Anda di halaman 1dari 28

Assamualaikum wr.wb.

,
PERTEMUAN KE-9
DELEGASI DAN WEWENANG

BY

IDANG NURODIN
WEWENANG DAN DELEGASI

Setiap manajer dalam organisasi memiliki


kewenangan didalam mengatur dan memutuskan
tindakan apa saja yang diperlukan. Kewenangan itu
biasanya diperoleh manajer puncak (top manajer)
sehingga dengan kewenangan itu seseorang dapat
memberikan perintah atau petunjuk kepada para
bawahan dan karyawan yang berada dibawahnya.
Wewenang yang diterima itu bisa bersifat formal dan
informal.
WEWENANG WEWENANG FORMAL
Menurut Hani Handoko, Ada dua pandangan yang
wewenang (authority) menjelaskan wewenang
adalah hak untuk melakukan formal (resmi) yang dimiliki
sesuatu atau memerintah oleh manajer. Kedua
orang lain untuk melakukan pandangan tersebut adalah
atau tidak melakukan Pandangan Klasik (classical
sesuatu agar tercapai tujuan view) dan Pandangan
tertentu. Sedangkan, Penerimaan (acceptance
pendelegasian merupakan view).
proses pengalihan dan
pemberian wewenang, tugas,
dan tanggung jawab dari
manajemen puncak kepada
orang lain untuk dapat
dipertanggungjawabkan
pelaksanaannya.
Pandangan Klasik (Classical View)

Menurut pandangan ini, wewenang berasal dari


tingkatan yang paling atas atau wewenang itu
dianugerahkan. Artinya, bahwa seseorang itu
memperoleh wewenang karena diberi atau
dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Menurut
pandangan ini manajer memiliki hak untuk
memerintah, karena merasa dari tingkatan yang
lebih tinggi, dan karyawan memiliki kewajiban
untuk melaksanakannya.
Salah satu pendukung dari pandangan klasik
adalah Caster I. Bernard. Menurut Bernard,
seseorang akan menerima perintah apabila
dipenuhi empat kondisi berikut: (1) Dia dapat
memahami komunikasi tersebut. (2) Dia percaya
bahwa perintah tersebut tidak bertentangan
dengan tujuan organisasi. (3) Dia yakin bahwa
perintah itu tidak bertentangan dengan
kepentingan pribadinya sebagai suatu
keseluruhan. (4) Secara fisik dan mental dia
mampu melaksanakan perintah tersebut.
Pandangan Penerimaan (Acceptance View)

Pandangan penerimaan berpendapat bahwa


wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu
diterima oleh kelompok atau individu kepada
siapa wewenang tersebut dijalankan. Jadi, bukan
atas dasar pemberi pemerintah seperti yang
dikemukakan dalam pandangan klasik.
Wewenang itu akan ada apabila penerima
wewenang mau merima wewenang yang
diberikan. Dalam kondisi ini penerima perintah
dapat menentukan apakah akan menerima
perintah atau tidak.
Untuk dapat memengaruhi bawahan agar mau
melaksanakan suatu perintah, maka seseorang
harus memiliki kekuasaan (power). Dengan
kekuasaan seseorang bisa memengaruhi sekaligus
memaksa agar bawahan dapat melaksanakan
perintah. Sebaliknya, karyawan akan menjalankan
perintah yang diperintahkan kepadanya karena
adanya kekuasaan dari seorang pemberi perintah.
Sumber kekuasaan dapat diklasifikasikan atas
dasar kekuasaan paksaan, kekuasaan balas
jasa, kekuasaan pengendalian informasi,
kekuasaan sah, kekuasaan panutan, dan
kekuasaan ahli.
(1) Kekuasaan paksaan (coercive power). Yaitu sumber
kekuasaan yang berasal dari pemikiran seseoarang bahwa
mereka akan menerima hukuman apabila tidak melaksanakan
perintah tersebut sehingga mereka terpaksa melaksanakannya.

(2) Kekuasaan balas jasa (reward power).Yaitu kekuaksaan


yang dimiliki seseorang karena mereka akan mendapatkan
balas jasa (karier,bonus,dan tunjangan lainnya) apabila dapat
melaksanakan perintah.

(3) Kekuasaan pengendalian informasi (control of


information). Seseorang dalam hal ini memiliki informasi
dan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
(4) Kekuasaan sah (legitimate power). Seseorang diangkat
menjadi pemimpin secara otomatis memiliki kewenangan sah
dalam memengaruhi dan memerintahkan bawahannya.

(5) Kekuasaan panutan (referent power). Karena memiliki


kharisma pribadi, keberanian , simpatik, dan sifat-sifat lain yang
dipercaya lehanggotanya, maka seseorang itu dipercaya untuk
memimpin dan kepemimpinannya dijadikan sebagaipanutan atau
simbol.

(6) Kekuasaan ahli (expert power). Merupakan hasil keahlian


atau ilmu pengetahuan seorang pemimpin dalam bidangnya
dimana pemimpin tersebut ingin memengaruhi orang lain.
WEWENANG LINI, STAF, DAN FUNGSIONAL

Wewenang Lini (Line Authority)

Merupakan wewenang di mana atasan melakukannya


atas bawahannya langsung. Wewenang ini dimiliki
oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk
mencapai tujuan organisasi secara langsung.
Wewenang lini akan berbeda antar satu organisasi
dengan organisasi lainnya. Perbedaan tersebut sangat
tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan atau
organisasi.
Wewenang Staf (Staf Authority)

Merupakan hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf


atau para ahli dalam tugasnya memberikan saran,
rekomendasi atau konsultasi. Staf ahli memberikan
nasihat berdasarkan keahlian, pengalaman, atau hasil
penelitian dan analisis yang dibutuhkan. Mereka
dapat memberikan bantuan pelaksanaan kebijakan,
monitor dan pengendalian. Mereka juga dapat diminta
untuk membentuk komite yang diperlukan dalam
rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Wewenang Fungsional

Merupakan tindakan yang tepat untuk


mengendalikan aktivitas departemen lain karena
mereka berkaitan dengan tanggung jawab staf
khusus. Keahlian yang diperlukan untuk mengelola
hubungan wewenang fungsional dan masalah yang
muncul dari hubungan tersebut hampir sama dengan
keterampilan yang diperlukan untuk mengelola
hubungan dua atasan dalam organisasi matriks.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Tahapan Dalam Melakukan
Pendelegasian wewenang Pendelegasian Wewenang
diperlukan agar manajer dapat
menggunakan atau memanfaatkan
Tahap pertama. Manajer
sumber-sumber daya ekonomi
menetapkan tanggung jawab.
yang dimiliki secara optimal.
Dengan semakin besar dan luasnya Tahap kedua. Manajer memberi
pekerjaan yang harus dikerjaan, wewenang untuk berbuat sesuatu
maka akan semakin banyak pula Tahap tiga. Manajer membuat
tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal sesuatu pertanggung jawaban.
ini berarti semakin diperlukan
adanya pendelegasian kekuasaan,
yang berarti bahwa pendelegasian
wewenang prosesnya selalu diikuti
dengan pembebanan tugas dan
tanggung jawab.
MENGAPA DELEGASI DIPERLUKAN

a. Kemampuan seseorang b. Tugas yang selalu banyak.


pemimpin terbatas. Jika ditangani sendiri pekerjaan
Hal ini sesuai dengan sifat dan tidak dapat diselesaikan secara
kodrat manusia yang memiliki cepat atau efektif dan efisien.
keterbatasan-keterbatasan. Adalah Efektivitas dan efesiensi
tidak mungkin jika seluruh penyelesaian pekerjaan dapat
pekerjaan tersebut hal-hal kecil diukur dengan nilai waktu, biaya
sekalipun, apalagi suatu lembaga (cost) badan hasil yang dicapai.
atau perusahaan yang semakin Jika pekerjaan-pekerjaan terlalu
besar ruang lingkupnya hanya banyak dan hanya diselesaikan
dikerjakan oleh satu atau dua oleh satu atau dua orang saja,
orang saja. Keahlian seseorang maka dapat dipastikan bahwa
bagaimanapun pintarnya, pasti penyelesaian pekerjaan-pekerjaan
memiliki keterbatasan itu memerlukan waktu yang
kemampuan. relatif lama.
MANFAAT DAN HAMBATAN PENDELEGASIAN

MANFAAT ATAU KEUNTUNGAN

Keuntungan utama dari pendelegasian wewenang adalah bahwa


semakin banyak tugas yang didelegasikan, semakin besar
peluang mereka untuk mencari dan menerima lebih banyak
tanggung jawab dari manajer tingkat yang lebih tinggi.
Keuntungan lain dari delegasi adalah membantu karyawan
untuk menerima dan mempraktikan tanggung jawab yang
diberikan. Keuntungan ini sekaligus memberi rasa percaya diri
dan kemauan mengambil inisiatif terhadap para karyawan.
HAMBATAN

Keenggaan dari seorang pemimpin yang ditimbulkan


oleh beberapa alasan, yaitu:
(1) Pimpinan kurang yakin akan kemampuan
karyawan.
(2) Merasa mampu untuk mengerjakannya sendiri.
(3) Kurang memiliki kemampuan untuk mendidik
kader.
(4) Takut wewenangnya akan berkurang atau bawahan
melakukan tugas dengan baik.
(5) Tidak mau menanggung risiko.
DELEGASI YANG EFEKTIF
Pendelegasian wewenang yang efektif adalah
pemberian wewenang dan memperbolehkan orang
lain untuk melakukan tugas mereka dengan cara-
cara terbaik yang mungkin dilakukan. Untuk itu,
manajer harus menganalisis faktor-faktor yang akan
memengaruhi efektivitas delegasi wewenang
sehingga bawahan mau menerimawewenang yang
didelegasikan
James F. Stoner. dkk. Berpandangan bahwa ada
tiga prasyarat yang harus dipenuhi agar proses
pendelegasian dapat berjalan dengan efektif, yaitu:
(1) Kesediaan manajer untuk memberikan
kebebasan kepada karwayawannya untuk
menyelesaikan tugas yang didelegasikan. (2)
Komunikasi terbuka antara manajer dan karyawan.
(3) Kemampuan manajer untuk menganalisis faktor-
faktor seperti sasaran organisasi,persyaratan tugas,
dan kemampuan karyawan.
PRINSIP-PRINSIP PENDELEGASIAN

1. Prinsip Skalar

Prinsip skalar yaitu prinsip pendelegasian di mana


jalur wewenang dan tanggung jawab ditetapkan secara
tegas dan jelas dari tingkatan manajemen atas sampai
ke tingkat manajemen yang paling. Dalam proses
pendelegasiannya, semua tugas harus dibagi habis.
Jalur ini diperlukan untuk memperjelas: a) Kepada
siapa delegasi diberikan b) Kepada siapa pertanggung
jawab diberikan. c)Dari siapa delegasi diterima.
2. Prinsip Delegasi Penuh
Prinsip delegasi penuh yaitu sebagian besar tugas tugas
organisasi harus didelegasikan di antara para anggota
organisasi. Artinya,tugas yang tidak bisa dilakukan oleh
pemimpin , maka harus didelegasikan kepada bawahan. Prinsip
ini dalam rangka menghindari hal-hal sebagai berikut:
a) Gap, yaitu ada tugas yang tidak ada penanggung jawabnya.
b) Overlap, yaitu tanggung jawab tugas yang sama diberikan
kepada lebih dari satu orang.
c) Split, yaitu tanggung jawab dan tugas yang bsama diberikan
kepada lebih dari satu unit organisasi.
3. Prinsip Kesatuan Pemerintah

Prinsip ini berpandangan bahwa setiap bawahan


dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada
satu orang atasan. Ini berarti jika bawahan
memberkan tanggung jawab kepada lebih dari satu
orang atasan,maka akan dapat berbeda. Di samping
itu bawahanakan dapat menghindari tanggung jawab
atau tugas yang tidak berhasil dilaksanakan dengan
berbagai alasan yang dicari-cari.
TERIMA KASIH
EVALUASI
1. Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah oranglain untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agartercapai tujuan tertentu. Merupakan pengertian
wewenang menurut
a. Caster I. Bernard
b. Hani Handoko
c. Freeman Jones

2. Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi)


yang dimiliki oleh manejer, yaitu.
a. Pandangan klasik dan pandangan modern
b. Pandangan penerimaan dan pandangan modern
c. Pandangan klasik dan pandangan penerimaan
3. Sumber kekuasaan yang berasal dari pemikiran seseorang bahwa
mereka akan menerima hukuman apabila tidak melaksanakan perintah
tersebut sehingga mereka terpaksa melaksanakannya. Merupakan
pengertian dari?
a. Kekuasaan staf
b. Kekuasaan pengendalian informasi
c. Kekuasaan paksaan

4. Keuasaan paksaan disebut juga dengan?


a. Coercive Power b. Reward Power c. Legitimate Power

5. Wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung.


Merupakan pengertian dari wewenang?
a. Wewenang Staf
b. Wewenang Lini
6. Ada berapa prinsip pendelegasian?
a. Tiga b. Empat c. Lima

7. Tanggung jawab tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu
orang, adalah pengertian dari?
a. Split
b. Overlap
c. Gap

8. Kesediaan untuk memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk


menyelesaikan tugas yang didelegasikan. Ini merupakan satu prasyarat
yang harus dipenuhi agar proses pendelegasian dapat berjalan dengan
efektif, dikemukakan oleh?
a. James F. Stoner, dkk.
b. Hani Handoko
9. Penyelesaian yang terlalu lama mengandung beberapa risiko, yaitu?
a. Biaya-biaya yang relatif tinggi
b. Hasil pekerjaan relatif sedikit
c. Semua benar

10. Tugas yang tidak bisa dilakukan oleh pimpinan, maka harus
didelegasikan kepada bawahan, adalah prinsip?
a. Prinsip skalar
b. Prinsip delegasi penuh
c. Prinsip kesatuan perintah
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai