Anda di halaman 1dari 4

Menjaga Kewaspadaan di Zaman Penuh Fitnah

ُ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللا‬،‫ت أَ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬
ُ‫ي لَه‬َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫فَالَ ُم‬،
ُ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬.
َ‫ق تُقَاتِ ِهۦ َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَنتُم ُّمسۡلِ ُمون‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
َّ ‫وا ٱهَّلل َ َح‬
َ ‫وا قَوال َس ِديدا يُصلِح لَ ُكم أَع ٰ َملَ ُكم َويَغفِر لَ ُكم ُذنُوبَ ُكمۗ َو َمن يُ ِط ِع ٱهَّلل‬ ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َوقُول‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
ِ ‫َو َرسُولَهُ فَقَد فَا َز فَو ًزا ع‬
‫َظي ًما‬
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah

Alhamdulillah, segala puji tentu hanya milik Allah Tuhan alam semesta dan seisinya. Marilah kita
jaga dan tingkatkan takwa kita kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya.

Takwa dalam artian, selalu berusaha menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan segala
larangan-Nya, mentaati segala arahan-Nya dan tidak memaksiati-Nya, berdzikir ingat kepada-Nya
dan tidak melupakan-Nya, serta senantiasa mensyukuri-Nya dan tidak mengkufuri-Nya.

Hadirin yang berbahagia

Saat ini kita kaum Muslimin sedang menghadapi fitnah besar yang bertujuan menghancurkan Islam
dalam semua aspek dan perkara. Musuh-musuh Allah melalui berbagai cara saling menguatkan
untuk menimbulkan kekacauan di antara umat. Baik melalui ideologi kapitalisme, liberalisme,
femininisme, pluralisme, zionisme hingga komunisme, yang itu semua bertentangan dengan syariat
Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Untuk itu, marilah terus menguatkan aqidah umat, membangun sikap yang penuh waspada dan
tidak dilemahkan oleh situasi saat ini serta bersabar dan tidak ikut terpengaruh dengan situasi yang
bisa dimanfaatkan oleh sementara pihak untuk kepentingan tertentu.

Allah mengingatkan kita di dalam ayat-Nya


َ ‫صابِرُوا َو َرابِطُوا َو اتَّقُوا ہّٰللا َ لَ َعلَّ ُکم تُفلِح‬
‫ُون‬ َ ‫ین ٰا َمنُوا اصبِرُوا َو‬
َ ‫ٰیاَیُّہَا الَّ ِذ‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siagalah dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran/3:
200).

Ayat ini mengarahkan agar orang-orang beriman senantiasa bersikap sabar dan tabah melakukan
segala macam perintah Allah, mengatasi semua gangguan dan cobaan, menghindari segala
larangan-Nya, terutama bersabar dan tabah menghadapi lawan-lawan dan musuh agama. Jangan
sampai musuh-musuh agama itu lebih sabar dan tabah dari kita sehingga kemenangan berada di
pihak mereka.

Hendaklah orang-orang beriman juga untuk selalu bersiap siaga dengan segala macam cara dan
upaya, berjihad menghadapi segala kemungkinan yang akan mengurangi kewibawaan dan
kemurnian serta keagungan agama Islam.

Kemudian agar orang-orang beriman agar benar-benar menjaga takwa kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa di mana saja mereka berada, karena dengan bekal takwa itulah segala
sesuatu dapat dilaksanakan dengan baik, diberkahi, dan diridai oleh Allah. Maka, barang siapa di
antara orang-orang yang beriman melaksanakan hal-hal tersebut, yaitu beriman, bersabar, saling
menyabarkan, waspada dan bertakwa, pasti akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan, di
dunia dan akhirat.

Ribath (rabithu) waspada di sini bermakna yakni bersiagalah di perbatasan negeri dan ikatlah kuda-
kuda kalian di sana. Termasuk di antara ribath juga adalah menjaga shalat ke shalat berikutnya.
Seperti disebutkan di dalam hadits Shahih Bukhari dan lainnya, sabda dari Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam, yang artinya, “Maukah kalian aku tunjukkan pada amalan yang dengannya Allah
menghapus kesalahan-kesalahan dan dengannya mengangkat derajat-derajat. Yaitu :
menyempurnakan wudhu saat suasana yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid-
masjid, dan menunggu didirikannya shalat selanjutnya setelah mengerjakan shalat, maka itulah
ribath, maka itulah ribath, maka itulah ribath.”

Hadirin rahimakumullah

Selanjutnya, sebagai bagian dari sikap orang beriman juga adalah memegang teguh aqidah dan
penuh kendali diri serta tidak mudah terpengaruh apalagi terpancing dan hanyut terbawa situasi
yang memang diciptakan oleh kaum kuffar untuk memperdaya umat Islam.

Allah mengingatkan kita di dalam Al-Quran:


‫ين َكفَرُوا فِى ْٱلبِ ٰلَ ِد‬
َ ‫ك تَقَلُّبُ ٱلَّ ِذ‬
َ َّ‫اَل يَ ُغ َّرن‬
Artinya: “Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di
dalam negeri.” (QS Ali Imran/3: 196).

melalui ayat ini, Allah mengigatkan agar Rasul dan orang-orang beriman tidak tertipu dengan apa
yang terjadi kepada orang-orang yang kafir kepada Allah. Mereka seolah-olah mendapatkan
kenyamanan dalam hidup dan keluasan dalam rezki, seta perpindahan mereka dari satu tempat ke
tempat lain untuk berbagai macam perniagaan, mencari keuntungan dan kekayaan. Namun,
sebentar lagi semua itu akan lenyap dari mereka. Kelak mereka akan tergadai oleh perbuatan-
perbuatan buruk mereka sendiri.

Bahkan mereka akan kembali ke tempat terburuk, yatu neraka, seperti lanjutan ayat:
َ ‫َم ٰتَ ٌع قَلِي ٌل ثُ َّم َمأْ َو ٰىهُ ْم َجهَنَّ ُم ۚ َوبِ ْئ‬
‫س ْٱل ِمهَا ُد‬
Artinya: “Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam;
dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (QS Ali Imran/3: 197).

berkaitan dengan ayat ini, Imam As-Sa’di menjelaskan, maksud dari ayat ini adalah sebagai hiburan
tentang apa yang dicapai oleh orang-orang kafir dari kenikmatan dunia ini, dan keasyikan mereka di
dalamnya, juga kesenangan mereka ketika berkunjung ke berbagai negara untuk urusan bisnis.
Bahwa sesungguhnya semua itu hanyalah sedikit.

Sungguh kekayaan mereka tidak akan bertahan lama, dan mereka juga hanya menikmati kekayaan
yang amat sangat sedikit itu. Hingga mereka akan mendapat siksaan yang jauh lebih panjang
masanya.

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia

Inilah jaman yang pernah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebutkan, sebagai akhir jaman
yang disebut dengan zaman fitnah ‘dakhon’ (kekeruhan). Ciri-cirinya antara lain munculnya orang-
orang yang mengambil petunjuk bukan dengan petunjuk Nabi dan adanya penyeru-penyeru yang
mengajak ke pintu-pintu neraka jahannam.
Menghadapi situasi koalisi dan konspirasi kaum yang mencoba menjauhkan kaum Muslimin dari
nilai-nilai agung syariat Islam, terutama yang berkaitan dengan pentingnya menjalin ukhuwah,
persaudaraan dan persatuan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan solusi dengan
kesatuan umat Islam yang terpimpin (Jama’ah Muslimin wa Imaamahum). Sehingga dengan
kesatupaduan itu, umat Islam tidak mudah terprovokasi dan tidak mudah diadudomba.
َ ‫تَ ْل َز ُم َج َما َعةَ ْال ُم ْسلِ ِم‬
‫ين َوإِ َما َمهُ ْم‬
“Tetaplah engkau pada Jama’ah Muslimin dan Imaam mereka !” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Allah pun mengingatkan kita di dalam ayat:


‫برٲ ِهي َم َو ُمو َس ٰى‬ َ ِ‫ك َو َما َوصَّينَا بِ ِۤۦه إ‬ ٓ ‫ِّين َما َوص َّٰى بِ ِهۦ نُو ۬ ًحا َوٱلَّ ِذ‬
َ ‫ى أَو َحينَآ إِلَي‬ ِ ‫َش َر َع لَ ُكم ِّم َن ٱلد‬
‫ين َما تَد ُعوهُم إِلَي ِۚ‌ه ٱهَّلل ُ يَجتَبِ ٓى‬ ِ ‫وا فِي ِۚ‌ه َكب َُر َعلَى ٱل ُم‬
َ ‫شر ِك‬ ْ ُ‫ِّين َواَل تَتَفَ َّرق‬
َ ‫وا ٱلد‬ ْ ‫ى أَن أَقِي ُم‬ ‌ٰٓۖ ‫َو ِعي َس‬
ُ‫ى إِلَي ِه َمن يُنِيب‬ ٓ ‫إِلَي ِه َمن يَ َشآ ُء َويَہ ِد‬
Artinya : “Dia (Allah) telah mensyari’atkan bagi kamu tentang Ad-Dien, apa yang telah
diwasiatkanNya kepada Nuh dan apa yang telah Kami (Allah) wahyukan kepadamu dan apa yang
telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: “Tegakkanlah Ad-Dien dan janganlah
kamu berpecah-belah di tentangnya.” Berat bagi musyrikin menerima apa yang engkau serukan
kepada mereka itu. Allah menarik kepada Ad-Dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petun juk kepada (Ad-Dien)-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (QS. Asy-Syura / 42 : 13).

Untuk itu, marilah kita terus bangun bingkai persatuan dan kesatuan umat Islam, serta menjauhi
sikap saling curiga, saling merendahkan, saling menselisihi di antara sesama komponen umat
Islam. Musuh-musuh Islam terus berusaha keras untuk melemahkan umat Islam dengan cara
melemparkan isu-isu, rumor dan berita-berita bohong (hoax) yang bisa mengadu domba sesama
umat Islam, dan antara umat Islam dengan pihak lainnya.
،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِك ِيم‬ ِ َ ‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِي ِه ِم َن اآْل يا‬،‫آن ْال َع ِظ ِيم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
ِ ‫ إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر الر‬،‫ب‬
‫َّح ِيم‬ ٍ ‫ُون َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاِ لِي َولَ ُك ْم ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬
َ ‫أَقُو ُل َما تَ ْس َمع‬
====###====

Hadits riwayat Abu Hurairah RA:


ُ
ُ ‫اعات يص َّد‬
‫ق فيها‬ ٌ
‫سنوات خ َّد‬ ِ َّ‫ سيَأتي علَى الن‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫اس‬
‫ق فيها‬ ُ ‫األمين وين ِط‬
ُ ‫الخائن ويُخ َّو ُن فيها‬
ُ ‫من فيها‬ ُ ‫الكا ِذبُ ويُ َك َّذبُ فيها الصَّا ِد‬
ُ َ‫ق ويُؤت‬
َ ُ‫الرُّ َويْبضةُ قي َل وما الرُّ َويْبضة‬
ِ ‫قال الرَّج ُل التَّافِهُ في‬
‫أمر العا َّم ِة‬
“Saya’ti alannasi sanawaatun khadaa’atun yushodaqu fiha al-kaadzibu wa yukadzzibu fiha as-
shaadiqu wa yu’tamanu fiha al-haainu wa yukhawwanu fiha al-amiinu wa yanthiqu qila fihaa ar-
ruwaibidhatu qala ar-rajulu at-taafihu fi amri al-aammati,”.
Yang artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta
dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi, orang yang jujur
dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab:
orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.”
Adalah kewajiban umat Islam untuk saling mengingatkan dan menasehati dalam semangat
ukhuwah Islamiyah dan saling melindungi sesama umatnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam.

Semoga berbagai fitnah yang menimpa kaum muslimin zaman ‘dakhon’ akhir-akhir ini menjadi ibrah
(pelajaran) bagi terjalinnya kebutuhan akan persatuan dan kesatuan umat Islam secara terpimpin
berdasar Al-Quran dan As-Sunnah. Aamiin.
‫ك‬ ‫ت ْاألَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاألَ ْم َوا ِ‬
‫ت‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫ت‪َ v،‬و ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫‪َ .‬س ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ّد َع َوا ِ‬
‫ت‬
‫اخ ْذ نَا إِ ْن نَ ِس ْينَا أَ ْو أَ ْخطَأْنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا إِصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى اّل ِذي َْن ِم ْن‬ ‫َربّنَا الَتُ َؤ ِ‬
‫ت َم ْوالَنَا فَا ْنصُرْ نَا‬ ‫ف َعنّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا أَ ْن َ‬ ‫طاقَةَ لَنَا بِ ِه َوا ْع ُ‬ ‫قَ ْبلِنَا َربّنَا َوالَ تً َح ّم ْلنَا َماالَ َ‬
‫‪َ .‬علَى ْالقَ ْو ِم ْال َكافِ ِري َْن‬
‫اطالً‪َ ،‬وارْ ُز ْقنَا اجْ تِنَابَهُ‬ ‫اط َل بَ ِ‬‫‪،‬وأَ ِرنَا ْالبَ ِ‬ ‫ق َحًق‪ًّvM‬ا‪َ ،‬وارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعهُ‪َ .‬‬ ‫⁣اللَّهُ َّم أَ ِرنَا ْال َح َّ‬
‫ار‪ .‬والحمد هلل رب العالمين‬ ‫اب النّ ِ‬ ‫‪.‬ربَنَا َءاتِنَا فِي ال ّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ْاألَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai