Disusun Oleh :
Samsuriati 1911102422032
2019/2020
PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN
EKONOMI PAK MUHIDIN DALAM PENGOLAHAN MIHUN
ABSTRAK
Penelitian Ilmiah dengan judul “Pemberdayaan Zakat Produktif Untuk
Meningkatkan Ekonomi Pak Muhidin Dalam Pengolahan Mihun” ini ditulis oleh
Kelompok 8 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yang telah terjadi
di kehidupan pak Muhidin, sehingga kami LAZIZMUUMKT hadir untuk membantu
mengurangi masalah ekonomi yang terjadi di kehidupan pak Muhidin dan diharapkan
dengan pemberdayaan ini ekonomi dalam pengolahan mihunnya menjadi lebih baik.
Upaya LAZIZMUUMKT untuk membantu ekonomi pak Muhidin yaitu dengan cara
pemberdayaan zakat, dana zakat yang telah dihimpun akan disalurkan kepada
ekonomi pengolahan mihun pak Muhidin, berupa pemberdayaan yang sifatnya jangka
panjang yaitu pemberdayaan dengan berwirausaha,bisnis dan dengan pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pemberdayaan zakat, tantangan dan
hambatan, serta hasil dari pemberdayaan zakat oleh LAZIZMUUMKT dalam upaya
meningkatkan ekonomi pak Muhidin dalam pengolahan Mihun. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dan menggunakan metode
kepustakaan, wawancara dan dokumentasi sebagai alat pengumpul data.
Kata Kunci : Pemberdayaan, Zakat, dan Ekonomi
i
ABSTRACT
Scientific Research with the title "Empowerment of Alms Earnings for Improving
Pak Muhidin's Economy in Mihun Processing ”written by Group 8 This research
is motivated by economic problems that have occurred in the life of Mr. Muhidin, so
we LAZIZMUUMKT are here to help reduce economic problems that occur in the
life of Mr. Muhidin and is expected with this empowerment the economy in
processing its mihun will be better.
LAZIZMUUMKT's efforts to help Pak Muhidin's economy are hampered zakat
empowerment, zakat funds that have been collected will be distributed to Mihun
processing economy Mr. Muhidin, in the form of long-term empowerment Long is
empowering with entrepreneurship, business and education. This study aims to
determine the efforts to empower zakat, challenges and obstacles, as well as the
results of empowering zakat by LAZIZMUUMKT in an effort improve Pak
Muhidin's economy in vermicelli processing. This research using a qualitative
research approach, and using methods literature, interviews and documentation as
data collection tools.
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Landasan Religius 1
1.2 Latar Belakang 2
1.3 Rumusan Masalah 3
BAB 2 PEMBAHASAN II
2.1 Pengertian Zakat 8
2.2 Implementasi Zakat Dalam Ekonomi 9
2.3 Efektifitas Zakat Dalam Ekonomi 9
3.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang
lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan seorang
mukmin, menghilangkan salah satu kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau
menghilangkan rasa laparnya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi
kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid Nabawi selama
sebulan.” (HR ath-Thabran)
Tak ada yang membantah bahwa menolong orang lain dalam kebaikan adalah
sesuatu yang mulia. Pesan ini terlalu sering kita dengar lewatceramah-ceramah,
mimbar khutbah, atau mungkin nasihat-nasihat bijak dari tokoh-cendekia. Saking
seringnya kadang kepekaan atas nilai positif tolong-menolong itu menjadi hal yang
biasa. Tak lagi istimewa. Dalam khutbah kali ini, al-faqir mengajak dan berusaha
mengingatkan kembali kepada diri al-faqir sendiri secara khusus, dan jamaah sekalian
secara umum.
َـربَةً ِم ْن ُكـ َربِيَ ْو ِما ْلقِي َ َّنَـف،س َع ْن ُمؤْ ِمنٍ ُك ْـربَةً ِم ْن ُك َربِال ُّد ْنيَا
ْ سالل ُه َع ْن ُه ُك َ َّسلَّ َمقَالَ َم ْننَـف
َ صلَّىاللَّ ُه َعلَ ْي ِه َو ِ َع ْنأَبِ ْي ُه َر ْي َرةَ َر
َ ِّضيَاللَّ ُه َع ْن ُه َعنِالنَّبِي
ستَـ َرهُالل ُهفِـيال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َرة
َ ،سلِ ًمـا َ َو َم ْن،سـ َرالل ُه َعلَ ْي ِهفِـيال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة
ْ ستَـ َر ُم ِ س َر َعلَـى ُمـ ْع
َّ َي،س ٍر َّ َ َو َم ْني،ا َم ِة
والل ُهفِـي َع ْونِا ْل َع ْب ِد َما َكانَا ْل َع ْب ُدفِي َع ْونِأ َ ِخي ِه،ِ
َ
1
Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa
memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari
kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh
akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang
hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya...” (HR Muslim)
َـربَةً ِم ْن ُكـ َربِيَ ْو ِما ْلقِي َ َّنَـف،س َع ْن ُمؤْ ِمنٍ ُك ْـربَةً ِم ْن ُك َربِال ُّد ْنيَا
ْ سالل ُه َع ْن ُه ُك َ َّسلَّ َمقَالَ َم ْننَـف
َ صلَّىاللَّ ُه َعلَ ْي ِه َو ِ َع ْنأَبِ ْي ُه َر ْي َرةَ َر
َ ِّضيَاللَّ ُه َع ْن ُه َعنِالنَّبِي
سـ َرالل ُه َعلَ ْي ِهفِـيال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة ِ س َر َعلَـى ُمـ ْع
َّ َي،س ٍر َّ َ َو َم ْني،ا َم ِة
2
1.3 Rumusan Masalah
Melihat uraian latar belakang dan judul penelitian, maka penulis dapat
merumuskan masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi zakat dalam meningkatkan perekonomian Pak
Muhidin dalam pengolahan mihun di kota Samarinda?
2. Bagaimana efektifitas program ini dalam meningkatkan perekonomian Pak
Muhidin dalam pengolahan mihun di kota Samarinda?
Berdasarkan pokok masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menjelaskan implementasi zakat dan mengetahui bagaimana
efektivitas program implementasi zakat dalam meningkatkan perekonomian Pak
Muhidin dalam pengolahan mihun di kota Samarinda.
3
1.6 Tinjauan Teori
1. Pengertian Zakat
Ditilik dari segi terminologi fiqh seperti yang dikemukakan oleh pengarang
Kifayah al-Akhyar, Taqiy al-Din Abu Bakar, zakat berarti "sejumlah harta tertentu
yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak dengan syarat tertentu". Jumlah
yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan menambah
banyak, membuat lebih berarti, dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan.
Pendapat tersebut juga diamini oleh Abdurrahman al-Jaziri yang mengatakan bahwa,
zakat adalah pemilikan harta yang dikhususkan kepada mustahiq (penerima)nya
dengan syarat-syarat tertentu.
Adapun hukumnya zakat adalah aini dalam arti kewajiban yang ditetapkan
untuk diri pribadi dan tidak mungkin dibebankan pada orang lain. Adapun dasar-dasar
hukum zakat diantaranya adalah:
4
a. Al-Qur’an
َ ُخ ْذ مِنْ أَ ْم َوالِ ِه ْم
َ ص َد َق ًة ُت َط ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّك ْي ِه ْم ِب َها َو
صل ِّ َعلَ ْي ِه ْم
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
b.Hadits
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dia berkata: Setelah Rasulullah Saw.Wafat dan
Abu Bakr r.a.menjadi khalifah, sebagian orang arab ingkar (dalammembayar zakat).
(Abu Bakr memutuskan untuk memerangi), kemudian Umar r.a. bertanya, “mengapa
Anda memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat itu, padahal Rasulullah
Saw. pernah bersabda,’Aku diperintah memerangi manusia kecuali jika mereka
mengucapkan Tiada tuhan selain Allah. Siapa yang mengucapkannya maka dia
melindungi harta dan dirinya dari seranganku kecuali jika dia berbuat pelanggaran,
dan Allahlah yang akan membuat perhitungan amal perbuatannya.” Kata Abu Bakr
r.a.:”Demi Allah! Aku akan memerangi orang yang memisahkan shalat dengan zakat,
karena zakat adalah kewajiban yang berkaitan dengan harta.Demi Allah! Jika mereka
menolak membayar zakat kepadaku berupa seekor kambing yang dulu pernah mereka
bayarkan kepada Rasulullah Saw.,niscaya aku akan memerangi mereka karena
keengganan mereka membayar zakat tersebuut”.Umar r.a. mengatakan:”Demi Allah!
Tiada lain kecuali Allah telah membuka hati Abu Bakr r.a. dalam mengambil
keputusan untuk memerangi mereka, dan kini aku tahu bahwa keputusan tersebut
benar.”[hadis ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari,hadis nomor 1399 dan 1400].
3. Tujuan Zakat
5
4. Zakat Termasuk Manfaat Sosial
6
5. Keutamaan Orang Yang Saling Tolong-Menolong
Ketika tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, maka seyogyangan
kita terus bercita-cita untuk menjadi sang tangan di atas. Tidak hanya dalam praktek
memberikan sesuatu, atau menolong seseorang.
Namun juga bisa dalam praktik membuka peluang usaha bagi orang yang
kurang mampu, dalam hal membantu mereka untuk berpenghasilan ataupun yang
banyak bermanfaat kepada lingkungan sekitar.
Kebermanfaatan tersebut tidak semata-mata untuk mencari panggung di mata
manusia, justru ladang mencari pertolongan Allah dengan cara ekspress. Di mana
Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong
saudaranya.
أو، فلينفِّس عن معسر،من س َّره أن ينجيه هللا من كرب يوم القيامة قال رسول صلى هللا عليه وسلم
يضع عنه
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa merasa senang karena diselamatkan oleh
Allah dari kesulitan hari kiamat, maka hendaklah ia menghilangkan kesusahan dari
orang yang dalam kesukaran atau meninggalkan sesuatu yang ada padanya
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
2.2 Implementasi Zakat dalam Meningkatkan Perekonomian
Implementasi adalah suatu tindakan pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah
pelaksanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Van Meter & Van Horn,
implementasi adalah pelaksaan tindak individu, pejabat, instansi pemerintah, maupun
kelompok swasta dengan tujuan untuk menggapai cita-cita yang telah digariskan
dalam keputusan tertentu.
Implementasi kali ini membahas tentang pendayagunaan zakat dalam
memenuhi kebutuhan perekenomian salah satu masyarakat. Kegiatan ini berupa
pemberdayaan zakat dengan model pendayagunan zakat produktif dan konsumti.
Konsumtif sendiri merupakan pembagian kepada mustahiq secara Cuma-Cuma (tidak
dikembalikan lagi) dan bersifat berkelanjutan. Adapun berdasarkan hasil temuan dan
pembahasan, dapat diketahui bahwa model pemberdayaan zakat produktif dan
konsumtif ini secara garis besar berupa : Pendistribusian konsumtif yang berupa
sumbangan peralatan dan sembako yang diperuntukkan untuk mustahiq tersebut
dalam memenuhi kebutuhan perekonomiannya.
Jenis pemberdayaan atau pendistribusian pada poin ini adalah sejalan dengan
kategori peningkatan daya saing umat islam. Dimana dalam pelaksanaanya mustahiq
harud tergabung dalam kelompok dan selanjutnya dana zakat di berikan dalam bentuk
ekonomi komunitas atau kelompok usaha.
2.3 Efektifitas Program dalam Meningkatkan Perekonomian
Kata efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) efektivitas merupakan kata dasar dari kata efektif /efek·tif/ /éféktif/
yang didefinisikan sebagai adanya efek (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) dapat
membawa hasil; berhasil guna (usaha, tindakan). Banyak ahli mengungkapkan
pengertian dari efektivitas. mengungkapkan efektivitas merupakan kesesuaian antara
output dengan tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas merupakan suatu keadaan
yang terjadi karena dikehendaki. Mahmudi mendefinisikan efektivitas adalah
hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output
terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan.
Indikator utama keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari
angka kemiskinan. Dengan demikian, kemiskinan menjadi salah satu tema utama
dalam pembangunan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 jumlah
penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,01 juta orang atau sebanyak 10,86%.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan seperti melalui
berbagai program yang diusahakan oleh pemerintah, swasta, maupun lembaga
lainnya. Salah satu program yang ada adalah pemberian zakat oleh lembaga
LAZIZMU yang bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur melalui pemberian langsung oleh kelompok mahasiswa yang telah dibentuk.
9
Bidang yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah bidang ekonomi yang
bertujuan untuk peningkatan perekonomian keluarga. Kelompok kami mengambil
sampel dari perekonomian Pak Muhidin yang kurang mampu. Pak Muhidin
sebelumnya telah membuka usaha berjualan mihun, tetapi kurang berjalan dengan
lancar karena terhambat oleh modal. Maka dari itu, kami memberikan zakat kepada
Pak Muhidin agar usaha yang sebelumnya kurang berjalan dengan baik menjadi lebih
baik dan perekonomiannya juga terbantu. Dengan adanya zakat yang disalurkan
melalui kelompok kami, kini usaha Pak Muhidin lebih berkembang dari sebelumnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu persoalan keummatan yang menjadi tantangan bagi tugas lembaga
dakwah Islam adalah masalah kemiskinan terutama sekali di Indonesia. Islam yang
merupakan agama yang paling banyak penganutnya di Indonesia seharusnya sudah
menjadi tanggung jawab umat Islam untuk menanggulangi kemiskinan yang terjadi di
negeri yang kaya akan sumberdaya alam ini. Sejalan dengan itu tentu orang Islam
pulalah yang paling banyak mengalami kemiskinan. Padahal Islam mengajarkan
bahwa setiap muslim adalah bersaudara, dan belum sempurna iman seorang muslim
sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Penanggulangan kemiskinan harus menjadi agenda bersama umat Islam Indonesia.
Kita tidak bisa hanya berpangku tangan dan menuntut pemerintah untuk mengatasi
kemiskinan yang jumlahnya terus meningkat. Program-program kemiskinan yang
telah dicanangkan pemerintah dapat digunakan sebagai prasarana pemberantasan
kemiskinan seperti pemberdayaan infak, zakat, sedekah dll. Dengan jalan
memberdayakan lembaga zakat yang dikelola secara profesional akan dapat
mengatasi semua hal yang menyebabkan kemiskinan. Salah satu yang harus
ditanamkan kepada lembaga zakat baik itu pengurus maupun para wajib zakat serta
penerima zakat adalah untuk menjaga keimanan kepada Allah sehingga umat Islam
harus bahu-membahu untuk mengentaskan angka kemiskinan tersebut. Si penerima
zakat juga harus mempunyai keimanan bahwa amanat yang diterimanya merupakan
pertanggungan-jawabannya kepada Allah dan harus mengembangkan pendapatan
usahanya sesuai dengan yang diamanatkan para amil zakat.
3.2 Saran/Rekomendasi
Untuk mendukung program ini,beberapa penulis ajukan sebagai saran atau
solusi yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh para pihak terkait untuk menunjang
keberhasilan program ini,yaitu:
1. Sosialisasi mengenai Zakat Produktif
Sosialisasi ini penting karena dengan adanya sosialisasi,masyarakat akan
mengetahui apa yang dimaksud dengan Zakat Produktif.
2. Pembinaan dan Pelatihan
Setelah program Zakat Produktif dilaksanakan,pihak-pihak yang terkait
dalam memberdayakan zakat hendaknya mengadakan pembinaan dan
pelatihan kepada mustahiq secara berkala.
3. Pengawasan
Pihak-pihak terkait pun hendaknya mengadakan pengawasan kepada usaha
mustahiq yang dananya berasal dari program Zakat Produktif agar para
mustahiq tersebut lebh bijak dalam penggunaan dananya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/3628/2/102411078_Bab1.pdf
12