Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN LEMBAGA PAUD

PARADIGMA DAN DASAR-DASAR PENYELENGGARAAN PAUD

Dosen Pembimbing : ELZA EKA PUTRI M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Fajriatul Islamiyah NIM (220.03.007)


2. Maya Alfitri Wijaya NIM (220.03.003)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kesempatan
serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Paradigma dan dasar-dasar
penyelenggaraan PAUD”
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ibuk Elza Eka
Putri M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Lembaga
PAUD.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini dibuat semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua pembaca. Apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Sarolangun, Oktober 2022

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
C. TUJUAN............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PARADIGMA.......2
B. PARADIGMA DAN DASAR-DASAR PENYELENGGARA PAUD..............4
BAB III.........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
KESIMPULAN.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pentingnya pendidikan pada anak usia dini telah menjadi perhatian dunia.
Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa perkembangan yang dialami
anak usia dini sangat mempengaruhi perkembangan pada tahap berikutnya.
Salah satu usaha untuk membentuk kepribadian anak dengan memberikan
pendidikan sejak dini. Hakikat pendidikan melihat bahwa pendidikan adalah
proses mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan.
Beberapa hal yang perlu dikolaborasikan dalam pembaruan pendidikan
adalah unsur manusia. Hal ini dianggap penting dan mendasar karena
manusia sebagai makhluk budaya, memiliki potensi dasar dan akal pikiran
yang berkembang, dan dapat dikembangkan (di didik). Sebagai makhluk
budaya, manusia memiliki sejumlah kebutuhan mental yang meliputi
kebutuhan-kebutuhan spiritual, sosial, emosional, pemahaman, dan
keterampilan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pendidikan anak usia dini dan paradigma?
2. Bagaimana paradigm dan dasar-dasar penyelenggaraan PAUD?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan anak usia dini dan paradigma.
2. Untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar penyelenggaraan PAUD.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PARADIGMA


Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dinyatakan dalam Bab IV bahwa penyelenggan pendidikan adalah
hak dan kewajiban warga negara, orangtua, masyarakat dan
pemerintah.1Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan
sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan informal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat. Sementara itu, PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain
yang sederajat. Sedangkan pendidikan jalur informal adalah pendidikan yang
didapat di lingkungan keluarga atau tak terlembaga misalnya pendidikan budi
pekerti pendidikan agama, pendidikan etika, moral dan sosialisasi dengan
lingkungan.2
Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD juga harus mengacu pada
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA).
STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh
aspek perkembangan dan pertumbuhan. STPPA menjadi acuan untuk
mengembangkan standar isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pembiayaan dalam
1
Depdiknas, Undang-undang RI Nomor 20 Thun 2003 Tentang Siatem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: CV Mini Jaya Abadi,2003), hlm. 10.
2
Anwar dan Ahmad, Arsyad. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta.

2
pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD, serta menjadi acuan yang
dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD.
Standar yang digunakan untuk melihat tingkat pencapaian perkembangan
anak usia dini tersebut adalah evaluasi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu.
Pertumbuhan anak yang dimaksud adalah berupa pertambahan berat dan
tinggi badan yang mencerminkan kondisi kesehatan dan gizi yang mengacu
pada panduan pertumbuhan anak dan dipantau menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju
Sehat (KMS), Tabel BB/TB, dan alat ukur lingkar kepala. Sementara
perkembangan anak yang dimaksud adalah berupa integrasi dari
perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
dan sosial-emosional, serta seni, yang dapat diukur dari perubahan perilaku
yang berkesinambungandan terintegrasi dari faktor genetik dan lingkungan
serta meningkat secara individual baik kuantitatif maupun kualitatif.
Tahapan usia anak usia dini dalam STPPA (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak Usia Dini) terdiri dari:
1. Tahap usia lahir hingga 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: 0-3 bulan, 3-
6 bulan, 6-9 bulan, 9-12 bulan (9 bulan hingga 1 tahun), 12-18 bulan (1-
1,5 tahun), dan 18-24 bulan (1,5-2 tahun);
2. Tahap usia 2-4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 2-3 tahun dan 3-4
tahun;
3. Tahap usia 4-6 tahun, terdiri atas kelompok usia: 4–5 tahun dan 5-6 tahun.

Istilah dari “paradigma” diadaptasi bahasa Inggris yakni “paradigm” yang


merupakan serapan dari bahasa Latin yakni “paradigma” yang memiliki arti
suatu model atau pola. Serta apabila di dalam bahasa Yunani itu disebut
“paradeigma” (para+deiknunai) yang memiliki arti membandingkan,
bersebelahan (para), dan juga memperlihatkan (deik). Pengertian paradigma
ini adalah suatu cara pandang seorang individu itu terhadap dirinya sendiri
dan juga lingkungannya yang mana hal tersebut tentu akan mempengaruhi

3
dari cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), serta juga cara bertingkah laku
(konatif).
Paradigma ini merupakan seperangkat keyakinan, asumsi, ide, teori,
konsep, nilai, serta juga praktik yang diterapkan di dalam memandang realitas
pada sebuah komunitas yang sama, khususnya itu di dalam disiplin ilmu

B. DASAR-DASAR PENYELENGGARA PAUD


Dasar-dasar penyelenggaraan PAUD meliputi hal-hal berikut :3
1. Peserta Didik, Pendidik dan Pengelola
a. Peserta Didik
Anak usia 2-4 tahun dengan jumlah minimal 10 anak dan anak usia 5-
6 tahun yang tidak mendapat kesempatan masuk di Taman Kanak-
Kanak, dengan jumlah minimal 10 anak.
b. Penyelenggaraan peserta didik (Rekruitmen)
1) Melalui pendaftaran
2) Menentukan syarat-syarat pendaftaran
a. Formulir
b. Mengumpulkan foto
c. Membayar biaya administrasi.
3) Seleksi
4) Pengumuman
c. Pendidik
Pendidik PAUD dan taman kanak-kanak setidaknya memiliki
kualifikasi sebagai berikut:
1) Memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat.
2) Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini.
3) Memahami dan menyayangi anak.
4) Memahami tahapan tumbuh kembang anak.
5) Memahami prinsip-prinsip pendidikan anak usia dini.

3
Made Pidarta. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta hlm 23-34

4
6) Memiliki kemampuan mengelola (merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, membuat laporan) kegiatan/proses pembelajaran
pendidikan anak usia dini.
7) Diangkat secara sah oleh pengelola taman kanak-kanak.
8) Sehat jasmani dan rohani.

Hak dan Kewajiban, pendidik berhak mendapat insentif baik dalam


bentuk materi, penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai
dengan kemampuan dan kondisi setempat (baik melalui APBN,
APBD I dan II, dan masyarakat). Pendidik berkewajiban untuk
membimbing anak, menyiapkan lingkungan belajar yang mendukung
pengembangan semua potensi anak dan pembentukan sikap serta
perilaku anak.

d. Pengelola
1) Pengelola hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut :
a) Pendidikan minimal SLTA atau sederajat.
b) Memiliki kemampuan dalam mengelola program kelompok
bermain secara profesional.
c) Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan
tenaga pendidik, instansi terkait dan masyarakat.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
dan anak didik serta orang tua.
e) Memiliki tanggung jawab moril mempertahankan dan
meningkatkan keberlangsungan taman kanak-kanak yang
dikelolanya.
2) Hak dan Kewajiban
a) Hak
 Mendapatkan pengakuan tentang pengelolaan kelompok
bermain dari pemerintah daerah setempat.
 Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan mutu,
pengelola Kelompok Bermain

5
 Mendapatkan insentif baik dalam bentuk materi,
penghargaan maupun peningkatan kinerja sesuai dengan
kemampuan dan kondisi setempat.
b) Kewajiban
 Melakukan pendataan.
 Mengusulkan perizinan.
 Menyiapkan sarana dan prasarana.
 Melakukan koordinasi dengan lintas terkait.
 Melakukan fungsi manajemen terkait.

2. Jenis dan Persyaratan Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Untuk Anak


Usia Dini. Berbagai lembaga PAUD yang selama ini telah dikenal oleh
masyarakat luas, di antaranya :
a. Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Atfhal (RA)
TK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun yang di
bagi dalam dua kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A
untuk anak usia 4-5 tahun dan Kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.
Persyaratan Pendirian :
1) Memiliki lembaga yang berbadan hukum dan terdaftar di Dinas
Sosial.
2) Memiliki izin penyelenggaraan dari Suku Dinas Kotamadya.
3) Memiliki kurikulum TK dan perangkatnya.
4) Memiliki sarana bermain, meliputi outdoor dan indoor.
5) Memiliki sarana dan prasarana sesuai dengan SPM dan SK
Gubernur tentang penyelenggaraan PAUD.
6) Memiliki sumber pembiayaan sekurang-kurangnya untuk jangka
waktu 5 tahun.
b. Kelompok Bermain (KB)

6
Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk PAUD pada
jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program
pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai
dengan 4 tahun.
Persyaratan Pendirian :
1) Memiliki tempat yang layak untuk menyelenggarakan kegiatan
kegiatan Kelompok Bermain.
2) Memiliki anak didik.
3) Memiliki tenaga pendidik.
4) Memiliki tenaga penglola.
5) Memiliki sarana & prasarana.
6) Memiliki Alat Permainan Edukatif (APE).
7) Memiliki program pembelajaran.
c. Taman Penitipan Anak (TPA)
TPA adalah salah satu bentuk PAUD adalah wahana pendidikan
dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti
keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya
berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh
anaknya karena bekerja atau sebab lain.
Persyaratan Pendirian :
1) Lingkungan TPA harus dapat menciptakan suasana rasa aman
kepada anak untuk belajar dan berkembang, sehingga anak
merasa di rumahnya sendiri.
2) Tempat belajar, gedung TPA hendaknya didirikan dengan
bangunan / gedung permanen yang mudah dijangkau oleh orang
tua calon peserta didik, cukup aman dan tenang. Memiliki surat-
surat yang sah dan izin dari instansi yang berwenang.
3) Ruangan, luas ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta didik.
Ruangan juga harus dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi
yang cukup.

7
4) Perabot, setiap ruangan dilengakapi dengan perabot sesuai dengan
keperluan dan ketersediaan dana, seperti meja, kursi, almari, rak-
rak, box, tempat tidur, kasur, telepon, perlengkapan administrasi,
TV, radio, dll.
5) Sarana belajar, untuk enunjang proses pembelajaran di TPA
hendaknya di sediakan sarana belajar minimal berupa, buku cerita
dari berbagai versi dan cerita rakyat setempat, alat peraga
pendidikan untuk pengetahuan alam (science), matematika,
memasak, boneka berbagai ukuran, tape recorder dan atau VCD
Player, dan panggung boneka dan perangkatnya.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD juga harus mengacu pada Standar


Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA). STPPA adalah
kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan
dan pertumbuhan. STPPA menjadi acuan untuk mengembangkan standar isi,
proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, serta pembiayaan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD,
serta menjadi acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD.

Pengertian paradigma ini adalah suatu cara pandang seorang individu itu
terhadap dirinya sendiri dan juga lingkungannya yang mana hal tersebut tentu
akan mempengaruhi dari cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), serta juga cara
bertingkah laku (konatif). Paradigma ini merupakan seperangkat keyakinan,
asumsi, ide, teori, konsep, nilai, serta juga praktik yang diterapkan di dalam
memandang realitas pada sebuah komunitas yang sama, khususnya itu di dalam
disiplin ilmu. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa istilah
paradigma ini umumnya merujuk pada cara atau pola berpikir atau juga cara
penyelesaian masalah yang dilakukan manusia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar dan Ahmad, Arsyad. 2007. Pendidikan Anak UsiaDini. Bandung:


Alfabeta.

Depdiknas, Undang-undang RI Nomor 20 Thun 2003 Tentang Siatem Pendidikan


Nasional, (Jakarta: CV Mini Jaya Abadi)

Made Pidarta. 2004. Manajemen Pendidikan Idonesia. Jakarta : Rineka Cipta

10

Anda mungkin juga menyukai