Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“ADMINISTRASI KURIKULUM DAN KEUANGAN”

Dosen Pembimbing : UMI KALSUM M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Fajriatul Islamiyah NIM (220.03.007)


2. Rif’ah NIM (220.03.012)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi penulis kesempatan
serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Administrasi kurikulum dan
keuangan”.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ibuk Umi
Kalsum M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
supervisi pendidikan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini dibuat semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua pembaca. Apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Sarolangun, 07 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI KURIKULUM............................................2
B. DASAR-DASAR ADMINISTRASI KURIKULUM..........................................5
C. PENGERTIAN ADMINISTRASI KEUANGAN...............................................6
D. KONSEP DASAR ADMINISTRASI KEUANGAN..........................................7
1. Sumber Keuangan Pendidikan........................................................................8
2. Jenis-Jenis Pengeluaran Pendidikan.............................................................10
3. Fungsi dan contoh teknik penyusunan anggaran........................................11
BAB II.............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
KESIMPULAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di

dalam pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama

sekelompok manusia, dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi

yang mampu mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan

Dalam penyeleggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan

merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dalam kajian administrasi dan manajemen pendidikan.

Komponen pembiayaan dan keuangan pada tingat satuan pendidikan

merupakn komponen produksi yang menentukan proses terlaksananya

kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah bersama komponen-

komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah

memerlukan biaya, baik disadari maupun tidak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu administrasi kurikulum?
2. Apa dasar-dasar administrasi kurikulum?
3. Apa itu administrasi keuangan?
4. Apa konsep dasar administrasi keuangan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu administrasi kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar administrasi kurikulum
3. Untuk mengetahui apa itu administrasi keuangan
4. Untuk mengetahui apa konsep dasar administrasi keuangan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI KURIKULUM
Secara etimologi administrasi berasal dari bahasa Latin “ad” dan

“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”.

Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan

atau pengabdian terhadap subyek tertentu. Memang, zaman dulu administrasi

dikenakan kepada pekerjaan yang berkaitan dengan pengabdian atau

pelayanan kepada raja atau menteri-menteri dalam tugas mengelola

pemerintahannya.1 Pengertian lain yang secara sederhana juga dikemukakan

oleh Murni Yusuf bahwa administrasi adalah mengarahkan. Adapun

pengertian administrasi secara luas menurut Syaiful Sagala adalah:

“Rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk

menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana

dengan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.2

Jadi administrasi merupakan suatu hubungan kerjasama untuk saling

melayani dan mengarahkan secara teratur atau sistematis dalam sebuah

organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama

Istilah kurikulum pada awalnya bukan dipakai dalam dunia pendidikan,

yaitu dipakai sebagai istilah dalam dunia olah raga. Dalam buku Asas-asas

Kurikulum, S. Nasution menyebutkan bahwa dalam kamus Webster kata

kurikulum timbul untuk pertama kalinya pada tahun 1856. Artinya pada

waktu itu ialah:

1
H.M Daryanto, Administrasi Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001). Hal 1
2
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000). Hal 26
3

· a race course; a place for running; a chariot. Artinya “suatu jarak yang

harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan dari awal sampai

akhir”.

Kurikulum juga berarti “chariot” semacam kereta pacu zaman dulu,

yakni suatu alat yang membewa seseorang dari start sampai finish. Disamping

itu, penggunaan kurikulum yang semula dalam bidang olah raga, kemudian

dipakai dalam bidang pendidikan, yang dalam kamus webster disebut

“applied particulary to the course of study in a university” kemudian Nasution

menambahkan bahwa pada tahun 1955 dalam kamus Webster kurikulum

diberi arti “sejumlah mata pelajaran disekolah atau mata kuliah di perguruan

tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat. Juga

berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.3

Dengan mengacu pada definisi klasik di atas, yang mengemukakan

bahwa kurikulum hanya terbatas pada mata pelajaran saja, berarti ada

beberapa kegiatan dan pengalaman murid yang tidak cocok dengan batasan

kurikulum ini. Kegiatan-kegiatan yang disebut ekstrakurikuler (extra

curiculer activities) berada di luar kurikulum, jadi pengalaman-pengalaman di

sekolah tidak termasuk di dalamnya. Pengalaman-pengalaman seperti

bermain di halaman sekolah, jalan, istirahat dan lain-lain sejenisnya tidak

termasuk kurikulum, dianggap bukan pengalaman belajar.

Namun, dewasa ini para pemuka pendidikan menonjolkan kenyataan

bahwa belajar pada tiap anak merupakan proses yang berlangsung selama 24

jam tiap hari. Mereka berpendapat pengalaman-pengalaman dalam


3
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hal 1-2.
4

perkumpulan kesenian dan olah raga disekolah dalam darmawisata dan lain-

lain, kesemuanya merupakan situasi-situasi belajar yang kaya akan

pendidikan. Karena kurikulum meliputi segala pengalaman yang sengaja

diberikan sekolah untuk memupuk perkembangan anak-anak dengan jalan

menciptakan situasi belajar-mengajar.4

Setelah kita mengetahui secara selayang pandang pengertian masing-

masing dari administrasi dan kurikulum, mari kita arahkan pembahasan pada

pengertian administrasi kurikulum secara keseluruhan. Administrasi

kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan

diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara

kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi

membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.5

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pada tingkat sekolah apapun,

yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program

pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya

pengelolaan/manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak

pada Praktek Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada

hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam

sekolah/lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.

Di samping hal di atas, menurut Murni Yusuf yang mengutip

pendapat Nana Syaodih, bahwa dalam kaitannya dengan kurikulum, maka ada

tiga konsep yang terkait dengan kurikulum :


4
H.M Daryanto, Administrasi Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001). Hal 38
5
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah “Administrasi Pendidikan Mikro”, (Jakarta: Rineka Cipta,
1996).h. 80.
5

1. Kurikulum merupakan inti pokok yang menjadi substansi kegiatan di

sekolah. Kurikulum berisi perencanaan kegiatan belajar serta tujuan yang

akan dicapai.

2. Kurikulum dipandang sebagai suatu sistem yang meliputi sistem sekolah,

sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Dalam hal ini, tercakup

tata laksana perencanaan kurikulum, pelaksanaan serta evaluasi dan

penyempurnaan kurikulum.

3. Kurikulum sebagai suatu studi yang dikaji oleh para ahli di bidang

kurikulum. Dalam kaitan ini, para ahli kurikulum berupaya melakukan

pengembangan dan inovasi di bidang kurikulum.

B. DASAR-DASAR ADMINISTRASI KURIKULUM

Kurikulum merupakan program pengajaran yang harus dicapai oleh murid.

Kurikulum berisi bidang studi serta materi yang harus dipelajari, kegiatan

yang harus dilakukan, metode mengajar guru, dan teknik evaluasi yang

digunakan di dalam kelas. Dalam pelaksanaannya, kurikulum itu fleksibel. Isi

kurikulum, materi, metode mengajar dan teknik evaluasi yang digunakan oleh

seorang guru berbeda dengan guru lainnya meskipun kurikulumnya sama.

Administrasi kurikulum yang harus dilaksanakan oleh guru di dalam

kelas harus mengikuti kurikulum yang berlaku, sebab program yang

tercantum di dalamnya telah direncanakan dan dipilih oleh para ahli dalam

bidangnya masing-masing. Guru melengkapi kurikulum tersebut dengan

gagasan dan keahliannya sendiri.


6

Agar tujuan pembelajaran bisa dicapai dengan baik maka seorang guru

harus melaksanakan teknik mengajar dengan :

- Memusatkan perhatian pada murid

- Menghemat waktu

- Menyesuaikan dengan kecepatan murid

- Mengusahakan masa transisi yang harus dari satu bidang studi ke bidang

studi selanjutnya

- Meminta murid untuk membuat ikhtisar yang telah di pelajari

C. PENGERTIAN ADMINISTRASI KEUANGAN

Administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan

sekolah mulai dari penerimaan sampai dengan bagaimana

mempertanggungjawabkan keuangan yang digunakan secara obyektif dan

sistematis. Langkah tersebut sangat penting sekali diperhatikan, karena

masalah pembiayaan adalah menjadi sarana vital bagi mati hidupnya suatu

organisasi sekolah.6

Selain itu Mulyono, MA. berpendapat bahwa administrasi keuangan

sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan

atau diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara

kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan

lebih efektif dan efisien serta membantu pencapaian tujuan pendidikan.7

6
Burhanuddin, Analisis Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,
1994), hlm. 59.
7
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA,
2009), hlm. 181.
7

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi

keuangan adalah sebuah analisis terhadap sumber-sumber pendapatan

(revenue) dan penggunaan biaya (expenditure) yang diperuntukkan sebagai

pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

D. KONSEP DASAR ADMINISTRASI KEUANGAN

Sebelum kita memaparkan tentang keuangan pendidikan, sebaiknya kita

memahami bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat

penting dan menentukan pembangunan suatu bangsa.

Menurut J. Hallak (1969) dalam Analisis Biaya Pendidikan biaya dalam

arti yang umum yaitu dalam bentuk moneter/uang. Sementara STEPPES,

biro perencanaan, Depdikbud (1989) menyatakan bahwa konsep biaya

dalam pendidikan terdiri dari seluruh biaya yang dikeluarkan dan

dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan baik oleh pemerintah,

perorangan dan masyarakat untuk mndapatkan pendidikan.

Ketersediaan dana merupakan salah satu syarat untuk dapat

dilakukannya berbagai kegiatan pendidikan. Bersama-sama dengan unsur-

unsur adminitrasi pendidikan lainnya, seperti manusia/personil, fasilitas, dan

teknologi pendidikan, dana berfungsi untuk kemudian menghasilkan

keluaran tertentu yang menunjang keberhasilan tujuan penyelenggaraan

pendidikan. Apabila dana yang diperlukan sudah cukup tersedia, maka

dituntut adanya pengelolaan yang cermat terhadap sumber-sumber dana.


8

Artinya selain memikirkan berapa jumlah dana yang mencukupi kebutuhan

pendidikan, perlu pula dipikirkan dana itu diperoleh.

Secara sederhana pengelolaan dana pendidikan itu mencakup 2 aspek,

yaitu

1) Dimensi penerimaan atau sumber dana

2) Dimensi pengeluaran atau alokasi dana

Dimensi penerimaan antara lain bersumber dari: penerimaan umum

pemerintah, penerimaan khusus pemerintah yang diperuntukkan bagi

pendidikan, iuran sekolah, dan sumbangan-sumbangan masyarakat.

Sedangkan dimensi pengeluaran meliputi: pengeluaran modal/kapital atau

anggaran pembangunan (Capital outlay/ependiture).

Berdasarkan uraian di atas, pengelolaan keuangan pendidikan lebih

difokuskan dalam proses merencanakan alokasi secara teliti dan penuh

perhitungan, serta mengawasi pelaksanaan penggunaan dana, baik untuk

biaya operasional maupun biaya kapital, disertai bukti-bukti secara

administratif dan fisik (material) sesuai dengan dana yang dikeluarkan.8

1. Sumber Keuangan Pendidikan

Sumber penerimaan pendidikan meliputi sebagai berikut:

a. Hasil penerimaan pemerintah umum

Yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu semua penerimaan

pemerintah dari pajak, pajak pendidikan dari perusahaan-

perusahaan, dan iuran-iuran pembangunan daerah.

8
Tim Dosen Administrasi pendidikan, pengelolaan Pendidikan,(Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, 2003) hal. 133-134
9

b. Penerimaan pemerintah khusus untuk pendidikan

Yang termasuk dalam golongan ini adalah antara lain bantuan

atau pinjaman luar negeri, seperti bantuan dari Badan Internasional

PBB (UNICEP atau UNESCO), pinjaman bank dunia. Bantuan

yang bersumber dari luar negeri ini mencakup bantuan teknik dan

bantuan modal berupa pinjaman dan hibah. Dana yang diperoleh

khusus untuk pendidikan ini diberikan kepada pendidikan dasar,

menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan luar sekolah. Di

samping itu juga diperlukan untuk kegiatan perencanaan

pendidikan, kegiatan penelitian, pengelolaan pendidikan, dan

beasiswa untuk belajar di luar negeri.

c. Iuran sekolah

Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan pembinaan

pendidikan (SPP) atau BP3, yaitu bantuan dana yang diterima dari

peserta didik atau orang tua siswa pada setiap bulan yang di

setorkan ke kantor dinas pendidikan.

d. Sumbangan-sumbangan sukarela dari masyarakat

Termasuk dalam golongan ini adalah sumbangan-sumbangan

swasta, perorangan atau keluarga, badan-badan sukarela dan

kelompok. Sumbangan perorangan atau keluarga siswa tidak hanya

dalam bentuk uang, tetapi juga tanah, tenaga dan bahan bangunan

untuk mendirikan sekolah.9

2. Jenis-Jenis Pengeluaran Pendidikan


9
Ibid hlm 136-138
10

Dimensi alokasi secara garis besar digolongakn ke dalam dua jenis

pengeluaran, yaitu pengeluaran rutin yang sufatnya berulang (recurrent

expenditure) atau aktiva lancar dan pengeluaran kapital/modal (capital

expenditure) atau aktiva tetap.

Pengeluaran rutin atau berulang adalah biaya yang digunakan

secara berkala dalam suatu masa tertentu (bulanan atau tahunan) seperti

gaji guru, gaji pengelola, upah pegawai, pembelian bahan-bahan ATK,

biaya pemeliharaan gedung, halaman sekolah, dan dana-dana

operasional.

Dana yang dipergunakan dalam kegiatan rutin ini memerlukan

pengelolaan yang baik, terutama bagi lembaga pendidikan swasta

(swadana) atau tidak terdapat bantuan pemerintah.

Untuk ini perlu dikuasai prinsip-prinsip pengelolaan kas,

pengelolaan utang, dan pengelolaan barang/ fasilitas. Pengelolaan kas

terutama menyangkut hal-hal sebagai berikut:

(1) penentuan jumlah uang tunai kas yang diperlukan agar tidak

berlebihan dan juga tidak terlampau kecil.

(2) pengendalian aliran-aliran uang tunai, baik yang masuk ke sekolah

maupun yang dikeluarkan oleh sekolah. Sedangkan pengelolaan utang

menyangkut syarat-syarat dan sanksi-sanksi yang dikenakan jika

meminjam dana dari pihak luar baik jangka panjang ataupun janga

pendek. Dalam hal ini perlu diperhitungkan masak-masak berapa


11

jumlah uang yang layak/rasional untuk diinventarisasikan dalam

pendidikan.

Demikian pula dengan biaya modal atau aktiva tetap yang

dipergunakan untuk mendirikan bangunan sekolah, pembelian tanah,

sarana pendidikan lainnnya, kantin, poliklinik, sarana olah raga (sport

hall) yang relatif besar, memerlukan pengelolaan dengan baik.10

3. Fungsi dan contoh teknik penyusunan anggaran

Disamping memberikan semacam kerangka operasional dalam

biaya dan waktu kegiatan yang dilaksanakan, anggaran berfungsi: 1)

dapat dijadikan alat untuk mendelegasikan wewenang dalam

pelaksanaan suatu rencana. Anggaran dirancng dengan mencantumkan

penanggung jawab suatu kegiatan tertentu(penetapan pimpinan proyek).

Jadi, jika anggaran disetujui oleh yang berwenang, maka pendelegasian

fungsi itu juga disetujui, 2) dapat menjadi alat pengawasan dan

penilaian suatu penampilan (performnce). Dengan membandingkan

pengeluaran biaya suatu kegiatan dengan alokasi anggaran dan tingkat

penggunaannya, merupakan pedoman sederhana untuk mengetahui

sampai dimana tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan yang

bersangkutan. Apabila anggaran dirancang dengan benar, maka

anggaran itu akan menjadi alat pengumpul data tentang hasil dan

besarnya biaya suatu program.

Contoh Bentuk-bentuk penganggaran

a. Bentuk penganggaran butir per butir (line item budget)


10
Ibid hlm 138
12

Bentuk ini paling banyak digunakan dan dikateorikan sebagai

yang konvensional dan tradisional. Meskipun memudahkan dalam

pengawasan pengeluaran biaya. Tetapi sistem ini tidak membantu

dalalm pengambilan keputusan seperti dalam mengevaluasi harga

dalam hubungannya dengan pancapaian suatu program. Kelemahan

lainnya yaitu, 1) tidak dapat menunjukkan hubungan antara

masukan program dan pengeluaran, 2) tidak dapat berfungsi sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, karena tidak

memberikan analisis untung rugi(cost benefit analysis) dari berbagai

alternatif, dan 3) lebih mengarahkan perhatian pada pembukuan,

dan tidak terhadap tujuan suatu program.

b. Anggaran program (program budget)

Bentuk ini lebih menekankan pada hasil suatu program yang

telah ditetapkan. Pada anggaran butir per butir program, biaya

dihitung berdasarkan jenis butir(items) yang akan dibeli, sedangkan

dalam program biaya dihitung berdasarkan jenis program. Misalnya

dalam anggaran butir per butir disebutkan “Gaji guru”, sedangkan

dalam anggaran program disebutkan “gaji guru untuk percobaan

pengajaran IPA”. Keuntungan bentuk ini antara lain : 1)

mengorganisasikan sejumlah besar pengeluaran menjadi rencana

logis dan konkrit. 2) merangsang perencanaan tahunan ganda dan

reevaluasi periodik dari pelaksanaan rencana, dan 3) menghindari


13

sentrlisasi yang berlebihan, dimana keputusan menumpuk di tingkat

atas.

c. Anggaran berdasarkan hasil (parformance budget)

Sesuai dengan artinya anggaran ini menekankan hasil daripada

keterincian alokasi anggaran. Dalam bentuk ini pekerjaan dalam

suatu program dipecah dalam bentuk beban kerja dan unit

penampilan yang dapat diukur. Hasil pengukuran ini dipergunakan

untuk menghitung masyukan dana dan tenaga yang diperlukan

untuk mencapai tujuan program. Anggaran berdasarkan hasil ini

merupakan alat manajemen yang dapat mengidentifikasi secara jelas

satuan dari hasil suatu program dan sekaligus merinci butir per butir

kegiatan yang harus dibiayai. Bentuk ini menuntut akuntansi yang

teliti dan pemroses data yang akurat. Hal ini mengakibatkan sistem

ini menjadi relatif mahal terutama bagi lembaga yang kecil/belum

berkembang.11

11
Ibid hlm 141-143
BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Kurikulum merupakan program pengajaran untuk dicapai oleh murid-

murid yang telah disusun menurut standar yang berlaku dimanapun diseluruh

indonesia. Sewaktu dilaksanakan oleh guru, ternyata ada berbagai pariasi yang

dipengaruhi oleh perbedaan keterampilan dan filsafat guru. Berdasarkan uraian di

atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan:

1. Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh demi

membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. Secara operasional kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu meliputi

tiga kegiatan pokok, yaitu:

- Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

- Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik

- Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau warga

sekolah/lembaga pendidikan.

Administrasi keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan

dengan keuanganyang mencatat pemasukan dan pengeluaran yang dicatat

oleh seorang bendahara.Keuangan sekolah ini bisa bersumber dari

pemerintah, orang tua siswa, masyarakatmaupun dari alumni. Setiap

administrasi keuangan sekolah dilakukan sesuai dengan proses yang telah


15

ditentukan. Dalam administrasi keuangan sekolah ini, guru memiliki peran

yang sangat penting.


DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin,(1994) Analisis Administrasi dan Kepemimpinan Pendidikan,


( Jakarta: Bumi Aksara)
H. Gunawan, Ary, (1996) Administrasi Sekolah “Administrasi Pendidikan
Mikro”, (Jakarta: Rineka Cipta).
H.M Daryanto,(2001) Administrasi Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta).

Mulyono,(2009) Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan,


(Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA).
S. Nasution,(2006) Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara).
Syaiful, Sagala,(2000) Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung:
Alfabeta).
Tim Dosen Administrasi pendidikan,(2003) pengelolaan Pendidikan,
(Bandung: Undiversitas Pendidikan Indonesia).

16

Anda mungkin juga menyukai