AQIDAH AKHLAK
Animisme, Penyimpangan-
Dinamisme, Penyimpangan
Politeisme, dan, Tauhid
Ateisme
Monoteisme dan
Koreksi Islam
atas Keyakinan
Non-Tauhid
ANIMISME, DINAMISME, POLITEISME, DAN, ATEISME
#Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang
misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk
mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah)
sebanyak mungkin.
Pengertian Animisme dan Dinamisme hingga kini masih menjadi bahan ajaran dalam
kurikulum pendidikan nasional pada mata pelajaran Sejarah, sebagai suatu budaya masa lalu
yang juga merupakan awal mula munculnya suatu kepercayaan. Berikut adalah Karakteristik
Animisme dan Dinamisme :
Pemberian Sesajian kepada para Roh yang bertujuan untuk menghormati, mengagungkan
serta menyembah keberadaan roh tersebut.
Melakukan penyembelihan hewan-hewan yang diperuntukkan kepada roh penghuni suatu
tempat sebagai bukti Penghargaan, agar keinginan dan harapan diperkenankan.
Meyakini bahwa disetiap tempat dan sesuatu punya 'pemilik' yang menguasainya, baik objek
besar maupun benda mati yang kecil.
Punya keyakinan bahwa setiap peristiwa dan fenomena yang terjadi disebabkan oleh amarah
roh-roh jahat maupun rasa tidak senang dari mereka.
Setiap orang yang meninggal, roh nya akan memasuki tubuh hewan-hewan disekitar, seperti
ayam, harimau, buaya dan lain-lain.
Meyakini mitos-mitos gaib yang bertebaran serta turun-temurun dari mulut ke mulut.
SEJARAH PERKEMBANGAN
AGAMA POLITEISME
Sembelihan
Jampi- untuk
Tathayyur Tamimah Tiwalah Perdukunan
jampi/mantra selain
Allah
3. Tiwalah
Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai
istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan
bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini
adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikan hati manusia
selain Allah l.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya.
Bisa juga terjatuh ke dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi
sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid
4. Jampi-jampi/mantra
Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan
bantuan kepada jin.
Rasulullah n telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
رْ ٌكJ ِّلت َو َل َة ِشJJ َواJ َّلت َما ِئ َمJJلرُّ َقى َواJJ َّناJِإ
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu
Dawud, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
5. Perdukunan
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan
dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang
mendatanginya sangat besar. Rasulullah n berkata:
ْيلَ ًةJ اَل ةٌ أَرْ َبع َِين َلJ ص
َ ُهJ J ْق َب ْل َلJJJ ُتJ ْمJ يء َل
ٍ ْ J عن َش َ َ َسJJJ ًفا َفJرَّ اJ َتى َعJََ ْمنأ
ْ َ ُهJ لJJأ
“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya
selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
1. Tathayyur
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat
tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (al-Qaulul
Mufid)
Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah
tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari
tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan
menjauhkan kesialan. Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu
dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk
tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim. Rasulullah n berkata:
رْ ٌكJ ل ِّط َي َرةُ ِشJJ ا،ٌرْ كJ ط َي َرةُ ِش
ِّ لJJ ا،ٌرْ كJ ط َي َرةُ ِش
ِّ لJJا
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud
no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)
2. Tamimah
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk
menolak ‘ain atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil,
toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala. Semua ini
termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh
dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)
MONOTEISME DAN KOREKSI ISLAM ATAS KEYAKINAN NON-TAUHID