AKUNTANSI SYARIAH 3 B
T.A 2020/2021
1. Pengertian Wakalah
1
Lubis, dkk, Fikih Islam Lengkap, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004
1
pembagian harta pusaka, jual beli, agen-agen perniagaan dan sebagainya
(Hailani, 2009: 148).2
2
Al-Asqalani,dkk. 1986. Fath al-Bari bi Syarh Sahih al-Bukhari. Jilid 5. Kairo: Dar al-Rayan.
2
5. Ulama hanafiah mengtakan Wakalah adalah seseorang mempercayakan
orang lain menjadi ganti dirinya untuk bertasysrruf dalam bidang-bidang
tertentu yang boleh diwakilkan.
Dengan pendapat para ulama tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian wakalah terdiri dari :3
1. Adanya perjanjian antara seseorang dengan orang lain.
2. Isi perjanjian berupa pendelegasian.
3. Tugas yang diberikan oleh pemberi kuasa terhadap penerima kuasa
untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
4. Objek yang dikuasakan merupakan sesuatu yang boleh dikuasakan
atau diwakilkan.
3
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006
4
Lubis, abdul fatah dan abu ahmadi, Fikih Islam Lengkap, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004
3
2) Akad wasi adalah seseorang yang diangkat sebagai pemangku untuk
mengurus diri dan harta anak yang masih kecil. Penyerahan wasi berlaku
dengan ketentuan :
a. Wasi berlaku jika anak yang diwali belum dewasa.
b. Orang yang diwali itu sudah dewasa, wasi’ seperti ini tidak berlaku
jika ijab kabul tidak ada semasa hidup orang yang mewasikan.
1) Al-Qur’an
Dalam hal ini, nabi Yusuf siap untuk menjadi wakil dan
pengemban amanah menjaga Federal Reserve negeri Mesir.
Dalam surat al-Kahfi juga menjadi dasar al-wakalah yang artinya berikut :
“Dan demikianlah Kami bangkitkan mereka agar saling bertanya di antara mereka
sendiri. Berkata salah seorang diantara mereka agar saling bertanya, ‘Sudah
berapa lamakah kamu berdiri di sini?’ Mereka menjawab, ‘Kita sudah berada di
sini satu atau setengah hari.’ Berkata yang lain, ‘Tuhan kamu lebih mengetahui
5
Karim, helmi, Fiqih Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993
4
berapa lamanya kamu berada di sini. Maka, suruhlah salah seorang di antara kamu
pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah ia lihat manakah
makanan yang lebih baik dan hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan
hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu
kepada seorang pun.” (al-Kahfi:19).6
2) Al-Hadis
فزو جاه ميمو نة بنتgان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بعث اب رافع ورجال من اال نصار
الحارث
3) Ijma’
6
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006
5
bahwa wakalah adalah niabah atau mewakili. Menurut pendapat ini wakil
tidak dapat menggantikan seluruh fungsi muwakkil.
6
- Disyaratkan bagi orang yang akan menerima wakil untuk
mengetahui objek yang akan menerima wakil untuk
mengetahui objek yang akan diwakilkan kepadanya supaya
tidak terjadi penipuan terhadap orang menerima atau yang
diberi kuasa.
- Orang yang akan menerima kuasa itu harus jelas dan pasti.
Dengan demikian, tidak boleh mewakilkan sesuatu kepada
salah seorang dari sekelompok manusia tanpa menyebutkan
identitanya.
c. Objek yang diwakilkan (muwakil bih).
Adapaun syarat objek yang diwakalahkan adalah :
- Merupakan sesuatu yang boleh diakadkan seperti jual-beli,
sewa-menyewa,dan sejenisnya. Maka wakil tidak boleh diberi
tugas untuk melakukan perbuatan yang dilarang seperti
membunuh melakukan transaksi yang dilarang seperti bisnis
ribawi.
- Perbuatan yang diwakilkan berkaitan dengan masalah
mu’amalah bukan masalah ibadah badaniyah, seperti sholat,
puasa, bersuci untuk ibadah amaliyah seperti zakat dapat
diwakilkan kepada orang lain untuk menyerahkan zakat
hartanya kepada mustahik. Berbeda dengan ibadah haji. Untuk
ibadah haji, dituntut istiha’ah maliyah wa badaniyah (mampu
dari segi hata dan fisik). Namun, jika ternyata seseorang yang
telah berniat dan membayar ONH untuk melaksanakan ibadah
hahji, tetapi sakit sehingga ia tidak bisa berangkat
melaksanakan ibadah haji. Dalam keadaan seperti ini
pelaksanaan ibdah hajinya tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain. Berbeda halnya dengan seseorang yang bernazar untuk
melaksanakan ibadah haji, tetapi ia meninggal dunia sebelum
menunaikan ibadah hajinya maka dalam keadaan seperti itu
ahli warisnya dapat melakukan badal haji.
7
- Sesuatu yang diwakilkan tersebut berada dalam pengetahuan
dan kemampuan orang yang menerima wakil. Artinya
perbuatan yang ditugaskan oleh pemberi kuasa harus
diketahuai dengan jelas orang menerima kuasa. Misalnya tugas
untuk membeli barang maka jenis, kualitas, bentuk, dan
banyaknya barang harus disebutkan dengan jelas.
d. Sighat akad
Yakni ijab dan qabul dengan ungkapannya, “saya mewakilkam ini
kepada anda” atau dengan kalimat yang sejenis. Kemudian dijawab,
“saya terima” atau yang semakna dengan ini.
2. Syarat wakalah :
a. Seorang muwakil, diisyaratkan harus memiliki otoritas penuh atas
suatu pekerjaan yang akan didelegasikan kepada orang lain.
Dengan alasan orang yang tidak memiliki otoritas tersebut kepada
orang lain.
b. Seorang wakil, disyaratkan haruslahorang yang berakal dan
tamyiz.
c. Objek yang diwakilkan harus diketahui oleh wakil, wakil
mengetahui secara jelas apa yang harus dikerjakan dengan
spesifikasi yang diinginkan. Obyek tetrsebut memang bisa
diwakilkan kepada orang lain.
d. Ijab kabul adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara
pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, melalui
korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern
8
sebagai al-wakil untuk melakukan perintah/permintaan kepada bank
untuk mentransfer sejumlah uang kepada rekening orang lain,
kemudian bank mendebit rekening nasabah (jika transfer dari rekening
ke rekening), dan proses terakhir yaitu bank mengkreditkan sejumlah
dana kepada rekening tujuan. Contoh proses dalam transfer uang :8
a. Wesel pos dengan uang tunai diberikan secara langsung dari al-
muwakil kepada al-wakil, dan al-wakil memberikan uangnya
secara langsung kepada nasabah yang dituju.
b. Transfer uang melalui cabang suatu bank, yaitu dalam proses ini al
muwakil memberikan uangnya secara tunai kepada bank yang
merupakan al-wakil, namun bank tidak mengirimkan langsung
kepada nasabah yang dituju, tetapi bank mengirimnya melalui
rekening nasabah yang dituju.
c. Transfer melalui ATM, yaitu dalam prosesnya nasabah al-
muwakilmeminta bank untuk mendebet rekening tabungannya ,
dan kemudian meminta bank untuk menambahkan di rekening
nasabah yang dituju sebesar pengurangan pada rekeningnya sendri,
dimana nasabah bisa melakukan transfer sendiri melalui mesin
ATM.
6. Berakhirnya Wakalah
Adapun penyebab berakhirnya akad wakalah adalah sebagai berikut :
a. Bila salah satu pihak yang berakad wakalah gila.
b. Bila maksud yang terkandung dalam akad wakalah sudah selesai
pelaksanaannya atau dihentikan.
c. Diputuskannya wakalah tersebut oleh salah satu pihak yang
berwakalah baik pihak pemberi kuasa atau pihak yang menerima
kuasa.
8
Karim, helmi, Fiqih Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993
9
d. Hilangnya kekuasaan atau hak pemberi kuasa atau suatu objek
yang dikuasakan.
e. Meninggalnya salah satu dari dua orang yang melakukan akad
wakalah
7. Implementasi Wakalah Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah
a. Implementasi akad wakalah pada lembaga keuangan mikro syariah
dalam upaya pemberian kuasa kepada nasabah untuk membeli barang
yang telah disepakati antara nasabah dengan pihak lembaga keuangan
mikro syariah.
b. Akad ini dilakukan berhubung karena keterbatasan pihak lembaga
keuangan mikro syariah untuk membeli barang tersebut, keterbatasan
tersebut baik dari segi waktu maupun tenaga yang ada. Oleh karena
itu, pihak lembaga keuangan mewakilkan kepada nasabah untuk
membelinya.
c. Hal ini juga disebabkan karena bolehnya melakukan akad wakalah
dalam pembiayaan murabahah sesuai dengan fatwa DSN.9
9
Karim, helmi, Fiqih Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1993
10
DAFTAR PUSTAKA
https://andyyjr20.blogspot.com/2018/03/makalah-fiqih-muamalah-wakalah.html
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/1275-4679-1-PB%20(3).pdf
https://www.academia.edu/31653706/Makalah_wakalah
11
Pertanyaan :
1.
12