Anda di halaman 1dari 4

4.

Aspek Penting Dalam Pendelegasian


a.
b.

c.
1)

2)

3)

4)

5)

Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan
dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta
memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja
dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang
berikut.
Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau diinginkan pada
waktu depan yang telah ditentukan ("desired results").
Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang harus dicapai, bukan
bagaimana mencapainya, di mana fokus utama diarahkan kepada hasil produksi.
Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk
diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines") yang jelas, baik bagi
tugas maupun pelaksana tugas. Artinya pendelegasian menyatakan pedomanpedoman, larangan-larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang untuk bekerja
dengan baik/patut.
Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti. Pendelegasian menyatakan
(disertai dengan pernyataan) akan adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber
daya manusia, keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang untuk
menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.
Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggungjawaban ("responsibility"
dan "accountability"). Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan untuk
menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya tanggung jawab dan
pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan
pada awal tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh
pemimpin.
Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki ("consequences").
Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat yang akan terjadi, yang baik maupun
yang tidak baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan.
Akibat-akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan
meneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau produk yang telah dilakukan atau
dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.

5. Ada 4 Kegiatan Terjadi Ketika Delegasi Dilakukan

Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.

Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai ujuan atau tugas.

Penerimaan delegasi, yang menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.


Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.

6. Manfaat Pendelegasian Wewenang

Manajer memiliki banyak kesempatan untuk mencari dan menerima peningkatan tanggungjawab dari
tingkatan manajer yang tinggi

Memberikan keputusan yang lebih baik

Pelimpahan yang efektif mempercepat pembuatan keputusan

Melatih bawahan memikul tanggungjawab, melakukan penilaian dan meningkatkan keyakinan diri
serta kesediaan untuk berinisiatif

7. Hambatan Terhadap Pendelegasian Yang Efektif

Penyebab keengganan untuk mendelegasikan wewenang adalah :

Perasaan tidak aman. Manajer enggan mengambil resiko untuk melimpahkan tugas atau mungkin
takut kehilangan kekuasaan bila bawahannya terlalu baik melaksanakan tugas.

Ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa sangat tak teratur dalam membuat perencanaan
ke depan.

Ketidak percayaan kepada bawahan

Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas

Penyebab keengganan untuk menerima pendelegasian wewenang adalah:

Perasaan tidak aman bagi bawahan untuk menghindari tanggungjawab dan resiko.

Bawahan takut dikritik atau dihukum karena membuat kesalahan.

Bawahan tidak mendapat cukup rangsangan untuk beban tanggungjawab tambahan.


Bawahan kurang peracaya diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan
yang lebih besar

8. Sentralisasi Dan Desentralisasi


Sentralisasi berarti sebagian besar wewenang/kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak
(top manager) sentralisasi relatif.
Desentralisasi wewenang berarti sebagian kecil wewenang/kekuasaan dipegang oleh manajer
puncak, sedang sebagian besar kekuasaan menyebar ke seluruh struktur organisasi desentralisasi
relative
9. Sentralisasi Dan Desentralisasi Dalam Negara
A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di
Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan
oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan
sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing
pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan
kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat
sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi
karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.

Faktor yang menentukan tingkat delegasi wewenang (sentralisasi/desentralisasi)

Mahalnya keputusan (semakin mahal sentralisasi)


Keseragaman kebijaksanaan (jika menghendaki keseragaman sentralisasi)

Kemajuan perusahaan (jika menginginkan perusahaan maju dan berkembang, maka harus disertai
dengan kebebasan bawahan desentralisasi)

Sejarah perusahaan (jika awal berdiri berbentuk perusahaan perorangan sentralisasi)


Keinginan untuk bebas (Jika para manajer ingin memiliki kebebasan desentralisasi)

Jumlah manajer yang terampil (semakin banyak desentralisasi)

Teknik pengendalian (jika cara pengawasan baik, alat pengawasan lengkap desentralisasi)

Pengaruh lingkungan (jika pengaruh lingkungan (misal peraturan perburuhan) banyak yang perlu
ditafsirkan secara intensif sentralisasi)

Kegiatan yang disentralisasi dan didesentralisasi


Sentralisasi

Desentralisasi

Kegiatan keuangan

Kegiatan produksi

Kegiatan kepegawaian

Kegiatan penjualan

Kegiatan statistik dan pengolahan data

Kegiatan pemeliharaan peralatan

Kegiatan pengangkutan dan logistik

10. Delegasi Manajer


1.

Seorang manajer menghadapi lebih banyak pekerjaan lebih dari normal dapat dilaksanakan oleh 1
(satu) orang.

2.

Mendelegasikan kekuasaan merupakan langkah penting untuk mengembangkan para bawahan.

3.
4.

Kelancaran organisasi diperlukan oleh suatu perusahaan, apabila para manajer berhalangan,
tugas-tugasnya dapat dilaksanakan orang lain.
Mendelegasikan wewenang adalah anak kunci organisasi.

11. Delegasi Aktif


1)

Rencana-rencana dan kebijaksanaan diterangkan secara jelas kepada bawahan.

2)

Tugas dan wewenang dirinci secara jelas.

3)

Penempatan orang pada tugas yang tepat.

4)
5)

Memelihara garis-garis komunikasi yang terbuka.


Menetapkan alat-alat pengendalian yang sempurna.

6)

Memberikan penghargaan bagi delegasi yang efektif dan penggunaan wewenang yang sukses.

7)

Mengadakan human relations yang baik, agar jurang sosial budaya diperkecil.

12. Syarat Untuk Delegasi Yang Efektif

Kesediaan manajer untuk memberi kebebasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas yang
dilimpahkan.

b. Komunikasi yang baik antara manajer dan bawahan.


Meningkatkan kompleksitas tugas yang dilimpahkan dan derajat pelimpahan dalam suatu jangka
waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai