Anda di halaman 1dari 26

7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

KONSEP KONSELING DAN PSIKOTERAPI 

MAKALAH

 Nama : MONIKA BRILIANI

HAMMAM NASIRUDIN

WIDI DWIRIZKI UTOYOWIBOWO

Semester :2C

Progdi : BK

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

2016

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 1/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

PRAKATA 

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Konsep Konseling dan Psikoterapi ini dengan baik meskipun
 banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Hastin
Budisiwi , M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Teori-Teori Konseling I di Universitas
Pancasakti Tegal yang telah memberikan tugas ini kepada saya. 
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya
 bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 

Pemalang, Mei 2016

Penyusun

ii

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 2/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


PRAKATA ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

C. Tujuan .............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Konseling ......................................................................................... 3
B. Psikoterapi ....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 21

A. Simpulan ......................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

iii

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 3/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

BAB I
PENDAHULUAN 

A.  Latar Belakang


Pada zaman yang semakin berkembang ini, sering dihadapkan kepada
individu dengan persoalan-persoalan rumit dan sukar untuk dipecahkan.
Seorang individu dalam proses perkembangannya akan melewati tahap-tahap
 baik itu dari ukuran fisik atau non-fisik. Masa melewati tahap-tahap ini
terkadang menjadi sebuah problem untuk sebagian individu. Oleh karenanya
mereka membutuhkan bantuan agar dapat lebih memahami dan memecahkan

 problem tersebut. Maka muncul sebuah solusi yang kemudian akan sedikit
memberikan bantuan berupa pemberian informasi-informasi kepada individu
yang mengalami problem-problem tersebut.
Dalam dunia psikologi, dikenal istilah "konseling" dan "psikoterapi"
sebagai bentuk aktifitas pemberian bantuan psikologis kepada seorang
individu yang memerlukannya. Dalam prakteknya, istilah "konseling" sendiri
tidak bisa dilepaskan dengan istilah "psikoterapi". Jika dilihat eksistensinya,

konseling merupakan salah satu bantuan profesional yang sejajar dengan,


misalnya, psikiatris, psikoterapi, kedokteran, dan penyuluhan sosial.
Terdapat banyak persamaan dan perbedaan antara konseling dan
 psikoterapi. Sehingga, konseling dan psikoterapi tidak dapat dibedakan secara
 jelas. Konselor sering kali mempraktikan sesuatu yang dipandang sebagai
 psikoterapi oleh psikoterapis. Demikian juga, psikoterapis sering sekali
mempraktikan sesuatu yang dipandang sebagai konseling oleh konselor.

Meskipun demikian, kedua bidang ini tetap berbeda.


Dengan demikian, walaupun pada dasarnya antara konseling dan
 psikoterapi tentunya memiliki karakteristik, intensitas dan teknik yang
 berbeda dalam menangani problem-problem individu tetapi antara konseling
dan psikoterapi memiliki kesamaan dan keterkaitan yang sangat erat sebagai
 bagian dari aktifitas pemberian bantuan psikologis kepada seorang klien
(individu).

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 4/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

B.  Rumusan Masalah


1.  Apa yang dimaksud konseling dan psikoterapi?
2.  Bagaimana persamaan dan perbedaan antara konseling dengan
 psikoterapi?

C.  Tujuan Penulisan


1.  Untuk mengetahui yang dimaksud konseling dan psikoterapi.
2.  Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara konseling dengan
 psikoterapi.

D.  Manfaat Penulisan


1.  Untuk memberikan informasi mengenai konseling dan psikoterapi. 
2.  Untuk memberikan informasi mengenai persamaan dan perbedaan antara
konseling dengan psikoterapi. 

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 5/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konseling 
1.  Definisi Konseling 
Konseling secara etimologi, berasal dari bahasa latin,
yaitu “consilium” (dengan atau bersama), yang dirangkai dengan
menerima atau memahami. Dalam bahasa Anglo saxon, istilah konseling
 berasal dari sellan, yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.
Selain itu, Konseling memiliki banyak definisi yang dijumpai
dalam berbagai literatur, antara lain :
a.  Tolbert, (dalam Prayitno 2004 : 101) : Konseling adalah hubungan
 pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam
mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang,
dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
 belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan
kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
 b.  Edwin C. Lewis (1970) (dalam Abimanyu dan Manrihu, 1996:9) :
Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah (klien)
dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih

memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat


(konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang
merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang
memungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya
dan lingkungannya.
c.  Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) :
Konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 6/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering


kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti
dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan
untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan
kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan
 beradaptasi dengan institusi sosial.
d.  Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare
(2004) : Konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang
yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain
dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah

dari hati ke hati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas
hubungan.

2.  Ciri-ciri Pokok Konseling


a.  Konseling menuntut dilaksanakannya oleh seorang konselor yang
 profesional, kompeten dalam menangani konflik-konflik, kecemasan-
kecemasanatau masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan

 pribadi, sosial, karier dan pendidikan serta ciri-ciri pribadi yang akan
memungkinkannya memahani proses-proses psikologi dan dinamika
 perilaku pada diri klien dan konselor, maupun hubungan antar
keduanya.
 b.  Konseling melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi
dengan jalan mengadakan komunikasi langsung maupun tidak
langsung mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi

 pembicaraan, gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata dan gerakan-


gerakan lain dengan maksud meningkatkan pemahaman kedua belah
 pihak yang terlibat dalam interaksi itu.
c.  Model interaksi dalam konseling tidak terbatas dalam dimensi verbal
saja tetapi juga telah dikembangkan model interaksi konseling non
verbal.

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 7/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

d.  Interaksi antar konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang
relative lama dan terarah pada pencapaian tujuan.
e.  Tujuan dari proses konseling adalah terjadinya perubahan pada
tingkah laku klien.
f.  Konseling merupakan proses yang dinamis.
g.  Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri
klien.

3.  Tujuan Konseling


Selain tujuan konseling yang tercantum dalam prinsip konseling

diatas, ada beberapa ahli yang mengemukakan tujuan konseling, antara


lain :
a.  Menurut Willis (2014;78), konseling adalah upaya bantuan yang
diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman,
terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar berkembang
 potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.

Menurutnya, dalam era global dan pembangunan saat ini, konseling


 bukan saja bersifat klinis-psikologis, tapi harus lebih menekankan
 pada pengembangan potensi individu yang terkandung didalam
dirinya, baik intelektual, afektif, sosial, emosional, dan religius;
menjadikannya sebagai individu yang akan berkembang dengan
nuansa yang lebih bermakna, harmonis, sosial, dan bermanfaat.
Dengan demikian, ada perubahan konsepsional antara pengertian

konseling lama dengan konseling baru, dimana konseling bukan saja


 bersifat klinis, tapi juga bersifat preventif dan pengembangan
individu.
 b.  Menurut Prof. Rosjidan (1994 : 8), ada tiga kategori yang bisa dicatat
dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan sebuah konseling. Tujuan
khusus ini meliputi :
1)  Merubah tingkah laku yang terganggu

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 8/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

2)  Mempelajari tingkah laku yang terganggu,


3)  Mencegah problem-problem.
c.  Corey (dalam Abimanyu dan Manrihu, 1996:87) mengelompokan
tujuan-tujuan konseling menjadi :
1)  Reorganisasi kepribadian
2)  Menemukan makna dalam hidup
3)  Penyembuhan ganguan emosional
4)  Penyesuaian terhadap masyarakat
5)  Pencapaian aktualisasi (perwujudan) diri
6)  Peredaan kecemasan

7)  Penghapusan perilaku maladaptif (sulit untuk menyesuaikan diri)


8)  Belajar pola-pola perilaku adaptif
d.  Shertzer dan stone (dalam Abimanyu dan Manrihu, 1996:144)
membuat pengelompokan yang lebih sederhana mengenai tujuan
konseling, meliputi :
1)  Perubahan Perilaku
2)  Kesehatan mental yang positif

3)  Pemecahan masalah


4)  Keefektifan pribadi
5)  Pengambilan keputusan

4.  Tahap-tahap Konseling 


Keberhasilan konseling banyak ditentukan oleh keefektifan konselor
dalam menggunakan berbagai teknik. Dalam pelaksanaannya, secara

umum, teknik konseling meliputi :


a.  Penggunaan hubungan intim (rapport);
 b.  Memperbaiki pemahaman diri;
c.  Pemberian nasehat dan perencanaan program kegiatan;
d.  Menunjukkan kepada petugas lain atau referal bila dirasa tidak mampu
menangani masalah klien.

