indonesia
SILOGISME KATEGORIAL
OLEH
ADMINISTRASI PENDIDIKAN II A
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan-Nya
kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang berjudul
“RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KURIKULUM” Penulis mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam
makalah ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca.
Semoga Allah memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar belakang...........................................................................................
B. Rumusan masalah.....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada managemen
yang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan tidaklah sederhana
karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga kependidikan yang profesional,
fasilitas, anggaran dan sebagainya. Dengan adanya administrasi dalam pendidikan maka
semua komponen tersebut di atas dapat diatur dan dikelola sebaik-baiknya. Dalam hal ini
seorang kepala sekolah yang sejatinya adalah seorang top leader mempunyai kewajiban
dalam menjalankan administrasi di lembaga atau sekolah yang dipimpinnya.
Satu komponen yang sangat perlu mendapat perhatian adalah kurikulum. Karena
memang kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu
pendidikan. Kurikulum merupakan suatu system program pembelajaran untuk mencapai
tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peran
penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Untuk memperluas
pengetahuan kita mengenai administrasi kurikulum, penulis akan memaparkan sebuah
makalah mengenai RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KURIKULUM mudah-
mudahan ini dapat menambah wawasan kita mengenai administrasi kurikulum juga
menyadarkan kita untuk meningkatkannya dalam suatu lembaga pendidikan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari administrasi kurikulum?
2. Apa fungsi administrasi kurikulum?
3. Bagaimana proses administrasi kurikulum?
4. Apa saja yang dipelajari dalam ruang lingkup administrasi kurikulum?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian administrasi kurikulum
2. Mengetahui fungsi dari administrasi kurikulum\
3. Mengetahui roses administrasi kurikulum
4. Mengetahui ruang lingkup administrasi kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian administrasi
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris,
yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve
atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. jadi
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-
menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan ketatausahaan.
Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian
kegiatan atau proses yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam
suatu bentuk kerja sama di maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di
tetapkan.
b. Pengertian kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari
dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian
suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis srart sampai garis finish.Dalam
bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan
yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan
dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi dapat di simpulkan kurikulum adalah sebagai sebuah dokumen perencanaan
yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang
harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang
dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta
implementasi dari dokumen yang di rancang dalam bentuk nyata. Dengan demikian,
pengembangan kurikulum meliputi penyusunan dokumen, implementasi dokumen
serta evaluasi dokumen yang telah disusun.
1. Perencanaan Kurikulum
2. Pelaksanaan Kurikulum
konsep kurikulum yang telah di tetapkan jauh di muka harus dikuasai oleh semua
murid menurut kecepatan yang telah diatur sebelumnya. Masalahnya ialah
menyesuaikan individu-individu yang mempunyai kecepatan belajar yang berbeda-
beda pada “realitas” ini.
bahwa murid-murid harus dikelompokkan menurut kemampuannya dengan tujuan
bahwa pengelompokan ini akan memperkecil perbedaan kemampuan dalam tiap
kelompok agar mempermudah pelaksanaan individualis program pengajaran.
menciptakan jenis kurikulum berdasarkan pengalaman yang dipusatkan kepada
masalah-masalah dan memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok tesebut
dalam pendapat kedua untuk bekerja sama memecahkan masalah bersama, yang
menarik perhatian bersama. Hal ini menunjukkan tiap anggota kelompok untuk
mampu bekerja menurut taraf perkembangan masing-masing dalam bidang akademis
sosial dan emosi dan masih menunjang usaha bersama kelompok.
3. Pengembangan Kurikulum
4. Evaluasi Kurikulum
Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah tujuan yang telah
ditentukan.
Melalui efektivitas kurikulum.
Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.
Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis. Jika
evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti
seluruhnya, akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
b. Desain Evaluasi
Desain evaluasi menguraikan tentang:
2). Administrasi pelaksanaan kurikulum. Bidang ini penting dipelajari, sebab erat
kaitannya dengan keterlaksanaan kurikulum di sekolah atau pada lembaga pendidikan
dan latihan. Peranan administrator( kepala sekolah) dan guru mendapat sorotan tajam.
3). Supervisi pelaksanaan kurikulum. Bidang ini penting dibahas agak lebih mendasar
dan lebih meluas, sebab erat kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan
kemampuan personel sekolah, yang mendapat tanggung jawab dalam proses
pelaksanaan kurikulum, dan dengan cara bagaimana mereka seharusnya dipersiapkan
agar mampu bertindak sebagai supervisor efektif.
4). Pemantauan dan penilaian kurikulum. Bidang ini perlu dibahas, karena peranan
dan fungsinya sangat penting dalam rangka pengembangan, pelaksanaan, supervisi
dan perbaikan kurikulum.
5). Administrasi perbaikan kurikulum. Bidang ini penting mendapat perhatian, oleh
sebab erat kaitannya dengan upaya membina relevansi pendidikan dan peningkatan
mutu pendidikan sejalan dengan pengembangan masyarakat secara menyeluruh, yang
pada akhirnya dapat dikembangkan suatu kurikulum yang baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika merujuk pada pengertian administrasi secara sederhana sebagai kegiatan
mengarahkan, maka istilah administrasi kurikulum menekankan pada upaya
bagaimana mengarahkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dilaksanakan secara
tepat dalam berbagai kegiatan pendidikan. Seperti di ketahui, kurikulum mengandung
rencana kegiatan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar. Kurikulum
seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi kurikulum juga sebagai
instrument dalam meramalkan keadaan masa datang. Dengan demikian, kurikulum
memiliki peran sentral dalam mengarahkan capaian tujuan dan sasaran pendidikan.
Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang
bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum
dapat dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip administrasi, kurikulum kemudian di
kembangkan, sehingga dalam pelaksanaannya kurikulum dapat mencapai sasaran
pendidikan yang di harapkan. Setidaknya, kegiatan administrasi kurikulum
menghendaki agar rumusan kurikulum benar-benar terencana dengan baik sehingga
dalam pelaksanannya dapat berjalan dengan baik pula.
B. saran
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu diharapkan
kepada pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang konstruktif dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, kepada Allah jualah penulis menyerahkan diri
serta memohon taufik dan hidayah-Nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.M.Ngalim Purwanto,Mp, 1987, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd,2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta :Kencana.
Rusman. 2009. Managemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sabri, Ahmad. 2000. Administrasi Pendidikan. Kudus: IB Press. Hal. 54.
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.