DISUSUN :
2017
BAB I
LATAR BELAKANG
Saat ini penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang wewenang, delegasi dan
desentralisasi. Hal ini disebabkan dalam suatu organisasi kita diharuskan untuk beradaptasi dan
menghadapi berbagai macam watak dan tingkah laku seseorang. Untuk itu, pemahaman dalam
masalah di atas diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan suatu organisasi secara
efektif dan efisien.Terkadang banyak orang salah mengartikan posisi atau jabatannya dalam suatu
organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal ini dapat menimbulkan masalah antar
individu ataupun antar organisasi. Tentunya hal tersebut tidak diinginkan oleh kita, sehingga kita
dapat mengetahui batasan-batasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan
baik.Sehingga penyusun menyuguhkan berbagai macam hal dalam berinteraksi dengan orang-
orang di dalam suatu organisasi, serta hal-hal seputar wewenang dan kekuasaan yang dimiliki oleh
setiap orang atau pemimpin yang tentunya berbeda-beda cakupan luasnya.
BAB II
PENJELASAN
b. Struktur Staf
Organisasi Lini dan Staf. Staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi
yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan terhadap fungsi lini. Karyawan staf atau
staf departemen tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen.
b. Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada
manajer lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli
memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,
termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
c. Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang
fungsional. Fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.
Delegasi Wewenang
Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Jadi delegasi wewenang adalah:
1. Adalah proses manajer mengalokasikan wewenang ke bawah yaitu pada orang-orang
yang melapor kepadanya.
2. Adalah pemberian otoritas atau kekuasaan formal dan tanggungjawab untuk
melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain. Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada
bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang
dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Alasan perlunya pendelegasian, yaitu:
1. Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani setiap tugas
sendiri
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
3. Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting
4. Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan
Delegasi dibutuhkan karena manajer mungkin hanya menguasai the big picture, tidak cukup
mengerti secara terperinci dan tidak selalu mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan. Sehingga untuk mengefisienkan penggunaan sumber daya,
pelaksanaan tugas tertentu didelegasikan kepada tingkatan organisasi yang serendah mungkin di
mana terdapat cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Prinsip-prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah:
1. Prinsip Skalar
Menyatakan harus ada garis otoritas yang jelas yang menghubungkan tingkat paling tinggi
dengan tingkat paling bawah. Garis otoritas yang jelas ini memudahkan anggota organisasi untuk
megetahui:a.kepada siapa dia dapat mendelegasikanb.siapa yang dapat melimpahkan wewenang
kepadanyac.kepada siapa dia bertanggungjawabDalam proses penyusunan garis otoritas
diperlukan kelengkapan pendelegasian wewenang, yaitu semua tugas yang diperlukan dibagi
habis. Hal ini digunakan untuk menghindari:a.gaps, yaitu tugas-tugas yang tidak ada penangung
jawabnyab.overlaps, yaitu tanggung jawab untuk satu tugas yang sama diberikan kepada lebih dari
satu orangc.splits, yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan kepada lebih dari satu-
satuan organisasi
2. Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
Menyatakan setiap orang dalam organisasi harus melapor pada satu atasan. Melapor pada
lebih dari satu orang akan menyulitkan seseorang untuk mengetahui kepada siapa ia harus
bertanggung jawab dan perintah siapa yang harus diikuti. Bertanggung jawab kepada lebih dari
satu atasan juga akan membuat bawahan dapat menghindari tanggungjawab atas pelaksanaan tugas
yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
3. Tanggungjawab, wewenang dan akuntabilitas
Prinsip-prinsip ini menyatakan bahwa:
a. Dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien
b. Masing-masing orang dalam organisasi dapat melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya secara efektif
c. Akuntanbilitas penerimaan tanggungjawab dan wewenang
A. Kesimpulan
Wewenang adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi tentu
ada wewenang yang dimiliki oleh pemimpin atau manajer. Mereka mempunyai wewenang untuk
mengatur dan menata bawahannya agar tujuan perusahaan atau organisasi tercapai.
Proses pelimpahan tugas atau wewenang dari atasan kepada bawahan disebut delegasi. Seorang
manajer atau pemimpin yang pandai mendelegasikan wewenang atau tugasnya kepada organ di
bawahnya maka ia adalah manajer atau yang baik dan memudahkan perusahaan atau organisasi
dalam mencapai tujuannya.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan
keputusan ke tingkatan organisasi yang lebih rendah agar permasalahan yang paling kecil hingga
paling besar di dalam perusahaan atau organisasi dapat diselesaikan.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi yang
cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang wewenag delegasi dan desentralisasi
dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan
manajemen .