Anda di halaman 1dari 11

MENGENAL WAKALAH DI DALAM

FIKIH MAUAMALAH

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Fiqih Muamalah


Pembimbing Dosen Fathor Rahman,S,H.I., M.Sy.

Oleh :

Lailul Fuad Iwan Fawazir (222102020067)


Putri Meilyasari (224102020015)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS SYARIAH
JUNI 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera dan rahmat serta berkah Allah SWT Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya, serta tidak lupa sholawat dan
salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan
tuntunan risalah yang membawa umatnya dari masa kegelapan ke masa terang, kami telah
menyelesaikan penyusunan artikel ini dengan bentuk dan isi yang sangat sederhana.
Pada latihan “Fikih Muamalah” yang bermaterikan “Mengenal Wakalah Di Dalam Fikih
Muamalah ”, kami menyadari betul bahwa makalah ini belum lengkap, oleh karena itu kami
sangat mengapresiasi kritik dan saran para pembaca untuk menyempurnakan latihan ini.
Sehingga dapat membawa banyak manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi tim kami sendiri.
Selama persiapan misi ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan misi ini. Semoga quest ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Itu saja perkenalan kami.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Jember, 26 Oktober 2023

Kelompok 13

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................................... 1

C. Tujuan kepenulisan........................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Memahami Pengertian, Hukum , Rukun Dan Syarat Wakalah......................................................2

B. Memahami Hikmah, Pekerjaan Yang Dapat Di Wakilkan Dan Batas Akhir Wakalah.......4

C. Memahami Kolaborasi Konsep Dasar Dan Konsep Yang Tersistem Dalam Perkembangan
Dalam Transaksi Wakalah Kontemporer....................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................7

Kesimpulan............................................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat kehidupan saat ini, maka perlu kita mengetahui akad-akad dalam
muamalah. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang akad wakalah (perwakilan) yang
kesemuanya sudah ada dan diatur dalam Al-Qur'an, Hadits, maupun dalam kitab-kitab
klasik yang telah dibuat oleh para ulama sebelumnya. Untuk mengetahui tentang hukum
wakalah. sumber hukum wakalah, dan bagaimana seharusnya wakalah diterapkan dalam
kehidupan kita.
Wakalah sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena wakalah
dapat membantu seesorang dalam melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh
orang tersebut, tetapi pekerjaan tersebut masih tetap berjalan seperti layaknya yang telah
direncanakan. Hukum wakalah adalah boleh, karena wakalah dianggap sebagai sikap
tolong- menolong antar sesama, selama wakalah tersebut bertujuan kepada kebaikan,
Terkadang seseorang tidak mampu melakukan suatu pekerjaan, mungkin karena tidak
memiliki kompetensi, atau keterbatasan waktu dan tenaga untuk menyelesaikannya.
Biasanya, ia akan memberikan mandat atau perwakilan kepada orang lain guna
menyelesaikan pekerjaan dimaksud.Hal ini lazim di sebut dengan wakalah.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian, hukum , rukun dan syarat wakalah ?
2. Jelaskan hikmah, pekerjaan yang dapat di wakilkan dan batas akhir wakalah ?
3. Jelaskan kolaborasi konsep dasar dan konsep yang tersistem dalam perkembangan
dalam transaksi wakalah kontemporer ?

C. Tujuan kepenulisan
1. Untuk memahami pengertian, hukum , rukun dan syarat wakalah
2. Untuk memahami hikmah, pekerjaan yang dapat di wakilkan dan batas akhir
wakalah
3. Untuk memahami kolaborasi konsep dasar dan konsep yang tersistem dalam
perkembangan dalam transaksi wakalah kontemporer

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Memahami Pengertian, Hukum , Rukun Dan Syarat Wakalah


1. Pengertian Wakalah
Secara bahasa arti wakaalah atau wikaalah (dengan waw difathah dan dikasrah)
adalah melindungi.1 Secara linguistik, wakalah bermakna menjaga atau juga
bermakna mendelegasikan mandat, menyerahkan sesuatu. Sebagaimana firman
Allah, "Dan mereka menjawab, 'cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan
dia sebaik- baik pelindung." (ali imran:173). Yaitu al-hafizh (pelindung atau
penjaga).Dan firman-NYA, "Tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikan lah Dia
sebagai pelindung." (al-muzzammil:9).
Dalam definisi Syara’wakalah menurut para ulama mazhab syafi’i mengakatan
bahwa wakaalh adalah penyerahan kewenangan terhadap sesuatu yang boleh
dilakukan sendiri dan bisa diwakilkan kepada orang lain,untuk dilakukan oleh wakil
tersebut selama pemilik kewenangan asli masih hidup. Pembatasan dengan ketika
masih hidup ini adalah untuk membedakannya dengan wasiat.

2. Hukum Wakalah
Islam mensyariatkan wakalah karena manusia membutuhkan-nya. Tidak semua
manusia berkemampuan untuk menekuni segala urusannya secara pribadi. la
membutuhkan kepada pendelegasian mandat orang lain untuk melakukannya sebagai
wakil darinya.2
Dan didalam kaitan ini banyak dijumpai hadits-hadits yang dapat dijadikan
landasan bolehnya wakalah,diantaranya:" Rasulullah mewakilkan dalam membayar
hutang, mewakilkan dalam menetapkan had dan membayarnya, mewakilkan didalam
mengurus untanya, membagi kandang dan kulitnya dan lain-lainya. Hukum asal
wakaalah adalah dibolehkan. Namun, terkadang ia disunnahkan jika la merupakan
bantuan untuk sesuatu yang disunnahkan. Terkadang juga ia menjadi makruh jika ia

1
Wakalah: Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh M. Arfandi, Jurnal Hukum Islam, Vol. 17, No. 2, 2020,
https://doi.org.10.24210/jh.v17i2.1334
2
Wakalah dalam Hukum Islam: Analisis Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh Rizki Dwi Nugraha,
Jurnal Ilmiah Studi Agama dan Sosial, Vol. 2, No. 1, 2020, https://doi.org.10.30586/jisas.v2i1.107

2
merupakan bantuan terhadap sesuatu yang dimakruhkan.Hukumnya juga menjadi
haram jika merupakan bantuan untuk perbuatan yang haram.
3. Rukun Dan Syarat Wakalah
Akad wakalah menjadi sah bila terpenuhi rukun dan syarat-
syaratnya.Rukun wakalah menurut golongan hanafiyah adalah ijab dan gabul
dengan ungkapan."Saya wakilkan ini kepada anda" atau dengan kalimat yang
sejenis. kemudian,dia menjawab "saya terima" atau yang semakna dengan ini.
Dan syarat syarat yang harus ada agar wakalah itu terpenuhi adalah sebagai
berikut3 :

a. Orang yang mewakilkan (muwakil) disyaratkan:

1) Mempunyai hak untuk melkukan perbuatan hukum pada apa yang


diwakilkan Karena itu,seseorang tidak sah melakukan perbuatan hukum
tidak sah menerima wakil dari orang gila, dan anak kecil yang belum
mumayiz

2) muwakil di isyaratkan cakap bertindak hukum atau mukallaf dan


sempurna akalnya.

b. orang yang menerima wakil (wakil) disyaratkan:

1) Berakal,mumayiz,tidak disyaratkan baligh. Sehingga tidak sah


wakalah orang gila dan anak-anak yang belum mumayiz.Artinya wakil
harus sudah cakap bertindak hukum.Anak kecil,orang gila,anak belum
tamyiz,tidak boleh menjadi wakil,ini menurut pendapat ulama
hanafiyah.Ulama selain Hanafiyyah juga menyatakan hal yang sama.
2) Disyaratkan bagi orang yang akan menerima wakil untuk mengetahui
objek yang akan diwakilkan kepadanya supaya tidak terjadi penipuan
terhadap orang menerima wakil atau yang diberi kuasa

c. Objek yang di wakilkan ( muwakil bih )

3
Wakalah dalam Hukum Islam: Analisis Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh Rizki Dwi Nugraha,
Jurnal Ilmiah Studi Agama dan Sosial, Vol. 2, No. 1, 2020, https://doi.org.10.30586/jisas.v2i1.107

3
Para ulama menentukan setiap yang boleh diakadkan manusia terhadap
dirinya,boleh diwakilkan kepada orang lain.Adapun syarat objek yang
diwakalahkan adalah:

1) Merupakan sesuatu yang boleh diakadkan seperti jual-beli,sewa


menyewa,dan sejenisnya. Maka wakil tidak boleh diberi tugas untuk
melakukan perbuatan yang dilarang seperti membunuh, melakukan
transaksi yang dilarang seperti bisnis ribawi.
2) Perbuatan yang diwakilkan berkaitan dengan masalah muamalah
bukan masalah ibadah badaniyah, seperti jika seseorang yang telah
berniat dan membayar ONH untuk melaksanakan ibadah haji,tetapi
sakit sehingga ia tidak bisa berangkat melaksanakan ibadah
haji.Dalam keadaan seperti ini pelaksanaan ibadah hajinya tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain.

B. Memahami Hikmah, Pekerjaan Yang Dapat Di Wakilkan Dan Batas Akhir


Wakalah

1. Hikmah wakalah4
a. Mengajarkan prinsip tolong menolong antara satu dengan yang lainnya
untuk tujuan kebaikan. Wakalah memungkinkan seseorang untuk
meminta bantuan orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat
dia lakukan sendiri, atau yang membutuhkan keahlian atau pengalaman
khusus. Dengan wakalah, seseorang dapat meringankan beban orang lain
dan saling membantu untuk mencapai tujuan yang mulia.
b. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Wakalah dapat mempererat
hubungan antara pemberi kuasa (muwakkil) dan penerima kuasa (wakil).
Ketika seseorang memberikan kuasa kepada orang lain, dia menunjukkan
kepercayaan dan keyakinannya kepada orang tersebut. Hal ini dapat

4
Hikmah dan Batasan Wakalah Prof. Dr. Abdul Wahid Khallaf PT. Raja Grafindo Persada
https://doi.org.10.12962/jurnal.umm.fisip.2018.10.2.1001

4
menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antara
keduanya.

2. Pekerjaan yang dapat di wakilkan5


a. Transaksi Jual Beli: Orang dapat mewakilkan seorang agen atau wakil
untuk menjual atau membeli barang atas namanya. Ini mencakup
pembelian barang-barang konsumen sehari-hari atau bahkan transaksi
yang lebih besar, seperti properti atau kendaraan.
b. Pengelolaan Bisnis: Pemilik bisnis dapat mewakilkan manajer atau
direktur untuk mengelola operasi harian bisnis mereka.
3. Batas akhir wakalah
Para ahli fiqih sepakat tentang sahnya pembatasan wakalah dalam jangka
waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun, karena akad wakaalah
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

C. Memahami Kolaborasi Konsep Dasar Dan Konsep Yang Tersistem Dalam


Perkembangan Dalam Transaksi Wakalah Kontemporer

Dalam perkembangannya, wakalah mengalami berbagai modifikasi dan inovasi.


Salah satu inovasi yang penting adalah kolaborasi konsep dasar dan konsep yang
tersistem

Konsep dasar wakalah terdiri dari beberapa hal berikut:

 Pemberi kuasa (muwakkil) adalah orang yang memberikan kuasa kepada wakil.
 Penerima kuasa (wakil) adalah orang yang menerima kuasa dari pemberi kuasa.
 Objek wakalah adalah tindakan yang akan dilakukan oleh wakil atas nama
pemberi kuasa.

Kolaborasi konsep dasar dan konsep yang tersistem dalam perkembangan wakalah
kontemporer seperti contoh :
5
Pekerjaan yang Dapat Diwakilkan dalam Hukum Islam Rahmatullah Al-Ahwal Al-Syar'iyyah Volume: 16
Nomor: 1 https://doi.org.10.21580/AASJ.2019.16.1.1095

5
a. Efisiensi dan efektivitas: Kolaborasi konsep dasar dan konsep yang tersistem
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas wakalah. Misalnya, wakalah dapat
digunakan untuk mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada pihak lain, sehingga
pemberi kuasa dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting.

BAB III
PENUTUP

6
Kesimpulan
Wakalah(Perwakilan), penyerahan, pendelegasian, akad pelimpahan kekuasaan
oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.
Rukun dan syarat wakalah:

Rukun:
• Orang yang memberi kuasa (al Muwakkil)
• Orang yang diberi kuasa (al Wakil)
• Perkara atau hal yang dikuasakan (al Taukil)
•Pernyataan kesepakatan (ijab dan qabul)

Syarat
• Perkara yang Diwakilkan atau obyek Wakalah
•Pernyataan kesepakatan (ljab-qabul)
•Orang yang memberi kuasa (al-muwakkil)

DAFTAR PUSTAKA

7
Wakalah: Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh M. Arfandi, Jurnal Hukum Islam, Vol. 17,
No. 2, 2020, https://doi.org.10.24210/jh.v17i2.1334
Wakalah dalam Hukum Islam: Analisis Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh Rizki Dwi
Nugraha, Jurnal Ilmiah Studi Agama dan Sosial, Vol. 2, No. 1, 2020,
https://doi.org.10.30586/jisas.v2i1.107
Wakalah dalam Hukum Islam: Analisis Pengertian, Hukum, Rukun, dan Syarat oleh Rizki Dwi
Nugraha, Jurnal Ilmiah Studi Agama dan Sosial, Vol. 2, No. 1, 2020,
https://doi.org.10.30586/jisas.v2i1.107
Hikmah dan Batasan Wakalah Prof. Dr. Abdul Wahid Khallaf PT. Raja Grafindo Persada
https://doi.org.10.12962/jurnal.umm.fisip.2018.10.2.1001
Pekerjaan yang Dapat Diwakilkan dalam Hukum Islam Rahmatullah Al-Ahwal Al-Syar'iyyah
Volume: 16 Nomor: 1 https://doi.org.10.21580/AASJ.2019.16.1.1095

Anda mungkin juga menyukai