam bermain,
anak tidak perlu ditarget atau dipaksa agar sesuai dengan tujuan akhir, cukup
melakukan prosesnya dengan baik dan anak senang melakukan permain tersebut.
Jika anak senang, maka Guru pun akan senang. Anak belajar lewat bermain dan
Guru belajar membaca perkembangan setiap anak lewat permainan. Oleh karena
itu, jadikan karakteristik bermain sebagai assesment sebelum merencanakan
kegiatan bermain untuk anak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yuliani Nurani Sujiono, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT Indeks.
Mayke Sugianto T. (1995). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Depdiknas.
Hurlock, E.B., 1999. Perkembangan Anak Jilid 2 (Edisi 6). Jakarta: Penerbit
Erlangga
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo.
http:// Susisrir14.blogspot.com/ (11 April 2019 – 11.50)
http:// Melyloelha-box.blogspot.com/ (11 April 2019 – 11.53)
http:// www.playday.org/ 12 April 2019 – 13.00)
http:// letchildrenplay.com/ (12 April 2019 – 14.05)
http:// www.ncb.org.uk/cpc/ (12 April 2019 – 15.00)

10

Anda mungkin juga menyukai