Dosen Pembimbing :
Sofyan Sinaga, M.Pd
Disusun oleh :
Agus Suhaji ( 19108828 )
Khairy Shafwa Althafah ( 19108835 )
T.A. 2021/2022 M
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa taala. Shalawat serta salam senantiasa kita
curahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wa sallam. Kami bersyukur
kepada Allah yang telah memberikan hidayah serta rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ustadz
Sopyan Sinaga, MPd selaku Dosen Mata Kuliah Administrasi Pendidikan. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami
berharap adanya kritik dan saran bagi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta wawasan bagi pembaca dan dapat dipahami secara jelas hal hal
yang berkaitan dengan Administrasi Kurikulum Pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan alat kunci dalam proses pendidikan formal. Tidak
mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau ditinjau kembali untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Oleh karena itu kurikulum juga harus
selalu berkembang. Dan karena itu pula kurikulum perlu dibina penerapannya dan
dikembangkan prospeknya.
Administrasi kurikulum di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting di
antara kegiatan-kegiatan administrasi lainnya. Kurikulum dengan diiringi tatalaksana
yang baik, tepat dan cermat akan mampu membuahkan hasil pendidikan yang baik
pula. Kecakapan mengelola, menata, dan melaksanakan kurikulum tidak hanya
menjadi kebutuhan dan tanggung jawab guru, juga dirasakan sangat perlu bagi para
pengelola lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Dalam makalah ini akan diterangkan mengenai Pengertian Administrasi
Kurikulum komponen-komponen kurikulum, organisasi kurikulum, kegiatan-kegiatan
administrasi kurikulum, serta pelaksanaan administrasi kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian administrasi kurikulum ?
2. Apa saja prinsip dan fungsi admnistrasi kurikulum ?
3. Apa saja komponen-komponen kurikulum ?
4. Apa itu organisasi kurikulum ?
5. Apa saja ruang lingkup administrasi kurikulum ?
6. Apa saja kegiatan-kegiatan administrasi kurikulum ?
7. Bagaimana pelaksanaan administrasi kurikulum ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengertian administrasi kurikulum.
2. Mengetahui apa saja prinsip dan fungsi admnistrasi kurikulum.
3. Mengetahui apa saja komponen-komponen kurikulum.
4. Mengetahui apa itu organisasi kurikulum.
5. Mengetahui apa saja ruang lingkup administrasi kurikulum.
6. Mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan administrasi kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Syaodih dan Nana SukmaDinata, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktik, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2000). hlm. 23-25.
2
manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek Belajar
mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan
kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa
diarahkan pada suksesnya PBM.2 Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif komprehensif sistematis dan sistematik dalam
rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara
mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan
misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional
yang telah ditetapkan.
Dan hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dikelola secara produktif agar
masyarakat merasa memiliki sekolah. Sehingga terbentuk sinerjik antara sekolah
dengan masyarakat untuk mewujudkan program-program sekolah. Dengan demikian
keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat
memahami, membantu dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas
kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta
melaporkan sumber dan hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun pada
pemerintah.3
2
Ary H Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 2002), hlm. 80.
3
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 191.
3
yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk
mencapai tujuan kurikulum.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan Dalam kegiatan manajemen
Kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektifivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum,
sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang
berguna dengan biaya, tenaga dan waktu yang relatif singkat.
5. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi dan
tujuan kurikulum.4
C. Komponen-Komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Adapun komponen-komponen kurikulum sebagai berikut :
1. Tujuan
2. Isi
3. Metode
4. Evaluasi
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.
Manakala salah satu komponen yang membentuk system kurikulum terganggu atau
tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka system kurikulum pun akan
terganggu pula.5
D. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah Pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang
akan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi kurikulum sangat erat hubungan
dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan
mengakibatkan ini dan cara penyampaian pelajaran berbeda pula.
4
Ibid., hlm. 192.
5
Ibid., hlm. 193-194.
4
Pola-pola pengorganisasian kurikulum ada banyak macamnya. Berikut ada tiga
macam yaitu :
1. Separated Subject Curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam
mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah
antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain, juga antara suatu kelas dengan
kelas yang lain.
2. Correlated Curriculum
Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu
sama lain ada hubungan, bersangkut paut walaupun mungkin batas-batas yang
satu dengan yang lain, masih dipertahankan.
3. Integrated Curriculum
Integrated curriculum maniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran
dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.6
6
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2010), hlm. 33-
36.
7
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Op.Cit., hlm.191.
5
Berikut dijabarkan secara rinci :
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
Kegiatan ini meliputi:
a. Pembagian tugas mengajar,
b. Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakurikuler,
c. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
2. Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-mengajar
Kegiatan ini meliputi:
a. Penyusunan jadwal pelajaran,
b. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu
(caturwulan, semesteran, tahunan),
c. Pengisian daftar kemajuan murid,
d. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar,
e. Laporan hasil evaluasi,
f. Kegiatan bimbingan penyuluhan.8
8
B. Suryosubroto, Op.Cit., hlm.42-44
9
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),
hlm. 173.
6
a. Kepala sekolah sebagai pemimpin
Tanggung jawab kepala sekolah adalah memimpin sekolah
melaksanakan dan membina serta mengembangkan kurikulum.
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang orang lain atau
kelompok agar mereka berbuat untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Berbagai cara dilakukan seseorang pemimpin dalam
melaksanakan kepemimpinan yang seperti persuasi mempengaruhi atau
dengan cara lain. Pada umumnya seorang pemimpin (termasuk kepala
sekolah), harus memiliki sikap/sifat/tingkah laku tertentu yang justru
merupakan kelebihan dibandingkan orang lain/bawahannya yang
dipimpin. Sikap/sifat/tingkah laku tersebut antara lain :
1) Mampu mengelola sekolah (managerial skills)
2) Kemampuan profesional atau keahlian dalam jabatannya
3) Bersikap rendah hati dan sederhana
4) Selain dari sikap-sikap tersebut, maka kepala sekolah sebaiknya
memiliki ciri-ciri kepribadian antara lain: bersikap suka menolong,
sabar dan memiliki kestabilan emosi, percaya pada diri sendiri, dan
berpikir kritis, dsb.
b. Perilaku seorang administrator
Perilaku seorang administrator penting sekali dalam hubungan dengan
perencanaan program, pengorganisasian staff, pergerakan semua pihak
yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan supervisi, penilaian
terhadap personal sekolah.10
c. Penyusunan rencana tahunan
Perencanaan berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan kepemimpinannya. Berdasarkan jangka waktunya,
perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang (misalnya rencana untuk
5 sampai 10 tahun) dan rencana jangka pendek (rencana tahunan, bulanan)
berdasarkan garapan seorang administrator, kepala sekolah perlu membuat
rencana- rencana :
1) Perencanaan bidang kemuridan.
2) Perencanaan bidang personal atau tenaga kependidikan.
10
Ibid., hlm. 174-176.
7
3) Perencanaan bidang sarana kependidikan.
4) Perencanaan bidang ketatausahaan sekolah.
5) Perencanaan bidang pembiayaan atau anggaran pendidikan.
6) Perencanaan pembinaan organisasi sekolah.
7) Perencanaan hubungan kemasyarakatan atau komunikasi pendidikan.
d. Pembinaan organisasi sekolah
Pelaksanaan kurikulum membutuhkan dukungan organisasi sekolah
yang kuat. Sekolah-sekolah yang tergolong mapan umumnya pelaksanaan
kurikulum ditunjang oleh:
1) Guru bidang studi yang memadai baik jumlah maupun kualitasnya.
2) Staf karyawan tata usaha yang cakap dan terampil.
3) Bagian pengadaan alat bantu mengajar.
4) Bagian perpustakaan di mana sumber bacaan disediakan dan
dioperasikan sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5) Pengelolaan laboratorium tempat diadakannya percobaan dan praktek.
6) Usaha kesehatan sekolah (UKS), yang dibina oleh dokter perawat
tenaga pisikiater.
7) Bagian bimbingan dan penyuluhan (BP) yang dibina oleh tenaga
konselor yang ahli.
8) Bagian yang bertugas membina kegiatan kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan latihan keterampilan.
9) Organisasi siswa (OSIS).
10) Organisasi orang tua murid.
11) Bagian kerohanian dan pembinaan masjid sekolah.11
Organisasi yang lengkap seperti di atas menuntut kemampuan
organisasi yang mewadahi dari seorang kepala sekolah agar mampu
melaksanakan tanggung jawabnya. Semua organisasi harus bekerja secara
terpadu di bawah koordinasi yang baik, senantiasa terarah ke pencapaian
tujuan instruksional dan kurikuler sekolah bersangkutan.
11
Ibid., hlm. 177.
8
e. Koordinasi dalam pelaksanaan kurikulum
Koordinasi bertujuan agar terdapat kesatuan sikap, pikiran dan
tindakan para personal dan stop pada organisasi dalam organisasi sekolah
untuk melaksanakan kurikulum nya.
Pelaksanaan koordinasi sejalan dengan pelaksanaan fungsi administrasi
yakni:
1) Koordinasi dalam perencanaan
2) Koordinasi dalam pengorganisasian
3) Koordinasi pergerakan motivasi personal
4) Koordinasi dalam pengawasan dan supervisi
5) Koordinasi dalam anggaran biaya pendidikan
6) Koordinasi dalam program evaluasi
Tindakan-tindakan koordinasi tersebut secara bersama-sama atau
secara parsial diarahkan dalam pelaksanaan kurikulum untuk mencapai
tujuan institusional sekolah.
f. Kegiatan memimpin rapat kurikuler
Rapat guru adalah media yang paling tepat untuk memusyawarahkan
penyelenggaraan, hasil-hasil dan berbagai masalah kurikuler di sekolah.
Rapat dapat diselenggarakan pada awal tahun akademik, pertengahan
tahun atau semester, akhir tahun akademik, atau dilaksanakan secara
insidental menurut kebutuhan yang ada di sekolah bersangkutan.
Penyelenggaraan rapat mungkin oleh kepala sekolah atau kepala sub
organisasi, atau ketua bidang studi bergantung pada permasalahan yang
dihadapi.12
g. Sistem komunikasi dan pembinaan kurikulum
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mampu berkomunikasi
dengan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam proses administrasi,
baik dalam organisasi maupun luar organisasi. Melalui komunikasi akan
terjadi hubungan yang interaktif dari semua pihak yang pada akhirnya
mengembangkan proses kerjasama yang baik dalam upaya mencapai
tujuan tujuan administrasi kurikulum. Dengan demikian pengertian
komunikasi dapat dirumuskan sebagai serangkaian kegiatan dalam Proses
12
Ibid., hlm. 178-179
9
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang/pihak lain dalam rangka
proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin
kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas. Pembagian tugas-tugas
tersebut meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu :
a. Pembagian tugas mengajar.
b. Pembagian tugas pembinaan ekstrakurikuler.
c. Pembagian tugas bimbingan belajar.
Pembagian tugas ini dilakukan melalui musyawarah guru yang dipimpin
kepala sekolah. Keputusan tugas tersebut selanjutnya dituangkan dalam jadwal
pelajaran untuk 1 semester atau 1 tahun akademik. Berikut beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
a. Kegiatan dalam bidang proses belajar-mengajar
Kegiatan ini erat sekali kaitanya dengan tugas-tugas seorang guru
sebagaimana yang telah diuraikan. Kegiatan kegiatan tersebut antara lain:
1) Menyusun rencana pelaksanaan program atau unit
2) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
3) Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa
4) Pengisian buku laporan pribadi siswa.13
b. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar ketentuan
kurikulum yang berlaku akan tetapi bersifat pedagogis dan menunjang
pendidikan dalam menunjang ketercapaian tujuan sekolah. Kegiatan
kegiatan Extra kurikuler ini sesungguhnya merupakan bagian integral dari
kurikulum sekolah yang bersangkutan di mana semua guru terlibat di
dalamnya. Dan kegiatan kegiatan ekstra Ini mengandung nilai tertentu
antara lain:
1) Memenuhi kebutuhan kelompok
2) Menyalurkan minat dan bakat
3) Memberikan pengalaman eksplotorik
4) Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran
13
Ibid., hlm. 180-181.
10
5) Mengikat para siswa di sekolah
6) Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah
7) Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
8) Mengembangkan sifat-sifat tertentu
9) Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan secara
informal
10) Mengembangkan Citra masyarakat terhadap sekolah
c. Kegiatan bimbingan belajar
Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuk
mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil
mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak
dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk
menyelesaikan masalahnya sehingga dia Mandiri dalam menyelesaikan
masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya seperti keluarga sekolah dan masyarakat.14
14
Ibid., hlm. 182.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi kurikulum di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting di
antara kegiatan-kegiatan administrasi lainnya. Kurikulum dengan diiringi tatalaksana
yang baik, tepat dan cermat akan mampu membuahkan hasil pendidikan yang baik
pula. Kecakapan mengelola, menata, dan melaksanakan kurikulum tidak hanya
menjadi kebutuhan dan tanggung jawab guru, juga dirasakan sangat perlu bagi para
pengelola lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Ruang lingkup administrasi kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih
mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional
(standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah
yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang
integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syaodih dan Nana Sukmadinata. 2000. Pengembangan kurikulum : Teori dan Praktik.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13
Kritik dan Saran:
Arief: Alangkah baiknya jikalau penjelasan kurikilumnya dikurangi karena sudah berulang
kali para pemakalah terdahulu membahas mengenai penjelasan kurikulum.
Jawab: Peran Kepala Sekolah ialah untuk mengawas pekerjaan para pegawai, sebagai
pemimpin dan administrator juga merencanakan program tahunan, pembina
organisasi sekolah juga sebagai pemimpin rapat serta koordinator kurikulum.
Faishol: Apa maksud dari tulisan ruang lingkup administrasi kurikulum meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan kurikulum?
Jawab: Maksudnya ruang lingkup yang dicakup oleh administrasi kurikulum Pendidikan
ialah perencanaan yang dimaksud mata pelajaran yang akan dipelajari dan
disajikan kepada siswa juga alokasi waktunya, pelaksanaan meliputi metode dan
pendekatan yang akan dipakai guru dan pihak sekolah untuk mengajar, serta
penilaian yang dimana berisi evaluasi pembelajaran terhadap murid.
Jawab: Komponen kurikulum meliputi tujuan, metode, isi atau materi dan evaluasi dan
dimana ini lah yang mendasari dan isi dari sebuah kurikulum yang dimana tujuan
meliputi tujuan nasional, instruksional, kurikuler dan metode mengenai teknik ajar
yang digunakan oleh guru, isi meliputi alokasi waktu dan pendekatan, evaluasi
mengenai pengulangan dan pengayaan pelajaran diawal, ditengah dan diakhir
pembelajaran.
14