Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erica Pramesti Regita Cahyani

Kelas : PS-E
NIM : 934215119
Bitcoin dan Uang Digital
PENDAHULUAN

Pemanfaatan teknologi di era revolusi digital sudah menjadikan teknolgi sebagi


kebutuhan utama, ditambah lagi ilmu pengetuhan dan tenologi yang berkembang begitu cepat
membuat teknolgi di era ini digunakan dalam segala bidang ilmu. Pada bidang ekonomi uang ada
salah satu alat pembayan yang digunakan saat melakukan transaksi baik itu berupa transaksi
barang atau jasa, namun dengan kemajuan teknologi maka muncul suatu istilah yang disebut
dengan transaksi digital, masyarakat yang ingin melakukan transaksi dapat ber transaksi tanpa
harus membawa uang mereka, hanya cukup menyimpan uang mereka di bank dan kemudian
masyarakat dapat melakukan transaksi baik menggunakan mobile banking, ATM, atau dengan
menggunakan teknologi yang lebih canggih. Seiring dengan semakin meningkatnya teknologi
dalam melakukan proses transaksi maka mulai muncul istilah E-Commerce. E-Commerce adalah
suatu aktivitas berkaitan dengan pembelian dan penjualan yang menggukanan perangkat mobile
atau komputer serta jaringan internet sebagai medianya. Salah satu transaksi digital yang sedang
naik daun adalah bitcoin. Mata uang tersebut ditemukan oleh seseorang atau sekelompok yang
menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto dalam publikasi yang berjudul "Bitcoin: A Peer-
to-Peer Electronic Cash System". Pada mulanya, Bitcoin berharga kurang dari satu dolar hingga
Februari 2011 namun kemudian meningkat dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $1151
/ koin. Konsep dibalik bitcoin adalah untuk memangkas biaya yang digunakan untuk membayar
makelar yang dibutuhkan dalam transaksi jual beli konvensional, sehingga dengan memangkas
biaya makelar ini penjual dapat menawarkan barangnya lebih murah.

Setiap transaksi bitcoin disimpan dalam database jaringan bitcoin. Ketika Perlindungan
Hukum Bagi Konsumen dalam Transaksi E-Commerce Lintas Negara di Indonesia, terjadi
transaksi dengan bitcoin, secara otomatis pembeli dan penjual akan terdata di dalam jaringan
database bitcoin. Bitcoin menawarkan cara pembayaran yang lebih mudah tanpa memerlukan
rekening bank, kartu kredit atau perantara (rekening bersama kaskus). Bitcoin adalah uang tunai
yang disimpan dalam komputer yang dapat digunakan untuk menggantikan uang tunai dalam
transaksi E-Commerce. Sejauh ini bitcoin digunakan sebagai lahan bisnis dengan sistem
spekulasi adapun tujuannya mencari keuntungan dengan cara membeli bitcoin disaat harga
rendah dan menjualnya pada harga tinggi karena nilai tukar bitcoin selalu berfluktuasi dari menit
ke menit.

PEMBAHASAN

Bitcoin merupakan jaringan pembayaran P2P (peer-to-peer) desentralisasi pertama yang


dikontrol sepenuhnya oleh penggunanya tanpa ada otoritas sentral ataupun perantara. P2P adalah
salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap
station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi.
Jaringan ini memudahkan pengguna dalam bertransaksi secara langsung tanpa memerlukan jasa
dari pihak ketiga seperti misalnya Bank. Bitcoins serupa seperti uang tunai di dunia internet.
Bitcoins tidak dapat diuangkan namun dapat digunakan untuk membeli kebutuhan barang di
internet.

Bitcoin disebut cryptocurrency, yaitu sebuah bentuk alat pembayaran yang menggunakan
cyrptography atau alogaritma pengamanan khusus dalam mengontrol management dan
pembuatan Bitcoin. Berdasarkan perkembangan perekonomian yang begitu pesat di Singapura
bitcoins telah diakui secara legal dan ditetapkan sebagai komoditi. Pemerintah Singapura telah
mengeluarkan regulasi untuk mencegah terjadinya tidak pidana yang dapat dilakukan dengan
menggunakan uang virtual ini. Mata uang virtual bitcoin tengah jadi fenomena. Meski diliputi
pro kontra, sejumlah merchant terkenal secara terang-terangan telah menyatakan siap menerima
pembayaran dengan bitcoin, seperti produsen mobil listrik super mewah Telsa, maskapai
penerbangan luar angkasa Virgin Galactic, sampai produsen pakaian dalam wanita papan atas
Victoria Secret. Beredarnya bitcoins di Singapura telah didukung oleh regulasi yang dikeluarkan
pemerintah Singapura sebagai suatu investasi yang menyakinkan dengan menetapkan pajak dari
bitcoins tersebut sehingga pengaturan bitcoins di Singapura menjadi jelas dan tidak ada
kekosongan hukum dan pengguna bitcoins di Singapura mendapatkan perlindungan hukum atas
pemakaiannya. Menurut Bank Indonesia sebagai regulator system pembayaran di Indonesia
bitcoins dinilai belum sesuai dengan beberapa undang-undang yang berlaku dalam dunia
perbankan, yaitu Undang-undang no 7 tahun 2011 tentang Mata Uang dan Undang-undang no.
23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dalam undang-undang Mata Uang dinyatakan bahwa
mata uang adalah uang yang di keluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral yang disebut
rupiah, dan dalam Undang-undang Bank Indonesia dinyatakan mata uang yang sah beredar di
Negara Republik Indonesia adalah uang rupiah.

Nilai Bitcoin mengikuti hukum penawaran dan permintaan, serta karena permintaan naik
dan turun, ada banyak volatilitas dalam harga cryptocurrency. Akan tetapi, selain menambang
bitcoin yang notabene membutuhkan keahlian teknis dan investasi pada komputer berkinerja
tinggi, banyak orang membeli bitcoin sebagai bentuk spekulasi mata uang, alias mencoba untuk
bertaruh bahwa nilai dolar AS dari satu bitcoin akan lebih tinggi di masa depan jika
dibandingkan saat ini. Namun, hal ini tentu sangat sulit diprediksi. Pembayaran Bitcoin lebih
mudah dibandingkan dengan kartu kredit maupun debit, dan dapat diterima tanpa akun penjual.
Pembayaran dilakukan melalui aplikasi wallet, baik di komputer maupun ponsel anda, dengan
memasukkan alamat penerima, jumlah pembayaran, dan tekan kirim. Untuk mempermudah
memasukkan alamat penerima, banyak wallet kini dapat membaca alamat dengan memindai
kode QR atau menyentuhkan dua ponsel bersamaan dengan teknologi NFC. Berikut ini adalah
kelebihan bitcoin sebagai alat pembayaran yaitu sebagai berikut:

1. Keamanan
Tak seperti mata uang konvensional yang rawan pemalusan, aturan kriptografi yang diterapkan
pada bitcoin membuat para pemiliknya terhindar dari risiko yang sama.

2. Mampu berperan sebagai mata uang global


Meski setiap negara telah memiliki mata uang masing-masing, bitcoin tetap hadir dan masuk ke
dalamnya. Bitcoin tak mengenal batas negara, tidak goyah karena kondisi politik di
pemerintahan, dan tidak terpengaruh apapun.
3. Sebagai pelindung dari inflasi
Layaknya emas, bitcoin dianggap dapat berperan sebagai nilai lindung dari inflasi. Bitcoin dapat
menekan laju inflasi yang berlebihan.
4. Tabungan
Bitcoin merupakan bentuk baru tabungan masyarakat yang diterapkan dengan sistem yang tidak
merepotkan. Selain itu dengan menabung bitcoin, semua perantara keuangan yang biasa
dilakukan di bank-bank dapat dihilangkan. Para pemegangnya juga tak perlu membayar biaya
layanan dan registrasi.
Di tengah kelebihannya tersebut, Bitcoin ternyata juga menyimpan sejumlah kekurangan yang
cukup besar, seperti:

1. Tidak Stabil
Bitcoin merupakan mata uang yang bersifat spekulatif. Sedangkan saat ini belum cukup banyak
perusahaan yang menawarkan pembelian dan penjualan produk-produk dengan bitcoin sebagai
alat pembayarannya.
2. Sangat berisiko hilang atau dicuri
Sebagai mata uang virtual, bitcoin disimpat dalam bentuk file digital atau dikenal dengan sebutan
wallet file. Dalam penggunaannya, wallet file serupa dengan fungsi dompet penyimpan uang
tunai.
3. Tingkat penerimaan 
Banyak orang masih belum menyadari keberadaan Bitcoin. Setiap hari, makin banyak bisnis
yang menerima bitcoin karena mereka menginginkan keuntungan dari penggunaan bitcoin,
namun tetap saja daftar pengguna masih sedikit dan perlu bertumbuh untuk mendapat
keuntungan dari efek jaringan.
4. Volatilitas 
Nilai total dari bitcoin yang beredar dan jumlah bisnis yang menggunakan Bitcoin masih sangat
kecil dibanding yang semestinya. Karena itu, acara-acara kecil, perdagangan, ataupun aktivitas
bisnis dapat secara signifikan mempengaruhi harga bitcoin. Secara teori, volatilitas ini akan
berkurang seiring berkembangnya pasar dan teknologi Bitcoin. Sebelumnya tidak pernah ada
mata uang yang diciptakan sendiri, sehingga sangat sulit (dan menarik) untuk membayangkan
perkembangan apa yang akan terjadi selanjutnya.

KESIMPULAN

Bitcoin merupakan jaringan pembayaran P2P (peer-to-peer) desentralisasi pertama yang


dikontrol sepenuhnya oleh penggunanya tanpa ada otoritas sentral ataupun perantara. Bitcoin
disebut cryptocurrency, yaitu sebuah bentuk alat pembayaran yang menggunakan cyrptography
atau alogaritma pengamanan khusus dalam mengontrol management dan pembuatan Bitcoin.
Menurut Bank Indonesia sebagai regulator system pembayaran di Indonesia bitcoins dinilai
belum sesuai dengan beberapa undang-undang yang berlaku dalam dunia perbankan, yaitu
Undang-undang no 7 tahun 2011 tentang Mata Uang dan Undang-undang no. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia. Dalam undang-undang Mata Uang dinyatakan bahwa mata uang adalah
uang yang di keluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral yang disebut rupiah, dan dalam
Undang-undang Bank Indonesia dinyatakan mata uang yang sah beredar di Negara Republik
Indonesia adalah uang rupiah. Kelebihan bitcoin sebagai alat pembayaran yaitu : keamanan,
mampu berperan sebagai mata uang global, sebagai pelindung dari inflasi, dan tabungan.
Sedangkan kekurangan bitcoin yaitu : tidak stabil , sangat berisiko hilang atau dicuri, tingkat
penerimaan, dna volatilitas.

Anda mungkin juga menyukai