Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ARTI DAN MANFAAT BERMAIN ANAK USIA DINI(AUD)

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr.Rakimahwati, M.Pd

DISUSUN OLEH

1. NIA SUSANTI

2. NOVIA SRI WILANDA

3. THASA ALMELIA PUTRI

4. VICI FEBRIADIL LEFNI

5. YULIA EKA FITRI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
2018/2019
i

KATA PENGANTAR
  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang arti dan
manfaat bermain Anak Usia Dini (AUD), meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu. Prof. Dr. Rakimahwati, M,Pd selaku Dosen mata kuliah
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai arti dan manfaat bermain AUD. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

  Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
baik bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Padang, 24 Agustus 2018

Penyusun

                                                                                       

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………….. 2

B. Rumusan Masalah ………………………………………. 2

C. Tujuan Penelitian .............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 4

A. Pengertian Bermain AUD …………………………………… 4

B. Manfaat Bermain AUD …………………………………….. 6

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 26

A. Simpulan …………………………………………………… 30

B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup membutuhkan pendidikan, baik itu pendidikan formal, informal
maupun non formal. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi
dalam kehidupan.

Di tengah persaingan global, pendidikan memberikan kesempatan seluas-luasnya


kepada anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan
kesanggupannya. Menyelenggarakan pendidikan yang membebaskan anak dari tindak
kekerasan. Menyelenggarakan pendidikan yang memperlakukan anak dengan ramah.
Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan anak. Menyelenggarakan pendidikan
yang memenuhi hak-hak anak. Hal tersebut akan terwujud jika pendidikan yang demikian
dilakukan sejak anak usia dini.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fondasi bagi perkembangan kualitas
sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu peningkatan penyelenggaraan PAUD sangat
memegang peranan yang penting untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang. Arti
penting mendidik anak sejak usia dini dilandasai dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak
adalah masa keemasan (the Golden Age), karena dalam rentang usia dari 0 sampai 5 tahun,
perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau linguistik seorang anak akan tumbuh dengan
pesat. Selain itu anak pada usia 2 sampai 6 tahun dipenuhi dengan senang bermain. Konsep
bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang
mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam, sehingga di
kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.

Untuk itu pengembangan program PAUD harus digalakkan di berbagai tempat di


wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini, agar anak bisa
mengembangkan potensinya secara optimal. Anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih
mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal.
Hal ini harus dimengerti oleh setiap orang tua, dengan memberikan stimulasi yang tepat agar
kemampuan anak tersebut teraktualisasi dan berkembang dengan optimal.

Proses pendidikan dan pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan
tujuan memberikan konsep yang  bermakna  bagi  anak  melalui pengalaman nyata. Hanya 
pengalaman  nyatalah  yang  memungkinkan  anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu
(curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping,
pembimbing serta fasilitator bagi anak.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa itu bermain anak usia dini?
2. Apa saja manfaat bermain anak usia dini ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui makna bermain anak usia dini
2. Untuk memenuhi tugas materi bermain AUD
3. Untuk mengetahui manfaat bermain AUD
4. Untuk menambah pengetahuan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti bermain AUD


Menurut MT indiati(2007;225) : Bermain merupakan cara yang menyenangkan bagi
anak untuk belajar tentang apa yang bisa mereka kerjakan dan tentang dunia di sekeliling
mereka.

Permainan dan mainan yang sesuai dengan keterampilan perkembangan anak akan
mendorong untuk berlatih dan kesenangan anak. Baik anak-anak,orang muda ,maupun orang
tua suka bermain.

Menurut Oswari(2004), permainan adalah suatu pekerjaan yang penuh kesungguhhan


hati dan timbul dari kidratnya anak-anak yang sehat.

Bermain menuurut simht dan pellegrini(2008) : merupakan kegiatan yang dilakukan


untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara menyenangkan, tidak diorientasikan
pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan positif. Hal ini berarti bermain bukanlah kegiatan yang
dilakukan demi menyenangkan orang lain tapi karena keinginan diri sendiri.

Menurut herbert spencer, anak bermain karena mereka mempunyai energi berlebih.
Energi berlebih ini mendorong mereka untuk melakukan aktifitas sehingga mereka terbebas
dari perasaan tertekan. Hal ini berarti tanpa bermain anak akan mengalami masalah serius
karena energi mereka tidak tersalurkan.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa alat yang
menghasilkan pengertian dan memberikan informasi, kesenangan maupun mengembangkan
imajinasi anak. Bermain dari segi pendidikan adalah permainan yang memberi peluang
kepada anak untuk berswakarya, untuk melakukan dan menciptakan sesuatu dari permainan
itu dengan tenaganya sendiri. Kegiatan bermain dapat dilakukan didalam atau diluar ruangan.

Jadi, dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan keterampilan atau kreatifitas anak dan
meberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bersenang senang, mereka
bisa bermain didalam atau bahkan diluar ruangan.

3
B. MANFAAT BERMAIN AUD

Eheart dan Leavitt sebagaimana yang dikutip Yuliani Nurani (2010:36) berpendapat bahwa
kegiatan bermain dapat mengembangkan berbagai potensi pada anak, tidak saja pada potensi fisik
tetapi pada perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi, kreativitas dan pada akhirnya prestasi
akademik.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Wolfgang dan Wolfgang (1992: 32-37) berpendapat bahwa
terdapat sejumlah nilai-nilai dalam bermain (the value of play), yaitu bermain dapat mengembangkan
keterampilan sosial, emosional dan kognitif.

Dalam kegiatan bermain terdapat berbagai kegiatan yang memiliki dampak terhadap
perkembangannya sehingga dapat diidentifikasi bahwa fungsi bermain antara lain:
1. Dapat memperkuat dan mengembangkan otot dan koordinasinya melalui gerak, melatih motorik
halus, motorik kasar dan keseimbangan karena ketika bermain fisik anak juga belajar memahami
bagaimana kerja tubuhnya.
2. Dapat mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan
keberanian untuk berinisiatif karena saat bermain anak sering bermain pura-pura menjadi orang lain,
binatang atau karakter orang lain. Anak juga belajar melihat dari sisi orang lain (empati)
3. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya karena melalui bermain anak seringkali
melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya sebagai wujud dan
rasa keingintahuannya
4. Dapat mengembangkan kemandiriannya dan menjadi dirinya sendiri karena melalui bermain anak
selalu bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil keputusan dan berlatih peran sosial sehingga
anak menyadari kemampuan serta kelebihannya.

Selain fungsi bermain sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, dari hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh para ilmuwan, diperoleh temuan bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar
bagi perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik.
Ketika bermain anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan
gerakan-gerakan tubuh, sehingga membuat tubuh anak menjadi sehat. selain itu, anggota tubuh
mendapat kesempatan untuk digerakkan, dan anak juga dapat menyalurkan tenaga (energi) yang
berlebihan sehingga anak tidak merasa gelisah.
2. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus.
Aspek motorik kasar dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain, misalnya anak yang bermain
kejar-kejaran untuk menangkap temannya. Aspek motorik halus dapat dikembangkan melalui kegiatan
bermain mewarnai, menggambar bentuk-bentuk tertentu atau meronce berbagai bentuk dengan variasi
berbagai bahan.
3. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial.
Dengan bermain anak belajar berkomunikasi dengan sesama teman baik dalam hal mengemukakan isi
pikiran dan perasaannya maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman,sehingga hubugan dapat
terbina dan dapat saling tukar informasi.

4
4. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian. Melalui bermain
anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya dalam hidupnya sehari-hari. Selain itu, bermain
bersama sekelompok teman anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya sehingga dapat
membantu pembentukan konsep diri, rasa percaya diri, dan harga diri karena ia merasa mempunyai
kompetensi tertentu.
5. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognitif
Pada usia dini anak diharapkan menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah,
besaran sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial.
Pemahaman konsep-konsep ini lebih mudah diperoleh jika dilakukan melalui kegiatan bermain.
6. Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan.
Penginderaan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Melalui
kegiatan bermain kelima aspek penginderaan dapat diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka
terhadap hal-hal yang berlangsung di lingknungan sekitarnya.
7. Manfaat bermain untuk mengembangkan keterampilan olah raga dan menari.
Dalam kegiatan bermain olahraga anak melakukan gerakan-gerakan olahraga seperti berlari,
melompat, menendang dan melempar bola sehingga anak akan memiliki tubuh yang sehat, kuat dan
cekatan. Dalam kegiatan menari anak melakukan gerakan-gerakan yang lentur dan tidak canggung-
canggung sehingga anak akan memiliki rasa percaya diri.

Bermain selain mempunyai berbagai manfaat untuk menunjang perkembangan anak, juga dapat
dimanfaatkan sebagai media atau sarana melakukan kegiatan bersama anak seperti:

1). pemanfaatan bermain oleh guru sebagai alat untuk melakukan pengamatan dan penilaian atau
suatu evaluasi terhadap anak,

2). pemanfaatan bermain sebagai media terapi/ pengobatan terhadap anak bermasalah yang
membutuhkan terapi bermain dan,

3). pemanfaatan bermain sebagai media intervensi yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan-
kemampuan tertentu seperti: untuk melatih konsentrasi, melatih konsep-konsep dasar (warna, ukuran,
bentuk dll), melatih anak autisme dan keterbelakangan mental.

Dengan bermain anak dapat menilai dirinya sendiri. Kelebihan dan kekurangannya sehingga
dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif yaitu mempunyai rasa percaya diri dan harga
diri. Anak akan belajar cara bersikap dan bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan orang lain,
jujur, murah hati dan sebagainya.
5

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bermain adalah cerminan kemampuan fisik,intelegtual,emosional dan soosial.bermain


merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain,anak akan berkata kata
,belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan,dan
mengenal waktu serta suara.

Dalam bermain atau melakukan permainan anak-anak harus dibedakan dengan tingkat
usianya. Ada yang merangsang kemampuan sosial emosionalnya , ada juga yang merangsang
kemampuan motoriknya.

Konsep-konsep bermain bisa menjadi acuan untuk memahami dan mendorong serta
mengarahkan anak dalam bermain. dengan demikan orang tua atau pendidik akan terhindar
dari kesalahan atau meminimakan kesalahan dalam mendidik anak nya.

B.SARAN

Makalah ini merupakan pemaparan konsep bermain pada anak usia 0-8 tahun (PAUD) yang
menjadikan suatu pandangan dalam mengenal pentingnya bermain dan konsep bermain pada
anak.akan tetapi terbatas pada suatu pengembangan oleh karena itu disarankan agar para orang tua dan
guru memahami pentingnya bermain pada anak.
6

DAFTAR PUSTAKA
https://virginiamustika.wordpress.com/2013/11/21/makalah-bermain/
7

Anda mungkin juga menyukai