Anda di halaman 1dari 8

1.

KONSEP DASAR ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI

Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.

PRINSIP ORGANISASI

Terdpat tujuh prinsip organisasi yang meliputi :

1. Perumusan tujuan yang jelas


2. Pembagian tugas
3. Pendelegasian wewenang
4. Rentang pengawasan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi

2. STRUKTUR ORGANISASI

FUNGSI STRUKTUR ORGANISASI

BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Menurut Max Weber, struktur organisasi merupakan bentuk tipe birokrasi ideal. Ia berpendapat
bahwa birokrasi memiliki hierarki dan keterbatasan otoritas pembagian kerja, syarat kerja, peraturan
jabatan dan perbedaan imbalan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR ORGANISASI

Ukuran dan Kompleksitas Organisasi

Ukuran organisasi berhubungan dengan isu dalam menetapkan orang-orang yang berada didalam
dan diluar organisasi.

Terknologi

Penemuan Woodward menunjukan bahwa aspek teknologi sangat mempengaruhi struktur


organisasi yang ditelitinya. Jumlah tingkatan dalam hierarki manajemen dan rentang pengawasan
dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan. Bukan hanya struktur organisasi yang dipengaruhi oleh
teknologi, keberhasilan dan efektivitas organisasi juga dipengaruhi oleh kecocokan teknologi dan
struktur organisasi.

Lingkungan

Faktor lingkungan yang paling mempengaruhi struktur organisasi adalah lingkungan social organisasi,
bselain lingkungan fisik, geografik dan iklim organisasi.

Pilihan Strategis

Pilihan strategis dalam organisasi dibentuk atas dasar rasionalitas yang terbelenggu (Bounded
rationality), yang berarti tidak selalu berdasarkan pertimbangan optimal, melainkan rasionalitas
yang melembaga serta equifinality, yaitu ketersediaan sejumlah alat untuk mencapai tujuan
organisasi.

3. LINGKUNGAN ORGANISASI

Organisasi berada dalam lingkungan. Lingkungan dapat menjadi factor pendukung dan penghambat
organisasi. Kegiatan organisasi dapat mengubah lingkungan, sebaliknya lingkungan dapat
mendorong perubahan pada organisasi.

LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI

Osbom (1980) mengklasifikasikan lingkungan eksternal organisasi menjadi dua macam, yaitu
lingkungan umum dan lingkungan khusus.

Lingkungan Umum

Lingkungan umum adalah kekuatan yang berinteraksi dan berpengaruh terhadap seluruh sector
kehidupan manusia. Lingkungan umum meliputi komponen budaya, iklim ekonomi, lingkungan
hokum dan politik, serta lingkungan pendidikan.

Lingkungan Khusus

Lingkungan khusus berarti kekuatan yang terdiri atas organisasi, individu dan lembaga yang
berinteraksi dengan organisasi.

LINGKUNGAN INTERNAL ORGANISASI

Lingkungan internal organisasi atau disebut juga lingkungan mikro organisasi, meliputi beberapa
komponen termasuk tujuan organisasi, struktur organisasi, pengambilan keputusan, motivasi,
komuikasi, koordinasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi.

4. DINAMIKA ORGANISASI

PENGERTIAN DINAMIKA ORGANISASI

Dinamika organisasi adalah proses perjalanan organisasi. Terdapat dua hal penting yang
mempengaruhi dinamika organisasi, yaitu power dan konflik.

Power adalah sumber yang memberi kemungkinan kepada individu untuk dapat menuntut
kepatuhan orang lain yang disebabkan oleh dua hal, yaitu posisi dan pribadi. Konflik adalah
gambaran perilaku individu atau kelompok untuk menguasai kelompok lain. Power bersifat dominan
dalam organisasi, dan hasil yang diharapkannya adalah kepatuhan (compliance), sedangkan konflik
muncul akibat dari power.

5. PERENCANAAN KESEHATAN

Fungsi perencanaan (Planning) merupakan fungsi terpenting dari fungsi administrasi laiinya. Secara
umum, jika pelaksanaan upaya kesehatan tidak didukung oleh perencanaan yang baik, tujuan dari
upaya kesehatan tersebut akan sulit tercapai.
Perencanaan adalah upaya penyusunan berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang
paling penting dan yang akan dilaksanakan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Maloch dan Deacon).

CIRI PERENCANAAN

1. Bagian dari sistem administrasi


2. Dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan
3. Berorientasi pada masa depan
4. Mampu menyelesaikan masalah
5. Mempunyai tujuan
6. Bersifat mampu kelola

JENIS PERENCANAAN

1. Ditinjau dari jangka waktu berlakunya rencana


a. Perencanaan jangka panjang (long-range planning): jika masa berlaku rencana tersebut
antara 12 dan 20 tahun.
b. Perencanaan jangka menengah (Medium-range planning) jika masa berlaku rencana
tersebut antara 5 dan 7 tahun.
c. Perencanaan jangka pendek (short-range planning) jika masa berlaku rencana tersebut
hanya untuk jangka waktu 1 tahun.
2. Ditinjau dari frekuensi penggunaan
a. Digunakan satu kali (single-use planning)
b. Digunakan berulang kali
3. Ditinjau dari tingkatan rencana
a. Perencanaan induk
b. Perencanaan operasional (operational planning)
c. Perencanaan harian (day-to-day planning)
4. Ditinjau dari filosofi perencanaan
a. perencanaan memuaskan (satisfying planning)
b. perencanaan optimal (optimizing planning)
c. perencanaan adaptasi (adaptivizer planning)
5. Ditinjau dari orientasi waktu
a. Perencanaan berorientasi masa lalu-kini (past-present planning)
b. Perencanaan berorientasi masa depan (future-oriented planning)
6. Ditinjau dari ruang lingkup
a. Perencanaan strategic (strategic planning)
b. Perencanaan taktis (tactical planning)
c. Perencanaan menyeluruh (comprehensive planning)
d. Perencanaan terpadu (integrated planning)

UNSUR RENCANA

1. Rumusan Misi
Suatu rencana yang baik harus mengandung rumusan tentang misi (Mission formulation)
yang dianut oleh organisasi yang menyusun rencana.
2. Rumusan Masalah
a. Harus mempunyai tolak ukur
b. Bersifat netral
3. Rumusan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
• Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi
• Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi
• Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai
b. Tujuan Khusus
• Menetapkan besarnya target
• Menetapkan jangka waktu pelaksanaan
4. Rumusan Kegiatan
Rencana kerja yang baik harus mencatumkan rumusan kegiatan (activities) yang akan
dilaksanakan.
a. Kegiatan Pokok (molar activities)
b. Kegiatan tambahan (molecular activities)
5. Asumsi perencanaan
Suatu rencana yang baik harus mengandung uraian asumsi perencanaan (planning
assumption)
a. Asumsi perencanaan yang bersifat positif
b. Asumsi perencanaan yang bersifat negative
6. Strategi Pendekatan
Rencana yang baik harus mencatumkan uraian tentang strategi pendekatan (strategy of
approach) yang dapat digunakan pada pelaksanaan rencana.
a. Pendekatan Institusi
Kutub utara pertama dari strategi pendekatan adalah pendekatan institusi (institutional
approach).
b. Pendekatan Komunitas
Kutub utama kedua dari strategi pendekatan adalah pendekatan komunitas (community
approach).
7. Kelompok Sasaran
Lazimnya pada setiap program kesehatan, ditemukan adanya kelompok sasaran (target
group), yakni kelompok tujuan program kesehatan.
8. Waktu
9. Organisasi dan Tenaga Pelaksana
10. Biaya
11. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan.

MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH

1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Penyajian Data
4. Pemilihan Prioritas Masalah

MENETAPKAN PRIORITAS JALAN KELUAR

1. Menyusun Alternatif Jalan Keluar


2. Memilih Prioritas Jalan Keluar
3. Melakukan Uji Lapangan
4. Memperbaiki Prioritas Jalan Keluar
5. Menyusun Uraian Rencana Prioritas Jalan Keluar

MANFAAT PERENCANAAN

Ada dua alasan perlunya perencanaan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, yaitu :

Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan.

EFEKTIFITAS PERENCANAAN

1. Kegunaan
2. Ketepatan dan Objektif
3. Ruang Lingkup
4. Efektifitas Biaya
5. Akuntabilitas Perencanaan
6. Ketepatan Waktu

FUNGSI PENGORGANISASIAN

Melalui pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

MANFAAT PENGORGANISASIAN

1. Pembagian tugas perorangan dan kelompok.


2. Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf suatu organisasi.
3. Pendelegasian wewenang.
4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi.

FUNGSI PELAKSANAAN

Pelaksanaan atau bimbingan dan merupakan fungsi menejemen yang sangat berhubungan erat
dengan fungsi menejemen lainnya. Pelaksanaan merupakan fungsi dan tindak lanjut yang sangat
penting dalam proses manajemen. Dalam pengertiannya, penekanan dari fungsi pelaksanaan adalah
penciptaan kerjasama di antara anggota kelompok serta pada pengerahan semangat kerja, tekad,
dan kemampuan keseluruhan anggota untuk mencapai tujuan bersama.

TUJUAN PELAKSANAAN

Tujuan fungsi pelaksanaan antara lain :

1. Menciptakan kerjasama yang efisien


2. Mengembangkan Kemampuan dan ketrampilan staf
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan presetasi kerja
staf
5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PELAKSANAAN


1. Pengetahuan dan Keterampilan Kepemimpinan (Leadership)
2. Pengetahuan dan Keterampilan Motivasi
3. Pengetahuan dan Keterampilan Komunikasi
4. Pengetahuan dan Keterampilan Pengarahan
5. Pengetahuan dan Keterampilan Pengawasan (Controlling)

FUNGSI PENGAWASAN

DEFINISI PENILAIAN DAN PENGAWASAN

Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk
meningkatkan pencapaian, pelaksanaan, dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara
seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna penerapan selanjutnya (world Health
Organitation/WHO)

1. Penilaian hanya dilakukan pada Tahap Akhir Program


2. Penilaian Dapat dilakukan pada Setiap Tahapan Program

JENIS PENILAIAN

1. Penilaian pada Tahap Awal Program


2. Penilaian pada Tahap Pelaksanaan Program
3. Penilaian pada Tahap Akhir Program

RUANG LINGKUP PENILAIAN

a. Kelayakan Program
b. Kecukupan Program
c. Efektivitas Program
d. Efisiensi

Milton R. Roemer membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan menjadi enam
jenis yaitu :

a. Status Kesehatan yang dihasilkan


b. Kualitas pelayanan yang diselenggarakan
c. Kuantitas pelayanan yang dihasilkan
d. Sikap masyarakat terhadap program kesehatan
e. Sumber daya yang tersedia
f. Biaya yang digunakan.

Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian secara sederhana dapat dibagi menjadi empat,
yakni

1. Penilaian Terhadap Masukan


2. Penilaian Terhadap Proses
3. Penilaian Terhadap Keluaran
4. Penilaian Terhadap Dampak

MANFAAT PENGAWASAN

1. Tingkat pencapaian program yang sudah dilakukan oleh staf, kesesuaian dengan standar
atau rencana kerja, kesesuaian sumber daya yang telah digunakan dengan sumber daya yang
telah ditetapkan.
2. Penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-tugsanya
3. Apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah dimanfaatkan
secara efisisen?
4. Sebab terjadinya penyimpangan
5. Siapa saja staf yang perlu diberi penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan
lanjutan.

TAHAP PENGAWASAN

1. Penetapan Standar Pelaksanaan (perencanaan)


2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

DASAR MANAJEMEN KESEHATAN

PENGERTIAN MANAJEMEN KESEHATAN

Manajemen kesehatan dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat dapat didefinisikan sebagai:
“Suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.

PENERAPAN MANAJEMEN DI BIDANG KESEHATAN

Khusus untuk puskesmas, penerapan manajemen dapat dipelajari melalui perencanaan yang disusun
setiap lima tahun (micro planning), pembagian, dan uraian tugas staf puskesmas sesuai dengan
masing-masing tugas pokoknya. Pelaksanaan tugas pokok staf di puskesmas bersifat koordinatif dan
integrative. Lokakarya mini puskesmas adalah bentuk penerapana manajemen yang bersifat
koordinatif untuk pengembangan pelaksanaan tugas pokok staf dalam setahun.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KESEHATAN

Penerapan manajemen pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan RS merupakan upaya
untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unit pelayanan
kesehatan tersebut, yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif, efisien,
rasional.

FAKTOR PELAYANAN KESEHATAN

1. Terkotak-kotaknya Pelayanan Kesehatan


2. Berubahnya Sifat Pelayanan Kesehatan

PEMBIAYAAN KESEHATAN DI INDONESIA

MAEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama
dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.

PEMBAGIAN PELAYANAN KESEHATAN

1. Pelayanan Kedokteran
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

SYARAT POKOK DAN MASALAH DALAM PELAYANAN KESEHATAN


1. Tersedia dan berkesinambungan
2. Dapat diterima dan wajar
3. Mudah dicapai
4. Mudah dijangkau
5. Bermutu

PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Pelayanan kesehatan berhubungan erat dengan sistem kesehatan yang ada. Perubahan lingkungan
strategis terjadi, yang ditandai dengan berlakunya berbagai regulasi penyelenggaraan
kepemerintahan.

Upaya-upaya yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan
2. Pembiayaan Kesehatan
3. Sumber Daya Manusia Kesehatan
4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
5. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai