Anda di halaman 1dari 24

HUKUM-HUKUM

IJARAH
POKOK BAHASAN

1. Definisi Ijarah
2. Macam-Macam Ijarah
3. Pensyariatan Ijarah
4. Rukun-Rukun Ijarah
5. Syarat-syarat Ijarah
6. Dasar penentuan Upah Buruh
PENGERTIAN IJARAH

:‫اإلجارة في اللغة‬
.‫مشتقة من األجر وهو العوض‬

Ijarah menurut arti bahasa: berasal dari


akar kata al-ajru (upah, Ingg: wage) yang
berarti pengganti / kompensasi (al-
'iwadh) (Ingg: countervalue).
PENGERTIAN IJARAH

‫لى‬
َ ‫ع‬
َ ‫د‬
ٌ ْ
‫ق‬ َ ‫ أما في الشرع فاإلجارة هي‬
‫ع‬
‫ال َم ْنفَعَ ِة ِب ِع َوض‬
Sedang menurut istilah syar'i,
Ijarah adalah akad atas manfaat
dengan pengganti / kompensasi
(‘iwadh).

(Taqiyuddin An-Nabhani, al-


Syakhshiyyah al-Islamiyyah, 2/317).
MACAM-MACAM IJARAH
Berdasarkan jenis "manfaat", ada 3 (tiga) macam :
1) Ijarah untuk manfaat benda/barang (‫)منفعة العين‬,
disebut "penyewaan benda“ (‫)استأجار األعيان‬. Mis :
penyewaan (rental) mobil, penyewaan komputer,
penyewaan AC, penyewaan rumah, dll.
2) Ijarah untuk manfaat perbuatan (‫)منفعة العمل‬. Mis
: jasa dokter, jasa arsitek, jasa bimbingan
belajar, jasa kursus, dll.
3) Ijarah untuk manfaat orang (‫)منفعة الشخص‬. Mis :
jasa pembantu rumah tangga, jasa buruh, dll.
HUKUM IJARAH
Hukumnya jâ’iz (mubah)
Dalil Al-Qur`an: (QS al-Baqarah: 233);
‫سلَّ ْمت ُ ْم َما آتَ ْيت ُ ْم‬ َ ‫ضعُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم فَال ُجنَا َح‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم ِإذَا‬ ِ ‫َو ِإ ْن أ َ َر ْدت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْستَ ْر‬
‫صير‬ َّ ‫َّللاَ َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
ِ َ‫َّللاَ ِب َما تَ ْع َملُونَ ب‬ َّ ‫وف َواتَّقُوا‬ ِ ‫ِب ْال َم ْع ُر‬
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.

(QS ath-Thalaq: 6)
َ ‫ض ْعنَ َح ْملَ ُه َّن فَإِ ْن أَ ْر‬
‫ض ْعنَ لَ ُك ْم‬ َ ‫ت َح ْم ٍل فَأ َ ْن ِفقُوا‬
َ َ‫علَ ْي ِه َّن َحتَّى ي‬ ِ ‫َو ِإ ْن ُك َّن أُوال‬
َ ‫فَآتُو ُه َّن أ ُ ُج‬
‫ور ُه َّن‬
Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang
hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga
mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan
(anak-anak) mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka
upahnya
Dalil as-Sunnah:

‫سله َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ست َأ ْ َج َر النه ِب ُّي‬
ْ ‫ع ْن َها َوا‬ ‫ع َْن عَا ِئشَةَ َر ِض َي ه‬
َ ُ‫َّللا‬
‫ع ِدي َها ِدياا ِخ ِريتاا‬ َ ‫ع ْب ِد ْب ِن‬ ِ ‫َوأَبُو بَ ْكر َر ُج اًل ِم ْن بَنِي‬
َ ‫الدي ِل ث ُ هم ِم ْن بَنِي‬
‫ ليدلهما على الطريق وذلك عندما أذن‬- ‫ الماهر بالهداية‬:‫الخريت‬
‫لهما في الهجرة‬

"Diriwayatkan dari Aisyah RA, Rasulullah SAW dan


Abu Bakar pernah mempekerjakan seorang laki-laki
dari Bani Ad-Dil, kemudian dari Bani Abdi bin Adi,
sebagai penunjuk jalan, yaitu saat keduanya hijrah."
(HR Bukhari)
RUKUN-RUKUN IJARAH

1) Al-'Aqidani (dua pihak yang


berakad), yaitu yang menyewa
(musta`jir) dan yang disewa /
dipekerjakan (muajjir / ajiir).
2) Al-Ma'qud 'alaihi (objek akad),
yaitu manfaat dan upah.
3) Shighat , yaitu apa saja yang
menunjukkan Ijab dan Kabul,
perkataan maupun perbuatan.
SYARAT-SYARAT IJARAH

Syarat pada rukun pertama (Al-


'Aqidani):
Yaitu kedua pihak wajib :
(1) Berakal (Aqil),
(2) Mumayyiz,
(3) Ikhtiyar (tidak dipaksa).
SYARAT-SYARAT IJARAH

Syarat pada rukun kedua (manfaat)


1) Manfaat harus mubah,
2) Manfaat harus ma'lum
(diketahui dengan jelas)
3) Manfaat harus dapat
diserahterimakan (taslim)
SYARAT-SYARAT IJARAH

4) manfaat tak boleh menghilangkan zat


sumber manfaat
5) manfaat harus mempunyai nilai
(mutaqawwam)
6) manfaat harus dapat dinikmati yang
menyewa (musta'jir)
SYARAT-SYARAT IJARAH

Syarat upah (ujrah) ada 6 (enam):


1) berupa harta (maal) yang mubah
2) berupa harta suci (thahir),
3) diketahui dg jelas (ma'luum)
4) dpt dimanfaatkan. (muntafa'an bihi)
5) dapat diserahterimakan.
6) hak milik yg menyewa (musta`jir).
DASAR PENENTUAN UPAH
1) Menurut doktrin kapitalisme, upah
didasarkan pada taraf kebutuhan
minimum.
2) Menurut doktrin sosialisme, upah
didasarkan pada nilai dari barang yg
diproduksi.
3) Menurut Islam, upah didasarkan
pada manfaat yang diberikan
pekerja/buruh.
CARA PENENTUAN UPAH BURUH

1) Ditentukan berdasarkan kesepakatan


buruh dengan perusahaan.
2) Jika tidak terjadi kesepakatan,
ditentukan oleh wakil buruh & wakil
perusahaan, yang dipilih sendiri oleh
buruh & perusahaan.
3) Jika tidak terjadi kesepakatan,
ditentukan oleh wakil buruh & wakil
perusahaan, yang ditunjuk oleh
negara/pemerintah.
Pembatasan (Penentuan) Pekerjaan
Di dalam ijarah ajir (kontrak kerja) harus ada
pembatasan (penentuan) pekerjaan, jangka waktu,
upah dan tenaga kerja, juga harus ada penjelasan
tentang jenis pekerjaannya sehingga tidak majhul.
Sebab, ijarah terhadap sesuatu yang majhul statusnya
fasad. Juga harus ada penentuan upah pekerja. Sabda
Rasulullah:

“Siapa yang memekerjakan seorang pekerja


hendaknya ia memeberitahukan upahnya kepadanya”
(HR Al-Baihaqi)
Jenis Pekerjaan
 Semua pekerjaan yang halal boleh
dilakukan ijarah di dalamnya. Jadi, ijarah
boleh dilakukan terhadap perdagangan,
pertanian, industri, pelayanan, perwakilan
(wakalah).
 Seseorang yang menerima pekerjaan lalu
mensubkontrakkan pekerjaan itu kepada
orang lain dengan upah lebih kecil dan ia
mengambil untung selisihnya maka
hukumnya boleh.
Adapun seseorang yang mempekerjakan para
pekerja dengan ketentuan sebagian dari upah
mereka diambil, atau menetapkannya sebagai
pengarah (supervisor) mereka dengan mendapat
sebagian dari upah mereka, maka itu tidak boleh.
Pada kondisi itu berarti ia telah merampas sebagian
dari upah para pekerja yang ditetapkan bagi mereka.
Rasulullah saw bersabda:
“Jauhilah oleh kalian al-qisamah. Kami bertanya,
ya Rasulallah apakah al-qisamah itu? Beliau
menjawab, Seseorang yang memimpin sekelompok
orang, lalu ia mengambil dari bagian ini dan
bagian itu (HR Abu Dawud)
Jangka Waktu Kerja
 Di antara ijarah ada yang harus disebutkan jenis
pekerjaann yang dikontrakkan, misalnya
mengemudikan sampai tempat tertentu. Di
dalamnya tidak perlu disebutkan jangka waktu
kerjanya.
 Sebaliknya ada ijarah yang harus disebutkan
jangka waktu kerjanya saja dan tidak perlu
disebutkan kadar pekerjaannya. Misalnya
seseorang berkata “Saya mempekerjakan Anda
satu bulan untuk menggali sumur di sini atau
menggali parit”
Upah Pekerjaan
Harta yang menjadi kompensasi ijarah harus jelas
dengan penghlihatan ataupun melalui deskripsi
yang bisa menghilangkan ketidakjelasan.
Sabda Rasulullah saw:
Siapa saja yang mepekerjakan seorang pekerja,
hendaklah beritahukan upahnya (HR Al-Baihaqi)

Kompensasi ijarah itu boleh berupa uang dan boleh


berupa selain uang, baik berupa uang maupun jasa,
dengan syarat harus jelas.
Mempekerjakan Perempuan
yang Menyusui
‫سلَّ ْمت ُ ْم‬ َ ‫ضعُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم فَال ُجنَا َح‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم ِإذَا‬ ِ ‫َو ِإ ْن أ َ َر ْدت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْست َ ْر‬
َّ ‫َّللاَ َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
َ ُ‫َّللاَ ِب َما ت َ ْع َمل‬
‫ون‬ َّ ‫وف َواتَّقُوا‬ِ ‫َما آت َ ْيت ُ ْم ِب ْال َم ْع ُر‬
‫صير‬ ِ َ‫ب‬
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh
orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS al-
Baqarah: 233);
Ijarah untuk Melaksanakan Ibadah
 Jika ibadah itu termasuk ibadah yang menfaatnya
untuk diri pelakunya sendiri, seperti berhaji untuk
diri sendiri, atau membayar zakat untuk diri
sendiri, maka tidak boleh mengambil upah atas
aktivitas ibadah tersebut.
 Jika ibadah itu manfaatnya untuk orang lain maka
seseorang boleh melakukan kontrak kerja atas
aktivitas ibadah itu. Misal: adzan untuk orang
lain, mengupah orang berhaji atas nama
keluarganya yang sudah meninggal, atau orang
yang membagikan zakat untuknya.
Ta’lim (Pengajaran)
Syariah telah memperbolehkan untukmengambil upah atas
pengajaran al-Quran. Sabda Rasulullah saw:
((‫))إن أحق ما أخذتم عليه أجرا ا كتاب هللا‬
“Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak untuk kalian
ambil sebagai upah adalah kitab Allah. (HR Bukhari)

Rasulullah saw pernah menikahkan seseorang laki-laki


dengan seorang wanita dengan mahar ayat alquran yang
dihapal laki-laki itu.
Ijmak shahabat juga telah menyepakati kebolehan
mengambil upah atas pengajaran dari Baitul Maal.
Wadhiah Atha: Dulu di Madinah ada 3 orang guru yang
mengajari anak-anak. Umar bin Khathab memberikan gaji
kepada masing-masing sebesar 15 dinar setiap bulan.
Pengobatan
Diriwayatkan dari Anas ra yang berkata:

Nabi saw memanggil pemuda. Lalu pemuda


itu membekam beliau. Kemudian beliau
memberinya satu atau dua sha’. Beberapa
mawla Nabi berkata bahwa Beliau merasa
baikan setelah pemuda itu keluar
(HR al-Bukhari)
WASSALAAM

Anda mungkin juga menyukai