NAMA KELOMPOK :
1. Erica Pramesti Regita C (934215119)
2. Itatul Munawaroh (934215019)
3. Diyah Ayu Lestari (934216219)
BAHAN 01. Pengertian
wakalah
memiliki arti At-Tafwiḍ yang artinya sendiri sebagian dari suatu tugas yang
bisa diganti, kepada orang lain, agar
penyerahan, pendelegasian atau pemberian
orang itu mengerjakannya semasa
mandat.
hidupnya.
Wakalah menurut pandangan ulama
1. Menurut Ulama Malikiyah ,Wakalah adalah tindakan seseorang mewakilkan dirinya
kepada orang lain untuk melakukan tindakan-tindakan yang merupakan hak nya yang
tindakan itu tidak di kaitkan dengan pemberian kuasa setelah mati, sebab jika
dikaitkan dengan tindakan setelah mati berarti sudah berbentuk wasiat.
2. Menurut ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa wakalah adalah salah suatu ungkapan
yang mengandung suatu pendelegasian sesuatu oleh seseorang kepada orang lain
supaya orang lain itu melaksanakan apa yang boleh di kuasakan atas nama pemberi
kuasa.
1 3
wakalah al- khāṣṣah wakalah al-muqayyadah
2 4
wakalah al- ammah wakalah al-muṭlaqah
Penjelasan
wakalah al- khāṣṣah
adalah wakalah dimana
pemberian wewenang
untuk menggantikan
sebuah posisi
pekerjaan yang bersifat 2
spesifik.
Sesuatu yang dapat dijadikan obyek akad atau suatu pekerjaan yang dapat dikerjakan orang lain,
perkara-perkara yang mubah dan dibenarkan oleh syara’, memiliki identitas yang jelas, dan milik sah
dari al-Muwakkil, misalnya: jual-beli, sewa-menyewa, pemindahan hutang, tanggungan, kerjasama
usaha, penukaran mata uang, pemberian gaji, akad bagi hasil, talak, nikah, perdamaian dan
sebagainya.
Pernyataan Kesepakatan (Ijab-
Qabul)
Kesepakatan kedua belah pihak baik lisan maupun tulisan dengan keikhlasan memberi dan menerima
baik fisik maupun manfaat dari hal yang ditransaksikan.
Dasar hukum wakalah
1. Al-Qur’an
ض َی ۡو ٍم ؕ َقالُ ۡوا َر ُّبکُمۡ اَ ۡع َل ُم بِ َما َلبِ ۡث ُتمۡ ؕ َف ۡاب َع ُث ۤۡوا اَ َح َد ُکمۡ بِ َو ِرقِکُمۡ ٰہذ ِٖۤہ
َ سٓا َءلُ ۡوا َب ۡی َن ُہمۡ ؕ َقال َ َقٓائِل ٌ ِّم ۡن ُہمۡ َکمۡ لَبِ ۡث ُتمۡ ؕ َقالُ ۡوا لَبِ ۡث َنا َی ۡو ًما اَ ۡو َب ۡع
َ َو َک ٰذلِکَ َب َع ۡث ٰن ُہمۡ لِ َی َت
ِا َلی ۡال َمد ِۡی َن ِۃ َف ۡل َی ۡن ُظ ۡر اَ ُّی َہ ۤا اَ ۡز ٰکی َط َعا ًما َف ۡل َی ۡاتِکُمۡ بِ ِر ۡز ٍق ِّم ۡن ُہ َو ۡلـ ؔ َی َت َل َّط ۡف َو اَل ُی ۡشع َِرنَّ بِکُمۡ اَ َحدًا
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di
antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada
(di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama
kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa
uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah
Lanjutan
••QS. Al Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) ayat 55
ً اب قُ ُبل ُ ۡاس اَ ۡن ُّی ۡؤ ِم ُن ۡۤوا ا ِۡذ َجٓا َءہُ ُم ۡال ُہ ٰدی َو َی ۡس َت ۡغفِ ُر ۡوا َر َّب ُہمۡ ِااَّل ۤ اَ ۡن َت ۡاتِ َی ُہم
ُ س َّن ُۃ ااۡل َ َّول ِۡینَ اَ ۡو َی ۡاتِ َی ُہ ُم ۡال َع َذ َ َو َما َم َن َع ال َّن
" Dan tidak ada (sesuatu pun) yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah datang
kepada mereka dan memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum
(Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata."
ً ِصاَل ًحا ُي َو ِّف ِق هَّللا ُ َب ْي َن ُه َما ۗ إِنَّ هَّللا َ َكانَ َعلِي ًما َخب
يرا ْ ِاق َب ْينِ ِه َما َفا ْب َع ُثوا َح َك ًما مِنْ أَهْ لِ ِه َو َح َك ًما مِنْ أَهْ لِ َها إِنْ ُي ِريدَا إ
َ َوإِنْ ِخ ْف ُت ْم شِ َق
"Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari
keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu
bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Lanjutan
••QS. Yusuf ayat 93
َيرا َو ْأ ُتونِي ِبأَهْ لِ ُك ْم أَ ْج َمعِين ِ ْْاذ َه ُبوا ِب َقمِيصِ ي ٰ َه َذا َفأ َ ْلقُو ُه َعلَ ٰى َو ْج ِه أَ ِبي َيأ
ً ِت َبص
“Pergilah kamu membawa bajuku ini, lalu letakanlah ia kemuka bapaku, nanti dia dapat melihat kembali dan
bawalah kemari keluargamu semuanya kepadaku”
ضا َف ْل ُي َؤ ِّد الَّذِي ْاؤ ُتمِنَ أَ َما َن َت ُه َو ْل َي َّت ِق ُ وض ٌة ۖ َفإِنْ أَمِنَ َب ْع
ً ض ُك ْم َب ْع َ س َف ٍر َو َل ْم َت ِجدُوا َكاتِ ًبا َف ِرهَانٌ َم ْق ُب
َ َوإِنْ ُك ْن ُت ْم َع َل ٰى
ش َها َد َة ۚ َو َمنْ َي ْك ُت ْم َها َفإِ َّن ُه آثِ ٌم َق ْل ُب ُه ۗ َوهَّللا ُ ِب َما َت ْع َملُونَ َعلِي ٌم
َّ هَّللا َ َر َّب ُه ۗ َواَل َت ْك ُت ُموا ال
"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh
seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah
kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan."
Lanjutan
••QS. Yusuf ayat 55
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang
pandai menjaga, lagi berpengetahuan."
Lanjutan
2. Al-Hadits
••HR. Malik
Artinya: "Bahwasannya Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi' dan seorang Anshar untuk
mewakilinya mengawini Maimunah binti Harits" (HR. Malik)
Aplikasi dan problem wakalah
Dalam perkembangan fikih islam, status wakalah sempat
diberdebatkan apakah wakalah masuk dalam kategori niabah
yakni mewakilkan atau kategori wilayah atau wali tetapi ada
dua pendapat yaitu
Pendapat pertama menyatakan bahwa wakalah adalah
niabah atau mewakili. Menurut pendapat ini, si wakil tidak
daapat menggantikan seluruh fungsi wakil.
Pendapat kedua menyatakan bahwa wakalah adalah wilayah,
karena menggantikan dibolehkannya untuk mengarah
kepada yang lebih baik. Sebagaimana jual beli, melakukan
pembayaran secara tunai lebih baik, walaupun
diperkenankan secara kredit.
Lanjutan DEMOGRAPHIC DATA
Secara umum aplikasi wakalah dalam perbankan dapat digambarkan dalam skema sebagai
berikut.
Metodologi
Akad atau perjanjian wakalah sah dengn cara tanjiz,ta’liq dan bisaa dikaitkan dengan masa yang
akan datang. Wakalah bisa juga ditentukan tentang waktu dan dengan pekerjaan tertentu. Dimaksud
dengan tanjiz adalah seperti ucapan: “saya wakilkan kepadamu untuk membeli buku atau baju”.
Sedangkan dimasud ta’liq adalah seperti ucapan: bila masalah sengketa tanah ini berhasil, maka anda
akan menjadi wakil saya”. Dan yang dimaksud dengan mengaitkan dengan masa yang akan datang seperti
ucapan: “saya kuasakan urusan keluarga ini kepada anda selama satu tahun untuk menyelesaikan.
Pengertian mewakilkan secara mutlak bukan berarti seorang wakil dapat bertindak seenaknya
sendiri, tetapi maknanya diaberbuat untuk melakukan jual beli yang dikenal dikalangan masyarakat
pedagang dan untuk hal yang lebih bermanfaat bagi yang mewakilkan.
Menurut Abu Hanifah bahwa wakil tersebut boleh menjual sebagaimana kehendak wakl itu sendiri.
Kontan atau kredit, seimbang dengan harga kebiasaan maupun tidak, baik kemungkinan adanya
kecurangtan maupun tidak, baik dengan uang negara lain.
Jika yang mewakili menyalahi aturan yang telah ditetapkan atau disepakati ketika melakukan
perjanjian,penyimpangan tersebut dapat merugikan pihak yang mewakilkan,maka tindakan tersebut sah
menurut pendapat mazhab syafi’i
Implementasi Wakalah dalam Lembaga
1. Kliring uang (transfer)
Keuangan Syariah
Jasa yang diberikan bank untuk mewakili nasabah dalam pemindahan dana dari satu
rekening kepada rekening lainnya.
2. Inkaso
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh perusahaan atau perorangan untuk
menagihkan atau memintakan persetujuan pembayaran atau menyerahkan begitu saja kepada
pihak yang bersangkutan ditempat lain (dalam atau luar negeri) atas surat-surat berharga,dalam
rupiah atau valuta asing.
3. Intercity clearing
Intercity clearing merupakan sarana penagihan antar warkat maupun surat berharga yang
diterbitkan oleh bank yang berasal dari luar wilayah kliring.
4. Letter of credit
Letter of Credit (L/C) adalah surat pernyataan akan membayar kepada yang diterbitkan oleh
Bank untuk kepentingan Importir/ Eksportir dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai
dengan prinsip syariah L/C syariah dalam pelaksanaannya dapat menggunakan akad-akad:
Wakalah bil Ujrah, Qardh, Murabahah, Salam/Istishna’, Mudharabah, Musyarakah, dan Hawalah,
ijarah.
Lanjutan
1) Letter Of Credit Import Syariah
Akad untuk transaksi Letter of Credit Import Syariah ini menggunakan akad Wakalah Bil Ujrah. Hal ini sesuai dengan Fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor: 34/DSNMUI/IX/2002. Akad Wakalah bil Ujrah ini memiliki definisi dimana nasabah
memberikan kuasa kepada bank dengan imbalan pemberian ujrah atau fee. Namun ada beberapa modifikasi dalam akad
ini sesuai dengan situasi yang terjadi.
Kelebihan praktek wakalah pada produk pembiayaan murabahah adalah membangun kepercayaan yang
tinggi antara Bank dengan nasabah untuk menjadi wakil Bank membeli barang sesuai keinginan,
membangun kejujuran dan kedisiplinan nasabah pembiayaan untuk mentasyarufkan dalam pembiayaan
sesuai dengan tujuan awal yang tercantum saat permohonan pembiayaan diajukan yang dibuktikan
kwitansi dari hasil pembelian barang yang dimaksud, proses transaksinya cepat, akurat dan terpercaya,
nasabah mudah mendapatkan pencairan dana dalam pembiayaan murabahah, nasabah merasasenang
adanya kerjasama dengan lembaga dalam praktek wakalah pada produk pembiayaan murabahah,
banyaknya nasabah yang melakukan kerjasama dalam praktek wakalah pada produk pembiayaan
murabahah.
Lanjutan
Sementara kelemahan praktek wakalah pada produk pembiayaan murabahah adalah masih banyak
nasabah yang tidak paham dengan produk-produk pembiayaan dan tidak peduli 15 dengan hal
tersebut, bahkan ada yang berprinsip yang penting mendapatkan pembiayaan, kurang terbukanya
nasabah tentang kondisi riil usaha yang akan dibiayai , sehingga sering muncul manipulasi data
tentang keuntungan usahanya, Terjadinya penyimpangan dari akad yang telah disepakati, kurang
mampunya nasabah memisahkan antara dana-dana produktif dengan dana pribadi, sehingga sulit
untuk diketahui pendapatan keuntungan riilnya, secara umum nasabah dalam menjalankan kegiatan
usahanya tanpa menggunakan pembukuan yang benar, banyaknya nasabah yang belum memiliki
coleteral, namun dari sisi usaha dan karakternya baik, dan kurangnya pengontrolan atau pengawasan
yang dilakukan lembaga pada nasabah yang melakukan wakalah pada produk pembiayaan
murabahah dan kurangnya keterbukaan dengan kejujuran yang dilakukan oleh nasabah saat
memberikan informasi dalam melakukan wakalah pada produk pembiayaan murabahah.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH!