Disusun Oleh :
Muhammad Arfani ( 2110405033 )
1. Orang yang melaksankan akad yaitu aqid, akad dapat terdiri dari beberapa
orang dan salah satu orang dari masing masing pihak.
2. Benda yang dijadiakan objek akad baik barang ataupun jasa disebut
Ma’qud alaih.
3. Shigat al a’qad, yaitu pernyataan serah terima dari yang berakad (ijab dan
qabul) Ijab yaitu menyatakan penjelasan yang memberikan gambaran akan
kehendaknya melalui aqad sedangkan Qabul pernyataan penerimaan yang
keluar setelah adanya ijab.
a.Ahliyah.
Keduanya memiliki kecakapan dan kepatutan untuk melakukan transaksi.
ahliyah ini berarti baligh atau mumayyiz dan berakal. Berakal disini adalah
tidak gila sehingga mampu memahami ucapan orang-orang normal.
Sedangkan mumayyiz disini artinya mampu membedakan antara baik dan
buru; antara yang berbahaya dan tidak berbahaya; dan antara merugikan
dan menguntungkan.
b.Wilayah
Wilayah bisa diartikan sebagai hak dan kewenangan seseorang yang
mendapatkan legalitas syar‘i untuk melakukan transaksi atas
suatu objek tertentu. Artinya orang tersebut memang merupakan
pemilik asli, wali atau wakil atas suatu objek transaksi, sehingga
ia memiliki hak dan otoritas untuk mentransaksikannya. Hal yang
terpenting, orang yang melakukan akad harus bebas dari tekanan
sehingga mampu mengekspresikan pilihannya secara bebas.
2. Golongan Hanafiyah:
ْ َِالوكالةَهِيَأ ْنَي ِقيْمَش ْخصَغيْرهَُمقامَن ْف ِس ِهَف
َيَتصرفَجائز
4. Golongan Hambali:
ََم ْن ِ صاَ ِمثْلهَُجائِ ُزَالتَّص ُّر
ِ فَفِيْماَت ْد ُخلَُالنِياب ِة ً فَش ْخ ِ صَجائِ ُزَالتَّص ُّر
ٌ ِا ْستِنابهَُش ْخ
َََََّللاَِتعالىَو ُحقُو ُقَاألد ِم ِييْن
َّ ق ِ ُحقُ ْو
“permintaan ganti seseorang yang didalamnya terdapat penggantian
hak Allah dan hak manusia”5
1
Tim Kashiko, Kamus Arab-Indonesia, Kashiko, 2000, hlm. 693
2
Abdurrahman al jaziri, Al fiqh ala al madzahib al arba’ah , daar el fikri, hlm. 121
3
Abdurrahman al jaziri, Al fiqh ala al madzahib al arba’ah , daar el fikri, hlm. 122
4
Ibid, daar el fikri, hlm 122
5
Ibid, daar el fikri, hlm 122
ض ُّم ِذ َّم ٍة ِإ َلى ذ ِِم ٍة
َ
“Mengumpulkan satu beban kepada beban lain”
"Dan demikianlah Kami bangkitkan mereka agar saling bertanya di antara mereka
sendiri. Berkata salah seorang di antara mereka: ‘Sudah berapa lamakah kamu berada
(di sini)?’ Mereka menjawab: ‘Kita sudah berada (di sini) satu atau setengah hari.’
Berkata (yang lain lagi): ‘Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di
sini). Maka suruhlah salah seorang kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu
ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia
membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan
janganlah sekali kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.’”
Dasar Hukum dari Al Quran (2) Firman Allah dalam QS. Yusuf [12]: 55 tentang ucapan
Yusuf kepada raja
6
Sayyid sabiq, Fiqh al sunnah, juz 5 (Beirut : daar al-fikr, 1983) hlm. 235
7
Hendi suheni, Fiqh Muamalah (Jakarta : Grafindo persada, 2010) hlm. 231- 233
"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang
pandai menjaga lagi berpengalaman.”
Dasar Hukum dari Al Quran (3) Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 2:
"Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syabib
bin Gharqcdah menceritakan kepada kami, ia berkata: salta mendengar penduduk
bercerita tentang 'Urwah, bahwa Nabis.a.w. memberikan uang satu dinar kepadanya
agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua
ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar. Ia pulang membawa
satu dinar dan satu ekor kambing. Nabi saw. mendoakannya dengan keberkatan dalam
jual belinya. Seandainya 'Urwah membeli debu tanah pun, ia pasti beruntung. "
Dasar Hukum dari Hadist (2) . Hadis Nabi riwayat Muttafaq 'Alaih dari Ibn al-Sa'di al-
Maliki:
"Diriwayatkan dari Busr bin Sa'id bahwa lbn Sa'diy al-Maliki berkata: Umar
mempekerjakan saya untuk mengambil sedefuth (zakat). Setelah selesai dan sesudah
saya menyerahkctn zakat kepadanya, Umar memerintahktn agar saya diheri imbalan
(fee). Saya berknta: sayd bekerja hanya karena Allah. (Jmar menjawab: Ambillah apa
yang aku beri; saya perndh bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul, lalu beliau
memberiku imbalan; saya pun berkata seperti apa yang kamu katakan. Kemudian Rasul
bersabda kepada saya: Apabila knmu diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah
(terimalah) dan bersedekahlah. " (Muttafaq 'alath. Al-Syaukani, Nail al-Authar, fKairo:
Dar al Hadits, 20001, j. 4, h. 527).
Dasar Hukum dari Hadist (3)
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW untuk menagih hutang kepada beliau
dengan cara kasar, sehingga para sahabat berniat untuk “menanganinya”. Beliau
bersabda, ‘Biarkan ia, sebab pemilik hak berhak untuk berbicara;’ lalu sabdanya,
‘Berikanlah (bayarkanlah) kepada orang ini unta umur setahun seperti untanya (yang
dihutang itu)’. Mereka menjawab, ‘Kami tidak mendapatkannya kecuali yang lebih tua.’
Rasulullah kemudian bersabda: ‘Berikanlah kepada-nya. Sesungguhnya orang yang
paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik di dalam membayar.” (HR.
Bukhari dari Abu Hurairah)
2.1 Syarat seorang wakil adalah: Bukan orang yang terlarang secara syari'at dari
menggunakan sesuatu yang diwakilkan kepadanya
3..Rukun ketiga: Objek akad (mandat untuk melaksanakan tugas) Syarat objek wakalah:
Hendaknya menerima suatu perwakilan,
1.4.2 Rukun Wakalah menurut adalah Ijab Kabul. Dalam ijab Kabul tidak disyaratkan
kalimat tertentu. Tetapi sah dilakukan dengan ucapan dan perbuatan yang menunjukan
perwakilan ( fiqh sunnah sayydi sabiq hal 298 )
a. Cakap hukum,
"Akad taukil (wakalah) boleh dilakukan, baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan. Hql
itu karena Nabi shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam pernah mewakilkan kepada Unais
untuk melaksanakan hukuman, kepada Llrwah untuk membeli kambing, dan kepada Abu
Ra/i' untuk melakukan qabul niknh, (semuanya) tanpa memheriknn imbalan. Nabi pernah
juga mengutus para pegawainya untuk memungut sedekah (zakat) dan beliau
memherikan imbalan kepada mereka." (ibn Qudamah, al Mughni, fKairo: Dar al-Hadis,
2004], juz 6, h. 468).
2. Pendapat Imam Syaukani ketika menjelaskan hadis Busr bin Sa'id:
"Hadis Busr bin Sa'id tersebut menunjukkan pula bahv,a orang yang melakukan
sesuctu dengan niat tabarru' (semata-mata mencari pahala, dalcm hal ini menjadi
wakil) boleh menerima imbalan. "(A1-Syaukant, Nail al-Authar, [Kairo: Dar al-
Hadits, 20001, i.4,h.527).
3. Pendapat Wahbah Zuhaili
"(Jimat sepaknt bahwa u,akalah boleh dilakukan karena diperlukan. Wakalah s{th
dilakukan haik dengan imbalan maupun t anp a imb al an." (Wahbah al-Zuhaih,
ul- Mu' amal at al- Mal iyy ah al-Mu'ashirah, fDimasyq: Dar al-Fikr,2002f, h. 89)
4. Pendapat AAOIFI No.23, 41411
"Pada dasarnya, dalam akad vtakalah tidak ada batas waktu berakhirnya tugas
wakil, karena wakil dapat diberhentikan kcpan saja; akad wakalah boleh (juga)
dibatasi periode/waktunya apabila disepakati oleh kedua belah pihak, dan
wakalah akan berakhir secara otomatis dengan berakhirnya waktu tersebut. "
8
"(A1-Syaukant, Nail al-Authar, [Kairo: Dar al-Hadits, 20001, i.4,h.527).
1.6 Contoh Aplikasi Praktek Akad Wakalah Bil Ujroh
Contoh Akad Wakalah Bil Ujroh Pada Program Affilasi Penjual/Reseller
Produk Kosmetik Halal Merk “NAHLA”
Skema akad wakalah bil ujroh Produk Kosmetik Halal Merk “NAHLA”
Ujroh = 10%
Taukil/Produk Kosmetik
Akad Jual
Akad Jual/Beli
Konsumen
DAFTAR PUSTAKA