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 9/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

Sedangkan menurut Willis, teknik konseling meliputi :


a.  Perilaku attending : mencakup kontak mata, bahasa badan, dan bahasa
lisan.
 b.  Empati : merasakan apa yang dirasakan klien.
c.  Refleksi : memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran
dan pengalaman klie sebagai hasil pengamatan.
d.  Eksplorasi : menggali perasaan, pengalaman, dan pikiran klien.
e.  Menangkap pesan utama tentang perasaan, pengalaman, atau pikiran
klien dan disampaikan kembali kepada klien.
f.  Bertanya untuk membuka percakapan

g.  Bertanya tertutup melalui sebuah pernyataan yang membutuhkan


tanggapan.
h.  Dorongan minimal : upaya konselor secara halus agar klien tetap
terlibat dalam hubungan yang komunikatif.
i.  Interpretasi perasaan, pengalaman, atau pikiran klien berdasarkan teori-
teori yang ada.
 j.  Mengarahkan agar klien tetap dalam situasi dan hubungan komunikasi

yang ideal.
k.  Menyimpulkan sementara secara periodik agar tahapan-tahapan bisa
 berkesinambungan.
l.  Memimpin arah pembicaraan.
m.  Fokus pada permasalahan.
n.  Konfrontasi : kemampuan konselor untuk bisa mengungkapkan adanya
inkonsistensi dalam diri klien.
 
o. Menjernihkan ucapan klien yang samar-samar.
 p.  Memudahkan berkomunikasi dan mengungkapkan perasaan dengan
 baik.
q.  Diam sebagai variasi komunikasi guna menumbuhkan pemusatan
 perhatian dan penekanan.
r.  Mengambil inisiatif untuk bisa membuka, mencairkan, mendorong
terciptanya komunikasi yang mandeg.

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 10/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

s.  Memberi nasehat dengan mempertimbangkan aspek kemandirian klien.


t.  Pemberian informasi kemandirian klien untuk mencari informasi
sendiri.
u.  Merencanakan dengan cara membantu klien menyusun program untuk
action.
v.  Membantu klien menyimpulkan hasil sebuah pertemuan.
Hubungan antara konselor dan klien merupakan inti proses konseling
oleh karena itu para konselor hendaknya menguasai berbagai teknik dalam
menciptakan hubungan. Untuk melakukan konseling, tentunya ada
serangkaian tahap-tahap yang harus dilakuakan, hal ini akan mempermudah

konselor dalam menggali permasalahan klien guna terselesaikannya masalah


klien. Tahap-tahap tersebut antara lain :
a.  Teknik Pembukaan (Pengantaran/ introdaktion)
Yaitu usaha konselor untuk mengantarkan klien dalam memasuki
 proses konseling. Dalam teknik pembukaan ini konselor memberikan
 penjelasan kepada klien tentang konseling, tujuan, asas-asas, manfaat
serta hal lain yang berhubungan dengan proses konseling.

b.  Teknik hubungan Refleksi


Refleksi perasaan merupakan suatu usaha konselor untuk menyatakan
dalam bentuk kata-kata yang segar dan sikap yang esensial (perlu).
Refleksi ini merupakan teknik penengah yang bermanfaat untuk
digunakan setelah hubungan permulaan dibuat dan sebelum pemberian
informasi dan tahap interpretasi dimulai. Perasaan-perasaan yang
diekspresikan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu yang

 positif, negative, dan ambivalen. Refleksi perasaan akan mengalami


kesulitan jika :
1)  Stereotip dari konselor
2)  Konselor tidak dapat mengatur waktu
3)  Konselor tidak tepat memilih perasaan
4)  Konselor tidak mengetahui isi perasaan yang direfleksikan
5)  Konselor tidak dapat menemukan ke dalam perasaan

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 11/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

6)  Konselor menambah arti perasaan


Manfaat refleksi perasaan dalam proses konseling antara lain :
1)  Membantu individu untuk merasa dipahami secara mendalam
2)  Klien merasa bahwa perasaan menyebabkan tingkah laku
3)  Memusatkan evaluasi pada klien
4)  Member kekuatan untuk memilih
5)  Memperjelas cara berfikir klien
6)  Menguji kedalaman motif-motif klien
c.  Teknik Penerimaan dan Penstrukturan
Teknik penerimaan merupakan cara bagaimana konselor

melakukan tindakan agar klien merasa diterima dalam proses konseling.


Dalam teknik penerimaan, ada tiga unsur yaitu : 1) ekspresi air muka, 2)
tekanan suara, 3) jarak dan perawakan.
Teknik penstrukturan ( structuring ) adalah proses menetapkan
 batasan oleh konselor tentang hakekat, batasan-batasan dan tujuan
 proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada
khususnya. Struktur konseling mempunyai dua unsur yaitu, 1. unsur

implisit, dimana peranan konselor yang secara umum diketahui klien,


dan 2. struktur yang formal berupa pernyataan konselor untuk
menjelaskan dan membatasi proses konseling.
Dengan demikian  structuring   merupakan teknik merumuskan
 batasan dan potensialitas konseling. Berdasarkan pembatasan dan
 potensi proses konseling ada lima macam struktur, yaitu :
1)  Batas-batas waktu baik dalam satu individu maupun seluruh proses

konseling
2)  Batas-batas tindakan baik konselor maupun klien
3)  Batas-batas peranan konselor
4)  Batas-batas proses atau prosedur
5)  Structuring dalam nilai proses

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 12/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

d.  Teknik Mendengarkan


Mendengarkan secara aktif dan tepat sangat penting dan
merupakan dasar bagi selama wawancara berlangsung, lebih-lebih pada
saat permulaan ketika konselor biasanya mengambil bagian secara
verbal. Kegiatan ini menghendaki agar konselor lebih banyak diam dan
menggunakan semua indranya untuk menangkap semua pesan. Dengan
telinganya konselor mendengarkan kata-kata yang diucapkan dan
tekanan suara dari klien. Dengan pikirannnya konselor menangkap isi
 pesan yang disampaikan, dan dengan matanya konselor mengamati
 bahasa badani dalam sikap duduk, gerak gerik, isyarat dan sebaginya

yang ditampilkan oleh klien. Konselor berusaha secara benar-benar


tepat penyesuaian dirinya dengan diri orang lain, memusatkan diri pada
orang lain, dan menjadikan pesan-pesan yang datang dari orang lain itu
sebagai suatau yang sangat penting.
e.  Teknik Mengarahkan
Di sini konselor lebih berinisiatif dari pada klien. Dengan
memberikan pengarahan, secara tidak langsung konselor mengetahui

apa yang harus dilakukan. Pemberian pengarahan hanya dilakukan bila


mana konselor benar-benar telah memahami keadaan dan kebutuhan
klien. Nilai dari upaya pemberian pengarahan tidaklah mudah, konselor
harus menentukan kapan cara ini tepat dilakukan, dan cara mana yang
sebaiknya dipakai.
Penggunaan pengarahan yang terlalu cepat atau terlalu sering
terhadap klien yang enggan malah dapat mengakibatkan timbulnya

suasana tidak tenang atau menjengkelkan pada diri klien karena


konselor tampak kurang peka terhadap suasana kejiwaan klien.
f.  Teknik  mengakhiri proses konseling 
Mengakhiri wawancara, dapat dilakukan dengan cara :
1)  Mengatakan bahwa waktu sudah habis
2)  Merangkum isi pembicaraan

10

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 13/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

3)  Merangkum adalah proses menyatukan semua yang


dikomunikasikan selama proses konseling dengan menggunakan
kata-kata yang mudah dimengerti oleh klien.
4)  Menunjukan pada pertemuan yang akan datang dengan
menanyakan “apa yang akan anda lakukan?”. 
5)  Membuat catatan singkat.
6)  Membuat catatan merupakan usaha sederhana tetapi sangat penting
karena kegiatan ini mempunyai andil yang sangat besar dalam
rencana pengubahan tingkah laku yang perlu dirubah.
7)  Memberikan tugas-tugas tertentu

8)  Mendoakan klien semoga tetap bahagia


9)  Berdiri
10)  Perpisahan dengan berjabatan tangan.

B.  Psikoterapi 
1.  Definisi Psikoterapi
Psikoterapi ( Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu " Psyche"

yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya
 penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi
disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi
 pikiran.
Sedangkan definisi umum psikoterapi yaitu serangkaian metode
 berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk
mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang. Psikoterapi

merupakan suatu interaksi sistematis antara pasien dengan terapis yang


menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan
 perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien agar membantu
 pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-
masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Selain definisi diatas, ada berbagai definisi psikoterapi yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

11

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 14/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

a.  Hariyanto (2010) : Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk


membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak
 bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam
kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung
ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti
memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
 b.  Wolberg (1954) : psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan
(treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana
seseorang yang terlatih dengan seksama membentuk hubungan
 profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah

atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk


menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat.
c.  Whitaker dan Malone (1953) : psikoterapi adalah semua upaya untuk
mempercepat pertumbuhan manusia sebagai pribadi
d.  Oxford English Dictionary : perkataan psychotherapy tidak tercantum,
tetapi ada perkataan " psychotherapeutic" yang diartikan sebagai
 perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan teknis

 psikologis untuk melakukan intervensi psikis.


Dengan demikian perawatan menggunakan teknik psikoterapi adalah
 perawatan yang secara umum menggunakan intervensi psikis dengan
 pendekatan psikologis terhadap pasien yang mengalami gangguan
 psikis atau hambatan kepribadian.

2.  Ciri-ciri Pokok Psikoterapi

Ada tiga ciri utama psikoterapi, antara lain:


a.  Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal,
 profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
 b.  Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang,
mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis
yang sudah ada (afektif, kognitif, perilaku/kebiasaan).

12

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 15/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

c.  Dari segi tindakan : seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi


 berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya
(data yang diperoleh melalui proses assessment-wawancara, observasi,
tes, dsb).
Selain itu, dari beberapa definisi yang ada dapat dikemukakan ciri-ciri
 psikoterapi, antara lain:
a.  Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi
antara klien dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis
menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus

yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.


 b.  Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori
 psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
c.  Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien
mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional

serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh


 perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua
ciri dari fungsi psikologis ini.
d.  Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan
Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh
 psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami

masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan


suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau
skizofrenia. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta
 bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau
menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap
abnormal, seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-
 pilihan karir. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang mencari

13

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 16/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

 psikoterapi karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk


memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi mereka, psikoterapi adalah
sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran yang akan
membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai
manusia.
e.  Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun
 juga, psikoterapi adalah bentuk-bentuk interaksi antara klien yang
melibatkan pembicaraan. Terapis mendengar dengan teliti apa yang
dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh
 psikoterapis. Psikoterapi juga melibatkan komunikasi-komunikasi

nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seharusnya peka terhadap


isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat
yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau konflik-konflik
yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui
kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan
kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan
 perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.

3.  Tujuan Psikoterapi  
a.  Memperkuat motivasi untuk melakukan hal-hal yang benar.
Tujuan ini biasanya dilakukan melalui terapi yang sifatnya direktif
(memimpin) dan suportif (memberikan dukungan dan semangat).
Persuasi (ajakan) dengan cara diberi nasehat sederhana sampai pada
hypnosis (keadaan seperti tidur karena sugesti) digunakan untuk

menolong orang bertindak dengan cara yang tepat.


 b.  Mengurangi tekanan emosi melalui kesempatan untuk
mengekspresikan perasaan yang mendalam.
Fokus disini adalah adanya katarsis (penyucian diri yang membawa
 pembaruan rohani dan pelepasan dari ketegangan).

14

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 17/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

c.  Membantu klien mengembangkan potensinya.


