Di dalam syari’at Islam terdapat tiga bagian yang sangat urgen dan tidak dapat
terpisahkan antara satu dengan yang lain yaitu:
Kata fikih adalah bentukan dari kata fiqhun yang secara bahasa berarti
(pemahaman yang mendalam) yang menghendaki pengerahan potensi akal. Ilmu
fikih merupakan salah satu bidang keilmuan dalam syariah Islam yang secara
khusus membahas persoalan hukum atau aturan yang terkait dengan berbagai
aspek kehidupan manusia, baik menyangkut individu, masyarakat, maupun
hubungan manusia dengan Penciptanya.
Ruang lingkup yang terdapat pada ilmu Fikih adalah semua hukum yang
berbentuk amaliyah untuk diamalkan oleh setiap mukallaf (Mukallaf artinya orang
yang sudah dibebani atau diberi tanggungjawab melaksanakan ajaran syariah
Islam dengan tanda-tanda seperti baligh, berakal, sadar, sudah masuk Islam).
Hukum yang diatur dalam fikih Islam itu terdiri dari hukum wajib, sunah,
mubah, makruh dan haram. di samping itu ada pula dalam bentuk yang lain
seperti sah, batal, benar, salah dan sebagainya.
Inilah hukum-hukum Islam yang dibicarakan dalam kitab-kitab Fikih dan terus
berkembang.
Secara terminologis, kata syariah berarti sumber air yang digunakan untuk
minum. Namun dalam perkembangannya kata ini lebih sering digunakan untuk
jalan yang lurus ( ( المستقيمةالطريقة,yakni agama yang benar. Pengalihan ini bisa
dimengerti karena sumber mata air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk
memelihara kehidupannya, sedangkan agama yang benar juga merupakan
kebutuhan pokok manusia yang akan membawa pada keselamatan dan kebaikan
hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, selanjutnya arti syariah menjadi
agama yang lurus yang diturunkan oleh Allah Swt. (satu-satunya Tuhan semesta
Alam) untuk umat manusia.
Yaitu kewajiban menjaga dan memelihara jiwa manusia dalam arti luas. Larangan
membunuh manusia merupakan salah satu bentuk dari peran syariah untuk
memberikan kedamaian dan kenyamanan dalam berkehidupan.
Yaitu kewajiban menjaga dan memelihara akal sebagai anugerah Allah yang
sangat prinsip karena tidak diberikan kepada makhluk selain manusia. Akal inilah
di antara anugerah Allah yang paling utama, sehingga dapat membedakan antara
manusia dengan makhluk lain dan dapat membedakan antara manusia yang sehat
jiwanya dengan manusia yang tidak sehat jiwanya
Yaitu kewajiban menjaga dan memelihara keturunan yang baik karena dengan
memelihara keturunan, agama akan berfungsi, dunia akan terjaga. Salah satu
bentuknya adalah hukum tentang pernikahan yang telah banyak diatur dalam Al-
Qur’an dan As-sunnah.
Yaitu kewajiban menjaga dan memelihara harta benda dalam rangka sebagai
sarana untuk beribadah kepadanya.
SYARIAH FIKIH
Bersumber dari Al-Qur’an Hadis Bersumber dari para Ulama dan ahli
serta kesimpulan-kesimpulan yang Fiqh, tetapi tetap merujuk pada Al-
diambil dari keduanya Qur›an dan Hadis
Hukumnya bersifat Qat’I (pasti) Hukumnya bersifat Zanni (dugaan)
Hukum Syariahnya hanya Satu
(Universal), tetapi harus ditaati Berbagai ragam cara pelaksanaannya
oleh semua umat Islam
Tidak ada campur tangan Adanya campur tangan (ijtihad) para
manusia (ulama)dalam Ulama dalam penetapan pelaksanan
menetapkan hokum hukum
Contoh sederhana perbedaan syariah, fikih, dan bukan fikih
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur. (al-Maidah:6)
Pengertian ibadah
dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (Q.S. Az-Zariyat : 56)
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah : 21)
Macam-macam ibadah
Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi 2 yakni : ibadah khassah (khusus)
atau mahdah dan ibadah `ammah (umum) atau ghairu mahdah.
Ibadah dari segi pelaksanaannya dapat dibagi dalam 3 bentuk, yakni sebagai
berikut: