Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Hukum Ekonomi
Syariah Konsentrasi Hukum Islam / Dirasat Islamiyah Program
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
Oleh
PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam muamalah. Di dalam makalah ini akan kita bahas mengenai akad wakalah
(perwakilan), yang semuanya itu sudah ada dan diatur dalam al Qur’an, Hadist,
maupun dalam kitab-kitab klasik yang telah dibuat oleh ulama terdahulu. Untuk
wakalah dapat membantu seesorang dalam melakukan pekerjaan yang tidak dapat
dilakukan oleh orang tersebut, tetapi pekerjaan tersebut masih tetap berjalan
seperti layaknya yang telah direncanakan. Hukum wakalah adalah boleh, karena
orang lain guna menyelesaikan pekerjaan dimaksud.Hal ini lazim di sebut dengan
wakalah.
B. Rumusan Masalah
masalah yakni :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wakalah Menurut Para Ulama
kekuasaan, yang pada akad itu seseorang menunjuk orang lain sebagai
haknya yang tindakan itu tidak dikaitkan dengan pemberian kuasa setelah
mati, sebab jika dikaitkan dengan tindakan setelah mati berarti sudah
berbentuk wasiat.
kepada orang lain supaya orang lain itu melaksanakan apa yang boleh
Dengan pendapat para ulama tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
3. Tugas yang diberikan oleh pemberi kuasa terhadap penerima kuasa untuk
diwakilkan.
B. Konsep Wakalah dalam Islam
1. Pengertian Wakalah
wakil.1 Al-Wakalah juga berarti penyerahan (al Tafwidh) dan pemeliharaan (al-
anniyabah) dan dapat dilakukan oleh pemberi kuasa, dengan ketentuan pekerjaan
tersebut dilaksanakan pada saat pemberi kuasa masih hidup.3 Wakalah dalam arti
harfiah adalah menjaga, menahan atau penerapan keahlian atau perbaikan atas
nama orang lain, dari sini kata tawkeel diturunkan yang berarti menunjuk
seseorang untuk mengambil alih atas suatu hal juga untuk mendelegasikan tugas
apapun ke orang lain.4
akad yang memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan suatu kegiatan
dimana yang memberi kuasa tidak dalam posisi melakukan kegiatan tersebut.
1
Tim Kashiko, Kamus Arab-Indonesia, Kashiko, 2000, hlm. 693.
2
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani,
Jakarta, 2008, hlm. 120-121
3
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 20
4
Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2009, hlm. 529.
4
Akad wakalah pada hakikatya adalah akad yang digunakan oleh seseorang apabila
dia membutuhkan orang lain atau mengerjakan sesuatu yang tidak dapat
2. Landasan Hukum
a. Al-Qur’an
Ayat 19 :
أۡل ۡ ۡ ال
ِ ۖ ٱج َعلنِي َعلَ ٰى َخ َزٓائِ ِن ٱ َ ۡر
٥٥ يمٞ ِض إِنِّي َحفِيظٌ َعل َ َق
Terjemahnhya :
5
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya
6
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya
5
b. Sunah
c. Ijma
7
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani,
Jakarta, 2008, hlm. 122.
8
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani,
Jakarta, 2008, hlm. 125
6
Sesuatu yang dapat dijadikan obyek akad atau suatu pekerjaan yang dapat
dikerjakan orang lain, perkara-perkara yang mubah dan dibenarkan oleh syara’,
memiliki identitas yang jelas, dan milik sah dari al-Muwakkil, misalnya: jual-beli,
mata uang, pemberian gaji, akad bagi hasil, talak, nikah, perdamaian dan
sebagainya.
keikhlasan memberi dan menerima baik fisik maupun manfaat dari hal yang
ditransaksikan.11
9
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Gaung Persada,
Jakarta, 2006, hlm. 65.
10
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Gaung
Persada, Jakarta, 2006, hlm. 66
11
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Gaung
Persada, Jakarta, 2006, hlm. 67.
7
4. Jenis-Jenis Wakalah
tertentu.12
5. Pemberhentian Wakalah
Wakalah bukanlah akad yang berlaku abadi, tetapi bisa menjadi batal atau
dibatalkan. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang menyebabkan wakalah itu batal
dan berakhir.
12
Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2009, hlm. 530
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kalangan Syafi‟iyah arti wakalah adalah ungkapan atau penyerahan kuasa (al-
muwakkil) kepada orang lain (al-wakil) supaya melaksanakan sesuatu dari jenis
pekerjaan yang bisa digantikan (an-naqbalu anniyabah) dan dapat dilakukan oleh
pemberi kuasa masih hidup. Wakalah dalam arti harfiah adalah menjaga, menahan
atau penerapan keahlian atau perbaikan atas nama orang lain, dari sini kata
tawkeel diturunkan yang berarti menunjuk seseorang untuk mengambil alih atas
suatu hal juga untuk mendelegasikan tugas apapun ke orang lain. Wakalah
kekuasaan, yang pada akad itu seseorang menunjuk orang lain sebagai
haknya yang tindakan itu tidak dikaitkan dengan pemberian kuasa setelah
mati, sebab jika dikaitkan dengan tindakan setelah mati berarti sudah
berbentuk wasiat.
9
kepada orang lain supaya orang lain itu melaksanakan apa yang boleh
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema Insani,
Jakarta, 2008
Jakarta, 2009