AKAD MUSYAROKAH
1. Pengertian Musyarokah
Secara bahasa syirkah berarti Al-ikhtilath yang bermakna penggabu
ngan atau pencampuran1. Sedangkan apabila ditinjau dari segi istilah, para
ulama memiliki berbagai pendapat tentang pemaknaan musyarokah, antara
lain;
1. Menurut madzhab Hanafiyyah
Musyarokah adalah penggabungan harta untuk dijadikan modal usa
ha dan hasilnya yang berupakeuntungan atau kerugian di bagi sama.
2. Pendapat madzhab Syafi’iyyah
Madzhab ini berargumen bahwasanya musyarokah adalah berlaku
nya ha katas sesuatu, bagi dua pihak atau lebih dengan tujuan persekut
uan.
3. Pendapat madzhab Malikiyyah
Musyarokah adalah suatu izin bertashorruf bagi masing-masing pi
hak.
4. Pendapat madzhab Hanabillah/ Hambali
Musyarokah adalah persekutuan antara dua orang atau lebih dal
am hal hak dan tashorruf.
2. Jenis-jenis Musyarokah
Secara garis besar, musyarokah dikategorikan menjadi dua jenis,
yakni;
a. Syirkah Amlak
Syirkah Amlak adalah syirkah yang terjadi bukan karena akad,
melainkan karena usaha tertentu atau terjadi secara alami (Ijbari).
1
H. Maulana Hsanuddin, H. Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarokah (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012) hlm.20
b. Syirkah Al-Aqad
Syirkah Al-Uqud adalah perjanjian atau kontrak yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dalam mengelola harta, serta keuntungan
maupun kerugian ditanggung Bersama.2
َقاَل َلَقْد َظ َلَم َك ِبُس َؤ اِل َن ْع َج ِت َك ِاٰل ى ِنَع اِج ٖۗه َو ِاَّن َك ِثْي ًر ا ِّم َن
اْلُخَلَط ۤا ِء َلَي ْب ِغ ْي َب ْع ُضُهْم َع ٰل ى َب ْع ٍض ِااَّل اَّلذِ ْي َن ٰا َم ُنْو ا َو َعِم ُل وا
الّٰص ِلٰح ِت َو َقِلْيٌل َّما ُه ْۗم َو َظ َّن َد اٗو دُ َاَّن َم ا َفَت ّٰن ُه َفاْس َتْغ َف َر َر َّب ٗه
۩ َو َخ َّر َر اِكًعا َّو َاَن اَب
َأَن ا َث اِلٌث الَش ِر يَك يِن َم اَلم َي ُخ ن َأَح ُد ُه َم ا: ِإَّن َهللا َت َع اَلى َي ُقوُل
َفِإَذ اَخ اَن َأَح ُد ُه َم ا َص اِحَب ُه َخ َر جُت ِمن َبيِنِه َم ا،َص اِحَب ُه
Yang artinya;
Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yan
g lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mere
ka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh alHakim, dari Abu Hur
airah).
b. Syarat Musyarokah
1) Orang yang bersyirkah sudah baligh
2) Pokok maupun modal yang jelas
3) Orang yang bersyirkah harus mencampurkan kedua hartanya
sehingga tidak dapat dibedakan antara satu dan yang lainnya
3
Wiroso, Produk Perbankan Syariah, (Jakarta : LPFE Usakti, 2009) hlm 297
4) Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga jelas agar terhin
dar dari pengimpangan-penyimpangan.
5) Untung dan rugi diatur dengan perbandingan modal masing-
masing.
B. AKAD MUDHOROBAH
1) Pengertian akad mudhorobah
Metode akad yang kedua adalah mudhorobah. Di kalangan bangsa Irak
mereka menyebut akad ini dengan istilah Qiradl, dengan demikian mudhor
obah dan qiradl adalah dua istilah dengan maksud yang sama.
Kata mudhorobah diambil dari kata dhoroba yang berarti memukul
atau berjalan. Adapun secara istilah, beberapa ulama madzhab berbeda pen
dapat tentang pendefinisian mudhorobah ini, antara lain ;
1. Madzhab Syafi’i
Madzhab ini menyatakan bahwasanya mudhorobah adalah seseor
ang yang memiliki modal usaha menyerahkan sejumlah uang kepada p
engusaha untuk dijadikan suatu usaha dan keuntungannya menjadi mili
k merekaberdua.
2. Madzhab Hambali
Adapun madzhab hambali mendefinisikan mudharabah dengan p
engertian penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam jumlah yang
sudah jelas dan tertentu kepada seorang pengusaha yang mana pemilik
harta tersebut hanya mendapatkan Sebagian dari hasil keuntungannya.
Dari pengertian diatas juga dapat diambil kesimpulan bahwasanya akad mudhorob
ah adalah kontrak antara dua pihak dimana satu pihak yang disebut investor memp
ercayakan modal atau uang kepada pihak kedua untuk menjalankan usaha niaga.
Mudharib menyumbangkan tenaga, keterampilan, dan waktunya untuk mengelola
perseroan mereka sesuai dengan syarat-syarat kontrak4.
4
H. Zaenal Arifin, SH,MKn, Akad Mudharabah (Indramayu : Penerbit Adab 2021) hlm 41
Berikut ialah jenis akad mudhorobah yang sering digunakan, yakni
1. Mudhorobah Muthlaqoh
Mudhorobah muthlaqoh adalah jenis akad yang memberik
an kebebasan penuh kepada mudhorib dalam mengelola modal y
ang diberikan oleh shohibul maal.
2. Mudhorobah Muqoyyadah
Jenis ini adalah jenis akad yang memberikan syarat terte
ntu pada pengelolaan modal yang dilakukan oleh mudhorib.
3. Mudhorobah Musytarokah
Mudhorobah jenis yang terakhir ini adalah jenis akad y
ang digunakan dalam asuransi Syariah. Dalam akad ini peserta
(shohibul maal) dan perusahaan asuransi Syariah (mudhorib) b
ekerja sama untuk mengelola dana kontribusi yang telah dibay
ar oleh peserta.
3) Dasar hukum akad Mudhorobah
a. Al-qur’an
Dasar hukum yang digunakan oleh para ulama mengen
ai akad mudhorobah diambil dari Al-Qur’an, yakni surat al M
uzammil ayat 10
عن َأِبي سِعيٍد اْل خدِر ي رضي اهللا عنه َأَّن رسوَل اِهللا صَّلى اُهللا عَليـِه
( رواه ال!!بيهقي وابـ ن ماجـه، ِإنما اْلبيع عن تراٍض: وآِلِه وسَّلم َق اَل
)وصححه ابن حبان
"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka, "
(HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu
Hibban)
a. Rukun mudhorobah
b. Syarat Mudhorobah
1) Berbentuk uang dan bukan barang
2) Memiliki jumlah yang jelas
3) Modal yang diberikan berbentuk tunai dan bukan hutang.
4) Harus langsung diserahkan kepada mudharib.
5) Pembagian keuntungan yang dilakukan harus jelas dan se
suai dengan nisbah yang telah di tentukan.
C. AKAD MUZARO’AH
1) Pengertian Muzaro’ah
Secara etimologis kata muzaro’ah bermakna sama dengan lafadz
Al-Inbat, yang artinya menumbuhkan. Adapun secara istilah muzaroah
di definisikan oleh para ulama sebagai berikut.
1. Muzaroah menurut madzhab maliki;
b. Hadits
5
Syamsuddin Daud, Adat Meugoe (Adat Bersawah), (Banda Aceh, Perpustakaan Majelis Adat
Aceh,2009) hlm 47
6
Al-Qur’an dan Terjemahan
2. Petani penggarap
3. Objek muzaro’ah, yakni antara manfaat tanah dengan
hasil kerja petani
4. Ijab
5. Qobul
b. Syarat-syarat Muzaro’ah
1. Pihak yang berakad
2. Benih yang di tanam
3. Lahan pertanian
4. Bagi hasil
5. Waktu Kerjasama
6. Alat pertanian
D. AKAD MUSAQOH
1) Pengertian akad Musaqoh
Secara bahasa kata musaqoh diambil dari kata As-Saqyu yang bera
rti menyirami. Sedangkan secara istilah adalah memperkerjakan seseor
ang untuk memelihara dan menjaga kebun kurma, anggur atau yang lai
n dengan imbalan Sebagian yang telah di tentukan dari hasilnya.
b. Hadits
َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم اْقِس ْم َبْيَنَن ا َو َبْيَن: َقاَلِتَ ْاَألْنَص اُر ِللَّنِبِّي
ِإْخ َو اِنَنا الَّنِخ يَل َق اَل َال َفَق اُلوا َتْكُفوَن ا اْلَم ُئوَن َة َو َن ْش َر ْك ُك ْم ِفي
َسِم ْع َن ا َو َأَط ْع َن ا:الَّث َمَر ِة َقاُلوا.
Yang artinya; “Orang-orang Anshar berkata kepada Nabi Shal
lallahu ‘alaihi wa sallam bagilah pohon kurma antara kami dan sah
abat-sahabat kami. Beliau menjawab, ‘Tidak.’ Maka mereka berkat
a, ‘Kalian yang merawatnya dan kami bagi buahnya bersama kalia
n.’ Maka, mereka menjawab, ‘Kami mendengar dan kami taat.’’
DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin, H. M., & Mubarok, H. J. (2018). Perkembangan akad musyarakah. Prenada
Media.
Arifin, H. Z., & SH, M. (2021). Akad Mudharabah (penyaluran dana dengan prinsip bagi h
asil). Penerbit Adab.
Sa’diyah, M., & Arifin, M. A. (2013). Mudharabah dalam Fiqih dan Perbankan Syari’ah. Ju
rnal Equilibrium, 1(2), 302-323.
Busthomi, A. O., Setyawan, E., & Parlina, I. (2018). Akad Muzara’ah Pertanian Padi Dala
m Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
Syariah, 3(2), 268-283.
Musanna, K. (2022). Efektivitas Kerja Sama (Syirkah) Dalam Bentuk Akad Musaqah. Al-
Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah, 7(1), 74-87.