Anda di halaman 1dari 21

WAKALAH

(PERWAKILAN)
Nabila Qoulan Sadida 19423194 - Apri Zulfiyana
19423094 - M. Rafki Alfarizi - 20423024
Wakalah berasal dari wazan wakalah-yakilu-
waklan yang berarti menyerahkan atau
mewakilkan urusan

wakalah adalah pekerjaan wakil.

PENGERTIAN Sehingga wakalah dapat di artikan sebagai

WAKALAH penyerahan sesuatu oleh seseorang yang


mampu di jadikan sendiri sebagian dari suatu
PERWAKILAN yang biasa di ganti, kepada orang lain, agar
orang itu mengerjakannya semasa hidupnya.
Menurut Para ULAMA
secara terminologi
1. Menurut ulama Syafi‟ah mengatakan bahwa wakalah adalah
ungkapan yang mengandung arti pendelegasian sesuatu oleh
seseorang kepada orang lain agar orang lain tersebut melakukan
kegiatan yang telah dikuasakan atas nama pemberi kuasa.
2. Menurut ulama Malikiyah, wakalah adalah tindakan seseorang
mewakilkan dirinya kepada orang lain untuk melakukan kegiatan yang
merupakan haknya, yang mana kegiatan tersebut tidak dikaitkan
dengan pemberian kuasa setelah pemberi kuasa wafat, sebab jika
kegiatan diikatkan setelah pemberi kuasa wafat maka sudah
berbentuk wasiat.
3. Menurut ulama Hanafiyah, wakalah adalah seseorang yang
menempati diri orang lain dalam pengelolaan.
4. Menurut ulama Hambali, wakalah adalah suatu permintaan ganti
seseorang yang didalamnya terdapat pengganti hak Allah dan hak
manusia.
• Definisi dari Syafi’iyyah ini memberikan pemahaman
bahwa adanya tindakan orang yang memiliki
kewenangan menyerah kan suatu pekerjaan kepada
orang lain agar orang lain tersebut melakukan
pekerjaan itu sesuai dengan kehendak dari yang
mewakilkan selama orang yang mewakilkan tersebut
masih hidup.
• Pembatasan pada orang yang mewakilkan itu masih
hidup untuk mengeluarkan pemahaman bahwa wakalah
tidak termasuk wasiat. Apabila orang yang mewakilkan
sudah wafat, maka kewenangan melakukan pekerjaan
tersebut berada pada ahli waris.
Wakalah termasuk salah satu akad yang
menurut kaidah Fiqih Muamalah adalah
akad yang dapat di terima. Dalam hal ini
pihak bank melimpahkan kekuasaan atau
wewenang kepada pihak nasabah untuk
membeli barang yang merupakan objek
pembiayaan murabahah.
WAKALAH
BIL ketika atau menunjuk orang lain atau untuk mewakili dirinya
mengirim sesuatu. Orang yang di minta di wakilkan harus

UJRAHmenyerahkan barang yang akan dia kirimkan untuk orang lain


kepada yang mewakili dalam suatu kontrak.

Penerima kuasa (wakil) boleh menerima komisi (al-ujur) dan boleh


tidak menerima komisi (hanya mengharapkan ridho Allah/ tolong
menolong). Tetapi bila ada komisi atau upah maka akadnya seperti
akad ijarah/ sewa menyewa. Wakalah dengan imbalan disebut
dengan wakalah bil-ujrah, bersifat mengikat dan tidak boleh di
batalkan secara sepihak.
Jenis - jenis Wakalah

Al-wakalah al-Mutlaqah
mewakilkan secara mutlak.
tanpa batas waktu dan untuk segala urusan. dikenal dengan istilah kuasa luas, yang
biasanya digunakan untuk mewakili segala kebutuhan pemberi kuasa dan biasanya
hanya untuk perbuatan pengurusan.

Al-Wakalah al-Muqayyadah
yakni penunjukan wakil untuk bertindak atas nama dalam urusan-urusan tertentu.
dikenal sebagai kuasa khusus dan biasanya hanya untuk satu perbuatan hukum.
Kuasa khusus ini biasanya diperuntukan bagi perbuatan hukum tertentu yang
berkaitan dengan kepemilikan atas suatu barang, membuat perdamaian, atau
perbuatan lain yang hanya bisa dilaksankan oleh pemilik barang.
Jenis - jenis Wakalah
Al-Wakalah al- Amamah
yakni perwakilan yang lebih luas dari al- muqayyadah tetapi lebih
sederhana daripada al-mutlaqah.
Biasanya kuasa ini untuk perbuatan pengurus sehari-hari. Dalam
praktek perbankan syariah, wakalah ini sering sekali digunakan sebagai
pelengkap transaksi suatu akad atau sebagai jembatan atas keterbatasan
ataupun hambatan dari pelaksanaan suatu akad.
1. AL - QURAN DASAR HUKUM
Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 283:
WAKALAH
... ، ‫َف ِإْن َأِم َن َبْع ُض ُكْم َبْع ًض ا َفْلُيَؤ ِّد اَّلِذى اْؤُتِم َن َأَم اَنَت ُه‬
‫ َو ْلَي َّتِق َهللا َرَّبُه‬...

"… Maka, jika sebagian kamu mempercayai


sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai
itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya …"
kisah Ashabul al-Kahfi,
dalam QS. Al-Kahfi [18] :19:

‫َو َك َٰذ ِلَك َبَع ْث َناُه ْم ِلَي َت َس اَء ُلوا َبْي َنُه ْم ۚ َق اَل َق اِئٌل ِم ْن ُه ْم َك ْم َلِبْث ُتْم ۖ َق اُلوا َلِبْث َنا َيْو ًم ا َأْو َبْع َض َيْو ٍم ۚ َق اُلوا َرُّبُكْم َأْع َلُم ِبَم ا َلِبْث ُتْم‬
‫َف اْبَع ُثوا َأَحَد ُكْم ِبَو ِرِق ُكْم َٰه ِذِه ِإىَل اْلَم ِديَنِة َفْلَي ْن ُظ ْر َأُّيَه ا َأْز َك ٰى َط َع اًم ا َفْلَي ْأِتُكْم ِبِرْز ٍق ِم ْن ُه َو ْلَي َت َلَّط ْف َو اَل ُيْش ِع َرَّن ِبُكْم َأَحًدا‬
.Artinya: ” Dan demikianlah kami bangunkan mereka agar di antara mereka saling bertanya
Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka
menjawab, Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah
seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan
itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lemah-lembut dan janganlah sekali-kali
.menceritakan halmu kepada seorangpun.” (QS. Al-Kahfi [18]: 19)
2. AS - SUNNAH DASAR HUKUM
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW
untuk menagih hutang kepada beliau dengan
WAKALAH
cara kasar, sehingga para sahabat berniat
untuk "menanganinya". Beliau bersabda,
'Biarkan ia, sebab pemilik hak berhak untuk
berbicara;' lalu sabdanya, 'Berikanlah
(bayarkanlah) kepada orang ini unta umur
setahun seperti untanya (yang dihutang itu)'.
Mereka menjawab, 'Kami tidak
mendapatkannya kecuali yang lebih tua.'
Rasulullah kemudian bersabda: 'Berikanlah
kepada-nya. Sesungguhnya orang yang paling
baik di antara kalian adalah orang yang paling
baik di dalam membayar."

(HR. Bukhari dari Abu Hurairah).


• Berkata Yusuf: "Jadikanlahaku bendaharawan negara (Mesir).
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". Dalam sunnah fi’liah diceritakan bahwa Rasulullah
pernah mewakilkan kepada seorang sahabatnya yang bernama ‘Urwah
untuk membelikan seekor kambing kurban
(HR. Bukhari).

Rasulullah juga pernah mewakilkan untuk mengambil pembayaran zakat


(HR.Abu Dawud).
Rukun dan syarat
wakalah
Menurut hanafiyah
rukun wakalah hanyalah ijab dan Kabul

Adapun menurut jumhur ulama


rukun wakalah ada empat :
1. muwakkil( orang yang mewakilkan ),
2. wakil,
3. muwakkilfih (objek yang diwakilkan),
4. dan lafaz serah terima.
MUWAKKIL orang yang mewakilkan suatu pekerjaan
kepadaorang lain. Untuk menjadi muwakkil
disyaratkan agar ia termasuk orang yang cakap
melakukan perbuatan hukum.

TIDAK SAH AKAD WAKALAH Menurut Hanafiyah

tidak sah akad wakalah yang perwakilan anak kecil yang sudah mumayiz
dilakukan orang gila atau anak adalah sah dalam hal tindakan yang
bermanfaat baginya,seperti perwakilan
yang belum mumayiz.
untuk menerima hibah, sedekah, dan
wasiat.
Perwakilan mereka tidak sah
karena sejak awal mereka tidak Apabila tindakannya merugikan bagi
cakap melakukan perbuatan dirinya,maka perwakilannya tidak sah,
hukum. seperti memberi hibah dan sedekah.
Umat Islam ijma' atas kebolehkan wakalah
bahkan memandangnya sebagai sunnah, karena hal itu
termasuk jenis ta'awun (tolong-menolong) atas dasar
kebaikan dan taqwa, yang dianjurkan oleh al-Qur'an dan
hadis.
Kaidah fiqh:
‫ْحِرْيِم َه ا‬‫َت‬ ‫ىَل‬ ‫َيُدَّل َدِلْي ٌل َع‬ ‫ْن‬‫َأ‬ ‫َّال‬ ‫ُة‬ ‫ا‬‫َب‬ ‫ِإل‬‫ْا‬ ‫ِت‬‫َال‬ ‫ا‬ ‫َع‬ ‫ْل‬‫ا‬ ‫ِفى‬ ‫ُل‬ ‫َأل‬
‫ ْص‬. ‫َا‬
‫َح ِإ‬ ‫ُم َم‬
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Contoh Akad
Wakalah
1) Wesel Pos / Western Union Dalam transfer wesel pos /
Western Union, uang tunai diberikan secara langsung dari
Al-Muwakkil kepada Al-Wakil, dan Al-Wakil memberikan
uangnya secara langsung kepada nasabah yang dituju

2) seseorang mewakilkan kepada orang lain untuk bertindak


sebagai wali nikah dalam pernikahan anak perempuannya.
CONTOH DALAM WAKALAH BIL UJRAH
penerapannya terdapat dalam produk jasa transfer bank syariah. Jasa
transfer merupakan proses transfer atau kiriman uang ataupun
pemindahan sejumlah uang/dana dari satu unit kerja bank (bisa berupa
Kantor Pusat, Cabang Pembantu) ke unit kerja bank lainnya. Yang dalam
proses ini jasa transfer yang diterapkan adalah suatu rekening yang dimiliki
nasabah yang memberikan amanat kepada bank syariah tersebut untuk
mengirim atau mentransfer sejumlah rekening kepada orang lain yang
menggunakan jasa bank syariah, dari proses transfer atau pengiriman
tersebut pihak bank meminta upah atau imbalan kepada nasabah sebagai
balas jasa transfer tersebut.
SEKIAN
ADA PERTANYAAN ???

Anda mungkin juga menyukai