Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEKUASAAN DAN WEWENANG

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Manajemen perpustakaan


Dosen Pengampu : Dewi Aisyah M.pd

Disusun oleh Kelompok 7 :


1. Fauzan Irfan Maulana
2. Arof Ramdhani

PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1)


MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) BUNTET PESANTREN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
berlimpah ruhnya Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mengenai Kekuasaan Dan Wewenang

Kami menyadari bahwa masih banyak kekuranganyang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengajak pembaca untuk memberikan saran serta untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penulis juga mengucapkan
mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena penulis menyadari masih banyak yang
harus diperbaiki dan dibenarkan.

Cirebon, 08 November 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................4
A. Pengertian kekuasaan.................................................................................................................4
B. Pengertian Wewenanang............................................................................................................5
C. Perbedaan kekuasaan dan wewenang.........................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kekuasaan (power) dan wewenang (autorithy) merupakan suatu bahasan yang


menarik dalam suatu organisasi kekuasaan (power) bukan hanya merupakan suatu ” bawaan
“ akan tetapi kekuasaan juga bisa di “atur” menggunakan ilmu manajemen. Karena
kekuasaan (power) bisa di pelajari dengan Ilmu manajemen sehingga kekuasaan dapat “di
usahaakan” bahkan “di beli” maka peranan manajemen dalam mengorganisasi suatu lembaga
pendidikan Islam sangatlah penting. Meniadakan proses pengorganisasian yang juga
mengakibatkan peniadaan pengaturan kekuasaan akan berakibat pada kesulitan dalam
mengendalikan (controlling).
Antara kekuasaan dan Wewenang manakah yang paling penting untuk di miliki oleh
seorang pemimpin dan manajer . Sebagian oraang mengatakan bahwa kekuasaan lebih
penting daripada kekuasaan,akan tetapi banyak manajer yang mengeluh tidak bisa bekerja
sebab tidak memliki wewenang .Bagaimana pula bagi pemimpin khususnya pemimpin
informal yang pengorganisasiannya tidakbegitu baik, apakah pemimpin tersebut menuntut
wewenang ?. Pertanyaan-pertanyaan awaltersebut akan bisa kita jawab setelah kita bahas
kekuasaan dan wewenang berikut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana konsep kekuasaan
2. Sumber-sumber kekuasaan menurut French dan Rayen
3. Bagaiamana konsep Wewenang

C. Tujuan
1. Mengatahui secara mendalam tentang kekuasaan
2. Mengetahui secara mendalam tentang wewenang

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kekuasaan

Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh  pada orang lain
dengan tujuan merubah sikap atau tingkah laku individual atau kelompok dalam organisasi.
Kemampuan ini dimiliki oleh setiap orang. Masalahnya adalah apakah seseorang itu menyadari
kemampuan yang dimilikinya, atau apakah seseorang dapat menggunakan kemampuannya itu
untuk memperoleh apa yang di inginkannya. Sementara itu pengaruh, tidak hanya berjalan satu
arah (one way) dari manajemen ke karyawan saja namun bersifat dua arah. Ini berarti
karyawan juga memungkinkan mempunyai pengaruh terhadap pemimpinnya.
Kekuasaan tidak begitu saja diambil dari tingkat individual dalam hierarki organisasi,
meski dia hadir dalam berbagai hubungan manusia. Setidaknya ada 5 sumber atau dasar dari
Kekuasaan pandanga dari Franch dan Reven, yaitu:
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
5. Kekuasaan rujukan (referent power)

1. Kekuasaan menghargai didasarkan pada kemampuan seseorang (yang memberi


pengaruh) untuk memberi penghargaan pada orang lain (yang dipengaruhi) untuk
melaksanakan perintah atau memenuhi persyaratan prestasi kerja. Jadi pengaruh seseorang
berasal dariaktivitasnya dalam memberi reward kepada orang lain yang akan dimintakan
pengaruhnya.Sehingga tidak jarang seorang pemimpin seringkali memberi reward kepada
orang lain dalam rangka “membeli” pengaruh.

2. kekuasaan memaksa berdasarkan pada kemampuan orang yang mempengaruhi untuk


menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi persyaratan. Merupakan
kekuasaan disisi negatif. Sumber kekuasaan ini dijalankan dengan membuat peraturan
dengan sanksi bilatidak dipatuhi. Diharapkan dengan mematuhi aturan, karyawan
menerima kekuasaan pemimpin,sebaliknya karyawan akan terhindar dari hukuman.
Hukuman mungkin berkisar pada teguransampai dengan pemecatan.

3. Kekuasaan sah atau kekuasaan formal, ada kalau seseorang karyawan yang dipengaruhi
mangakui bahwa orang yang mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan
pengaruh –dalam batas tertentu. Keabsahan kekuasaan pemimpin biasanya melewati suatu
musyawarah atau proses pemilihan atau penunjukan oleh pejabat yang berhak. Semakin
besar pengakuan bawahan terhadap pemimpin semakin legitimate lah kekuasaannya,dan itu
ditunjukkan pada kepatuhan (obeidience) bawahan yang tinggi.

