PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap agama pasti memiliki tang namanya ritus atau ritual. Karena ritual
atau ritus itu menandakan ciri khas agama tersebut. Misal nya dalam agam islam
ada sunat, dalam agama konghucu ada ritual bakar tongkang dan dalam agama
hindu ada bakar gigi.
Pada makalah ini penulis akan membahas tetang ritus atau ritual insiasi
dalam agama agama.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RITUS
Arti ritus secara umum adalah upacara suci. Dalam hidup religius seseorang,
ritus-ritus inisiasi menandai permulaan kematangan kedewasaannya dalam soal-
soal relijius. Inisiasi itu sendiri memberikan kepadanya hak-hak dan kewajiban-
kewajiban untuk berpartisipasi secara penuh dalam hidup relijius di masyarakat.
Sekarang kita akan mengupas soal ritus inisiasi dan makna-maknanya bagi pribadi
religious.
Van Gennep sendiri menggunakan istilah “ritus-ritus penerimaan” untuk
menunjukkan dua tipe ritus.
Pertama, menandai penerimaan seorang individu dari suatu status social yang satu
ke yang lain dalam perjalanan hidupnya (digunakan oleh para sejarawan religious),
yaitu bahwa ritus-ritus yang berkenaan dengan kelahiran, kedewasaan, perkawinan
dan kematian.
Kedua, menandai saat-saat penting yang dikenal dalam kelangsungan waktu
seperti tahun baru, bulan baru, titik balik matahari.
Dan juga dibedakan ke dalam tiga tahap, yaitu
1. Separasi (pemisahan), lebih tampak artinya dalam ritus penguburan
2. Ritus marginal, yaitu bagian inisiasi, yang dimana para peserta tinggal selama
beberapa waktu dalam semak-semak atau tempat terpisah.
3. Agregasi (pengumpulan) lebih tampak artinya dalam perkawinan
Inisiasi juga biasanya mengacu pada ritual yang merayakan dan meresmikan
penerimaan individu ke dalam kedewasaan atau kematangan religious; atau juga ke
dalam kelompok persaudaraan atau jama’ah rahasia; atau ke dalam panggilan atau
tugas religious khusus.
Mircea Eliade membedakan ritus penerimaan ke dalam tiga kategori:
1. Upacara-upacara kolektif yang menyebabkan transisi dari masa kanak-kanak
atau masa remaja ke masa dewasa
2
2. Upacara-upacara yang menandai masuknya seseorang ke dalam suatu
persaudaraan atau jama’ah
3. Ritus-ritus yang dilakukan pada saat seseorang menerima sesuatu “panggilan
mistik” (ada unsur ekstasis).
B. PENGERTIAN INSIIASI
Inisiasi berasal dari kata bahasa Latin initium yang berarti masuk atau
permulaan, yang secara harafiah berarti masuk ke dalam. Inisiasi terdapat di dalam
ritus kehidupan di berbagai tempat. Ritus dilakukan ketika bersyukur atas bayi di
dalam kandungan, lahir, pubertasi (akil balik), pernikahan hingga kematian. Ritus
erat hubungannya dengan proses kehidupan manusia. Praktik inisisasi sebenarnya
telah dilakukan oleh banyak kelompok, suku, kelompok keagamaan, dan kelompok
mistik1
Lebih lanjut Hubertus Muda menjelaskan tiga bentuk ritus inisiasi sebagai berikut:
2.Ritus perlintasan, yaitu ritus yang diadakan pada masa peralihan dari status yang
lama ke status yang baru, peralihan dari taraf yang lama ke taraf yang baru.
Dengan demikian, inisiasi biasanya mengacu pada ritus yang merayakan dan
meresmikan penerimaan individu ke dalam kedewasaan atau kematangan religius;
atau juga ke dalam kelompok persaudaraan atau ke dalam panggilan atau tugas
religius khusus.
1
C. Groenen. Teologi Sakramen Inisiasi Baptisan Krisma: Sejarah dan Sistematika
(Yogjakarta: Kanisius, 1992) hlm. 8-40.
3
C. RITUS DALAM AGAMA ISLAM
Sunat adalah sebuah upacara yang telah mentradisi di berbagai belahan dunia
dan sampai sekarang masih dipraktekkan baik di agama Islam, Yahudi dan
sebagaian penganut Kristen. Praktek sunat ini telah lama dikenal sejak zaman Mesir
Kuno. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fenomena sunat pada mummi
perempuan yang hidup pada abad ke-16 SM.
Sunat pun sudah dilakukan Bangsa Israil. Bangsa-bangsa Afrika, Australia, dan
Astronesia pun melakukan hal yang sama, telebih bangsa-bangsa di Timur Tengah.
Di antara suku-suku di Indonesia pun sudat telah lama dipraktekkan dengan maksud
dan makna yang berbeda-beda. Untuk masyarakat tradisional Buru, sunat adalah
sebuah ritual wajib bagi semua anak laki-laki. Artinya, pada usia tertentu seorang
anak laki-laki telah mengalami proses sunat. Penelitian ini bermaksud menemukan
bagaimana sunat dipraktekkan dan apa makna dari praktek Sunat masyarakat
tradisional di Pulau Buru.
4
Tindakan ritual yang sah menurut Buddha Tantrayana, seharusnya
melibatkan ketiga ungkapan keberadaan kita, yaitu tubuh, perkataan dan pikiran.
Tubuh bertindak melalui gerak, perkataan melalui mantra-mantra, pikiran melalui
meditasi dan kontemplasi. Oleh karena itu, kita mengerti mengapa aliran
Tantrayana menekankan pelaksanaan sikap-sikap ritual dan tarian-tarian,
penghafalan ucapan-ucapan, dan identifikasi denga dewa-dewa dan memakai
semacam meditasi khusus.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
ritus adalah upacara suci. Dalam hidup religius seseorang, ritus-ritus inisiasi
menandai permulaan kematangan kedewasaannya dalam soal-soal relijius. Inisiasi
itu sendiri memberikan kepadanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban untuk
berpartisipasi secara penuh dalam hidup relijius di masyarakat.
Inisiasi berasal dari kata bahasa Latin initium yang berarti masuk atau
permulaan, yang secara harafiah berarti masuk ke dalam. Banyak terdapat bentuk-
bentuk ritus inisiasi dalam agama-agama contoh dalam islam sunat, upanaya dalam
agama hindu dan sebagainya.
B. SARAN
Makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu penulis sangat membutukan
saran dan masukan dari pendengar sehingga makalah ini dapat tersusun secara lebih
baik lagi.
6
KEPUSTAKAAN
Allen, M.R, Male Cults and Secret Inititation in Melanisia, Victoria, 1967
Bleeker, J (ed), Initiation, Leiden, 1965
Chatterjee, Heramba, Studies in Some Aspects of Hindu Samskaras in
Ancient In Ancient India, Calcuta, 1965
Douglas, Mary, Purity and Danger, London, 1966
Eliade, Mircea, Rites and Symbols of Initiation, New York, 1965
Favre, B, Les Societes Secretes en Chine, Paris, 1933