MAKALAH
PENGANTAR KURIKULUM
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Ainur Rohmatun Nisa’ (202004301390)
Elis Roita (2020043013904)
Wanda Rahmatul Chamida (2020043013937)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun telah panjatkan atas kehadirat Alloh Ta’ala, sang Pencipta alam
semesta dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufik,
serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah MEMAHAMI DIMENSI-
DIMENSI KURIKULUM yang sederhana ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu
dari sekian kewajiban mata kuliah Pengantar Kurikulum serta merupakan bentuk langsung
tanggung jawab penyusun pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini, penyusun juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen Pengantar Kurikulum.
Demikian pengantar yang dapat penyusun sampaikan, di mana penyusun pun sadar
bahwasanya penyusun hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,
sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Ta’ala hingga dalam penulisan dan penyusunan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
penyusun terima sebagai upaya evaluasi diri.
Akhirnya penyusun hanya bisa berharap, bahwa dibalik tidak kesempurnaan penyusunan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan suatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan
hikmah bagi penyusun, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa STAI DARUTTAQWA.
Tim Penyusun
I
DAFTAR ISI
Cover
DAFTAR ISI................................................................................................................................... II
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
B. Dimensi-Dimensi Kurikulum............................................................................................... 5
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................................................ 9
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum
Kata “kurikulum” mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak
kurang lebih satu abad yang lalu, dimana istilah tersebut digunakan dalam bidang olharaga,
yaitu suatu alat yang membawa orang dari start sampai ke finish. Baru pada tahun 1995
istilah “kurikulum” digunakan dalam bidang pendidikan,dengan arti sejumlah materi
pelajaran dari suatu perguruan. Berikut beberapa pengertian kurikulum dilihat dari
beberapa sudut pandang :
1. Pengertian Kurikulum Secara Etimologis
Webster’s Third New International Distionery menyebutkan kurikulum berasal dari
kata curere dalam bahasa latin Curerre yang berarti : berlari cepat, tergesa-gesa,menjalani.
Lalu kata Curerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang berarti :
Lari cepat, pacuan, berkuda, berkaki
Perjalanan, suatu pengalaman, tanda berhenti
2. Pengertian Kurikulum Secara Moderen :
- Menurut Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum
Plaanning” menyatakan kurikulum adalah “keseluruhan usaha sekolah untuk
mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, halaman, maupun diluar sekolah”.
- Menurut Soedijarto, kurikulum adalah “segala pengalaman dan kegiatan belajar yang
direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan.”.
Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah
suatu usaha yang terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu penglaman
belajar pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikn untuk
mencapai suatu tujuan.
3. Pengertian Kurikulum Dari Berbagai Ahli
a. Menurut Hasan Langgulung, Kurikulum adalah “sejumlah pengalaman pendidikan,
kebudayaan dan sosial yang disediakan oleh sekolah murid-murid di dalam dan di
3
luar sekolah dengan maksud untuk mengembangkan dan merubah tingkah laku
mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Pengertian ini menggambarkan
segala bentuk aktivitas sekolah yang sekiranya mempunyai efek pengembangan
bagi peserta didik, dan bukan hanya terbatas pada kegiatan belajar mengajar saja.
b. Pengertian yang senada dengan Hasan Langgulung adalah seprti yang disampaikan
oleh Galen Salyor, William M.Alexander & Artur J. Lewis yang berpendapat
bahwa segala usaha disekolah untuk mempengaruhi anak itu belajar, apakah dalam
ruangan kelas, di sekolah ataupun di luar sekolah, yang dapat dikategorikan sebagai
kurikulum. Dengan demikian, kurikulum meliputi segala penglaman yang disajikan
oleh sekolah agar anak mencapai tujuan yang diinginkan. Hal demikian
dikarenakan suatu tujuan tidak akan tercapai dengan suatu pengalaman saja, akan
tetapi melalui berbagai pengalaman dalam berbagai macamsituasi.
4
B. Dimensi-Dimensi Kurikulum
5
pemikiran seseorang yang terlibat dalam proses pendidikan, baik secara langsung maupun
tak langsung, seperti Kepala dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru dan peserta
didik. Ketika orang berfikir tentang tujuan sekolah, materi yang harus disampaikan kepada
peserta didik, kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, orang tua dan peserta didik, Maka
itulah dimensi kurikulum sebagai suatu ide atau konsepsi. Paling tidak itulah konsep
kurikulum menurut mereka.