4. Kekuasaan keahlian didasarkan pada persepsi bahwa orang yang mempengaruhi


mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
dipengaruhi. Contoh expert : dokter, konsultan, advocat,dan lain-lain.

4
5. Kekuasaan rujukan dapat dimiliki oleh seseorang atau kelompok berdasarkan pada
keinginan orang yang dipengaruhi untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang
dipengaruhi. Misalnya, manajer yang populer dan teliti akan mempunyai kekuasaan
rujukan bila karyawannya termotivasi untuk meniru kebiasaannya

B. Pengertian Wewenanang

Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain Untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Sebagai contoh
seorang manajer berhak untuk memberikan tugas dan perintah kepada bawahanya, serta
menilai kinerja bawahanya. Jikalau kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain, maka wewenang adalah hak untuk mempengaruhi orang lain. Seseorang yang
tidak mempunyai hak biasanya akan kesulitan dalam mempengaruhi orang lain. Jadi
kekuasaan berbeda dengan wewenang. Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu,
sedang kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak. Ada 2 pandangan mengenai
sumber wewenang yaitu :
1. Teori Formal
Teori formal merupakan pandangan klasik yang menyatakan bahwa wewenang
adalah suatu yeng bersifat “ taken for Grandet ” bersifat anugrah, warisan atau
turun temurun sehingga tidak perlu berjuang untuk mendapatkanya. Wewenang
menurut teori Formal ini banyak terjadi di lingkungan kerajaan, pesantren atau
lingkungan yang kepemimpinanya secara monarki yakni turun temurun.
2. Teori Penerimaan
Teori penerimaan meurapakan teori yang menyatakan bahwa wewenang di
dapatkan oleh seseorang ketika mendapatkan mandat dari atasan sebab seseorang
tersebut telah memenuhi kriteria untuk memegang wewenang.

Untuk menjalankan wewenang seorang pemimpin atau manajer dalam suatu lembaga
harus menelaah nya secara mendalam bahkan ketika wewenang itu di serahkan semua kepada
pemimpin atau manajer, mereka tidak akan mampu. Sehingga di perlukan pelimpahan
wewenang atau biasa di sebut dengan Pendelegasian wewenang.

Pendelegasian adalah tindakan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab formal


kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses
dimana para manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahan yang di kirakan telah
mampu untuk memegang sebagian wewenang. Berikut beberapa alasan pendelegasian
wewenang di perlukan :
1. Efisiensi organisasi,
2. Manajer memusatkan pada tugas-tugas penting yang tidak bisa dikerjakan orang lain.
3. Sarana kaderisasi, bawahan penerima wewenang dapat belajar.
4. Manajer tidak selalu mempunyai pengetahuan, ketrampilan semua jenis pekerjaan

5
C. Perbedaan kekuasaan dan wewenang

Kekuasaan dan wewenang memiliki perbedaan yang cukup jelas, berwenang atau
wewenang di artikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu agar tercapai suatu tujuan dalam organisasi.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pada orang lain, artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Perbedaan
yang cukup jelas terdapat pada kata Hak dan Kemampuan, jika dalam suatu kekuasaan kita
memiliki kemampuan untuk membina atau mengatur orang lain sedangkan dalam wewenang
kita memliki hak untuk mengatur dan membina orang lain. Meskipun berbeda akan tetapi
Hak dan wewenang ini sangat berdampingan sekali dan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lain.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekuasaan dan wewenang memliki arti yang berbeda yakni berwenang atau
wewenang di artikan sebagai hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu agar tercapai suatu tujuan dalam organisasi.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pada orang lain, artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Perbedaan
yang cukup jelas terdapat pada kata Hak dan Kemampuan, jika dalam suatu kekuasaan kita
memiliki kemampuan untuk membina atau mengatur orang lain sedangkan dalam wewenang
kita memliki hak untuk mengatur dan membina orang lain. Meskipun berbeda akan tetapi
Hak dan wewenang ini sangat berdampingan sekali dan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

WAHJONO, SENTOT IMAM. "MANAJEMEN KEKUASAAN & WEWENANG." (2022)..


Ross, Stephen A. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D. Lim, Joseph. Tan, Ruth.
2016, Fundamentals of Corporate Finance, Asia Global Edition. New York: Mc Graw Hill
Education.
toner, James AF, et all, 2015, Management, 6th edition - edisi bahasa Indonesia  2000,
buku 1 dan 2, Prenhalindo, Jakarta
Yukl. Gary, 2014, Leadership in Organizations, edisi bahasa Indonesia  1998, Simon &
Schuster (Asia) Pte. Ltd., Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai