Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI DAN INTREPRETASI

Q.S AL-KAHFI AYAT 19 DAN HADIST WAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Tafsir dan Hadist Ahkam Muamalah


Dosen Pengampu: M. Rofiq Junaid.,M.Hum
Disusun Oleh :
1.Anjar Putri Nurjanah (215211153)
2. Anggun Fitriani (215211165)

KELAS 3E
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022

1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tekhnologi akan selalu berkembang demi terwujudnya kepuasaan masyarakat atas segala
kebutuhan.Manusia hidup secara dinamis dengan melakukan segala usaha baik yang berkaitan
dengan duniawi maupun akhirat.Manusia yang dinamis akan selalu bertindak secara inovatif serta
kreatif dalam kehidupan sehari-hari.Hal tersebut mendorong terciptanya masyarakat yang dinamis
pula,masyarakat dikatakan bersifat dinamis apabila masyarakat dalam proses sosialnya mengalami
perubahan secara cepat maupun lambat.
Kehidupan yang modern membuat kita harus mengetahui akad-akad dalam muamalah ,karena
muamalah merupakan aktivitas manusia dalam memperoleh serta mengembangkan hartanya .
Terlebih akad wakalah (perwakilan) yang sering memicu perseteruan dalam kehidupan
bermasyarakat..Urgensi wakalah dalam kehidupan sehari-hari meliputi pedoman untuk melakukan
pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh pemberi kuasa.
Wakalah dianggap sebagai sikap tolong menolong antar sesama dengan catatan demi kebaikan.
Kemudahan kepada pihak-pihak yang akan melakukan suatu pekerjaan namun pemberi kuasa tidak
bisa melakukannya secara langsung, yakni dengan cara mewakilkan atau memberi kuasa kepada
orang lain untuk bertindak atas nama sang pemberi kuasa.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan informasi latar belakang diatas,penulis merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan wakalah ?
2.Bagaimana identifikasi dan intrepretasi wakalah menurut Alqur’an dan hadis?
3.Apa saja penggunaan konsep wakalah dalam kehidupan sehari-hari?
C.Tujuan Penulisan
Paper ini disusun dengan tujuan mengetahui wakalah secara jelas,serta mengidentifikasi wakalah
menurut sumber hukum islam .Serta pengimplementasian wakalah dalam kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Wakalah
Secara bahasa wakalah berarti perlindungan (al-Hafidz), pencukupan (alkifayah), tanggungan
(ad-dhaman), dan pendelegasian (at-tafwidh) yang bisa juga di definisikan sebagai pemberian
kuasa atau perwakilan. Sehingga Wakalah dapat diartikan sebagai penyerahan sesuatu oleh
seseorang yang mampu dikerjakan sendiri sebagian dari suatu tugas yang bisa diganti, kepada
orang lain, agar orang itu mengerjakannya semasa hidupnya. Sedangkan wakalah dalam pengertian
lain adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang yang disebut sebagai pihak pertama kepada
orang lain sebagai pihak ke dua dalam melakukan sesuatu berdasarkan kuasa atau wewenang yang
di berikan oleh pihak pertama, akan tetapi apabila kuasa itu telah di laksanakan sesuai yang di
syaratkan atau yang telah di tentukan maka semua resiko dan tanggung jawab atas perintah tersebut
sepenuh nya menjadi pihak pertama atau pemberi kuasa1. Penerima kuasa (wākil) boleh menerima
komisi (al-ujur)2dan boleh tidak menerima komisi (hanya mengharapkan ridho Allah/ tolong
menolong). Tetapi bila ada komisi atau upah maka akad nya seperti akad ijarah/ sewa menyewa.
Sedangkan wakalah menurut para ulama yaitu
Wakalah menurut pandangan para ulama :
1. Menurut Hasbhy Ash shiddieqy, wakalah adalah akad penyerahan kekuasaan yang pada akad
itu seseorang menunjuk orang lain sebagai penggantinya dalam bertindak (bertaṣarruf)3
2.Ulama Malikiyah, Wakalah merupakan seseorang mewakilkan dirinya kepada orang lain untuk
melakukan tindakan-tindakan yang merupakan haknya yang tindakan itu tidak dikaitkan dengan
pemberian kuasa setelah mati, sebab jika dikaitkan dengan tindakan setelah mati berarti sudah
berbentuk wasiat.
3. Menurut Ulama Syafi’iah mengatakan bahwa Wakalah adalah suatu ungkapan yang
mengandung suatu pendelegasian sesuatu oleh seseorang kepada orang lain supaya orang lain itu
melaksanakan apa yang boleh dikuasakan atas nama pemberi kuasa.

1
Rhesa Yogaswara, “Konsep Wakalah dalam Fiqh Muamalah” dalam http://viewIslam.wordpress.com /20 Oktober
2022
2
Wirdiyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia ( Jakarta: Kencana, cet. I, 2005), 121.
3
. Teungku Muhammad Hasby Ash Shiddieqi, Hukum-Hukum Fiqh Islam ( Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001),
391.

3
4. Ulama hanafiah mengatakan Wakalah adalah seseorang mempercayakan orang lain menjadi
ganti dirinya untuk bertasysrruf dalam bidang-bidang tertentu yang boleh diwakilkan.
5. Menurut Sayyid Sabiq, wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain
dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.
Rukun dan Syarat Wakalah
Adapun rukun dan syarat wakalah, yaitu:
a.Pemberi Kuasa (muwakkil)

b. Pihak Penerima Kuasa (wakil)

c. Objek yang dikuasakan (tawkil)

d. Ijab Qabul (shighat )


2. Syarat wakalah :
a. Seorang muwakil, diisyaratkan harus memiliki otoritas penuh atas suatu pekerjaan yang akan
didelegasikan kepada orang lain. Dengan alasan orang yang tidak memiliki otoritas tersebut
kepada orang lain.
b. Seorang wakil, disyaratkan haruslah orang yang berakal dan tamyiz.
c. Obyek yang diwakilkan harus diketahui oleh wakil, wakil mengetahui secara jelas apa yang
harus dikerjakan dengan spesifikasi yang diinginkan. Obyek tetrsebut memang bisa diwakilkan
kepada orang lain.
d. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi
modern
Berakhirnya kontrak Wakalah
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terhentinya kontrak al-wakalah yakni 19: 1) Al-
1.Faskh (pembatalan kontrak)
Sebagaimana di atas bahwa al-wakalah adalah jenis kontrak ja'iz min at-ṭrafayn, yakni bagi
kedua pihak berhak membatalkan ikatan kontrak, kapanpun mereka menghendaki. Sehingga ketika
al-muwakkil memberhentikan al-wākil dari kuasa yang dilimpahkan, baik dengan ucapan
langsung, mengirim kabar atau surat pemecatan, maka status al-wākil sekaligus hak kuasanya saat
itu juga dicabut. Hal ini berlaku baik al-wākil hadir atau tidak hadir, mendengar atau tidak
mendengar tentang perihal pemecatannya.

4
Dan apabila al-wākil sampai terlanjur melakukan tasharruf, maka dinilai batal, meskipun al-
wākil belum menerima kabar pemecatan dirinya. Sebanding ketika pihak al-wākil yang
mengundurkan diri dari kontrak, maka al-wakalah ditetapkan berakhir meskipun al-muwakkil
belum mengetahuinya.
2) Cacat kelayakan tasharruf-nya
Yakni ketika salah satu dari kedua belah pihak mengalami gila, ditetapkan safih (cacat karena
menyia-nyiakan harta) atau falas (cacat karena harta tidak setimpal dengan beban hutang). Atau
karena mengalami kematian, baik diketahui oleh pihak yang lain atau tidak.
3) Hilangnya status kepemilikan atau hak dari pemberi kuasa (almuwakkil)
Macam-Macam Wakalah
1. Wakalah al- khāṣṣah adalah wakalah dimana pemberian wewenang untuk menggantikan sebuah
posisi pekerjaan yang bersifat spesifik. Dan telah dijelaskan secara mendetail segala sesuatu yang
berkaitan dengan apa yang diwākilkannya.
2. Al-wakalah al- ammah adalah akad wakalah dimana pemberian wewenang bersifat umum, tanpa
adanya penjelasan yang rinci.
3. Al-wakalah al-muqayyadah adalah akad wakalah dimana wewenang dan tindakan si wākil
dibatasi dengan syarat-syarat tertentu.
4. Al-wakalah al-muṭlaqah akad wakalah dimana wewenang dan wākil tidak dibatasi dengan syarat
atau kaidah tertentu.
Aplikasi Wakalah Dalam Kehidupan Sehari-hari
1.Transfer uang

Transfer uang ini adalah proses yang menggunakan konsep akad wakalah, dimana prosesnya
diawakalai dengan adanya permintaan nasabah sebagai al-muwakil terhadap bank, dan bank
sebagai al-wakil untuk melakukan perintah/permintaan kepada bank untuk mentransfer
sejumlah uang kepada rekening orang lain, kemudian bank mendebit rekening nasabah (jika
transfer dari rekening ke rekening), dan proses terakhir yaitu bank mengkreditkan sejumlah
dana kepada rekening tujuan. Transfer melalui ATM, yaitu dalam prosesnya nasabah al-
muwakil meminta bank untuk mendebet rekening tabungannya , dan kemudian meminta bank
untuk menambahkan di rekening nasabah yang dituju sebesar pengurangan pada rekeningnya
sendri, dimana nasabah bisa melakukan transfer sendiri melalui mesin ATM.

5
2.Seorang terdakwa yang memberikan kuasa kepada pengacara yang dipilih untuk mendampingi
menggantikan terdakwa dalam suatu kasus. Terdapat kasus dimana terdakwa tidak bisa hadir
dalam persidangan dan menyerahkan tanggung jawab kepada pengacara untuk mewakili.

Hikmah Wakalah
1. Penerapan tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat untuk tujuan kebaikan, bukan
untuk kejahatan atau kemaksiatan.
2.Manusia selalu membutuhkan orang lain,dengan penerapan wakalah ini individu akan menyadari
bahwa manusia tidak bisa berdiri sendiri .
3. Wakalah akan mempererat tali persaudaraan.
B.Identifikasi dan Interpretasi Wakalah Menurut Qur’an dan Hadist
Dalam menilai sesuatu perbuatan pasti membutuhkan suatu acuan/ sumber hukum yang
jelas.Dalam agama Islam terdapat tiga sumber yang bisa digunakan. Berikut landasan hukum yang
digunakan dalam menilai wakalah:
1.Alquran
a.Q.S Al-Kahfi:19

Artinya: "Dan demikianlah Kami bangkitkan mereka agar saling bertanya di antara mereka sendiri.
Berkata salah seorang di antara mereka: ‘Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini)?’ Mereka
menjawab: ‘Kita sudah berada (di sini) satu atau setengah hari.’ Berkata (yang lain lagi): ‘Tuhan
kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang kamu
pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang
lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah
lembut, dan janganlah sekali- kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.’”

6
Pada potongan ayat Fa ib'atsu ahadakum bi wariqikum hadzihi ila al-madinah..".
Mengutus salah seorang di antara mereka agar keluar membawa uang untuk membeli makanan
di desa terdekat. Ayat ini menunjukkan bolehnya akad wakalah, perwakilan dalam transaksi atau
jual beli. Yaitu menunjuk seseorang untuk mewakili melakukan transaksi tertentu. Dan al-Wakil,
orang yang diamanati menjadi wakil tadi sifatnya ma'mun, pada dasarnya bisa dan harus
dipercaya. Artinya, jika terjadi sengketa antara wakil (yang ditugasi) dan muwakkil (orang yang
menugasi), maka kata-kata al-wakil harus dijadikan rujukan utama.
Sebagian ulama menjelaskan mengenai faedah yang terkandung dalam ayat ini, di antaranya
adalah bolehnya perwakilan (wakalah) dalam transaksi jual beli, sebagaimana tujuh pemuda ini
mewakilkan salah seorang di antara mereka untuk membeli makanan yang nanti akan mereka
makan bersama. Sebagian ulama ada yang melarang masalah ini, yaitu membeli makanan dengan
cara masing-masing mengeluarkan uang yang sama, kemudian makanan tersebut dimakan
bersama-sama, karena akan ada pihak yang terzalimi apabila ada di antara mereka yang porsi
makannya lebih banyak daripada yang lainnya. Akan tetapi pendapat mayoritas ulama justru
memperbolehkan hal ini, karena ini masalah yang dikembalikan kepada adat istiadat, selain itu
mereka juga mengeluarkan uang tersebut dengan keridhoan mereka.
b. Firman Allah dalam QS. Yusuf [12]: 55

Artinya : "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang
pandai menjaga lagi berpengalaman.”
Dalam hal ini, nabi Yusuf siap untuk menjadi wakil dan pengemban amanah menjaga Federal
Reserve negeri Mesir.
2.Hadis
Terdapat satu hadis yang artinya :“Bahwasanya Rasulullah saw. mewakilkan kepada Abu Rafi’
dan seorang Anshar untuk mewakilinya mengawini Maimunah binti Harits.” Dalam kehidupan
sehari-hari, Rasulullah telah mewakilkan kepada orang lain untuk berbagai urusan. Diantaranya
membayar utang, mewakilkan penetapan had dan membayarnya, mewakilkan pengurusan unta,
membagi kandang hewan, dan lain-lain.( (HR. Malik dalam al-Muwaththa').
3. Ijma
Ulama membolehkan wakalah karena wakalah dipandang sebagai bentuk tolong menolong atas
dasar kebaikan dan taqwa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya

7
Daftar Pustaka

Isabella. Wakalah. Al-Allam. Nomor.1. Januari,2020.

http://digilib.uinsby.ac.id/3020/3/Bab%202.pdf

MUI. (2013). Fatwa DSN MUI tentang Wakalah. Journal of Chemical Information and Modeling,
1-3.
Rhesa Yogaswara, “Konsep Wakalah dalam Fiqh Muamalah” dalam
http://viewIslam.wordpress.com /20 Oktober 2022
Shiddieqi, T. M. (2001). Hukum-Hukum Fiqh Islam . Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
Wirdiyaningsih. (2005). Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai