Anda di halaman 1dari 16

Akad Qardhul Hasan

dan Akad Rahn

Kelompok 8 :
1. Nadia Fatimatuz Zahra 31401900112
2. Rara Dewi 31401900135
Qardhul
Hasan
Pengertian Qardhul Hasan

Qardhul Hasan adalah suatu jenis pinjaman yang diberikan kepada


pihak yang sangat memerlukan untuk jangka waktu tertentu tanpa harus
membayar bunga atau keuntungan, penerima Qardhul Hasan hanya
berkewajiban untuk melunasi jumlah pinjaman pokok tanpa diharuskan
memberikan tambahan apapun.
Rukun Akad Qardhul Hasan
Adapun rukun pada akad Qardhul Hasan adalah sebagai berikut:

Pelaku Akad Muqridh ( Pemberi Pinjaman) atau pihak yang


memiliki dana dan Muqtaridh ( Peminjam) atau pihak
yang membutuhkan dana

Objek Akad Qardh (Dana)

Tujuan Iwad atau countervalue berupa pinjaman tanpa


imbalan (Pinjaman Rp. X,-dikembalikan Rp. X,-)

Shighah Ijab dan Qabul


Syarat-syarat Akad Qardhul Hasan
1. Syarat untuk orang yang meminjamkan
a. Berhak berbuat kebaikan sekehendak orang tersebut.
b. Manfaat dari barang yang dipinjamkan menjadi milik peminjam dan
barang yang dipinjamkan menjadi milik yang meminjamkan.
2. Syarat untuk orang yang meminjam
a. Berhak mendapatkan kebaikan
b. Dapat dipercaya untuk menjaga barang tersebut
Syarat-syarat Akad Qardhul Hasan
3. Syarat untuk barang yang dipinjamkan
a. Mempunyai manfaat yang dapat diambil oleh peminjam
b. Barang yang diambil manfaatnya tidak rusak karena pemakaian yang
disetujui dalam perjanjian
4. syarat untuk ijab qabul
a.kalimat mengutamakan Lafadz
b.mu’ir atau orang yang mengutangkan merupakan pemilik barang
tersebut dan musta’ir atau orang yang berhutang harus baligh, berakal
dan bukan orang yang tidak dimahjur.
c. Benda yang diutangkan dapat diambil manfaatnya atau dimanfaatkan.
Manfaat Akad Qardhul Hasan
1. Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan
memberikan dana talangan jangka pendek.
2. Pedangan kecil memperoleh bantuan dari bank syariah
untuk mengembangkan usahanya, sehingga merupakan
misi sosial bagi bank syariah dalam membantu masyarakat
miskin.
3. Dapat mengalihkan utang dengsn rentenir dengan
mendapatkan utang dari bank syariah
Contoh Akad Qardhul Hasan
Nasabah ingin mendapatkan modal pinjaman uang untuk kebutuhan usaha.
Maka pihak bank syariah dapat memberikan pinjaman melalui akad qardh dalam bentuk
program pinjaman bagi para pelaku usaha. Besarnya pinjaman akan ditentukan bersama
lengkap dengan jangka waktu pengembalian. Setelah semua ketentuan dipahami
bersama, maka bisa dilakukan ijab qabul untuk mengesahkan perjanjian pinjaman
tersebut. Perlu diketahui bahwa bentuk pinjaman al qardh ini sangat beragam, di
antaranya adalah:

• Program pinjaman pendidikan


• Pinjaman berbagai produk kredit syariah dari pihak bank
• Produk pinjaman yang dipakai memenuhi kebutuhan haji dan umrah
• Pinjaman modal usaha kecil
Akad
Rahn
Pengertian Akad Rahn

Akad Rahn adalah perjanjian


utang piutang dengan menahan
barang sebagai jaminan atas hutang.
Murtahin atau penerima barang
mempunyai hak untuk menahan
marhun atau barang sampai semua
hutang rahin ( yang menyerahkan
barang) dilunasi.
Jenis-Jenis Rahn
Gadai jika dilihat dari sah tidaknya akad terbagi menjadi dua yaitu gadai
shahih dan gadai fasid adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Rahn shahih atau lazim yaitu rahn yang benar karena terpenuhi syarat dan rukunnya.
Apabila sebuah akad rahn telah terpenuhi rukun dan syaratnya maka membawa
dampak yang harus dilakukan oleh murtahin dna juga rahin, diantara dampak
tersebut adalah:
1. Adanya hutang bagi rahin (penggadai)
2. Penguasaan suatu barang yang berpindah dari rahin kepada murtahin
3. Kewajiban untuk menjaga barang gadaian bagi murtahin
4. Biaya-biaya pemeliharaan harta gadai menjadi tanggung jawab rahin, karena itu
murtahin berhak untuk memintanya kepada rahin.
b. Rahn fasid yaitu akad rahn yang tidak terpenuhi rukun dan syaratnya
Dampak pada rahn yang fasid maka tidak ada hak ataupun kewajiban yang
terjadi, karena akad tersebut telah rusak atau batal
Aspek-Aspek Pendirian Rahn
1) Aspek legalitas
Mendirikan lembaga gadai syariah dalam bentuk perusahaan memerlukan izin
pemerintah.
2) Aspek permodalan
Apabila umat Islam memilih mendirikan sutau lembaga gadai dalam bentuk
perusahaan yang dioperasikan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, aspek
penting lainnya yang perlu dipikirkan adalah permodalan. Modal untuk
menjalankan perusahaan gadai cukup besar karena selain diperlukan dana untuk
dipinjamkan kepada nasabah juga diperlukan investasi untuk tempat
penyimpanan barang gadaian.
3) Aspek sumber daya manusia
Keberlangsungan pegadaian syariah sangat ditentukan oleh kemampuan
sumber daya manusia (SDM) nya. SDM pegadaian syaraih harus memahami
filosofis gadai dan system operasionalisasi gadai syariah.
Aspek-Aspek Pendirian Rahn
4) Aspek kelembagaan
Sifat kelembagaan mempengaruhi keefektifan sebuah perusahaan gadai
dapat bertahan.
5) Aspek sistem dan prosedur
System dan prosedur gadai syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah yang keberadaannya menekankan akan pentingnya dagai syariah.
system dan prosedural gadai syariah berlaku fleksibel dan sesuai dengan
prinsip gadai syariah.
6) Aspek pengawasan
Gadai syariah harus diawasi oleh dewan pengawas syariah.
Syarat-Syarat Rahn

Adapun syarat-syarat Rahn atau gadai syariah adalah sebagai


berikut:
1. Adanya Lafaz atau Pernyataan adanya perjanjian gadai
2. Adanya pemberi dan penerima
3. Adanya barang yang digadaikan
4. Adanya utang
Contoh Akad Rahn
Adapun contoh gadai adalah sebagai berikut
misalnya rahin berutang sebesar satu juta rupiah kepada
murtahin. Ia lantas menyerahkan barang yang dapat
dijadikan jaminan untuk melunasi utangnya kepada
murtahin.
Thank
You 

Anda mungkin juga menyukai