Anda di halaman 1dari 2

Khutbah Jumat: Belajar dari Peristiwa Penting pada Rabiul Akhir 

‫ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬، َ‫ف اَْأل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬ ِ ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ َوال‬،‫ َوبِ ِه نَ ْست َِعيْنُ َعلَى ُأ ُموْ ِر ال ُّد ْنيَا َوال ِّد ْي ِن‬، َ‫ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللا َوحْ دَه اَل َش ِر ْي‬،‫لى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬
‫ك‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َ>م َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َوالتَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإ‬ َ
ُ
َّ ‫> اِتَّقوا هللاَ َح‬. َ‫ضرُوْ ن‬
‫ق‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َْأل‬
ِ ‫ َّما بَ ْع ُد فَيَا يُّهَا ال َحا‬.‫ق ال َو ْع ِد ا ِميْن‬ ْ ُ ‫َأ‬ ‫َأ‬
>ُ ‫ َو ْشهَ ُد َّن َسيِّ َدنَا ُم َحـ َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ صا ِد‬.‫ق ال ُمبِيْن‬ ْ ْ
ُّ ‫ك ال َح‬ ْ
ُ ِ‫لَهُ ال َمل‬
۟ ۟ ۟ ٓ
ْ ‫ ٰيََأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا ٱتَّقُوا ٱهَّلل َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬:‫ فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى‬. َ‫تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُْ>م ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ ‫ت لِ َغ ٍد َوٱتَّقُوا ٱهَّلل َ ِإ َّن ٱهَّلل‬
َ‫خَ بِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

sebelum khotib berkhutbah, khotib mengajak kepada semua jamaah untuk termasuk diri khotib
sendiri, untuk selalu berihtiar meningkatkan keimanan dan ktakwaan kepada Alloh SWT, sebab
keimanan dan ketakwaan menjadi sebuah modal yang sangat penting untuk meneguhkan keislaman
kita, sehingga kita tidak akan menghadap Alloh SWT kecuali dalam keadaan islam.

َ‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموتُ َّن ِإال َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬ 
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Akhir atau ada yang menyebutnya dengan Rabi‘uts Tsani.
Bulan ini adalah bulan ke-4 dalam kalender Hijriah yakni setelah bulan Rabiul Awwal dan sebelum
bulan Jumadil Ula. Para ulama menyebut bahwa yang pertama kali memberi nama bulan ini dengan
sebutan Rabiul Akhir adalah buyut kelima Rasulullah saw bernama Kilab bin Murrah. Pemberian nama
ini terkait dengan peristiwa alam yakni musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada
musim rabi’, tanaman dan rerumputan tumbuh subur dan pepohonan berbuah. Musim rabi’ ini sering
berlangsung selama dua bulan sehingga muncullah dua nama bulan yakni Rabiul Awwal dan Rabiul
Akhir. 

Jika Rabiul Awwal merupakan bulan yang identik dengan peristiwa lahirnya Nabi Muhammad saw,
Rabiul Akhir juga memiliki beberapa peristiwa penting yang bisa diambil hikmahnya. Di antaranya
adalah penurunan Surat al-Hasyr (pengusiran) yang disebabkan upaya pembunuhan kepada
Rasulullah yang dilakukan oleh kaum Yahudi bani Nadir. Kaum ini adalah kaum yang pertama
dikumpulkan dan diusir dari Madinah

‫ار ِه ْم اِل َ َّو ِل ْال َح ْش ۗ ِر‬ ِ ‫ي اَ ْخ َر َج الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا ِم ْن اَ ْه ِل ْال ِك ٰت‬
ِ َ‫ب ِم ْن ِدي‬ ْٓ ‫هُ َو الَّ ِذ‬

Artinya: “Dialah yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara Ahlulkitab (Yahudi Bani Nadir)
dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran yang pertama.

Peristiwa lainnya yang terjadi pada Rabiul Akhir selanjutnya adalah sejarah diutusnya Khalid ibn al-
Walid oleh Rasulullah saw kepada Bani al-Harits ibn Ka‘b pada tahun 10 Hijriah. Berkat perjuangan
Khalid, Bani al-Harits ibn Ka‘b masuk Islam. Selain itu beberapa peperangan di zaman Nabi juga
pernah terjadi pada bulan ini. Di antaranya adalah perang Dzat ar-Riqa pada tahun ke-4 Hijriah, perang
al-Ghabah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw pada tahun ke-6 Hijriah, dan perang al-Ghamr
yang dipimpin oleh ‘Ukasyah ibn Mihshan. 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Dari peristiwa yang terjadi di bulan Rabiul Akhir ini, mungkin
kita bertanya-tanya, kenapa Nabi Muhammad sering melakukan peperangan?. Perlu diketahui, bahwa
peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah adalah bukan memulai perang. Namun peperangan yang
dilakukan oleh Nabi adalah dalam rangka membela diri. Saat di Makkah, Allah swt malah
memerintahkan Nabi untuk tidak melawan. Namun setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad dan
pengikutnya diizinkan untuk berperang melawan orang-orang yang selama ini memerangi kaum
Muslimin.
Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al Hajj ayat 39:

‫ ۙ اُ ِذنَ لِلَّ ِذ ْينَ يُقَاتَلُوْ نَ بِاَنَّهُ ْم ظُلِ ُموْ ۗا َواِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى نَصْ ِر ِه ْم لَقَ ِد ْي ٌر‬Artinya: “Diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang
diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa
membela mereka.” Selain untuk membela diri, terjadinya peperangan di zaman Nabi adalah untuk
memberi pelajaran terhadap musuh yang mencari gara-gara atau bersekongkol mengganggu umat
Islam meskipun sudah ada perjanjian atau kerja sama. Peperangan ini adalah untuk melakukan
penertiban atau penghukuman agar perjanjian yang telah dilakukan tidak dilanggar.

Oleh karena itu, ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Penting bagi kita untuk mempelajari sejarah-
sejarah yang terjadi di bulan Rabiul Akhir sekaligus mengerti apa yang terjadi dan alasan mengapa
peristiwa tersebut terjadi. Hal ini ditujukan agar kita tidak salah dalam memahami sejarah sekaligus
kita bisa mengambil ibrah atau hikmah dari peristiwa-peristiwa tersebut. Penting bagi kita untuk
melihat masa lalu sebagai bekal untuk menghadapi masa depan. Kesuksesan yang terjadi dalam
sejarah perlu dicontoh dan diwujudkan dalam kehidupan saat ini, sementara kegagalan dalam sejarah
harus menjadi pelajaran dan diusahakan dengan sekuat tenaga untuk tidak terulang kembali.

Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr ayat 18:


۟ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوٱتَّق‬
َ‫وا ٱهَّلل َ ِإ َّن ٱهَّلل َ َخبِي ۢ ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ۟ ُ‫ ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬ 
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
ْ ‫وا ٱهَّلل َ َو ْلتَنظُرْ نَ ْفسٌ َّما قَ َّد َم‬ َ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Rasulullah pun bersabda:

‫ َو َم ْن َكانَ يَوْ ُمهُ َش ًّرا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَه َُو َم ْلعُوْ ٌن‬. ‫ َو َم ْن َكانَ يَوْ ُمهُ ِم ْث َل َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َم ْغبُوْ ٌن‬. ‫َم ْن َكانَ يَوْ ُمهُ خَ ْيرًا ِم ْن َأ ْم ِس ِه فَهُ َو َرابِ ٌح‬

Artinya: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung,
Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang
siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR Al-Hakim).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Semoga hadirnya bulan Rabiul Akhir ini menjadi momentum untuk terus belajar dari sejarah dan
memehaminya dengan benar. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang sukses
dalam mengarungi kehidupan ini dengan belajar dari sejarah. Amin

ِ ‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ ه َُو ال َغفُوْ ُر الر‬.‫آن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
‫َّحيْم‬ ِ ْ‫بَا َركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬

Khutbah II

َّ ِ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذيْ اَل نَب‬
‫ي‬ َّ ‫ َوَأ ْشهَ ُد‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ٰإلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬.ِ ‫ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ ثُ َّم ْال َح ْم ُد هّٰلِل‬
ُ‫ فَيَا َأيُّهَا النَّاس‬،ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬.‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم القِيَا َم ِة‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫بَ ْع َده‬
‫صلُّوْ ا‬َ ‫ ٰيَأ يُّها الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا‬،‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ‫ ِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬:‫ فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى‬. َ‫ص ْي ُك ْ>م َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َ>ز ْال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ ْ‫ُأو‬
َ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬ ٰ ٰ
ِ ‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬. ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ِل َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬.‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬
‫لوبَا َء والقُرُوْ نَ َوال َّزاَل ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِتَ ِن َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر‬ ٰ
َ ‫> اَللّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْا‬.‫ت‬
ِ ‫ اََأْلحْ يا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬،‫ت‬ ِ ‫َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ُ‫ق َحقًّا َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعه‬ َّ ‫ اَ ٰللّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح‬. َ‫َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عا َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬ ِ ‫صةً َو َساِئ ِ>ر ب ُْلد‬ َّ ‫ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا ِإ ْندُونِي ِْسيَّا> خآ‬
  َ‫ َواَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا> َع َذ‬.ُ‫اطاًل َوارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَه‬ ِ َ‫َوَأ ِرنَا> ْالبَا ِط َل ب‬
، َ‫بى َويَ ْنهَى> ع َِن ْالفَحْ شا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْ>م لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬ َ ْ‫ ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتا ِء ِذي ْالقُر‬،ِ‫ٍعبَا َد هللا‬
‫ َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬،‫ َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬،‫َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬

Anda mungkin juga menyukai