Dimensi kurikulum sebagai suatu ide , biasanya banyak dijadikan langkah awal
dalam pengembangan kurikulum, yaitu ketika melakukan studi pendapat. Dari sekian
banyak ide-ide yang berkembang dalam studi pendapat tersebut, maka akan dipilih dan
ditentukan ide-ide mana yang dianggap paling kreatif, inovatif dan konstruktif sesuai
dengan visi-misi tujuan pendidikan nasional. Di Indonesia, pengambil keputusan yang
tertinggi adalah Menteri Pendidikan. Beliau juga sebagai penentu kebijakan kurikulum
yang berlaku secara nasional.
Dimensi kurikulum sebagai rencana biasanya tertuang dalam suatu dokumen tertulis,
dimensi ini menjadi banyak perhatian orang, karena wujudnya dapat dilihat, mudah dibaca
dan dianalisis. Apek-aspek penting yang perlu dibahas, antara lain : pengembanagn tujuan
dan kompetensi, struktur kurikulum, kegiatan dan pengalaman belajar, manajemen
kurikulum, hasil belajar dan sistem evaluasi. Dalam praktiknya, harus mengikuti pola dan
ketentuan-ketentuan kurikulum sebagai rencana. Dan dalam praktiknya, seringkali
kurikulum sebagai rencana yang mengalami kesulitan, karena ide-ide yang ingin
disampaikan terlalu umum dan banyak yang tidak dimengerti oleh pelaksana kurikulum.
6
3. Kurikulum Sebagai Suatu Kegiatan
Tahap permulaan adalah tahap untuk mengkondisikan siswa agar mengikuti kegiatan
pembelajaran secara kondusif, sedangkan tahap pengajaran adalah tahap inti. Dalam tahap
ini, penggunaan metode mengajar akan berpengaruh pada pendekatan yang akan dilakukan
seorang guru. Disamping itu dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, perlu
diperhatikan pula bagaimana proses kegiatan siswa dalam belajar. Kegiatan belajar siswa
dibagi dalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut :
a) Kegiatan siswa dalam belajar mandiri, artinya setiap anak yang ada di kelas
melakukan kegiatan belajar masing-masing. Kegiatan belajar tersebut
mungkin sama atau mungkin pula berbeda antara seorang siswa dengan siswa
lainnya
b) Kegiatan siswa dalam belajar kelompok, artinya siswa melakukan kegiatan
dalam situasi kelompok,misalnya berdiskusi dalam memecahkan masalah.
c) Kegiatan siswa dalam pembelajaran klasikal, artinya semua siswa dalam
waktu yang sama , misalnya bila guru mengajar dengan metode ceramah,
maka kegiatan belajar siswa termasuk metode belajar klasikal.
Salah satu unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanay penyesuaian untuk
memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Belajar yang
penting bukan menghilangkan hal-hal yang harus dipelajari, tapi mengerti atau
memperoleh pengertian yang jelas tentang materi pelajaran yang mengandung suatu
masalah.
7
4. Kurikulum Sebagai Suatu Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai bagian dari kurikulum yang terdiri atas berbagai domain,
seperti pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai secara toritis. Hasil belajar juga
banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor guru, peserta didik, sumber
belajar, dan lingkungan. Kurikulum sebagai hasil belajar merupakan kelanjutan dan
dipengaruhi oleh kurikulum sebagai kegiatan serta kurikulum ide. Menurut Zainal Arifin
(2009) hasil belajar memiliki fungsi utama, yaitu “sebagai indikator kualitas dan
kuantitaspengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik, sebagai lambang ingin tahu
dan sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan,sebagai indikator terhadap daya
serap (kecerdasan) peserta didik”
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Awal mulanya kata curriculum digunakan dalam bidang olharaga karena memiliki arti
suatu jarak yang harus ditempuh pelari dari start sampai finish. Namun pada tahun 1995
istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai
rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta
didikdalam menempuh pendidiakan di lembaga pendidikan. Maka dapat disimpulkan
pengertian kurikulum adalah sederetrancangan peraturan pembelajaran yang dibuat
oleh instusi pendidikan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
2. Kurikulum pendidikan formal di sekolah atau Madrasah memiliki fungsi sebagai acuan
atau pedoman dalam kegiatan pendidikan. Selain itu, memiliki peranan yang sangat
strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan diantaranya ada peranan
konservatif, kreatif serta kritis dan evaluatif.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami susun, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan karena kami sadar ini merupakan keterbatasan
dari kami. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
Susilana, Rudi., dkk. (2006). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : Tim Pengembang
MKDP kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan FIP-
UPI.
Uhbiyati,Nur. 1998. Kurikulum dan Pembelajaran. Semarang : Rineka Cipta
Soetopo, Soemanto. 1993. Pembinaan dan Pengembanagn Kurikulum. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
10