2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT.Karena tanpa rahmat dan ridhonya
kami tidak bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi Kurikulum Pendidikan
Islam” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW.Yang telah menyampaikan petunjuk untuk bagi kita semua.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Drs Aceng Jaelani, M.Ag. selaku
dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah membimbing demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini.Demikianlah tugas ini saya susun, semoga bermanfaat dan
dapat memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
penulisan makalah selanjutnya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakanng..........................................................................................................3
B. Rumusan masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 9
B. Saran.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang memiliki hubungan sebab
akibat. Hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis, dan prosesnya secara
evolusioner. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks, dan terus menerus untuk
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang
ditentukan.Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam
kurikulum.Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang
kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan
menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model
kurikulum yang digunakan.Hasil hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh
guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksanaan pendidikan lainnya, dalam memahami
dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih motede dan alat-
alat bantu pelajaran, cara penilaian ,serta fasilitas pendidikan lainnya.Oleh karena itu,
sangat penting untung mengevaluasi kurikulum yang telah ada, apakah masih sesuai atau
perlu dikembangkan lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum Pendidikan Islam?
3. Apa Saja Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui arti dari evaluasi kurikulum pendidikan islam
2. Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum pendidika islam
3. Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi kurikulum
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah proses merencanakan, memperoleh dan mengkomunikasikan
informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif pengambilan keputusan. Menurut
konsep ini, setiap penilaian atau evaluasi adalah suatu proses yang dirancang secara
sadar untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan informasi tersebut,
kemudian berusaha mengambil keputusan. Dalam konteks kegiatan pembelajaran,
Nourman E. Gronlund (1976) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut:
Evaluasi adalah suatu proses sistematis dimana keputusan dibuat atau ditentukan
sampai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata yang
berbeda, tetapi dengan arti yang hampir sama, Wrightstone dan kawan-kawan
menyajikan rumusan evaluasi pendidikan sebagai berikut: Evaluasi pendidikan adalah
penilaian pertumbuhan dan kemajuan siswa terhadap tujuan atau nilai pendidikan
yang ditetapkan didalam kurikulum.
2. Pengertian Kurikulum
Kata “Kurikulum” berasal dari bahasa Yunani yang mulanya di gunakan dalam
bidang olahraga, yaitu Currere yang bermakna jarak tempuh lari, yakni jarak yang
harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish. Pengertian ini
nanti di terapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab istilah “kurikulum” di
artikan tambah manhaj, yakni jalan yang terang, atau jalan terang yang di lalui
manusia pada bidang kehidupannya. Dalam lingkungan edukasi, kurikulum bermakna
jalan yang terang yang di lalui oleh pendidik/guru dengan peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan, kemahiran dan kelakuan serta nilai-nilai. Al-Khauly
(1981) menjelaskan al-manhaj seperti seperangkat program dan media untuk
mengirim lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang di
inginkan.
4
Sebelum kita membahas kurikulum pendidikan Islam bagian dalam pendidikan
alangkah baiknya jika kita merujuk pada pengertian kurikulum pendidikan yang
dijadikan rujukan jumlah pendidikan di Indonesia. Menurut Undang-Undang nomor
20tahun2003 tentang pendidikan nasional membacakan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai, tujuan,isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan seperti pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Istilah kurikulum sering dimaknai plan for learning (rencana pendidikan). Sebagai
program pendidikan, kurikulum memberikan pedoman dan kepercayaan tentang jenis,
lingkup, urutan isi dan proses pendidikan. Secara historis, istilah kurikulum pertama
kalinya di ketahui dalam kamus Webster (Webster Dictionary) tahun 1856 yang pada
mulanya istilah kurikulum di gunakan dalam bidang olahraga, yakni suatu alat yang
membawa orang dari start sampai ke finish.
Kemudian pada tahun 1955, istilah kurikulum di tambah dalam bidang pendidikan,
dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan.Pengertian kurikulum di
kemukakan oleh para ahli rupanya sangat bervariasi, tetapi dari sejumlah defenisi itu
dapat di kutip benang merah bahwa di satu pihak ada yang memfokuskan pada isi
pelajaran atau mata kuliah, dan di lain pihak lebih memfokuskan pada proses atau
pengalaman belajar.
Menurut Hamid Hasan dalam bukunya Evaluasi Kurikulum mengartikan evaluasi
kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu
kurikulum untuk di gunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti dari
kurikulum dalam suatu konteks tertentu. Adanya tambahan konteks ini sangat penting
karena hal ini sesuaio dengan sifat kurikulum. Kurikulum tidak mungkin berlaku
sepanjang masa karena itu ada keterbatasan dalam konteks waktu. Suatu kurikulum
yang sesuai untuk suatu konteks waktu tertentu belum tentu sesuai untuk waktu yang
lain walaupun di berlakukan di tempat / satuan pendidikan yang sama. Oleh karena
itu, kurikulum selalu berubah sesuai dengan kemajuan zaman yang di tandai oleh
kurun waktu di mana kurikulum itu di rencanakan.
3. Pendidikan Islam
Pendidikan Islam dapat didefinisikan sebagai segenap kegiatan yang dilakukan
seseorang atau suatu lembaga untuk membantu seseorang atau sekelompok siswa
dalam menanamkan ajaran dan/atau menumbuhkembangkan nilai- nilai Islam segenap
fenomena atau peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang berdampak
5
pada tertanamnya ajaran dan tumbuh kembangnya nilai-nilai Islampada salah satu
atau beberapa pihak; dan keseluruhan lembaga pendidikan yang mendasarkan segenap
program dan kegiatan pendidikannya atas pandangan serta nilai-nilai Islam.
6
evaluasi untuk memberikan berbagai informasi mengenai kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengembangan kurikulum (curriculum contruction), pelaksanaan
kurikulum (curriculum implementation) dan pelaksanaan evaluasi kurikulum
(curriculum evaluation).
7
karenanya evaluator hanya memberikan memahami kurikulum yang di evaluasi
bagaimana kurikulum itu di implementasikan dan apa hasil dari kurikulum tersebut.
Evaluasi merupakan bagian penting dari sistem pendidikan. Oleh karena itu tanggung
jawab evaluasi adalah menyelenggarakan tugas-tugas sebagai berikut:
Fungsi pendidikan
Evaluasi merupakan subsistem dari sistem pendidikan yang tujuannya untuk
memperoleh informasi tentang keseluruhan sistem dan/atau salah satu
subsistem pendidikan. Hal-hal yang tersembunyi dalam pembelajaran juga
bisa keluar saat penilaian.
Fungsi kelembagaan
Fungsi evaluasi mengumpulkan informasi yang tepat tentang input dan output
pembelajaran selain proses pembelajaran itu sendiri.
Fungsi diagnostik
Melalui evaluasi dimungkinkan untuk mengetahui proses/fungsi siswa yang
kompleks kesulitan belajar .
Fungsi administrasi
Memberikan informasi tentang kemajuan akademik siswa, yang pada
gilirannya berguna untuk penerbitan sertifikat (berhasil) dan untuk
melanjutkan pendidikan lebih lanjut dan/atau menaikkan nilai.
Fungsi Kurikuler
Memberikan informasi yang akurat dan berguna untuk pengembangan
kurikulum (perencanaan, uji lapangan, implementasi dan review)
Fungsi manajemen: Komponen evaluasi merupakan bagian penting dari sistem
manajemen, hasil evaluasi efektifmis. bahan bagi manajer untuk membuat
keputusan manajemen di semua tingkatan manajemen.
1) Fungsi evaluasi bagi siswa
Bagi siswa, evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilannya
dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal ini ada
dua kemungkinan :
8
a. Hasil bagi siswa yang memuaskan, Jika siswa memperoleh hasil yang
memuaskan, tentunya kepuasan ini ingin diperolehnya kembali pada waktu
yang akan datang. Untuk ini siswa akan termotifasi untuk belajar lebih giat
agar perolehannya sama bahkan meningkat pada masa yang akan datang.
Namun, dapat pula terjadi sebaliknya, setelah memperoleh hasil yang
memuaskan siswa tidak rajin belajar sehingga pada waktu berikutnya
hasilnya menurun.
b. Hasil bagi siswa yang tidak memuaskan,Jika siswa memperoleh hasil
yang tidak memuaskan, maka pada kesempatan yang akan datang dia akan
berusaha memperbaikinya. Oleh karena itu, siswa akan giat belajar. Tetapi
bagi siswa yang kurang motivasi atau lemah kemauannya akan menjadi
putus asa
2) Fungsi evaluasi bagi guru
a. Dapat mengetahui siswa manakah yang menguasai pelajran dan siswa
mana pula yang belum. Dalam hal ini hendaknya guru memberikan
perhatian kepada siswa yang belum berhasil sehingga pada akhirnya siswa
mencapai keberhasilan yang diharapkan.
b. Dapat mengetahui apakah tujuan dan materi pelajaran yang telah
disampaikan itu dikuasai oleh siswa atau belum.
c. Dapat mengetahui ketepatan metode yang digunakan dalam menyajikan
bahan pelajaran tersebut.
d. Bila dari hasil evaluasi itu tidak berhasil, maka dapat dijadikan bahan
remidial. Jadi, evaluasi dapat dijadikan umpan balik pengajaran.
3) Fungsi evaluasi bagi sekolah
a. Untuk mengukur ketepatan kurikulum atau silabus. Dengan bantuan
evaluasi pekerjaan mengajar yang dilakukan oleh guru, menjadi jelas
apakah ketepatan kurikulum tercapai sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan atau tidak. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, sekolah juga
dapat menentukan langkah perbaikan program selanjutnya.
b. Untuk mengukur tingkat kemajuan sekolah. Tentunya jika hasil evaluasi
yang telah selesai menunjukkan bahwa kurikulum sekolah dilaksanakan
dengan baik,berarti telah tercapai ketepatan dan kemajuan seperti yang
diharapkan.Sebaliknya, jika tanda-tanda tersebut menunjukkan belum
9
tercapainya tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan tingkat
ketelitian dan kemajuan sekolah perlu ditingkatkan.
c. Mengukur keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Melalui
penilaian yang dilakukan dalam mengajar, guru memiliki bahan informasi
untuk menentukan keberhasilan mengajar.
d. Untuk memperkuatkan prestasi kerja. Keberhasilan dan kemajuan yang
dicapai dalam pengajaran akan membangunkan bagi sekolah atau guru
untuk terus meningkatkan prestasi kerja yang telah dicapai dan berusaha
memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang mungkin terjadi.
Dalam evaluasi semua unsur bagian dalam pendidikan layak dan harus
dijadikan objek dan subjek evaluasi, yaitu :
• Siswa, bisa menjadi subjek evaluasi bagi dirinya dan bagi guru serta
sekolahnya dan dapat juga menjadi bagian dari objek evaluasi yang
dilakukan oleh guru dan sekolahnya.
• Guru, bisa menjadi subjek evaluasi bagi program dan cara-cara dia
mengajar, keberhasilannya dan juga dpat menjadi objek evaluasi dari siswa
dan sekolahnya.
• Sekolah, bisa menjadi subjek evaluasi bagi siswa dan guru-guru yang
ada didalamnya serta menjadi sasaran atau objek evaluasi dari siswa dan
guru yang bernaung didalamnya. Setelah semua tugas evaluasi kita
kerjakan kita akan banyak memetik manfaat dari evaluasi itu,baik bagi
siswa, guru maupun sekolah yang seandainya kita mengambil benang
merah darinya kita akan mengetahui n apa-apa yang harus dan yang tidak
harus lagi kita kerjakan kepada kedepannya.
10
Berdasarkan analisis kebutuhan itu maka proses pengembangan kurikulum
mengkaji berbagai alternative jawaban untuk mengembangkan kualitas yang di
inginkan. Tujuan pendidikan nasional adalah indicator dari kualitas manusia yang di
inginkan bangsa Indonesia. Ide tentang jawaban itu menjadi ide kurikulum dan dasar
bagi langkah berikutnya dalam konstruksi kurikulum. Ide kurikulum yang
dirumuskan, dikaji, dievaluasi, dan ditetapkan sebagai ide terbaik kurikulum. Ide yang
terpilih kemudian disosialisasikan kepada tim pengembang kurikulum untuk
mengkonstruksi kurikulum. Jika ide kurikulum tidak dipahami dengan baik oleh para
pengembang yang mengkonstruksi kurikulum maka proses konstruksi
kurikulum akan mendapat masalah. Ide kurikulum tidak dapat diterjemahkan
sebagaimana seharusnya dalam dokumen kurikulum, hasil atau produk dari konstruksi
kurikulum.
Proses pengembangan kurikulum berikutnya adalah proses yang lebih rumit di
bandingkan dengan proses konstruksi kurikulum yaitu implementasi atau pelaksanaan
kurikulum. Proses pengembangan kurikulum di Indonesia sebelum 2004
menempatkan para pengembang ide kurikulum dan kontruksi kurikulum dengan
pelaksana kurikulum. Pengembang dokumen kurikulum di lakukan di tingkat nasional
oleh sejumlah ahli sedangkan implementasi kurikulum di lakukan pelaksana
kurikulum (pengawas, kepala sekolah,guru) di berbagai satuan pendidikan yang
tersebar di seluruh Indonesia dengan kondisi belajar dan lingkungan kerja yang
beragam.
Ruang lingkup menyeluruh bagi evaluasi kurikulum meliputi :
a. Pengembangan ide kurikulum di tingkat nasional
b. Pengembangan dokumen kurikulum satuan pendidikan
c. Pelaksanaan Kurikulum.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan
dara yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang
sedang berjalan atau telah dijalankan.Pada dasarnya proses evaluasi kurikulum
ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana program-program pembelajaran telah
terealisasikan dalam pembelajaran yang dikembangkan oleh guru atau belum. Lebih
jauh bahwa output yang dihasilkan dari realisasi program kurikulum dalam bentuk
pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula yang dirumuskan
dalam kurikulum.
B. Saran
Dalam evaluasi kurikulum hendaknya melibatkan semua komponen agar apa yang
diharakan dalam tujuan kurikulum bisa terlaksanakan sesuai dengan apa yang dicita-
citakab dan evaluasi kurikulum diharapkan memperhatikan isi, tujuan pendidikan,
paling utama adalah melihat karakteristik, motivasasi,minat siswa dalam proses
pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
Nana sudjana Dr. , penilaian hasl proses belajar mengajar, Bandung : PT remaja rosda
karya. 1995
Anas sudijono, prof. Drs. pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta : PT raja grafindo
persada 1996
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Cet. 1, Jakarta : Bumi Aksara, 2001
13