Klien diharapkan dapatMengembangkan potensinya. Ia akan mampu
melepaskan diri dari fiksasi (perasaan terikat atau terpusat pada
sesuatu secara berlebihan) yang dialaminya. Klien akan menemukan
 bahwa dirinya mampu untuk berkembang ke arah yang lebih positif.
d.  Mengubah kebiasaan.
Tugas terapis adalah menyiapkan situasi belajar baru yang dapat
digunakan untuk mengganti kebiasaan-kebiasaan yang kurang adaptif.
e.  Mengubah struktur kognitif individu. Menggambarkan tentang dirinya
sendiri maupun dunia sekitarnya. Masalah muncul biasanya terjadi

kesenjangan antara struktur kognitif individu dengan kenyataan yang


dihadapinya. Jadi, struktur kognisi (kegiatan atau proses untuk
memperoleh pengetahuan) perlu diubah untuk menyesuaikan dengan
kondisi yang ada.
f.  Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas untuk mengambil keputusan
dengan tepat.
g.  Meningkatkan pengetahuan diri atau insight (pencerahan).

h.  Meningkatkan hubungan antar pribadi.


Terapi kelompok merupakan dapat memberikan kesempatan bagi
individu untuk meningkatkan hubungan antar pribadi ini.
i.  Mengubah lingkungan social individu. Terutama terapi yang
diperuntukan untuk anak-anak.
 j.  Mengubah proses somatic (fisik) supaya mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan kesadaran tubuh.

Latihan fisik dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran individu.


Seperti : Relaksasi untuk mengurangi kecemasan, yoga, senam,
menari dll.
k.  Mengubah status kesadaran untuk mengembangkan kesadaran,
control, dan kreativitas diri.
Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia
seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, system kepercayaan,

15

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 18/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan


 psikologis. Dengan demikian, dapat disimpulkan tujuan psikoterapi
antara lain :
1)  Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan
 psikologis.
2)  Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
3)  Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
yang positif.
4)  Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
5)  Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.

6)  Mengembangkan potensi klien.


7)  Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
8)  Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
9)  Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
10)  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi
sosial.
11)  Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.

12)  Membantu penyembuhan penyakit fisik.


13)  Meningkatkan kesadaran diri.
14)  Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi
masalah.
15)  Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan
masih banyak lagi.

 
4. Tahap-tahap Psikoterapi
Setelah mengatahui tujuan Psikoterapi perlu mengetahui tahapan-
tahapan dalam Psikoterapi, yaitu :
a.  Wawancara
Terapis akan mengetahui keluhan atau permasalahan klien.
Dalam tahap ini perlu dikemukakan :
1)  Aturan-aturan apa saja yang perlu diketahui oleh klien.

16

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 19/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

2)  Apa yang akan dilakukan oleh terapis


3)  Apa yang diharapkan klien
4)  Adanya persekutuan antara klien dengan terapis untuk melawan
masalah yang dihadapi klien.
5)  Perlu dibina rapport, yaitu hubungan yang menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan klien bahwa ia akan dapat ditolong.
Tanpa ini klien akan lari sebelum mulai. Terapi tidak akan
 berjalan seperti yang diharapkan.
6)  Perlu dikembangkan komitmen klien untuk menjalankan
 perannya sebagai klien.

7)  Kontrak terapeutik, perlu pula dikemukakan.


8)  Persetujuan antara tugas klien dan tugas terapis kapan dan
dimana terapi dilakukan dan berapa lama.
9)  Kemukakan tujuan yang akan dicapai oleh klien dalam terapi.
Apa yang dapat dijanjikan terapis dan apa yang dapat
diharapkan oleh klien
10)  Untuk menyakinkan klien perlu dikemukakan keberhasilan yang

telah dialami terapis untuk kasus-kasus yang sama. Atau dapat


dikemukakan hasil penelitian tentang efektivitas pendekatan
yang digunakan terapis.
Tugas terapis adalah memberikan perhatian penuh dan
mendengarkan dengan seksama apa yang diungkapkan oleh klien.
Tugas klien adalah menceritakan semuanya pada terapis. Jangan
sampai terbalik bahwa terapis yang banyak bicara dan klien yang

mendengarkan. Terapis banyak memberikan nasehat dan klien hanya


mendengarkan saja. Kalau sampai terjadi seperti ini berarti bukan
merupakan proses psikoterapi tetapi konsultasi.

 b.  Proses Terapi

17

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 20/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

Tahap kedua dari psikoterapi adalah proses terapi. Supaya


terjadi komunikasi yang mengalir dengan baik perlu dilakukan hal-hal
sbb:
1)  Mengkaji pengalaman klien
2)  Menggali pengalaman masa lalu
3)  Mengkaji hubungan antara terapis dank lien saat ini dan di sini
4)  Melakukan pengenalan, jenjelasan, dan pengartian perasaan dan
arti-arti pribadi pengalaman klien

c.  Tindakan Psikoterapi

Tahap ini dilakukan pada saat menjelang terapi berakhir. Hal-hal


yang perlu dilakukan terapis dan klien, yaitu :
1)  Terapis mengkaji bersama klien tentang apa yang telah dipelajari
klien selama terapi berlangsung.
2)  Apa yang telah diketahui klien akan diterapkan dalam
kehidupannya nanti.
d.  Mengakhiri Terapi

Terapi dapat diakhiri kalau tujuan telah tercapai. Atau apabila


klien tidak melanjutkan terapi. Demikian juga terapis dapat
mengakhiri terapi kalau ia tidak dapat lagi menolong kliennya, ia
mungkin dirujuk. Klien harus diberitahu beberapa waktu sebelum
 pengakhiran terapi, hal ini penting karena klien akan menghadapi
lingkungannya nanti sendiri tanpa bantuan terapis. Ketergantungannya
kepada terapis selama ini sedikit-sedikit harus dihilangkan dengan

menumbuhkan kemandirian klien

C.  Persamaan dan Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi


1.  Persamaan Konseling dengan Psikoterapi
a.  Konseling dan Psikoterapi merupakan suatu usaha profesional untuk
membantu/memberikan layanan pada individu-individu mengenai
 permasalahan yang bersifat psikologis.

18

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 21/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

 b.  Konseling dan Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada


klien untuk suatu perubahan tingkah (behavioral change), kesehatan
mental positif ( positive mental health), pemecahan masalah ( problem
 solution), keefektifan pribadi ( personal effectiveness), dan pembuatan
keputusan (decision making ).
c.  Konseling dan psikoterapi membantu dan memberikan perubahan,
 perbaikan kepada klien (yaitu, eksplorasi-diri, pemahaman-diri, dan
 perubahan tindakan/perilaku) agar klien dapat sehat dan normal dalam
menjalani hidup dan kehidupannya.
d.  Konseling dan psikoterapi merupakan bantuan yang diberikan dengan

mencoba menghilangkan tingkah laku merusak-diri ( self-defeating )


 pada klien.
e.  Psikoterapi maupun konseling memberikan penekanan pentingnya
 perkembangan dalam pembuatan keputusan dan ketrampilan dalam
 pembuatan rencana oleh klien.
f.  Pentingnya saling-hubungan antara klien dan psikoterapis ataupun
konselor disepakati sebagai suatu bagian integral dalam proses

 psikoterapi maupun konseling. Jadi, inti dari konseling dan psikoterapi


adalah bantuan kepada klien melalui hubungan yang bersifat positif
dan membangun.
g.  Konselor sering mempraktekkan apa yang oleh psikoterapis
dipandang sebagai psikoterapi dan psikoterapis sering mempraktekkan
apa yang oleh konselor dipandang sebagai konseling.

 
2. Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi
a.  Konseling
1)  Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat
dunia klien.
2)  Klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor
dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama

19

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 22/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi


orang yang ditangani tersebut.
3)  Konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak
akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya
konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik
yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
4)  Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan
 berjangka pendek.
5)  Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas
dan konkret.

 b.  Psikoterapi
1)  Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini
individu.
2)  Klien dianggap sebagai orang sakit mental dan ahli psikoterapi
(terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu
untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
3)  Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu

kepada orang yang ditolongnya.


4)  Psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak
sadar, dan berjangka panjang.
5)  Psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan
yang berubah-ubah dan berkembang terus.

20

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 23/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

BAB III
PENUTUP

A.  Simpulan
Pada hakekatnya antara konseling dan psikoterapi memiliki pengertian
yang sama, yaitu memberikan bantuan kepada seseorang agar timbul
 perubahan pada diri individu tersebut ke arah yang positif, keduanya saling
 berkaitan dalam proses pemberian bantuan. Dengan kata lain Konseling dan
Psikoterapi bertujuan memberikan bantuan kepada klien untuk suatu
 perubahan tingkah (behavioral change), kesehatan mental positif ( positive
mental health), pemecahan masalah ( problen solution), keefektifan pribadi

( personal effectiveness), dan pembuatan keputusan (decision making ).


Sedangkan jika dilihat dari pelaksanaannya, baik konseling maupun
 psikoterapi, menggunakan landasan teori dari beberapa landasan filosofis
tentang perilaku. Namun, psikoterapi membutuhkan langkah-langkah yang
lebih spesifik jika dibandingkan dengan konseling. Sementara jika dilihat dari
landasan operasionalnya, konseling lebih didasarkan pada permasalahan-
 permasalahan pandangan hidup, permasalahan penyesuaian diri, lebih pada

 pelaksanaan bimbingan dan arahan melalui penanaman pengertian tentang


falsafah hidup, pendidikan dan pemahaman lingkungan. Sedangkan
 psikoterapi didasarkan pada aspek-aspek psikopatologi, penyakit-penyakit
kejiwaan yang lebih spesifik, dan membutuhkan langkah-langkah
"pembedahan-jiwa" secara lebih spesifik. Konseling menyangkut
 permasalahan kejiwaan umum yang cenderung bersifat preventif, sedangkan
 psikoterapi sudah menyangkut permasalahan kejiwaan yang spesifik dan

cenderung bersifat kuratif.

B.  Saran 
Hendaknya para praktisi konseling maupun psikoterapi lebih jeli
dalam membedakan antara ranah konseling dan psikoterapi sehingga tidak
terjadi kekacauan dalam menentukan penanganan masalah individu. Dengan
menelaah terlebih dahulu intensitas masalah klien, hendaknya konselor dan

21

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 24/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

terapis lebih tepat dalam mengambil tindakan untuk individu yang mengalami
masalah. Ada baiknya dalam menangani masalah individu terlebih dulu
menggunakan konseling, jika masalah-masalah individu tersebut tidak
mampu terpecahkan, maka dapat dialihtangankan pada proses psikoterapi.

22

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 25/26
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Harum. __________. Konseling,Definisi Konseling,Konseling dan


Psikoterapi dan Profesi
yang Berkaitan.http://bukunnq.wordpress.com/konselingdefinisi-konseling
konseling-dan-psikoterapi-dan-profesi-yang-berkaitan/. 30 November 2013.
Aprilia Maharani. 2013. Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling.
http://cikucikulucu .blogspot.com/2013/05/perbedaan-psikoterapi-
dengan-konseling.html. 30 November 2013.
Karunia Tri Utami. 2013. Perbedaan Psikologi konseling dengan Psikoterapi.
http://karunia- triutami.blogspot.com/2013/04/perbedaan-
 psikologi-konseling-dengan.html. 30 November 2013.
Meita. 2013. Perbedaan antara Konseling dengan

Psikoterapi. http://meitadwi.blogspot
konseling-dengan.html. 30 November 2013. .com/2013/03/perbedaan-antara-
 Nashruddin Hilmi, M.Pd.I.. 2012. Pengertian Bimbingan Psikologi; Bimbingan,
Konseling dan Psikoterapi.
http://nashruddinhilmi.blogspot.com/2012/01/pengertian-bimbingan-
 psikologi.html. 30 November 2013. 
Puspa Ken Nisa. 2013. Perbedaan Konseling dan Psikoterapi .
http://keensdiary.blogspot .com/2013/03/perbedaan-konseling-dan-
 psikoterapi.html. 30 November 2013.
Putra Yudha. 2013. Konseling dan Psikoterapi : Pengertian
konseling. http://
 purnamayudhaputra7.blogspot.com/2013/11/konseling-dan-psikoterapi-
 pengertian.html. 30 November 2013.
Putri April. 2013. Perbedaan Konseling dan Psikoterapi.
http://putriapril.wordpress.com/ 2013/05/07/perbedaan-konseling-dan-
 psikoterapi/. 30 November 2013.
Sani. 2012. Perbedaan Bimbingan, Konseling, dan
Psikoterapi. http://counseling4human.
 blogspot.com/2012/07/perbedaan-bimbingan-konseling-dan.html. 30
 November 2013.
Yesi Mariati. 2013. Perbedaan Konseling dan
Psikoterapi. http://yesimariati.blogspot.com /2013/04/persamaan-dan-
 perbedaan-konseling-dan.html. 30 November 2013.

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-konseling-dan-psikoterapi 26/26

Anda mungkin juga menyukai