Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG MANAJEMEN


SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas : Mata Kuliah Tafsir Ayat-Ayat
Manajemen Islam

Pada Semester III (Tiga)

Dosen Pengampu: Fenty Setiawati,S.Ag.,M.A

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. SITI NURAENI 1221030330
2. NUR IKHSAN 1221030322

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYAMSYUL ‘ULUM GUNUNG PUYUH SUKABUMI
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari
alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan melengkapi tugas dari mata kuliah
Tafsir Ayat-Ayat Manajemen Pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
di STAI Syamsul Ulum dengan ini dengan judul “AYAT-AYAT AL-QUR’AN
TENTANG MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
ISLAM”. Ucapan terimakasih kepada Ibu Fenty Setiawati,S.Ag.M.A sebagai
dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan pengalaman berharga
ini.Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh darikesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu
penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun laporan ini dan pada umumnya bagi para
pembaca.

Sukabumi, 1 November 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I .....................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2
BAB II ....................................................................................................................3
PEMBAHASAN ....................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan ............................3
B. Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam ............5
C. Sarana dan Prasarana dalam konteks Pendidikan Islam ................................7

BAB III ...................................................................................................................9


PENUTUP ..............................................................................................................9
A.Kesimpulan .....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat
penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses
pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana
dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun
kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif dan efisien.
Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu di antaranya adalah tersedianya
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan
pengolahan secara optimal. Manajemen sarana prasarana memegang peran
penting dalam menunjang pembangunan. Dengan diberlakukan otonomi daerah
berarti pemerintah memberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk
berinisiatif dan berkarya sesuai dengan kemampuan lembaga
pendidikan/sekolah masing-masing termasuk dalam pembangunan sarana dan
prasarana. Oleh karena itu perlu adanya manajemen sarana dan prasarana
pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif dan efesien. Untuk memahami apa itu sarana dan
prasarana dan memahami prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana
dibuat lah makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian manajemen sarana dan prasarana pendidikan?
2. Apa prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasana pendidikan islam?
3. Apa sarana dan prasarana dalam konteks pendidikan islam?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Mengetahui manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
2. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasana pendidikan
islam.
3. Mengetahui sarana dan prasarana dalam konteks pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Manajemen berasal dari kata Bahasa Inggris "management", dengan kata
kerja "to manage" yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan,
mengelola, menjalankan, membina, atau memimpin; kata benda "management",
dan "manage" berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen. Terdapat pula
pakar yang berpandangan bahwa kata manajemen berasal dari Bahasa Lalin,
yaitu berasal dari kata "mantis" yang berarti tangan dan "agere" yang berarti
melakukan. Dua kata tersebut digabung menjadi kata kerja "managere" yang
artinya menangani. "managere" diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja "to manage", dengan kata benda "management", dan "manage"
untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.
Aldag & Stearns (1995) menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian dan pengelolaan staf, kepemimpinan, dan
pengawasan dalam organisasi yang dilakukan secara sistematis guna mencapai
tujuan tertentu. G.R Terry (1997) menyatakan bahwa manajemen adalah usaha-
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. Lebih lanjut lagi, Stoner dan Freeman
(2000) menyatakan bahwa manajemen adalah proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan pekerjaan anggota-anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber organisasi yang ada untuk mencapai
tujuan organisasi. Parker (Stoner dan Freeman, 2000) berpendapat bahwa
manajemen ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang. Sementara
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2000) menyatakan bahwa manajemen adalah
proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-
kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan
seorang individu saja.1

1
Donni Juni dan Agus Garnida, MANAJEMEN PERKANTORAN,(Bandung: Alfabeta,2020),
hal 28-29
3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat,
media.Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses usaha pembangunan proyek, dan
sebagainya.2
Sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya:
buku, perpustakaan,laboratorium, dan sebagainya. Sarana pendidikan antara lain
bangunan dan perabotan sekolah, alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan,
alat-alat peraga dan laboratorium, serta media pendidikan yang dapat
dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat terampil.
Sedangkan prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan, seperti: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga
dan sebagainya (Kasan, 2007).
Manajemen sarana dan prasarana pada dasarnya merupakan salah satu
bidang kajian manajemen sekolah atau administrasi pendidikan sekaligus
menjadi tugas pokok manajer sekolah atau kepala sekolah. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana
adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif efisien.
Manajemen sarana dan prasarana pada dasarnya merupakan salah satu
bidang kajian manajemen sekolah atau administrasi pendidikan secaligus
menjadi tugas pokok manajer sekolah atau kepala sekolah. Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana
adalah proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan
secara efektif defisien.
Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam
empat kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah
(site, lding equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan
busi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan

2
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi-3(Balai Pustaka,Jakarta, 2007) hal 839

4
dengan baik. Pengelolaan yang dimaksud meliputi:perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, penyimpanan, penataan, penggunaan, pemeliharaan dan
penghapusan.3
Secara garis besar fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik
dan fasilitas uang/non fisik. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa
benda atau yang dapat dibedakan, yang mempunyai peranan dalam memudahkan
dan mempelancar suatu kegiatan. Fasilitas fisik juga sering disebut fasilitas
materil. Misalnya alat tulis-menulis, buku, komputer, OHP, LCD, kendaraan dan
sebagainya. Fasilitas pendidikan yang termasuk fasilitas fisik antara lain ruang
kelas, perabot ruang kelas, perabot ruang laboratorium, perabot ruang
perpustakaan.
Fasilitas non fisik adalah segala sesuatu yang bersifat mempermudah dan
memperlancar kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai-nilai non fisik misalnya
uang, waktu, kepercayaan dan sebagainya.
Prasarana pendidikan adalah semua benda atau fasilitas yang mempermudah
dan memperlacar proses pendidikan dan pengajaran, tetapi sifatnya tidak
langsung misalnya ruang kelas/gedung, meja kursi, jalan-jalan yang ada di
lembaga pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
mempermudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajaran dan
sifatnya langsung, misalnya papan tulis, buku, transparan, OHPLCD, dan
sebagainya.
B. Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam
Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam dapat
mencakup beberapa hal:
1. Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam kondisi
siap pakai setiap saat. Contohnya adalah memastikan semua ruangan
kelas, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas lainnya siap digunakan

3
Ahmad Nurabadi, Manajemen Sarana & Prasarana Pendidikan, (Malang: Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang,2014),hal 1
5
oleh siswa dan guru setiap harinya.
2. Prinsip efisiensi
Dengan prinsip efisiensi berarti kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga
memperoleh fasilitas yang baik dengan harga yang relatif murah,
pemakaiannya dilakukan dengan sebaik-baiknya, serta dilengkapi
dengan petunjuk teknik penggunaannya. Contohnya adalah melakukan
perencanaan yang matang sebelum membeli peralatan atau fasilitas baru,
sehingga tidak terjadi pemborosan anggaran.
3. Prinsip administratif
Dengan prinsip administratif berarti pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah hendaknya memperhatikan undang-undang,
peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan oleh
pemerintah. Contohnya adalah memperhatikan peraturan tentang
penggunaan listrik dan air, serta memastikan semua peralatan dan
fasilitas sekolah memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
didelegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggung jawab,
apabila melibatkan banyak personil sekolah dalam manajemennya, maka
perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk tiap
personil sekolah. Contohnya adalah menunjuk seorang kepala tata usaha
yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana sekolah,
serta menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap staf
yang terlibat dalam manajemen sarana dan prasarana.
5. Prinsip kekohesian
Dengan prinsip kekohesifan berarti Pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah harus dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi
agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Contohnya adalah
melakukan koordinasi antara staf pengelola sarana dan prasarana dengan
staf akademik dan keuangan, sehingga semua kegiatan di sekolah dapat
6
berjalan dengan lancar dan terkoordinasi dengan baik.

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan Islam, perlu


diperhatikan prinsip-prinsip tersebut agar tujuan dari sarana dan
prasarana dapat dicapai dengan baik.

C. Sarana dan Prasarana dalam konteks Pendidikan Islam


Dalam al-Qur'an juga ditemukan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa
pentingnya sarana dan prasarana atau alat dalam pendidikan.Makhluk Allah
berupa hewan yang dijelaskan dalam al-Qur'an juga bisa menjadi alat dalam
pendidikan. Seperti nama salah satu surat dalam al-Qur'an adalah an-Nahl
yang artinya lebah. Dalam ayat ke 68-69 di surat itu Allah menerangkan yang
artinya adalah sebagai berikut:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-
orang yang memikirkan.

Jelaslah bahwa ayat di atas menerangkan bahwa lebah bisa menjadi media
atau alat bagi orang-orang yang berpikir untuk mengenal kebesaran Allah
yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan kedekatan (taqarrub)
seorang hamba kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW dalam mendidik
para sahabatnya juga selalu menggunakan alat atau media, baik berupa benda
maupun non-benda. Salah satu alat yang digunakan Rasulullah dalam
memberikan pemahaman kepada para sahabatnya adalah dengan
menggunakan gambar.

7
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim dari Abdullah bin Mas'ud,
ia berkata, "Rasulullah membuatkan kami garis dan bersabda, "Ini jalan
Allah." Kemudian membuat garis-garis di sebelah kanan dan kirinya, dan
bersabda, "Ini adalah jalan-jalan (setan)." Yazid berkata, "(Garis-garis) yang
berpencar-pencar." Rasulullah SAW bersabda, "Di setiap jalan ada setan yang
mengajak kepadanya. Kemudian beliau membaca ayat Al-Qur'an (Q.S. al-
An'am/6: 153).yang artinya adalah sebagai berikut:
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanku yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian
itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”.

Hadist diatas terlihat jelas bahwa Rasulullah SAW menggunakan garis-


garis sebagai alat pendidikan untuk menjelaskan apa yang ingin beliau
sampaikan kepada para sahabatnya.
Perlu pula ditegaskan bahwa dalam konteks pendidikan Islam, M. Arifin
menyebutkan alat-alat pendidikan harus mengandung nilai-nilai operasional
yang mampu mengantarkan kepada tujuan pendidikan Islam yang sarat
dengan nilai-nilai.Nilai-nilai tersebut tentunya berdasarkan kepada dasar atau
karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Dari sini, pengembangan sarana
dan prasaranan pendidikan semakin pesat seiring dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Islam juga tetap melakukan
berbagai inovasi termasuk dalam pengembangan penggunaan alat pendidikan
sehingga membantu kelancaran proses pendidikan tersebut. Namun
penggunaan alat tersebut mesti tetap berlandaskan kepada dasar-dasar
pendidikan Islam dan mengacu kepada tujuan yang telah direncanakan.

8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif defisien.
Prinsip-prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam dapat
mencakup beberapa hal yaitu prinsip pencapaian tujuan,prinsip efisiensi,prinsip
administratif,prinsip kejelasan tanggung jawab dan prinsip kekohesifan.
Pengembangan sarana dan prasaranan pendidikan semakin pesat seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Islam juga
tetap melakukan berbagai inovasi termasuk dalam pengembangan penggunaan
alat pendidikan sehingga membantu kelancaran proses pendidikan tersebut.
Namun penggunaan alat tersebut mesti tetap berlandaskan kepada dasar- dasar
pendidikan islam dan mengacu kepada tujuan yang telah direncanakan.

B. Saran
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam
penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai
pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman
sekalian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Juni,Donni dan Agus Garnida.2020. MANAJEMEN PERKANTORAN. Bandung:


Alfabeta.
Nurabdi,Ahmad. 2014. Manajemen Sarana & Prasarana Pendidikan, Malang:
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi-3. Jakarta :Balai
Pustaka.
Azhar Arsyad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

https://mcdens13.wordpress.com/2013/04/21/konsep-sarana-dan-prasarana-
pendidikan-dalam-konteks-pendidikan-islam/

10

Anda mungkin juga menyukai