Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Masjid Paripurna

PENDAHULUAN Masjid berarti tempat untuk bersujud. Secara terminologis diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat. Masjid sering disebut Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah. Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani shahabat beliau, Abu Bakar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewati daerah Quba di sana beliau mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba (QS 9:108, At Taubah). Setelah di Madinah Rasulullah juga mendirikan Masjid, tempat umat Islam melaksanakan shalat berjamaah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya. Fungsi Masjid paling utama adalah sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat berjamaah. Kalau kita perhatikan, shalat berjamaah adalah merupakan salah satu ajaran Islam yang pokok, sunnah Nabi dalam pengertian muhaditsin, bukan fuqaha, yang bermakna perbuatan yang selalu dikerjakan beliau. Ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang shalat berjamaah merupakan perintah yang benar-benar ditekankan kepada kaum muslimin. Meskipun fungsi utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun Masjid bukanlah hanya tempat untuk melaksanakan shalat saja. Di masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beritikaf, Masjid bisa dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya, sebagai tempat belajar dan mengajarkan kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit, menyelesaikan hukum lian dan lain sebagainya. Pada perkembangannya, sebut saja Masjid Nabawi. Masjid Nabawi di Madinah telah menjabarkan fungsinya sehingga lahir peranan masjid yang beraneka ragam. Sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh peranan yang telah diemban oleh Masjid Nabawi, yaitu sebagai: 1. Tempat ibadah (shalat, zikir). 2. Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya). 3. Tempat pendidikan. 4. Tempat santunan sosial. 5. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya. 6. Tempat pengobatan para korban perang. 7. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa. 8. Aula dan tempat menerima tamu. 9. Tempat menawan tahanan, dan

10. Pusat penerangan atau pembelaan agama. Untuk mewujudkan masjid sebagai sentral kegiatan ummat seperti di atas, masjid harus dikelola secara baik dan profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen modern. Pengurus masjid harus merumuskan konsep manajemen masjid itu sejak dari visi, misi, perencanaan dan langkah-langkah strategisnya. Merujuk Keputusan Muktamar IV DMI, visi masjid adalah meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, dan kecerdasan umat, serta tercapainya masyarakat adil makmur yang diridlai Allah SWT. Sedangkan misinya adalah mewujudkan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat. Ada beberapa kendala yang dapat kita lihat untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu pengurus masjid di lingkungan kita masih bersifat sambilan, masih hanya memberikan sisa waktu, tenaga dan pikiran yang sangat sedikit seperti selama ini. Dan, hasilnya juga tidak maksimal. Idealnya pengurus masjid itu full timer. Mereka, termasuk imam tetap masjid (mufti) harus digaji oleh masjid, agar kesejahteraan lahirbatin mereka terpenuhi. Kalau belum mungkin full time, minimal mereka sanggup memberikan setengah waktu dan tenaganya untuk masjid, jangan hanya sisa-sisanya. Jadi, mereka harus mampu mengelola masjid secara profesional, dan memahami konsep kepemimpinan yang punya visi dan misi, sehingga mampu menyusun dan melaksanakan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kesejahteraan lahirbatin anggota jamaahnya. Masjid-masjid di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, sudah dikelola secara demikian.

B. KLASIFIKASI MASJID BERDASARKAN WILAYAH PEMERINTAHAN Klasikasi masjid berdasarkan ruang lingkup kewilayahan atau konsep pemerintah, terbagi menjadi: 1. Masjid Negara berada di ibu kota Negara, ditetapkan Menteri Agama, atas rekomendasi MUI dan DMI Pusat. 2. Masjid Raya berada di ibu kota provinsi, ditetapkan oleh Gubernur, atas rekomendasi Kepala Kanwil Departeman Agama dan DMI Provinsi. 3. Masjid Agung berada di ibukota kabupaten/kota, ditetapkan oleh Bupati/Walikota, atas rekomendasi dari Kepala Kantor Departemen Agama dan DMI kabupaten/kota. 4. Masjid Besar berada di ibukota kecamatan, ditetapkan oleh Camat, atas rekomendasi Kepala KUA dan DMI Kecamatan. 5. Masjid Jami berada di pusat desa ditetapkan oleh Camat atas rekomendasi MUI dan DMI Desa. 6. Masiid Rukun Warga berada di RW di tetapkan oleh Kepala desa, atas rekomendasi MUI dan DMI Desa. 7. Masjid Rukun Tetangga berada di tingkat RT di tetapkan oleh Kepala Desa, atas rekomendasi MUI dan DMI Desa. 8. Masjid (mushala) fungsional atau sektor berada di Iingkungan pendidikan/yayasan, instansi dan perusahaan, pasar di tetapkan oleh Pimpinan lingkungan tersebut, atas rekomendasi Kepala KUA dan DMI Kecamatan.

9. Masjid Kampus berada di lingkungan Perguruan Tinggi/ Sekolah, ditetapkan oleh Pimpinan PT/Sekolah.

C. KLASIFIKASI MASJID BERDASARKAN PENDEKATAN KEMAKMURAN Berdasarkan pendekatan kemakmurannya, masjid dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Masjid paripurna Masjid ideal Masjid layak dan Masjid sederhana.

Klasifikasi tersebut berdasarkan target minimal kriteria dalam bidang idarah, imarah. dan riayahnya.

D. KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI OLEH SETIAP TINGKATAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT : 1. MASJID PARIPURNA

Masjid yang termasuk kriteria paripurna adalah yang memenuhi persyaratan, antara lain dalam bidang pendidikan sudah ada Mahad Ali atau Perguruan Tinggi minimal S1. Kepengurusan lengkap dan berjalan sesuai tugas masing masing. Dengan kata lain, dari segi pengorganisasian, aktivitas dan pemeliharaan flsik bangunan dan sarana pendukung lainnya lengkap dan cukup representatif misalnya: a. Bidang ldarah sekurang-kurangnya meliputi 1) Susunan Pengurus terdiri dari : Dewan Penasehat, Ketua dan Wakil Ketua Umum, Sekretaris dan Wakil Sekretaris Umum, Bendahara dan Wakil Bendahara Umum, Ketua dan Wakil Ketua Harian, Sekretaris dan Wakil Sekretaris Bendahara dan Waki Bendahara. Bidang-Bidang, Seksi-Seksi, dan Anggota. 2) Visi dan misi DKM. 3) Program Kerja 4) Tata Kegiatana dan struktur Pengurus DKM / serta AD/ART DKM 5) Data base jamaah 6) Memiliki kantor/sekretariat dan perlengkapan perkantoran seperti meja, kursi, lemari dll.

7) Tata Usaha, Sarana dan prasarana kelengkapan Administrasi perkantoran ( Mesin tik, Komputer, Internet, Labolatorium, File arsip, Kop Surat, BukuAgenda ). 8) Program Kerja Prioritas, Jangka Pendek, Menengah dan Panjang. 9) Memiliki sumber keuangan (Ada Donatur Tetap) dan Buku kas (Pembukuan Kas umum, buku pembantu pengendalian Debit / kredit dan pembantu buku bank) serta Rekening Bank atas nama DKM. 10) Daftar Invetaris Masjid 11) Jadwal waktu Sholat 12) Jadwal Imam Rawatib/ Khotib dan Muazin. 13) Sistem Informasi Dawah.

b. Bidang Imarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Frequensi Shalat Berjamaah. Pendidikan Formal RA s.d PT Taman Kanak-kanak Quran ( TKQ)/Taman Pendidikan Al- Quran (TPQ). Pelatihan Juru Dakwah dan Imam / Khotib. Majlis Taklim dan kepengurusannya serta adanya data guru, Jamaah. Pengajian rutin Bapak-bapak, lbu-ibu, Pemuda / Remaja. Organisasi Remaja masjid dan kepengurasannya. Perpustakaan Masjid. Klinik Masjid.

10) BAZ/ LAZ terdapat penerimaan dan pembagiannya. 11) Kegiatan Sosial seperti Khitanan Masal dll. 12) Koperasi Jamaah Masjid / Ekonomi umat.

c. Bidang Riayah sekurang-kurangnya meliputi :

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)

Pensertifikatan Tanah/ Memiliki sertifikat tanah (Wakaf/Hibah dll). Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ). Artistik : Gambar Masjid Penataan ruangan yang tertib dan teratur. Halaman, Taman PAM dan Sanitasi (Kesehatan Lingkungan). Kebersihan dan Keindahan Masjid. Petugas Keamanan dan Kebersihan. Tempat Penitipan Barang /Sepatu.

10) Kwalitas perangkat Sound Syistem yang baik. 11) Ruang belajar / Kuliah. 12) MCK dan tempat wudlu yang khusus memadai (laki laki dan wanita. 13) Menara yang artistik/ fantasi. 14) Poliklinik. 15) Rumah pengelola. 16) Komputer dan seperangkat alat tulis lainnya. 17) Kantor Pengelola lengkap dengan mebelernya. 18) Tempat seminar/ pengajian umum dll. 19) Kiserba ( Kios Serba Ada)

2.

MASJID IDEAL

Masjid yang termasuk kriteria ideal memenuhi persyaratan sbb :

a. Bidang Idarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) Struktur Kepengurusan terdiri dari: Penasihat, Pembina, Pimpinan harian (ketua umum, ketua I, II, III, yang membirnbing idarah, imarah. dan riayah), Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, BidangBidang, Seksi-Seksi dan Anggota. disesuaikan dengan fungsi masjid sebagai tempat ibadah. Sentral pendidikan. kegiatan sosial dan sebagai Islamic Center. 2) Visi dan misi DKM. 3) Program Kerja. 4) Tata Ikerja dan struktur Pengurus DKM / serta adanya AD/ART DKM 5) Data base jamaah. 6) Memiliki Kantor / Sekretariat. 7) Tata Usaha, Sarana dan Prasarana Administrasi Perkantoran, mesin tik, komputer, file, kertaskertas, Buku Agenda. 8) Program Kerja Prioritas Jangka Pendek, Menengah dan Panjang. 9) Keuangan Buku Kas (Buku Kas Umum dan Buku Pembantu Pengendalian Debit Kredit), Arsip, SPJ. 10) DaftarInvertarisMasjid. 11) Jadwal waktu Sholat 12) Jadwal Imam Rawatib / Khotib Muazin.

b. Bidang Imarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) Frequensi Shalat Berjamaah. Pendidikan Formal TK s.d PT. Taman Baca Tulis Al-Quran / Taman Pendidikan Al-Quran (TKQ / TPQ). Pelatihan Imam Khotib. Majlis Taklim Ketua, Guru, Jamaah. Remaja masjid. Perpustakaan Masjid Klinik Masjid BAZ / LAZ terdapat penerimaan dan pembagiannya. Khitanan Masal. Pendidikan formal dan non formal minimal sampai SLTA. Pengelolaan Program Perpustakaan. Pengelolaan Kesehatan dan kebersihan Masjid. Pengelolaan Koperasi, LAZ dan BMT.

c. Dalam bidang riayah, sekurang-kurangnya ada : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17) 18) 19) Penyertifikatan Tanah / Memiliki Sertifikat Tanah (Wakaf, Hibah). Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Artistik Gambar Masj id Penataan ruang Halaman/ Taman PAM dan Sanitasi (Kesehatan Lingkungan ) Kebersihan dan Keindahan Masjid Petugas Keamanan dan Kebersihan Tempat Penitipan Barang /Sepatu MCK dan tempat wudlu yang memadai Seperangkat sound system yang baik Ruang belajar Menara yang artustik/ fantasi Poliklinik Rumah pengelola Komputer dan seperangkat alat tulis lainnya Kantor Pengelola lengkap dengan mebelernya Tempat seminar / pengaj ian umum dll Kiserba (Kios Serba Ada)

3.

MASJID LAYAK

Masjid yang termasuk kriteria layak memenuhi persyaratan sbb : a. Bidang Idarah sekurang-kurangnya meliputi: 1) Susunan Pengurus terdiri dari : Penasehat, Ketua danWakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, Bidang-bidang / Seksi-Seksi dan Anggota disesuaikan dengan fungsi masjid, seperti : Pendidikan dan dakwah, Pemberdayan ekonomi masjid, Pemuda dan Remaja, Kebersihan dan Kesehatan 2) Memiliki Kantor 3) Ada Program Kerja 4) Tata Usaha, Sarana Administrasi Kantor, mesin tik, komputer, tile, Kop Surat, BukuAgenda, surat masuk dan keluar. 5) Program Kerja 6) Ada Pembukuan Keuangan (Buku Kas Keluar Masuk). 7) Daftar Invertaris Masjid 8) Jadwal waktu Sholat 9) Jadwal Imam Rawatib / Khotib/ Muadzin

b. Bidang Imarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) Ada pengelolaan program ibadah mahdoh : a. Shalat berjamaah harian b. Shalat berjamaah jumat c. Jadwal imam dan khotib d. Jumlah jamaah jumat minimal 40 orang 2) Ada pengeloaan Pendidikan formal misalnya RA/TPQ) 3) Majlis Taklim Ketua, Guru, Jamaah 4) Jadwal Pengajian rutin 5) Ada aktivitas pemuda dan remaja masjid 6) Perpustakaan Masjid 7) Ada pengelolaan zakat, infak, dan shodaqoh (BAZ/ LAZ) serta bukti penerimaan dan pembagiannya

c. Dalam bidang riayah, sekurang-kurangnya ada : 1) Status tanahnya jelas (wakaf; hibah atau beli) dibuktikan dengan sertifikat 2) Izin Mendirikan Bangtman (IMB) 3) Bangunan induk permanen yang dilengkapi dengan : a. Ruang untuk shalat berjamaah b. Tempat wudhu, kamar mandi dan wc c. Rak sepatu dan sandal d. Tempat peralatan / gudang e. Tempat / ruangan imam dan tempat adzan 4) Diluar bangunan induk ada ternpat untuk belajar dan majlis talim 5) Artistik Gambar Masjid 6) Penataan ruang. Ada karvet, Lampu listrik, Jam dingding, Jadwal waktu sholat, Lemari, Rak AIQuran atau Buku, Tersedia mukena atau sarung, Ada mimbar dan Spiker. 7) Taman 8) PAM dan Sanitasi (Kesehatan Lingkungan ) 9) Kebersihan dan Keindahan Masjid 10) Petugas Keamanan dan Kebersihan 11) Tempat Penitipan Barang / Sepatu

4.

MASJID SEDERHANA

Masjid yang termasuk kriteria sederhana memenuhi persyarata sbb : a. Bidang Idarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Susunan Pengurus Terdiri dari : Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi dan Anggota Memiliki Kamar untuk sekretariat/ kamar disamping kanan / kiri mimbar Tata Usaha, Sarana Administrasi Kantor, mesin tik, file, kertaskertas, BukuAgenda Program Kerja Keuangan (Buku Kas Keluar Masuk ) dan Arsip Daftar lnvertaris Masjid Jadwal waktu Sholat Jadwal Imam Rawatib/ Khotib/ Muadzin

b. Bidang Imarah sekurang-kurangnya meliputi : 1) Muaazin, irnani dan khotib 2) Frequensi Shalat berjamaah harian dan jumatan 3) Ada pengajian Anak-anak, Taman, Baca Tulis Al- Quran / Taman Pendidikan Al- Quran (TKQ/ TPQ ) 4) Majlis Taklim Ketua, Guru, Jamaah 5) Remaja masjid 6) Perpustakaan Masjid 7) BAZ/ LAZ terdapat penerimaan dan pembagiannya

c. Dalam bidang Riayah, sekurang-kurangnya ada : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Sertitikat Tanah lengkap Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Artistik, Gambar Masjid Penataan ruang Ruang mihrab Ruang untuk shalat berjamaah

7) 8) 9) 10) 11)

Tempat wudhu Tikar / Sajadah Lampu / Penerangan Jam dinding Jadwal shalat

E. MANAJEMEN MASJID Manajemen Masjid meliputi, Pengelolaan Organisasi Masjid (Idaroh), Pengelolaan Kemakmuran Masjid (Imaroh) dan Pengelolaan Pemeliharaan/ Bangunan Masjid (Riayah). Dalam menjalankan amanahnya Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) memerlukan landasan garis kebijakan melalui Visi, Misi, Tujuan dan Program Kerja. 1. Visi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Meningkatkan fungsi masjid bagi pemberdayaan dan persatuan umat guna mencapai kesejahteraan_jamaah masjid lahir dan batin. 2. Misi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Memiliki tugas pokok yang meliputi : a. Mengelola organisasi dan administrasi masjid (Idaroh)

b. Mengelola Kemakmuran Masjid (Imaroh)

c. Mengelola pemeliharaan / bangunan fisik masjid (Riayah) 3. Fungsi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) memiliki tugas / fungsi dan tanggung jawab operasional pengelolaan masjid dengan berkewajiban menjaga kehormatan Pengelola Masjid di Jawa Barat lebih dikenal dengan sebutan DKM yang diartikan Dewan Kemakmuran Masjid. 4. Tujuan / Sasaran Yang Akan Dicapai. a. Meningkatkan kemampuan Pengurus DKM dalam pengelolaan masjid secara profesional. b. Tersedianya dana dan sarana untuk kegiatan pengelolaan masjid. c. Terciptanya jalinan komunikasi antara anggota jamaah masjid dan lingkungan masyarakat masjid. d. Meningkatkan kemampuan ekonomi jamaah masjid dan masyarakat lingkungan masjid. e. Meningkatnya kemampuan pendidikan para jamaah, maupun jamaah lingkungan masyarakat dalam peningkatan kualitas iman, ilmu, amal dan akhlaq.

f.

Meningkatkan peran serta jamaah / masyarakat dal am upaya kesehatan dan lingkungan masjid.

F. PROGRAM KERJA. 1. Menyelenggarakan pelatihan pengurus DKM agar lebih mampu dan profesional. 2. Mengusahakan / mengelola sumber dana (donatur tetap / tidak tetap ) dan sarana untuk kegiatan pengelolaan masjid. 3. Meningkatkan Kegiatan ibadah mahdoh /shalat berjamaah harian (Lima Waktu / Tarawih / Idul Adha / Idul Fitri / Gerhana dan Istiqo) dan sosial kemasyarakatan bagi para anggota jamaah. 4. Memberdayakan ekonomi jamaah. 5. memberdayakan pendidikan jamaah. 6. Meningkatkan peran serta jamaah / masyarakat dalam upaya kesehatan lingkungan masjid dan sekitarnya (jalan dan halaman) masyarakat masjid. 7. Melaksanakan Rapat rutin Pengurus DKM. 8. Menyelenggarakan pertemuan / Silahturahmi dan musyawarah bersama jamaah, Tokoh Agama / masyarakat / pimpinan Pemerintahan setempat dan masyarakat di sekitar lingkungan mas id.

G. TATA KERJA PENGURUS DKM. 1. Ketua. a. Memegang kebijaksanaan umum dalam kegiatan pengurus. b. Mengkoordinir mengawasi dan bertanggung jawab terhadap aktivitas program kerja yang dilakukan pengurus. c. Bersama-sama pengurus lainnya menyusun program kerja dalam periodisasi tertentu. d. Menjaga kode etik dan kekompakan kerja pengurus. e. mengetahu i mengatur keluar masuk keuangan. f. Memimpin rapat pengurus. g. Menandatangani surat-surat yang dikeluarkan Pengurus.

2. Wakil Ketua I, II dan III. a. Kegiatan Umum 1) 2) 3) 4) Mendampingi ketua dalam menyerahkan kegiatan kerja pengurus. Berbuat dan bertindak dalam lingkaran garis kebijaksanaan ketua. Bertanggung jawab atas kegiatan kerja seksi / bidang / biro yang dikoordinasikannya. Menjaga kode etik dan kekompakkan kerja pengurus.

5)

Mewakili ketua, apabila berhalangan.

b. Kegiatan Khusus 1) 2) 3) Mengkoordinir dan menggerakan kegiatan yang dilaksanakan oleh seksi / bidang / biro yang dikordinirnya. Menyusun rencana kegiatan bersama seksi / bidang / biro yang dikoordinirnya. Menyampaikan rencana kegiatan seksi / bidang / biro kepada ketua untuk mendapat persetuj uan ketua.

3. Sekretaris a. b. c. d. e. f. g. h. Mendampingi ketua dalam rapat pengurus menjadi pengatur acara Notulen rapat / pertemuan. Mempersiapkan administrasi / surat menyurat yang diperlukan pengurus. Mempersiapkan pointer-pointer rapat. Membundel naskah / kumpulan rapat. Menandatangani surat-surat yang dikeluarkan pengurus bersama Ketua. Menyusun draf program kerja kepengurusan secara periodik. Menyiapkan SK yang perlu dikeluarkan oleh pengurus. Memimpin kesekretariatan.

4. Wakil Sekretaris a. Melaksanakan tugas-tugas yang diserahkan oleh sekretaris. b. Mewakili sekretaris apabila berhalangan.

5. Sekretariat DKM a. b. c. d. e. Mengetik / menyiapkan surat menyurat. Menyampaikan surat-surat keluar. Membantu sekretaris dalam pembuatan notulen rapat. Menyimpan dokumen dan arsip-arsip surat. Memegang buku agenda surat masuk dan surat keluar serta buku Nomor Surat.

6. Bendahara a. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang atas persetujuan ketua. b. Membuat buku kas keuangan (Buku kas umum ) yang ditutup setiap bulan diketahui oleh ketua, buku pembantu pengendalian debit keridit, dan jika di perlukan membuat rekening bank atas nama organisasi DKM dan buku pembantu bank. c. Membuat tanda bukti yang sah dalam penerimaan dan pengeluaran uang.

d. Menyusun laporan posisi keuangan secara periodik setiap bulan dan atau sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali diketahui oleh ketua.

7. Wakil Bendahara a. Melaksanakan tugas-tugas yang diserahkan Bendahara. b. Mewakili Bendahara apabila berhalangan.

8. Seksi/Bidang/Biro a. Pendidikan dan Dawah: 1) Menyelenggarakan pendidikan/pengajaran yang berlandaskan agama maupun yang bersifat umum, balk formal maupun non formal antara lain, Pe.nyelenggaraan TPA, TK Islam dll. 2) Mengajukan tenaga pengajar (ustadz) untuk pelaksanaan kegiatan pengajaran harian. 3) Menyelenggarakan dawah dan kegiatan sosial kemasjidan melalui Ceramah Agama mingguan, bulanan maupun dalam rangka peringatan Hari BesarAgama Islam. 4) Menyelenggarakan bimbingan dengan kraseling keagamaan bagi , jamaahmasjid.

b. Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi Jamaah: 1) Mengelola uang zakat dan wakaf tunai secara produktif, infaq, shodaqoh dan kencleng Jumah / Idul Fitri /Idul Adha. 2) Menyelenggarakan usaha koperasi, dll. 3) Menyelenggarakan pelatihan keterampilan khusus bersama pemuda /remaja masjid. 4) Melaksanakan kerjasama dengan bank syariah, dll. 5) Penerimaan / pengaturan / penyaluran zakat / zakat fitrah, hewan qurban dengan panitia pelaksana.

c. Kesehatan dan Lingkungan Masjid : 1) Menyelengarakan kegiatan poliklinik / pos kesehatan masjid. 2) Mengelola kebersihan, keindahan, kesehatan lingkungan masjid. 3) Menyelenggarakan kegiatan khitanan masal.

d. Pengembangan Potensi Muslimah (Majlis Talim Masjid) : 1) Menginventarisir anggota majelis talim masj id. 2) Mengadakan pengaj ian rutin mingguan / bulanan. 3) Mengadakan kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islam.

e. Pemuda dan Remaja Masjid: 1) Menyelenggarakan kegiatan pemuda remaia yang bernuansa Islam. 2) Menyelenggarakan kursus / bimbingan khusus kajian Islam. 3) Bekerjasama / berkoordinasi dengan DMI dan pihak terkait dalam pe.latihan-pelatihan usaha pencegahan kenakalan remaja dan keterampilan khusus.

f. Penyelenggaraan / Perpustakaan Masjid : 1) Menyelenggarakan aktivitas penerangan / referensi perputakaan masjid antara lain, penerbitan brosur-brosur mingguan masjid, dll. 2) Menyelenggarakan perpustakaan masjid. 3) Menerima sumbangan brosur-brosur / buku-buku / kitab-kitab keagamaan. 4) Pengadaan sarana dan prasarana perpustakaan masjid.

g. Pembangunan dan pemeliharaan masjid : 1) 2) 3) 4) Membuat Profosal Pembangunan / renovasi masjid, dilengkapi gambarnya dan rincian anggaran. Mengawasi kondisi fisik / bangunan masj id / seperti genting patah / bocor. Melabur / mencat fisik / bangunan masjid dan sarana lainnya. Kerja bakti dan melakukan kebersihan dalam/luar (lingkungan) masjid, pelaburan/pengecatan, dll. 5) Memelihara keindahan masjid, termasuk halaman/taman. 6) Pengadaan dan pemeliharaan alat- alat perlengkapan ibadah (karpet/sajadah, mukena), dll.

H. PEMBENTUKAN/PEMILIHAN PENGURUS DKM 1. Tata Cara Pemilihan Pengurus DKM Pengurus DKM yang habis masa baktinya mempunyai kewajiban untuk mengadakan rapat musyawarah pembentukkan panitia/pemilihan pengurus DKM yang baru, melalui Pemilihan Langsung atau Memberikan Mandat kepada Tim Formatur yang terdiri dari para tokoh fungsional/ Jamaah Masjid yang sesuai dengan status keberadaan masjid yang bersangkutan.

a. b. c. d. e. f. g.

Unsur-unsur Kepengurusan. Unsur tokoh kemasjidan Unsur pemerintahan terkait. Unsur tokoh masyarakat. Unsur agniya/pengusaha muslim. Unsur tokoh wanita kemasjidan/ majlis talim masjid. Unsur tokoh pemuda aktivis masjid.

2. Kriteria Calon Pengurus DKM. a. b. c. d. Memiliki keberanian untuk menyampaikan kebenaran (cerminan dari sifat Rasul, Siddiq). Dapat dipercaya (cerminan dari sifat Rasul, amanah). Memiliki kemampuan untuk menyampaikan ilmunya (cerminan dari sifat Rasul, tabligh). Memiliki kecerdasan dan memahami risalah Islam (cerminan dari sifat Rasul, fathanah).

3. Masa Bakti Kepengurusan. Masa bakti kepengurusan DKM Masjid Raya/MasjidAgung Kabupaten / Kota Masjid Besar Kecamatan dan Masjid Jami Desa / Kelurahan adalah selama 3 (tiga) tahun, paling lama dua kali masa bakti (bila terpilih). Bagi pengurus DKM Masjid Raya / Masjid Agung / Masjid Besar / Masjid Jami yang habis masa baktinya mempunyai kewajiban untuk mengadakan rapat musyawarah pembentukan panitia / pemilihan pengurus DKM yang baru, dan berkewajiban memberikan laporan pertanggung jawaban selama masa bakti kepengurusan kepada jamaah dan pihak-pihak terkait.

5. Pengeluaran SK Pengesahan dan Pelantikan Pengurus DKM. a. Pengeluaran SK Pengesahan dan Pelantikan DKM Masjid Raya Provinsi adalah Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia di Jakarta, sedangkan pelantikannva dapat dilimpahkan kepada Gubernur setempat b. Pengesahan pengurus DKM Masjid Agung Kabupaten / kota oleh Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Barat, sedangkan Pelantikannya dapat dilimpahkan kepada Bupati / Walikota setempat. c. Pengesahan DKM Masjid Sektor (kampus. Perusahaan, Instansi, Yayasan dll) oleh Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Barat, sedangkan Pelantikannya dapat dilimpahkan kepada Pimpinan Kampus, Perusahaan, Instansi, Yayasan yang bersangkutan. d. Pengurus DKM Masjid Besar Kecamatan SK pengesahan dan pelantikannya oleh Pimpinan Daerah DMI Kabupaten / kota.

e. Pengurus DKM Masjid Jami Desa / Kelurahan SK pengesahan dan pelantikannya oleh Pimpinan Cabang DMI Kecamatan. f. Pengurus DKM RW/RT setempat SK pengesahan dan pelantikannya oleh Pimpinan Ranting DMI desa/kelurahan. g. Apabila kepengurusan DMI pada lingkungan kepengurusan DKM tersebut belum terbentuk, maka dapat diajukan dan dilaksanakan oleh Pimpinan DMI setingkat di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai