Keutamaan
Menyambung
Silaturahmi
Penulis:
Tim Kajian PabrikJamMasjid.com
1
Keutamaan Menyambung Silaturahmi
2
Khutbah Pertama
ْ ُ ُْ َْ ُ َ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ
ات أ ْع َم ِال َناَ ،م ْن َي ْه ِدئ
ِ ِ ي س ن مو ان
ِ ِ ِس ف نأ ر ور ش ن م
َلِل نحمده ونست ِعينه ونستغ ِفره ،ونع ِ ِ ِ
اهلل ب وذ ِإن الحمد ِ ِ
َ َ ْ َ َ َ ضل ْل َف َال َهاد َي َل ُهَ .أ ْش َه ُد َأ َّن َال إ َل َه إ َّال ُ هللا َف َال ُمض َّل َل ُه َو َم ْن ُي ْ
هللا َو ْح َد ُه ال ش ِرْي َك ل ُه َوأش َه ُد أ َّن ُم َح َّم ًدا ِ ِ ِ ِ ِ
ُ
ُ
َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه
َ هلل َع َل ْيه َو َس َّل َم َو َع َلى آله َو َأ ْ
ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت ِب َع ُه ْم ِب ِإ ْح َس ٍان صل َو َسل ْم َع َلى َنبي َنا َو َر ُس ْول َنا ُم َح َّم ٍد َ
ص َّلى ا ُ َا َّلل ُه َّم َ
ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
الد ْي ِن َ َ
ِإلى ي ْو ِم ِ
ً َ ً َّ ََ
س َو ِاح َد ٍة َوخل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َبث ِم ْن ُه َما ِر َجاال ك ِثيرا َو ِن َس ًاء ف اس َّات ُقوا َ َّب ُك ْم َّالذي َخ َل َق ُك ْم م ْن َن ْ
ر ُ َيا َأ ُّي َها َّ
الن
ٍ ِ ِ
ً َ
َ َّ ُ َّ َ َّ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ َّ َ َ َ َ ُ
ان َعل ْيك ْم َر ِقيبا واتقوا َّللا ال ِذي تتساءلون ِب ِه واألرحام ِإن َّللا ك
َّ َ َ ين َآ َم ُنوا َّات ُقوا َّ ََيا َأ ُّي َها َّالذ َ
َّللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوال َت ُم ُوت َّن ِإال َوأ ْن ُت ْم ُم ْس ِل ُمو َن ِ
صل ْح َل ُك ْم َأ ْع َم َال ُك ْم َو َي ْغف ْر َل ُك ْم ُذ ُن َوب ُك ْم َو َم ْن ُيطع َّ َ َ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ ُ ُ َ ً َ ً
َّللا ِِ ِ يا أ ُّي َها ال ِذين آ َمنوا اتقوا َّللا وقولوا ق ْوال س ِديدا ُ ،ي ْ ِ
َ َ َ َ
َو َر ُسول ُه ف َق ْد ف َاز ف ْو ًزا َع ِظ ًيما
َ
أ َّما َب ْع ُد:
ُ َ َ ُ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ َّ َ َّ ُ َ ص َد َق ْال َحد ْيث ك َ َّ َ
هللا َعل ْي ِه َو َسل َمَ ،وش َّر األ ُم ْو ِر ُم َح َدث ُات َهاَ ،وك َّل دي هدي محم ٍد صلى
ِ هال ر ي خو هللا
ِ ُ
اب ت ِ ِ ِ
ْ أ فإن
ُ ْ َ َ ْ َ ٌ َ ُ َّ ْ َ َ َ
ضال ٍلة محدث ٍة ِبدعة وكل ِبدع ٍة
3
Hakikat Silaturrahim Dalam Islam
Kita semua sudah sangat akrab dengan kata silaturahmi atau silaturrahim. Kata yang
diadopsi dari bahasa Arab. Silaturrahim sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya
bangsa ini.
Hanya saja tidak setiap orang yang mengenal kata ini benar-benar memahami konsepnya
secara lengkap dalam Islam. Lantas, sebenarnya apakah yang dimaksud denga
silaturrahim?
Secara bahasa, kata ( الصلةash-Shilah) merupakan bentuk mashdar (bentuk kata benda)
َ َو. Bentuk jamak dari الصلةadalah صالت.
ََ ص
dari kata kerja ل ِ
Kata ini memiliki sejumlah makna: sesuatu yang diberikan, sesuatu yang boleh, al birr
(kebaikan yang luas) dan ihsan (kebaikan), ikatan yang menghubungkan antara dua pihak
atau lebih dan menyatukan mereka.
Sedangkan kata ح َم ََ (ar-rahim) adalah tempat menetapnya janin di perut ibunya. Makna
َ ِ الر
lainnya adalah kerabat dan sebab-sebab kekerabatan.
Secara syar’i silaturrahim berarti berbuat baik kepada para kerabat dan memberikan
kebaikan yang memungkinkan kepada mereka serta menjauhkan mereka sesuai
kemampuan dari madharat.
4
Sedangkan yang dimaksud dengan memutus silaturrahim adalah tidak berbuat baik kepada
kerabat. Ada ulama yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan memutus
silaturrahim adalah berbuat buruk kepada mereka.
Mengenai hukum silaturrahim, telah disepakati oleh para ulama bahwa secara garis besar
silaturrahim itu hukumnya wajib. Sedangkan memutus silaturrahim termasuk maksiat yang
berdosa besar.
Imam Al-Qurthubi, Al-Qadhi ‘Iyadh (Fudhail bin ‘Iyadh) dan selain mereka telah menukil
adanya kesepakatan ulama atas wajibnya silaturahim dan haramnya memutus silaturahim.
Saat masuk ke dalam rincian dari silaturrahim, hukumnya berbeda-beda sesuai dengan
kondisi orang yang menyambung silaturahmi dan yang disambung hubungannya. Selain
itu juga tergantung perbedaan sarana yang dipakai untuk bersilaturrahim
Misalnya, andai seseorang yang kaya memiliki saudara kandung yang fakir dan
membutuhkan bantuan, maka orang yang kaya ini wajib bersilaturrahim dengan
memberikan bantuan kepada saudaranya yang fakir tersebut.
Dalam hal ini, pemberian tersebut menjadi bagian dari silaturrahim tersebut dan itu wajib.
5
Sementara, bila saudaranya tadi dalam keadaan kaya yang tidak membutuhkan harta, maka
pemberian tersebut tidak wajib, namun silaturrahim dengan sesuatu yang lain seperti
mengucapkan salam, dan berkomunikasi secara verbal. Yang ini justru menjadi wajib.
Dengan demikian kita perlu memperhatikan keadaan orang yang disambung hubungan
kekerabatannnya tersebut. Namun juga wajib memperhatikan kemampuan orang yang
menyambung silaturrahim.
Jika dia termasuk orang yang punya kemampuan maka wajib atasnya untuk melakukannya.
Dan jika tidak maka tidak wajib.
Demikian pula kita mesti memperhatikan sarana yang digunakan untuk silaturrahim.
Ada hal-hal yang berhukum wajib dan ada hal-hal yang bila dilakukan hukumnya adalah
mustahab atau dianjurkan.
Pada contoh tadi, kita dapati bahwa saudara yang fakir tersebut sarana silaturrahim
dengannya adalah dengan memberikan bantuan kepadanya.
Bantuan di sini hukumnya wajib. Jika dia adalah orang yang kaya maka bila bersilaturrahim
dengan cara memberi sesuatu, pemberian tersebut menjadi mustahab bukan wajib.
Hal lain lagi yang perlu diperhatikan adalah bahwa hukum wajib dalam silaturrahim itu
berlaku bagi yang paling dekat kekerabatannya dan kemudian urutan di bawahnya dan
seterusnya.
Sebagai misal, apabila orang yang kaya tadi memiliki saudara kandung yang fakir dan
paman yang juga fakir sementara dia tidak mampu memenuhi hak keduanya sekaligus.
6
Maka dalam kasus semacam ini kita katakan bahwa yang wajib adalah menjalankan
kewajiban silaturrahim berupa memberi bantuan itu kepada saudara kandungnya yang
fakir.
Kemudian, tidak terlaksananya kewajiban silaturrahim oleh pihak yang paling dekat
hubungan kekerabatannya terhadap kerabatnya yang lain tidak melepaskan kerabat yang
jauh dari tanggung jawab.
Sebagai misal, kita asumsikan bahwa ada seorang yang kaya memiliki saudara kandung
yang fakir yang membutuhkan untuk dibantu. Keduanya memiliki paman yang kaya.
Di sini, membantu saudara yang fakir itu diwajibkan atas saudara kandungnya yang kaya
sedangkan bagi sang paman hanyalah mustahab atau dianjurkan.
Namun bila diasumsikan saudara kandungnya yang kaya tersebut tidak menjalankan
kewajibannya, dan memutus silaturahimnya, sang paman yang kaya tersebut tidak bisa
mengatakan bahwa menyambung hubungan silaturrahim ini kewajiban saudara
kandungnya.
Bila dia tidak menjalankannya maka saya tidak memikul tanggung jawab tersebut. Bukan
demikian. Yang benar bahkan kewajiban itu berpindah kepada sang paman.
7
Dalil Diperintahkannya Silaturrahim Dalam Al-Quran
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan perhatian yang sangat besar tentang masalah
silaturrahim. Hal ini terlihat dari begitu banyak ayat yang memerintahkan silaturrahim. Di
antaranya:
1. Al-Baqarah: 215
َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َْ َ ْ ُ َ ُ ُْ َ َ َ َ َُ ْ َ
َّ األ ْق َرب َين َو ْال َي َت َام ٰى َو ْاْلَ َس ِاكين َو ْابن
الس ِب ِيل ۗ َو َما ِ ِ ِ يسألونك ماذا ين ِفقون ۖ قل ما أنفقتم ِمن خي ٍر ف ِللو ِالدي ِن و
َ َّ َّ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ
ٌ َّللا ب ِه َع ِل
يم ِ تفعلوا ِمن خي ٍر ف ِإن
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada walidain (kedua orang tua), kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”.
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
2. Al-Anfal: 75
َ ْ َ ٰ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َٰ ُ َ ْ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َّ َ
اب
ِ ض ِفي ِكت
ٍ وال ِذين آمنوا ِمن بعد وهاجروا وجاهدوا معكم فأول ِئك ِمنكم ۚ وأولو األرح ِام بعضهم أولى ِببع
ٌ َّللا ب ُكل َش ْي ٍء َع ِل
يم َ َّ َّ َّ
ِ ِ َّللا ۗ ِإن
ِ
Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu
maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai
hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan
kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
8
3. An-Nisa’: 36
ْ ْ َْ ْ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َّ ُ ُ ْ َ
َّللا َوال تش ِركوا ِب ِه ش ْي ًئا ۖ َو ِبال َو ِال َد ْي ِن ِإ ْح َس ًانا َو ِب ِذي ال ُق ْرَب ٰى َوال َي َت َام ٰى َواْل َس ِاك ِين َوال َج ِار ِذي ال ُق ْرَب ٰى واعبدوا
ً ان ُم ْخ َت ًاال َف ُخ
ورا َ َّ السبيل َو َما َم َل َك ْت َأ ْي َم ُان ُك ْم ۗ إ َّن
َ َّللا َال ُيح ُّب َم ْن َك َّ ْ َ َْ ْ َّ َ ُ ُ ْ َ ْ َ
ِ ِ ِ ِ والج ِار الجن ِب والص ِاح ِب ِبالجن ِب واب ِن
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri
4. An-Nahl: 90
ُ َّ َ ُ ُ ْ ْ َ ُْ َ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َّ َّ
اْل ْح َس ِان َو ِإ َيت ِاء ِذي ال ُق ْرَب ٰى َو َي ْن َه ٰى َع ِن ال َف ْحش ِاء َواْل ْنك ِر َوال َبغ ِي ۚ َي ِعظك ْم ل َعلك ْم
ِ ِإن َّللا يأمر ِبالعد ِل و
َ َت َذ َّك ُر
ون
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Dan masih banyak lagi, namun beberapa ayat ini cukup mewakili.
9
Dalil Diperintahkannya Silaturrahim dalam As-Sunnah
Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi
ﷺ, ’Beritahulah saya satu amalan yang akan memasukkan saya ke dalam surga.” Maka
Nabi ﷺbersabda, ”Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mensekutukan sesuatu
dengan Allah. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat serta sambungkanlah hubungan
silaturrahim.” [Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
ْ َ هللا َع َل ْيه َو َس َّل َم (( َم ْن َك
ُ ان ُي ْؤم ُ ص َّلى َ َ َ ُ َّ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ
اهلل َوا َلي ْو ِمب
ِ ِ ِن ِ
َ ال َر ُس ْو ُل هللا
ِ َ ق : أنه قال- ر ِض ي هللا عنه-عن أ ِبي هريرة
ْ ْ َ َْ ُ ُْ َ َ ْ ََ ُ ََْ ْ ْ َ َْ ُ ُْ َ َ ْ ََ ُ َ َ ْ َْ ْ
آلخ ِر ِ ومن كان يؤ ِمن ِب،آلخ ِر فلي ِص ْل َر ِح َمه
ِ اهلل واليو ِم ا ِ اهلل واليو ِم اِ ومن كان يؤ ِمن ِب،آلخ ِر فل ُيك ِر ْم ض ْيفه ِ ا
(47). ومسلم، ) واللفظ له6138(10 الفتح-ص ُم ْت)) البخاري ْ َف ْل َي ُق ْل َخ ْي ًرا َأ ْو ل َي
ِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah ﷺbersabda, ”Siapa yang
beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan siapa
yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah dia menyambung silaturrahim. Dan
siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah berkata baik atau diam.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim]
10
اسُ الن َّ ْان َج َف َل، هللا َع َل ْيه َو َس َّل َم ْاْلَد ْي َن َة
ُ ص َّلى َ النب ُّي َّ َْلَا َقد َم: ال َ َق-هللا َع ْن ُه ُ َرض َي- َع ْن َع ْبد هللا ْبن َس َالم
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
َ َ َّ َ ُ َّ َ ُ َق ْد َقد َم َر ُس ْو،هللا َع َل ْيه َو َس َّل َم ُ ص َّلى َ َق ْد َقد َم َر ُس ْو ُل هلل: َوق ْي َل.ق َب ُله
ق ْد ق ِد َم،هللا َعل ْي ِه َو َسل َم هللا صلى ِ ل ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ
َ هللا َع َل ْي ِه َو َس َّل َم َثال ًثا َفج ْئ ُت ف ْي ال َّناس ِأل ْن ُظ َر َف َل َّما َت َب َّي َن ْت َو ْج َه ُه َع َر ْف ُت أ َّن َو ْج َه ُه ل ْي
ُ ص َّلى
س ِب َو ْج ِه ِ ِ ِ
َ َر ُس ْو ُل هللا
ِ
ُ َّ ْ َ َ
َ َّ ْ ُ ْ ُ َ َ ُّ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ ف َك،َ َّ َ
َو ِصل ْوا،وأط ِع ُم ْوا الط َعا َم،َ السال َم (( يا أيها الناس أفشوا: ان أ َّو ُل ش ْي ٍء َس ِم ْع ُت ُه تكل َم ِب ِه أن قال اب
ٍ كذ
َ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ٌ َ ُ َّ َ ْ َّ ْ ْ ُّ َ َ َ ْ َ ْ
واللفظ. )3251( وابن ماجه.)2485(لج َّنة ِب َسال ٍم)) الترمذي تدخلوا ا، وصلوا ِباللي ِل والناس ِنيام،األرح ِام
(456) وذكره األلباني في الصحيحة برقم. )451/5( وأحمد. له
Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Ketika Nabi ﷺdatang ke
Madinah, orang-orang bergegas menuju ke arahnya. Orang-orang berkata, ”Rasulullah ﷺ
َ
telah tiba. Rasulullah ﷺtelah tiba. Rasulullah ﷺtelah tiba tiga kali. Lantas aku bergabung
dengan orang banyak untuk melihat.
Ketika wajah Nabi ﷺterlihat jelas, aku menjadi tahu bahwa wajahnya bukanlah wajah
seorang pendusta. Hal pertama yang diucapkan oleh Nabi ﷺyang aku dengar adalah
beliau bersabda, ”Wahai manusia! Sebarkanlah salam, dan berikanlah makan, dan
sambungkanlah hubungan silaturrahim dan shalatlah pada waktu malam saat orang-orang
sedang tidur, kalian akan masuk ke dalam surga dengan selamat.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi (2485), Ibnu Majah (3251) dan ini lafadznya, dan Ahmad
(5/451). Syaikh Al-Albani menyebut hadits ini di Ash-Shahihah no. 456]
11
Keutamaan Silaturahmi
Masih banyak hadits yang menunjukkan diperintahkannya silaturrahim dalam Islam. Amal
shalih ini memang memiliki banyak manfaat dan keutamaan.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ”Rasulullah ﷺbersabda, ”Siapa yang
suka rezekinya dilapangkan dan dipanjangkan usianya maka sambungkanlah hubungan
silaturrahimnya.”
َ ُ َ ُ َْ َْ َّ ُ َ ٌ َّ َ ٌ َ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ َ َ ٌ َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ َّ َّ
ِ صدقة و ِصلة )) َرواه الن َسا ِئ ْي واللفظ له و
الت ْر ِم ِذ ْي ِإن الصدقة على ا ِْلس ِكي ِن صدقة وعلى ِذي الر ِح ِم اثنت ِان
.َو َح َّس َن ُه
12
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin itu satu sedekah dan sedekah kepada orang
yang ada hubungan kekerabatan ada pahalanya yaitu pahala sedekah dan silaturrahim.”
[Hadits riwayat An-Nasa’i, ini lafazhnya dan At-Tirmidzi]
Bila silaturrahim itu kewajiban agama yang sangat mulia dan utama, lantas bagaimana cara
melakukannya?
13
6. Bergembira saat mereka bergembira dan ikut merasa bersedih saat mereka tertimpa
musibah.
7. Menjenguk mereka yang sedang sakit.
8. Mengiringi jenazah mereka.
9. Memenuhi undangan mereka kecuali ada udzur.
10.Membersihkan dada dari rasa dengki kepada mereka.
11.Memperbaiki hubungan di antara mereka yang sedang bermasalah hubungannya.
12.Mendoakan mereka. Ini bisa dilakukan siapa saja dan siapa pun membutuhkannya.
13.Mendakwahi mereka kepada petunjuk dan memerintahkan kepada kebaikan serta
melarang mereka dari kemungkaran.
Khutbah Kedua
َ ً َ َ ْ َ َ َ َ ً ْ ُ ُ َ َّ
.اجا َوق َم ًرا ُم ِن ْي ًرا
َّ َ َ َ َا ْل َح ْم ُد ََّلِل َّالذ ْي َك
ت َبا َر َك ال ِذ ْي َج َع َل ِفي السم ِاء بروجا وجعل ِفيها ِسر،ان ِب ِع َب ِاد ِه خ ِب ْي ًرا َب ِص ْي ًرا ِ ِ ِ
ْ َ
اع َيا ِإلى ال َح ِق َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ ُ ُ ُ ُ ُ ُ َ ً َ َّ َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ
ِ ود،أش َهد ان ال ِإله ِإال هللا وأش َهد ان ُمح َّمدا ع ْبده و َرسوله ال ِذ ْي بعثه ِبالح ِق ب ِشي ًرا ون ِذي ًرا
ً بإ ْذنه َوس َر
اجا ُم ِن ْي ًرا ِ ِ ِ ِِ
َ َ ص َحابه َو َم ْن َتب َع ُه ْم بإ ْح َسان إ َلى َ َ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ َّ ُ َّ
أ َّما َب ْع ُد.الد ْي ِن موْ
ِ ِ ِ ٍ ي ِِ ِ ِِ
ْ أ و ه
ِ ِ اللهم ص ِل و س ِلم على هذا الن ِب ِي الك ِري ِم و ع
آل ىل
14
Larangan Memutus Silaturahim
Bila silaturrahim itu merupakan kewajiban mulia yang sangat besar pahalanya dan banyak
manfaatnya sehingga diperintahkan oleh Allah dan Rasul-nya ﷺ, maka sebaliknya,
memutus silaturrahim itu merupakan salah satu dosa besar yang dilarang oleh Allah dan
Rasul-Nya.
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi
dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka. [Muhammad: 22-23]
َاأل ْ ض ۙ ُأ َٰولئك
َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ َّ َ
ِ ِ َّللا ِمن بع ِد ِميثا ِق ِه ويقطعون ما أم َر َّللا ِب ِه أن يوص َل ويف ِسدون ِفي ر
ِ وال ِذين ينقضون عهد
ُ الل ْع َن ُة َو َل ُه ْم ُس
َّ وء
الد ِار
َّ ُ ُ َ
لهم
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi,
orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang
buruk (Jahannam). [Ar-Ra’du: 25]
15
Rasulullah ﷺ
َ juga melarang umatnya dari memutus silaturrahim dengan sejumlah
sabdanya, di antaranya:
َ bersabda, ”Tidak
Dari Jabir bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ
akan masuk surga orang yang memutus -yakni orang yang memutus hubungan
kekeluargaan (silaturrahim).” [Muttafaq ‘alaih]
َ الد ْن َيا َم َع َما َي َّدخ ُر َل ُه فى اآلخ َرة م َن ْال َب ْغى َو َقط
يع ِة ُّ صاحبه ْال ُع ُق َوب َة فى ُ َّ َما م ْن َذ ْنب َأ ْج َد ُر َأ ْن ُي َعج َل
َ َّللا ل
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
َّ
الر ِح ِم
Rasulullah ﷺbersabda, ”Tidak ada dosa yang lebih layak untuk Allah segerakan
hukumannya bagi pelakunya di dunia ini selain hukuman yang Allah simpan baginya di
akhirat melebihi dosa al-baghyu (tindak kezaliman dan melampaui batas kepada orang
lain) dan memutuskan silaturrahim.
16
[Hadits riwayat al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 29; At-Tirmidzi, no. 2511; Abu
Dawud, no. 4902; al-Hakim, no. 3359, 7289; dll. Dishahihkan oleh At-Tirmidzi, al-Hakim,
]adz-Dzahabi dan al-Albani
Marilah kita akhiri khutbah Jumat ini dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Doa Penutup
َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ُّ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ ْ َ َ
اعل ْي ِه َو َس ِل ُم ْوا ت ْس ِل ْي ًما ِان هللا ومال ِئكته يصلون على الن ِبى يا يهاال ِذين آمنواصلو
َ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ َ َ َّ ُ َّ َ َ
صل ْي َت َعلى ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلى ِآل ِإ ْب َر ِاه ْي َمِ ،إ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌدَ .و َبا ِر ْك ص ِل َعلى ُم َح َّم ٍد َو َعلى ِآل محم ٍد كما اللهم
َ َ ْ َ َ َ
َعلى ُم َح َّم ٍد َو َعلى ِآل ُم َح َّم ٍد ك َما َب َارك َت َعلى ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلى ِآل ِإ ْب َر ِاه ْي َمِ ،إ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
َ ْ َ َ َْ اْلسل َم َ ْ ْ َ َ ْ َ َْ َ ُ ْ ْ
ات ِإ َّن َك َس ِم ْي ٌع ق ِرْي ٌب ُم ِج ْي ُب ات األح َي ِاء ِمن ُه ْم واأل ْم َو ِ ات واْلؤ ِم ِنين واْلؤ ِمن ِ الله َّم اغ ِف ْر ِلل ُم ْس ِل ِمين و ْ ِ ِ
َّ
الد ْع َو ِة
الظ ُل َمات إ َلى ُّ َّ ُ َّ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ َ َّ َ َ َ َ َ ُّ
ورَ ،و َج ِن ْب َنا
ِ الن ِ ِ اللهم أ ِلف بين قل ِوبنا ،وأص ِلح ذات بي ِننا ،واه ِدنا سبل السال ِم ،ون ِجنا ِمن
ُ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ُ ُ
صا ِرناَ ،وقل ِوب َناَ ،وأ ْز َو ِاج َناَ ،وذ ِرَّيا ِت َناَ ،وت ْب َعل ْي َنا اعنا ،وأب الفو ِاحش ما ظهر ِمنها وما بطن ،وبا ِرك لنا ِفي أسم ِ
َ َ َ َ َ ْ اج َع ْل َنا َشاكر َ إ َّن َك َأ ْن َت َّ
ين ِل ِن َع ِم َك ُمث ِن َين ِب َها َعل ْي َك ،ق ِاب ِل َين ل َهاَ ،وأ ِت ِم ْم َها َعل ْي َنا ِِ
يمَ ،و ْ
الر ِح ُ الت َّو ُ
اب َّ
ِ
َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ ُ َّ َ َ ْ ُ َ ْ ْ ْ
اج َعل َنا ِلل ُم َّت ِق َين ِإ َم ًاما ربنا هب لنا ِمن أزو ِاجنا وذ ِريا ِتنا قرة أعي ٍن و
17
َ َ
والع َفاف ،وال ِغ َنى والت َقى ، الل ُه َّم َّإنا َن ْس َأ ُل َك ُ
اله َدى ُّ ، َّ
الن ِاراب َّ الد ْن َيا َح َس َن ًة َوفي ْاآل ِخ َرة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ ََرَّب َنا آت َنا في ُّ
ِ ِ ِ ِ
َ َ هللا َع َلى َنبي َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى آله َو َ
ص َّلى ُ
ص ْح ِب ِه و ََم ْن ت ِب َع ُه ْم ِب ِإ ْح َس ٍان ِإلى َي ْو ِم الد ْين ِِ ِِ
َو َ
ْ َ َ َ ْ
َو ِآخ ُر َد ْع َوانا أ ِن ال َح ْم ُد هلل َر ِب ال َع ِاْل ْي َن
Sumber:
Gambar: https://unsplash.com/photos/oZWTofE9xVQ
Khutbah: https://pabrikjammasjid.com/khutbah-jumat/menyambung-silaturahmi/
18