Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL FIQH MUAMALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fiqh Muamalah yang di ampu
oleh:

Dr. Iwan Setiawan, S.Ag., M.Pd., M.E.Sy.

Disusun oleh :

Hanifah Nurulhidayah (1199210031)

Hilwa Yulianda (1199210032)

Ikrar Laskar (1199210034)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
MEMAHAMI KONSEP WAKALAH

Oleh:

Hanifah Nurulhidayah, Hilwa Yulianda, dan Ikrar Laskar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

hanifahhidayah18@gmail.com

hilwa1703@gmail.com

ikrarlaskar@gmail.com

ABSTRAK

Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang yang disebut pihak pertama kepada
orang lain sebagai pihak kedua dalam melakukan sesuatu berdasarkakn kuasa atau wewenang
yang diberikan oleh pihak pertama ,akan tetapi apabila kuasa itu telah dilaksanakan sesuai
yang disyaratkan atau yang telah ditentukan maka semua resiko dan tanggung jawab atas
perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak pertama atau pemberi kuasa. Wakalah al-khassah
adalah dimana pemberian wewenang untuk menggantikan sebuah posisi pekerjaan yang bersifat
spesifik,dan telah dijelaskan secara mendetail segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang
diwakilkannya. Wakalah al-ammah adalah akad wakalah diman pemberian wewenang bersifat
umum,tanpa adanya penjelasan yang rinci.

Kata Kunci

Wakalah , Wakalah al-khassah , Wakalah al-ammah


I. PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang lengkap
dan sempurna telah meletakkan kaedah-
kaedah dasar dan aturan dalam
Seiring dengan perkembangan
semua sisi kehidupan manusia
zaman, teknologi juga sudah semakin
baik dalam ibadah dan juga mu’amalah
canggih, dan begitupula dengan sistem
(hubungan antar makhluk). Setiap
wakalah. Kita tidak memerlukan kerja ekstra
orang pasti berinterakasi dengan lainnya
lagi seperti dahulu, karena sudah ada banyak
untuk saling menutupi kebutuhan dan saling
kemudahan yang dapat kita rasakan,
tolong menolong diantara mereka.
wakalah salah satunya.
Melihat kehidupan sekarang perlu
kiranya kita mengetahui akad-akad dalam
muamalah. Di dalam makalah ini akan
dibahas mengenai akad wakalah
(perwakilan), yang semuanya itu sudah ada
dan diatur dalam al Qur’an, Hadist, maupun
dalam kitab-kitab klasik yang telah dibuat
oleh ulama terdahulu. Untuk mengetahui
tentang apa itu wakalah, landasan hukum
wakalah, rukun wakalah, syarat-syarat
wakalah, jenis-jenis wakalah, dan ketentuan-
ketentuan wakalah.
Wakalah sangat berperan penting
dalam kehidupan sehari-hari. Karena
wakalah dapat membantu seseorang dalam
melakukan pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan oleh orang tersebut, tetapi
pekerjaan tersebut masih tetap berjalan
seperti layaknya yang telah direncanakan.
Hukum wakalah adalah mubah (boleh),
karena wakalah dianggap sebagai sikap
tolong-menolong antar sesama, selama
wakalah tersebut bertujuan kepada kebaikan.
Tetapi akan menjadi haram jika urusan yang
diwakilkan adalah hal-hal yang bertentangan
dengan Syariah. Dan menjadi wajib jika
menyangkut hal yang darurat menurut Islam,
dan menjadi makruh jika menyangkut hal-
hal yang makruh, jadi masalah yang
diwakilkan sangat penting.

 
II. PEMBAHASAN dilakukakn oleh wakil tersebut selama
pemilik kewenangan asli masih hidup.2
A. PENGERTIAN WAKALAH
B. LANDASAN HUKUM
Istilah wakalah berasal dari wazan WAKALAH
wakala-yakuli-waklan yang berarti
menyerahkan atau mewakilkan urusan Adapun landasan hokum wakalah,natara
sedangkan wakalah itu pekerjaan wakil.Al lain:
Wakalah juga berarti perlindungan (al
1. Al-Qur’an
hifzh),pencukupan al kifayah ,tanggungan al
 Q.S Al Kahfi : 19
dhamah atau pendelegasian al tafwidh)
sehingga definisi wakalah adalah akad
<‫فَ<<<<< ا< ْب< َع< ثُ< و<ا< أَ< َح<<<<< َد< ُك< ْم< بِ<<<<< َ<و< ِر< قِ< ُك< ْم< ٰهَ<<<<< ِذ< ِه< إِ< لَ< ى‬
perwakilan antara dua pihak ,dimana pihak
19<.<.<. <‫ا< ْل< َم< ِد< ي<نَ< ِة‬...
perrtama mewakilkan suatu urusan kepada
Artinya : “... Maka suruhlah
pihak kedua unutkbertindak atas nama pihak salah seorang di antara kamu
perrtama(Antonio, 2008). untuk pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini,...
Al Wakalah dalam pengertian lain (Q.S. Al-Kahfi: 19)
yaitu pelinpahan kekuasaan oleh seseorang  Q.S An Nissa : 35
yang disebut pihak pihak pertama kepada
orang lain sebagai pihak kedua dalam
melakukan sesuatu berdasarkakn kuasa atau
wewenang yang diberikan oleh pihak Artinya: “…Maka kirimlah
pertama ,akan tetapi apabila kuasa itu telah seorang hakan dari keluarga laki laki
dilaksanakan sesuai yang disyaratkan atau dan seorang hakam dari keluarga
yang telah ditentukan maka semua resiko perempuan ,…”
dan tanggung jawab atas perintah tersebut
seoenuhnya menjadi pihak pertama atau 2. Al Hadits
pemberi kuasa.1 
Wakalah menurut para ulama
madzhhab hanafi ,adalah suatu tindakan
seseprnag menempatkan orang lain
ditempatnya untuk melkaukan tindakan
hokum yang tidak mengikat dan
diketahui.Ulama madzhab Syafi’i
mengkatan bahwa wakalah adalah “Dan dari Sulaiman bin
penyerahan kewenagna terhadap sesutau Yasar: Bahwasanya Rasulullah
yang boleh dilakukan sendiri dan bisa mewakilkan kepadad Abu Rafi’ dan
diwakilakan kepada orang lain,untuk seorang anshar unutk mewakilkan
nya mengawini Maimunah binti Al
Harits.” (H.R Malik dalam Al
1
Muchlisin Riadi, “ Al Wakalah Pengertian,Landaan Muwaththa’)
Hukum Rukun,Syarat, Jenis dan Ketentuan”,  “Perdamain dapat dilakukan diantara
https://www.kajianpustaka.com/2020/10/wakalah- kaum muslim kecuali perdamaian
pengertian-landasan-hukum-rukun-syarat-jenis-dan-
2
ketentuan.html?m=1 (diakses pada 22 Oktober Daeng Naja, Fiqih Akad Notaris (Ponorogo:Uwais
2020) Inspirasi Indonesia:2019), hal.242
yang mengharamkan yang halal atau sesuatu. Sementara qabul adalah
menghalalkan yang haram; dan kaum pernyataan menerima pendelegasian
muslim terikat dengan syarat kuasa atau mandat dari pihak yang
syartamereka kecuali syarat yang diberi kuasa.
mengharamkan yang halal dan
menghalalkan yang haram.” (H.R Namun menurut jumhur ulama,
Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf) rukun akad wakalah tak cukup hanya
ijab qabul saja, tetapi juga harus
 ‫الس< َعاةَ أِل َ ْخ< ِذ‬
ُّ ‫ث‬ َ ُ‫أَنَّه‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي< ِه َو َس<لَّ َم بَ َع‬ memenuhi unsur-unsur lain yang
َ َّ
‫الزكا ِة‬ menjadi bagian dari rukun dan syarat
dalam akad wakalah. Berikut rukun dan
“Sesungguhnya Nabi syarat akad wakalah.4
saw, mengutus para petugas
zakat untuk menarik Dalam wakalah, terdapat empat rukun
zakat.”  (HR. Bukhari Muslim) yang harus dipenuhi, antara lain:
3. Ijma’
 Muwakkil; pihak yang
Para ulama pun bersepakat memasrahkan urusannya kepada
dengan ijma atas diperbolehkannya orang lain sebagai pengganti
wakalah.Mereka bahkan ada yang dirinya. Syarat dari muwakkil ini
cenderung memusnahkannya denagn adalah jaiz fi al-tasharuf (legal
alasan bahwa hal tersebut termasuk untuk melakukan tasharuf), baik
jenis ta’awun atau tolong menolong karena kepemilikan atau perwalian.
atas dasar kebaikan dan
taqwa.Tolong menolong diserukan  Wakil; orang yang mewakili urusan
oleh Al Qur’an dan disunahkan oleh orang lain atas izin dari
Rasulullah. pihak muwakkil. Syaratnya ada dua:
4. Fatwa DSN No: 52/DSN- mampu untuk mengendalikan atau
MUI/III/2006 Tentang akad wakalah mengelola urusan yang diwakilkan
bil ujrah pada asuransi syariah dan kepadanya dan sudah ditentukan
reasuransi syariah.3 oleh muwakkil.
 Muwakkal fih; urusan yang
dipasrahkan.
 Shigat atau ijab qabul.5
C. RUKUN WAKALAH
Suatu akad atau perjanjian dianggap
sah apabila memenuhi rukunnya.
Menurut para ulama madzhab Hanafi,
rukun dari akad wakalah hanyalah ijab D. SYARAT WAKALAH
qabul saja. Ijab merupakan pernyataan
4
yang dikeluarkan oleh pihak yang Apa itu Akad
memberi kuasa untuk mewakilkan Wakalah”https://www.simulasikredit.com/apa-itu-
akad-wakalah-sukuk-wakalah/ (diakses pada 2016)
5
Agus Cahyo, “Concept and Application of Akad
3
Sanabila, “Dasar Hukum Akad Wakalah” , Wakalah”, https://msaa.uin-
http://www.sanabila.com/2015/09/dasar-hukum- malang.ac.id/2019/09/30/concept-and-application-
akad-wakalah.html?m=1 (diakses pada 09 Agustus of-akad-wakalah/
2015)
dan boleh menguasakan sesuatu
1. Muwakkil (pihak yang memberi yang bersifat ibadah maliyah
kuasa) . mislanya membayar zakat
Rukun dan syarat sahnya ,sedekah,dan sejenisnya.Pihak yang
suatu perjanjian dengan skema diwakilan juga tidak boleh
wakalah tentu adanya pihak yang mencampuri hal hal yang akan
mewakilkan atau pihak pemberi diwakilkan tersebut.Selain itu
kuasa. Tak sekadar itu saja, dalam beberapa yang akan diwakilkan itu
memberikan kuasa, pihak yang seharusnya tidak terdapat campur
memberi kuasa pun harus memenuhi tangan dari pihak yang diwakilkan.
setidaknya dua syarat.
4. Shigat atau Ijab Qabul,merupakan
Pertama, harus suatu perjanjian anatar pemberi
seseorang/pihak yang menguasai dan kuasa dan penerima kuasa .Akad
memiliki kemampuan untuk peraturan tersebut dimulai akad
melakukan sendiri terhadap sesuatu wakalah ini ,prosesakad,hingga
yang dilimpahkan kepadanya. Oleh peraturan peraturan yang mengatur
karena itu tidak sah wakalah berakhirnya akad wakalah ini.Isi
dilakukan oleh seseorang yang gila yang terdapat dalam [erjanjian ini
dan anak kecil yang secara asal berupa pendelegasian dari yang
belum baligh. Kedua, pihak yang memberi kuasa kepada penerima
mewakilkan memiliki hak untuk kuasa.6
bertindak pada bidang-bidang yang
didelegasikan. Sebab, tidak akan sah
jika seseorang mewakilkan sesuatu E. JENIS WAKALAH
yang bukan haknya.
Wakalah dapat dibedakan
2. Al Wakil (pihak yang diwakilkan) . menjadi: al-wakalah al-ammah dan
Adanya pihak yang al- wakalah al-khāṣṣah
menerima kuasa menjadi rukun dan
1. wakalah al- khāṣṣah adalah wakalah
syarat sahnya akad wakalah lainnya.
dimana pemberian wewenang untuk
Penerima kuasa haruslah seseorang
menggantikan sebuah posisi
atau badan usaha yang harus cakap
pekerjaan yang bersifat spesifik. Dan
hukum dan memiliki pemahaman
telah dijelaskan secara mendetail
yang baik terkait dengan aturan-
segala sesuatu yang berkaitan
aturan yang mengatur proses akad
dengan apa yang diwākilkannya,
tersebut. Selain itu, penerima kuasa
seperti mengirim barang berupa
juga harus memiliki kemampuan
pakaian atau menjadi advokat untuk
untuk menjalankan mandat atau
menyelesaikan kasus tertentu.
amanah yang diberikan oleh pihak
2. Al-wakalah al- ammah adalah akad
pemberi kuasa.
wakalah dimana pemberian
3. Objek yang diwakilkan . 6
Arek Stainim Sidoarjo, “Rukun dan Syarat dalam
Syaratnya : tidak boleh Wakalah” ,
menguasakan sesuatu yang bersifat http://www.sarjana123.com/2017/08/rukun-dan-
ibadah badaniyah,mmisalnya shalat, syarat-syarat-dalam-wakalah.html?m=1 (diakses
pada 2016)
wewenang bersifat umum, tanpa diinginkan.8
adanya penjelasan yang rinci. Seperti
belikanlah aku komputer apa saja
yang kamu temui.
Selain itu juga dibedakan
atas al-wakalah al-muqayyadah dan
al- wakalah muṭlaqah, yaitu:
1. Al-wakalah al-
muqayyadah adalah akad
wakalah dimana
wewenang dan tindakan si
wākil dibatasi dengan
syarat-syarat tertentu.
Misalnya jualah mobilku
dengan harga 100 juta jika
kontan dan 150 juta jika
kredit. Dalam hukum
positif, hal ini dikenal
sebagai kuasa khusus dan
biasanya hanya untuk satu
perbuatan hukum. Kuasa
khusus ini biasanya
diperuntukan bagi
perbuatan hukum tertentu
yang berkaitan dengan
kepemilikan atas suatu
barang, membuat
perdamaian, atau
perbuatan lain yang hanya
bisa dilaksankan oleh
pemilik barang.7

2. Al-wakalah al-muṭlaqah
akad wakalah dimana
wewenang dan wākil
tidak dibatasi dengan
syarat atau kaidah
tertentu, misalnya juallah
mobil ini, tanpa 8
https://www.google.com/url?
menyebutkan harga yang sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwj9yvbLl6DvAhUp63MBHSF_A0
7
Teddy Kozuma, “Akad Wakalah Bil Ujroh dan Akad wQFjANegQIEBAD&url=http%3A%2F
Wakalah Bil Murabahah Bil Wakalah di Bank %2Fdigilib.uinsby.ac.id%2F3020%2F3%2FBab
Syariah”, https://kumparan.com/teddy- %25202.pdf&usg=AOvVaw1r4YUXIt2tMX4JE-
kozuma/akad-wakalah-bil-ujrah-dan-akad- pNpBMq
murabahah-bil-wakalah-di-bank-syariah/full
F. Ketentuan Wakalah tentang Penjaminan Pengembalian
Modal Pembiayaan Mudharabah,
DSN MUI telah Musyarakah, dan Wakalah bil Istitsmar.
mengeluarkan setidaknya empat fatwa
terkait akad wakalah. Fatwa pertama Keempat fatwa tersebut pada
terbit pada 2000, yaitu Fatwa DSN umumnya terbit setelah ada fenomena
Nomor 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang atau inisiatif yang terjadi di praktik di
Wakalah. Namun, isi fatwa yang dilansir masyarakat. Fatwa terbitan 2014 tentang
pada 1 April 2000 ini lebih ditujukan SBSN, misalnya, sudah didahului
bagi lembaga keuangan syariah. penerbitan sukuk syariah yang dimulai
Penetapan pertama fatwa tersebut pada 2008.
mengatur soal ketentuan wakalah, yaitu:
Penerbitan SBSN yang
1. Pernyataan ijab dan qabul harus merupakan kelompok instrumen
dinyatakan oleh para pihak untuk investasi sukuk ritel ini memiliki payung
menunjukkan kehendak mereka dalam hukum UU Nomor 19 Tahun 2008
mengadakan kontrak (akad). tentang SBSN. Aturan pelaksanaannya
antara lain Peraturan Pemerintah Nomor
2. Wakalah dengan imbalan bersifat 57 Tahun 2008 yang kemudian diubah
mengikat dan tidak boleh dibatalkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
secara sepihak.9 127 Tahun 2015, serta Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 218 Tahun 2008 yang
Lalu, ada fatwa keluaran
lalu diubah dengan Peraturan Menteri
2006 yang secara khusus membahas soal
Keuangan Nomor 187/PMK.08/2011.
asuransi dan reasuransi syariah, yaitu
Fatwa DSN Nomor 52/DSN- Hal-hal yang boleh
MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah bil diwakilkan antara lain: (1). Obyek
Ujrah pada Asuransi Syariah dan mestilah sesuatu yang bisa diwakilkan
Reasuransi Syariah. kepada orang lain, seperti jual beli,
pemberian upah, dan sejenisnya yang
Berikutnya ada fatwa yang
memang berada dalam kekuasaan pihak
mulai ada kaitannya dengan
yang memberikan kuasa. (2). Para ulama
pemanfaatan dana haji sejak 2009, yaitu
berpendapat bahwa tidak boleh
Fatwa DSN Nomor 95/DSN-
menguasakan sesuatu yang bersifat
MUI/VII/2014 tentang Surat Berharga
ibadah badaniyah, seperti shalat, dan
Syariah Negara (SBSN) Syariah.
boleh menguasakan sesuatu yang
Fatwa terkini yang spesifik bersifat ibadah maliyah seperti
menyebut kata wakalah adalah Fatwa membayar zakat, sedekah, dan
DSN Nomor 105/DSN-MUI/X/2016 sejenisnya. Selain itu hal-hal yang
9
diwakilkan itu tidak ada campur tangan
Palupi Annisa Auliani, “Mengenal Akad pihak yang diwakilkan.10
Wakalah dan Prinsip Dana Haji"
https://edukasi.kompas.com/read/2017/08/01/182
65581/mengenal-akad-wakalah-dan-prinsip-
dana-haji?page=all
10
Isabella dan Imam Rusli, “Wakalah”, 4075-
Article Text-11615-1-10-20201022.pdf
III.

IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Al Wakalah dalam pengertian lain yaitu pelinpahan kekuasaan oleh seseorang yang disebut pihak
pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam melakukan sesuatu berdasarkakn
kuasa atau wewenang yang diberikan oleh pihak pertama ,akan tetapi apabila kuasa itu telah
dilaksanakan sesuai yang disyaratkan atau yang telah ditentukan maka semua resiko dan tanggung
jawab atas perintah tersebut seoenuhnya menjadi pihak pertama atau pemberi kuasa.
Menurut jumhur ulama, rukun akad wakalah tak cukup hanya ijab qabul saja, tetapi juga harus
memenuhi unsur-unsur lain yang menjadi bagian dari rukun dan syarat dalam akad wakalah,yaitu
muwakil , wakil , muwakal fiih dan sighat atau ijab qabul.
wakalah al- khāṣṣah adalah wakalah dimana pemberian wewenang untuk menggantikan sebuah
posisi pekerjaan yang bersifat spesifik. Dan telah dijelaskan secara mendetail segala sesuatu
yang berkaitan dengan apa yang diwākilkannya, seperti mengirim barang berupa pakaian atau
menjadi advokat untuk menyelesaikan kasus tertentu.

Al-wakalah al- ammah adalah akad wakalah dimana pemberian wewenang bersifat umum, tanpa
adanya penjelasan yang rinci. Seperti belikanlah aku komputer apa saja yang kamu temui.Selain
itu juga dibedakan atas al-wakalah al-muqayyadah dan al- wakalah muṭlaqah,

DSN MUI telah mengeluarkan setidaknya empat fatwa terkait akad wakalah. Fatwa pertama
terbit pada 2000, yaitu Fatwa DSN Nomor 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang Wakalah. Fatwa DSN
Nomor 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah dan
Reasuransi Syariah. Fatwa DSN Nomor 95/DSN-MUI/VII/2014 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) Syariah. Fatwa DSN Nomor 105/DSN-MUI/X/2016 tentang Penjaminan
Pengembalian Modal Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Wakalah bil Istitsmar.
DAFTAR PUSTAKA

 Buku :
- Daeng Naja. 2019. Fiqih Akad Notaris. Ponorogo:Uwais Inspirasi Indonesia.

 Internet :
- https://www.kajianpustaka.com/2020/10/wakalah-pengertian-landasan-hukum-rukun-
syarat-jenis-dan-ketentuan.html?m=1
- http://www.sanabila.com/2015/09/dasar-hukum-akad-wakalah.html?m=1
- https://www.simulasikredit.com/apa-itu-akad-wakalah-sukuk-wakalah/
- https://msaa.uin-malang.ac.id/2019/09/30/concept-and-application-of-akad-wakalah/
- http://www.sarjana123.com/2017/08/rukun-dan-syarat-syarat-dalam-wakalah.html?
m=1
- https://kumparan.com/teddy-kozuma/akad-wakalah-bil-ujrah-dan-akad-murabahah-
bil-wakalah-di-bank-syariah/full
- https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj9yvbLl6DvA
hUp63MBHSF_A0wQFjANegQIEBAD&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsby.ac.id
%2F3020%2F3%2FBab%25202.pdf&usg=AOvVaw1r4YUXIt2tMX4JE-pNpBMq
- https://edukasi.kompas.com/read/2017/08/01/18265581/mengenal-akad-wakalah-dan-prinsip-
dana-haji?page=all
-

Anda mungkin juga menyukai