NIM : 2110405033
PERTANYAAN UAS
1. Pelajari kembali referensi Strategic Management: From Islamic Perspective karya Fontaine dan
Ahmad (2013), apa perspektif Islam tentang Strategic Management konvensional? apa pandangan
Anda terhadap topik tersebut? (25%)
2. Rasulullah mempraktikan berbagai dimensi kepemimpinan dan manajemen seperti diuraikan dalam
Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager (2007) karya Dr. Muhammad Syafii Antonio, apa yang
Anda pelajari dari berbagai dimensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang dapat diterapkan dalam
industri dan organisasi Anda? uraikan. (25%)
3. Kita telah menyimak pengalaman Global Ikhwan dalam praktik membangun ekosistem bisnis syariah, apa
key succes factor mereka, apa lesson learned untuk kita? Dan, apa feed back Anda bagi mereka? (25%
4. Kita telah belajar model Maslahah Performa (2014) dari Dr. Achmad Firdaus, apa yang
membedakan model ini dari model Manajemen Kinerja berbasis Balanced Score Card dari Kaplan
dan Norton (2006)? (25%)
Selamat menjalani perjalanan intelektual dan memimpin transformasi korporasi dan bisnis pada orgjnisasi Anda dengan nilai-nilai yang
bersumber dari nilai-nilai Islam.
Sukses, berkah, Insya Allah🙏
Soal 1
1. Pelajari kembali referensi Strategic Management: From Islamic Perspective karya Fontaine dan Ahmad (2013), apa
perspektif Islam tentang Strategic Management konvensional? apa pandangan Anda terhadap topik tersebut? (25%)
• Jawaban : Perspektif islam tentang strategic management konvensional ; terdapat kekurangan dalam menejemen
konvesional yakni sisi ketidakseimbangan dalam mendefinisikan dan menetapkan tujuan strategis
Dalam manajemen strategis konvensional, ukuran keberhasilan adalah kecepatan (profitabilitas). Penumpang (pemangku
kepentingan) mungkin tidak memiliki perjalanan yang nyaman dan beberapa di antaranya mungkin didorong keluar dari
kendaraan agar lebih cepat sampai di tempat tujuan
Dalam manajemen strategis dari perspektif Islam, ukuran keberhasilan adalah memperjuangkan keadilan (keadilan
organisasi akan ditentukan kemudian), umumnya dilakukan dengan mengemudi dengan aman (mengurangi risiko)
meskipun kecepatan yang wajar (profitabilitas) diperlukan untuk Pengemudi (pemimpin) memiliki kewajiban moral untuk
menjamin hak-hak seluruh penumpang (stakeholder). penumpang memiliki kewajiban moral untuk berbicara dengan
pengemudi untuk membantunya mengemudikan kendaraan dengan aman. Ini karena mereka memiliki pandangan
berbeda tentang situasi yang mungkin penting bagi keselamatan semua Semua orang setuju bahwa tidak ada pemangku
kepentingan yang harus dikorbankan untuk demi sampai di tujuan lebih cepat
JAWABAN
Muslim diberikan petunjuk tugas utama adalah Islamic strategis management digambarkan
kekhalifahan menuntut kemahiran dalam dalam bagan berikut
strategis horizontal dan strategis transcendental
Islamic strategis management mempunyai sifat
holistic & long term oriented prosperious
sustainability (kebahagiaan lahir batin dunia
akhirat) sedangakan konvensional menejemen
focus jangka pendek disebabkan paham
materialism yang mengakar dalam setiap lini
bisnis process yang focus pada profit dan
manusia dianggap sebagai alat produksi
bukan leader
Islamis menejemen strategis juga mengedepankan competitive advantage
Competitive Advantage
Konvensiomal Keunggulan kompetitif: Kemampuan untuk menghasilkan margin keuntungan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri.
Keunggulan kompetitif dari perspektif Islam: Perspektif
Islam, mencari keunggulan kompetitif adalah sarana
(keuntungan yang lebih tinggi) untuk mencapai tujuan
(kelangsungan hidup jangka panjang), bukan tujuan itu
sendiri.Selain itu, keunggulan kompetitif sering berasal
dari pengetahuan superior (kompetensi inti), yang
memungkinkan organisasi untuk bertahan dalam bisnis
tanpa harus terlibat dalam praktik bisnis yang korup.
2. Rasulullah mempraktikan berbagai dimensi kepemimpinan dan manajemen seperti diuraikan dalam Muhammad
SAW: The Super Leader Super Manager (2007) karya Dr. Muhammad Syafii Antonio, apa yang Anda pelajari dari
berbagai dimensi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang dapat diterapkan dalam industri dan organisasi
Anda? uraikan. (25%)
• Jawaban :
Banyak hal yang kami dapat pelajari yaitu best practice leadership yang
holistic dari 8 dimensi scope kepemimpinan yang dijalankan dengan sempurna
dan seimbang, dari figure beliau setiap orang dari semua level kepeminpinan
mendapatkan keteladanan yang detail lengkap danr inci konsep maupun
praktek dari sosok presiden atau seorang guru, manager dan bahkan kepala
keluarga,
• Perjalanan dagang Rasoul (magang) bersama Abu Thalib dari Mekka ke Busra (Damaskus)
َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُّ َ َ ََّ ْ ْ ن َ ْ ِّ ِّ ََ َ ْ ن َّ ُ ُ َ ْ
ن
َ أَعمارَأم ِتـيَماَبيَالستي َِإَلَالسب ِعيَوأقلهمَمنَيجوزَذ ِل
ك
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah: 4236, Syaikh Al Albani mengatakan:
hasan shahih).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. An-Nisa 4: 59
Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung
jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri
pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta
majikannya.Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
• Key Succes Factor
• Visi mereka menjalankan misi kekhalifahan ( لِل ِ اي َو َم َماتِ ْي ِ ه ُ ُص ََلتِ ْي َون
َ َس ِك ْي َو َم ْحي َ ا َِّن
َب ْالعَالَ ِميْن
ِ ) َر ه#hidupku serta matiku, hanya untuk Allah Tuhan semesta alam#
• Mereka berjamaah dan melibatkan unsur syariah dalam setiap lini usaha
muamalah, dari hulu–hilir mejamin mutu kehalalannya dari setiap critical
processnya ( CTHQ ) critical to halal & quality, seperti pada penyembelihan
hewan
• Kiat diberikan contoh 1 pembelajaran mereka dalam scope muamalah sebagi wujud visi
mereka menjalankan misi kekhalifahan ( َلِل َربه ِ ْال َعالَ ِميْن
ِ اي َو َم َماتِ ْي ِ ه َ ) ا َِّن#hidupku serta matiku,
ُ ُص ََلتِ ْي َون
َ س ِك ْي َو َمحْ َي
hanya untuk Allah Tuhan semesta alam#
• Umat islam adalah ummat solutif yang dijiwai rahamatin lil alamin, umat yang solutif pasti mendapatkan
tantangan yang mana para pendahulupun sukses diawali dengan tantangan yang berhasil merekah hadapi
dengan ketawakalan dan ikhtiar tiada tanding
• Feedback
Memperkuat pengembangan dengan sinergi dengan pemerintah dalam pengembangan valua chain berawal
dari tingkan asean sebagai negaran serumpun muslim dan melayu, sehingga manfaat bisa diraskan lebih
luas dengan memanfaat bonus demografi yang otomatid demand industry halal akan naik
SOAL 4. Kita telah belajar model Maslahah Performa (2014) dari Dr. Achmad Firdaus, apa yang membedakan model
ini dari model Manajemen Kinerja berbasis Balanced Score Card dari Kaplan dan Norton (2006)? (25%)
Jawaban : Maslahah Performa dapat membantu kekurangan prinsip manajemen strategis konvensional, Kekurangan menejemen strategis
kovensional konsep hanya berorientasi pada financial semata sedangkan Ajaran Islam menekankan bahwa organisasi diciptakan untuk
mewujudkan fungsi manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Oleh karena itu, organisasi harus memberikan kemanfaatan bagi banyak orang. Hal
inilah yang dimaksud dengan sejalannya tujuan organisasi dengan tujuan shari>’ah (maqa>s}id al-shari>’ah). Prinsip tersebut berbeda dengan
pandangan dari para ahli organisasi pada umumnya bahwa organisasi diciptakan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Pandangan
tersebut dilatarbelakangi oleh paham kapitalis bahwa kesejahteraan pemegang saham menjadi tujuan utama organisasi karena merekalah yang
memiliki modal (capital).
Maslahah Performa (20140 Dr, Achmad F Balanced Score Card dari Kaplan dan Norton (2006
Maslahah performa dapat diterapkan dengan landasan siklus PDCA yaitu Plan – Do –Check – Action. Langkah
Plan dikembangkan menjadi 5 langkah yaitu menyusun perencanaan strategis mengidentifikasi fondasi
keselamatan, menentukan perilaku kemaslahatan, menentukan ukuran dan menyepakati kontrak kinerja.
Langkah Do dikembangkan menjadi langkah menerapkan kinerja. Langkah Check dikembangkan menjadi
langkah melakukan pemantauan. Langkah Action dikembangkan menjadi langkah melakukan tindak lanjut