AGAMA ISLAM
MAKALAH
ANDRIKO 10221001
DOSEN:
Dr. Iswantir M., M.Ag
Pendidikan Islam
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat memberi warna atau corak pendidikan di suatu negara, disebabkan
cakupannya yang meliputi aspek tujuan, isi, strategi, dan bahkan sampai pada
sistem evaluasinya.
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini fokus pada tema yang telah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian Kurikulum
curir yang artinya berlari dan curure atau tempat berlari. Dalam bahasa
itu merupakan suatu lingkaran pengajaran di mana guru dan peserta didik
terlibat di dalamnya.
dicapai, materi dan hasil belajar yang diharapkan sebagai landasan atau
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan
akhir.3
1
Ahmad Taufik, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam,” El-Ghiroh 17, no. 02
(September 30, 2019): 81–102, diakses Maret 7, 2021, https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/el-
ghiroh/article/view/106. diakses tanggal 07 Maret 2021 Pukul 17.15
2
Abdul Wafi, “Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam,” Edureligia; Jurnal
Pendidikan Agama Islam 1, no. 2 (Juli 12, 2017): 133–139, diakses Maret 7, 2021,
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia. diakses tanggal 07 Maret 2021 Pukul 18.33
3
Bakri Marzuki, “Falsafah Kurikulum dalam Pendidikan Islam,” Hunafa: Jurnal Studia
Islamika 5, no. 1 (April 15, 2008): 23, diakses Maret 7, 2021,
2
3
berupa sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik
dan peserta didik dengan sumber belajar yang dilaksanakan pada suatu
pelajaran tentang agama Islam yang disusun untuk diajarkan pada jenjang
bahasa Arab.
3. Komponen Kurikulum
yaitu tujuan, isi, strategi, dan evaluasi. Dari sisi tujuan, kurikulum yang
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
pendidikan bisa berbeda sesuai dengan jenjang, jenis, dan kekhasan satuan
pendidikan tersebut. Untuk melihat isi kurikulum dapat ditinjau dari dua
4
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2003). Pasal 3.
5
Maherlina Muna Ayuhana, “Perkembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Sekolah Dasar di Indonesia (Analisis Tujuan dan Materi Ajar Kurikulum 1994, 2004, 2006,
2013),” Jurnal Tarbawi 12 (2015), diakses Juni 11, 2021,
https://ejournal.unisnu.ac.id/JPIT/article/download/512/827#:~:text=Pada dasarnya%2C tujuan
kurikulum pembelajaran,Esa%2C bertakwa dan berakhlak mulia.
5
a. Struktur Kurikulum
bisa berbeda antara satu dan lainnya. Dalam hal ini, pada lembaga
sebagai berikut:
JTM (6,8%).
Jenjang
No Mata Pelajaran MI MTs MA
1 PAI: 8 8 8
a. QH 2 2 2
b. AA 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. SKI 2 2 2
2 Bahasa Arab 2 3 (4), (2), (2)
3 MP. Non PAI 32 35 41
Jumlah 42 46 51
7
pesantren bisa saja berbeda, yang dipengaruhi oleh tipe dan jenis
pesantrennya sendiri. Tipe dan jenis itu bisa dilihat dari jalur
6
Menag RI, Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI
dan Bahasa Arab pada Madrasah (Jakarta: Kementerian Agama, 2019).
8
pelajaran umum.
Islam
7
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren
(Jakarta: Kementerian Agama, 2019). Pasal 27 ayat 3.
8
Menag RI, Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan
Pesantren (Jakarta: Kementerian Agama, 2020). Pasal 15.
9
b. Muatan Kurikulum
yang secara ringkas membahas suatu pokok materi pada mata pelajaran
yaitu pendidikan agama Islam (dan budi pekerti) yang memuat materi
yang disediakan hanya tiga atau empat jam pelajaran perminggu, untuk
klasik” yang tidak berbaris.10 Alokasi jumlah jam tatap muka juga bisa
karena kurikulum pendidikan tinggi ini disusun oleh tim dari masing-
9
Menag RI, Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI
dan Bahasa Arab pada Madrasah.
10
Abbas Pulungan, Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Pesantren Terbesar di
Sumatera Utara Berdiri Tahun 1912 (Medan: Perdana Publishing, 2020),
http://repository.uinsu.ac.id/8763/1/PESANTREN MUSTHAFAWIYAH.pdf.
11
demokrasi.
Muamalah
Konsep manusia dan alam, Konsep iman, Islam dan ihsan, Konsep
bantu mengajar, sarana pembawa/ penyalur pesan, sumber belajar, dan alat
11
Muhammad Nasir dan Syeh Hawib Hamzah, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam
(PAI) di Perguruan Tinggi Umum di Kalimantan Timur,” Repository IAIN Samarinda, last
modified 2019, diakses Juni 14, 2021, http://repository.iain-
samarinda.ac.id/handle/123456789/735.
13
b. Media yang bersifat bukan benda. Media ini meliputi segala bentuk
ganjaran/ hukuman.
kegiatan belajar.
namun ada yang perlu disadari bahwa pada prinsipnya tidak ada strategi
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan ada juga ada kondisi
strategi tersebut tidak baik digunakan. Oleh sebab itu seorang pendidik
12
Muhammad Ryan Fahlevi, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di
Era Education 4.0,” IAIN Metro Lampung, last modified 2020, diakses Juni 12, 2021,
https://metrouniv.ac.id/?page=berita&&cur=e64ee63c582a5876af08cca277edc769#.YMQRv6gzZ
nI.
14
menggunakan beberapa model yang ada, dan memilih model yang tepat
sesuai situasi dan kondisi yang dihadapinya saat pembelajaran itu. Model-
ruangan kelas.
dipilihnya.
benar.
model ini, peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri
informasi/ data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
sesuai dengan jenis lembaga dan satuan pendidikan Islam itu sendiri. Namun
pendidikan agama Islam dilakukan melalui penilaian oleh guru mata pelajaran,
penilaian akhir semester atau penilaian akhir tahun, dan penilaian oleh
nasional.
BAB III
PENUTU
A. Kesimpulan
evaluasi yang diteapkan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan Islam
metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi di mana pembelajaran itu
dilaksanakan.
B. Saran-Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Menag RI. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum
PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah. Jakarta: Kementerian Agama, 2019.
18